U
DENGAN DIAGNOSA BERAT BADAN
LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG
PERINATOLOGI RSUD MALINGPING
DISUSUN OLEH :
ANNISA SURYANI
18215249
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan
masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian
masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500
gram. Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan
kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan
hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama
pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan
kebutuhan konsumsi makanan pun kurang.
BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan
balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi
mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan
perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan
kecerdasan.
BBLR dapt dibagi menjadi 2 golongan :
1. Prematur murni
2. Dismaturitas
Definisi
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang BB <
2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram). BBLR dapt dibagi menjadi 2
golongan :
1. Prematur murni
Masa gestasi kurang dari 37 minggu dan BB sesuai dengan berat
badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan
sesuai untuk masa kehamilan.
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan BB kurang dari BB seharusnya untuk masa gestasi
itu, berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya. (Indrasanto,
2017)
ETIOLOGI
1. Faktor Ibu
a. Penyakit, penyakit yang berhubungan langsung dengan pasien misalnya perdarahan
antepartum, trauma fisik dan psikologis, DM, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
b. Usia ibu, angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi
gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26-
35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi, keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya
prematuritas. Kejadian tertinggi teradapat pada golongan social ekonomi rendah. Hal ini
disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.
Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak
sah, ternyata lebih tinggi bila dibandingakan dengan bayi yang lahir perkawinan yang
sah.
d. Sebab lain, karena ibu merokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.
2. Faktor Janin
Faktor janin diantaranya hidramnion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan di antaranya tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat
tertentu. (Suryadi dan Yuliani, 2016 )
PATOFISIOLOGI
Secara umum bayi BBLR ini
berhubungan dengan usia kehamilan
yang belum cukup bulan (prematur)
disamping itu juga disebabkan
dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup
bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi
berat badan (BB) lahirnya lebih kecil
ketimbang masa kehamilannya, yaitu
tidak mencapai 2.500 gram.
MANIFESTASI KLINIS
1. Gangguan perkembangan.
2. Gangguan pertumbuhan.
3. Gangguan penglihatan (retionopati).
4. Gangguan pendengaran.
5. Penyakit paru kronis.
6. Kenaikan angka kesakitan dan sering
masuk rumah sakit.
7. Kenaikan frekuensi kelainan bawaan.
PENATALAKSANAAN
Menurut Prawirohardjo (2015), penanganan bayi dengan berat badan lahir rendah adalah sebagai berikut :
Penanganan bayi
Pelestarian suhu tubuh
Inkubator
Pemberian oksigen
Pencegahan infeksi
Pemberian makanan
Pengkajian Fokus
Sirkulasi
Makanan/cairan
Neuroensori
Pernafasan
Keamanan
seksualita
Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan
penumpukan cairan di rongga paru
2) Resiko hipotermi berhubungan dengan jaringan
lemak subkotis tipis
3) Resiko tinggi infeksi sekunder berhubungan
dengan immaturitas fungsi imunologik.
4) Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan lemahnya
daya cerna dan absorbsi makanan
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama Panggilan : By.Ny.U
2. Tempat tanggal lahir/usia : Lebak, 17 Februari 2021
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Rahong Malingping
7. Tgl Masuk : 17 Februari 2021 jam 08.00
WIB
8. Tgl pengkajian : 17 Februari 2021
9. Diagnosa Medic : BBLR
10. Rencana terapi :
B. Identitas Orangtua
1. Ayah
a. Nama : Tn.W
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Rahong Malingping
2. Ibu
a. Nama : Ny.U
b. Usia : 29 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Rahong Malingping
I. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit
Bayi menangis lemah, reflek hisap belum ada, berat bayi lahir rendah yaitu 1700
gram.
II. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi lahir pada tanggal 17 Februari 2021 di RSUD Malingping secara spontan
diusia kehamilan 30 minggu dengan berat bayi lahir yaitu 1700 gram. Selain
itu setelah lahir bayi tidak langsung menangis dengan nilai apgar score yaitu
4-5-6 (asfiksia sedang), oleh karena itu bayi sekarang dipindah keruang
Perinatologi untuk mendapat tindakan lebih lanjut.
A. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan Kehamilan : 2 bulan sekali
b. Keluhan Selama Hamil : muntah-muntah
c. Riwayat : tidak ada riwayat minum alcohol dan
obat-obatan
d. Kenaikan BB selama hamil : 5 kg
e. Imunisasi TT : ya 1 kali
f. Golongan darah ibu :O
g. Golongan darah Ayah :O
2. Intra Natal
a. Tempat melahirkan : Rumah Sakit
b. Lama dan jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan : Dokter
d. Cara untuk persalinan :-
e. Komplikasi waktu lahir :-
1. Post Natal
a. Kondisi Bayi : BB lahir 1700 gr, PB 34
cm
b. Apakah anak mengalami penyakit kuning, kebiruan, kemerahan :-
KESIMPULAN : Bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi mengalami defisit nutrisi
VIII.Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Orangtua merasa cemas ketika anak di rawat di rumah sakit
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Kesimpulan : masalah keperawatan pada ibu cemas
A. Eliminasi (BAB & BAK)
C. Sistem pencernaan
-Sclera tidak icterus, bibir kering, kemampuan menghisap lemah, kemampuan
menelan lemah, bab berwarna hitam
Kesimpulan : tidak ada kelainan
D. Sistem indra
- Mata simetris, hidung simetris, telinga simetris
Kesimpulan : tidak ada kelainan
E. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
- Status mental :-
- Kesadaran : E 4, M 6, V5 dengan GCS 15
1. Fungsi kranial
- NI :-
- N II :-
- N III : pupil isokor
- N IV :-
- NV :-
- N VI :-
- N VII :-
- N VIII :-
- N IX :-
- NX : reflek menelan lemah
- N XI :-
- N XII :-
Kesimpulan : reflek menelan lemah
A. Sistem muskuloskletal
Tidak ada kelainan
B. Sistem integument
Kulit kering, turgor kulit kurang elastis, terdapat lanugo, akral hangat.
Kesimpulan : turgor kulit kurang elastis
C. Sistem perkemihan
- Tidak ada oedem anasarka, kandung kemih normal
D. Sistem reproduksi
- Pembentukan alat kelmin pada bayi belum sempurna
E. Sistem imun
- Tidk ada kelainan
I. Test Diagnostik
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 15.9 g/Dl 12.0-16.0
Hematokrit 49.50 % 37-47
Jumlah Eritrosit 4.14 /Ul 4.2-5.4
Jumlah Lekosit 24.7 /Ul 4.8-10.8
Jumlah Trombosit 249 10^3/ul 150-400
Kimia Klinik
Natrium 137.0 mmol/L 134.0-147.0
Kalium 5.30 mmol/L 3.50-5.20
Calsium 1.20 mmol/L 1.12-1.32
S : -
O: klien tampak
nyaman dengan posisi
2 10.30 -Memantau suhu klien semi fowler
-Memonitor BB klien S : -
3 11.00 O : Suhu klien 36,2
S : -
O : BB : 1700 gram ,
-Membersihkan incubator secara LD : 26 cm , PB :
4 12.00 berkala 34cm , LK : 23cm
S : -
O : Incubator tampak
bersih
3 14.00 -mengkaji reflek hisap S : -
O : Reflek hisap klien
tampak lemah
3 15.00 -memasang selang OGT S : -
O : Terpasang selang
OGT pada klien
3 18.00 -mengkolaborasi dengan ahli gizi S : -
untuk pemberian nutrisi O : klien mendapat diit
susu 10-15cc/OGT
Terimakasih