KESEHATAN KERJA
1) Mendapatkan Pengesahan
2) Dipimpin dan dijalankan oleh dokter
pemeriksa kesehatan tenaga kerja
3) Mempunyai sarana dan fasilitas
4) Menyampaikan laporan
Semua dokter dan paramedis yang memberikan pelayanan kesehatan kerja harus sudah
mengikuti pelatihan hiperkes (sertifikat hiperkes)
Pelayanan Kesehatan Kerja Secara m
Komprehensif
NAB c
Dokter :
UU No. 1/ 1970 pasal 8
Paramedis Perusahaan :
Permennaker No. 01/1979
Personil
DOKTER PERUSAHAAN :
dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas atau
bertanggung jawab atas higiene perusahaan keselamatan dan
kesehatan kerja.
PARAMEDIS PERUSAHAAN :
tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk
melaksanakan atau membantu penyelenggaraan tugas-tugas higiene
perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan atas
petunjuk dokter perusahaan.
TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERMENAKERTRANS NO. Per. 03 /Men/1982
Penggunaan APD
KK= Kesehatan Kerja; PAK=Penyakit Akibat Kerja; BS= Bekerja Sendiri, UK=Usaha Kecil,
17
SI= Sektor Informal, UKM= Usaha Kecil Menengah. K3= Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Profesi dalam Pelayanan Kesehatan Kerja
Dasar
ILO & WHO –April 2005
Tahap I : Tahap Awal
Perawat, petugas safety (jika mungkin) +
pelatihan singkat PKK primer
Tahap II : Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar
(PKKD)
Dokter, perawat + pelatihan singkat PKK
Tahap III : Pelayanan Standar Internasional
Dokter kesehatan kerja (ahli yg dilatih khusus) & tim
Tahap IV : PKK komprehensif : tim multidisiplin
(Spesialis dokter kesehatan kerja, perawat, ahli higiene
industri, ergonomis, psikolog)
Model Pelayanan Kesehatan Kerja versi
Kepmenkes No 1758/Menkes/2003 ttg
Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar
Ruang Lingkup
Pemeriksaan & seleksi kesehatan calon pekerja
Peningkatan mutu & kondisi tempat kerja
Penyerasian kapasitas kerja, beban kerja & lingkungan kerja
Pemeliharaan kesehatan, konseling & rehabilitasi medis
Pembentukan & pembinaan partisipasi masyarakat pekerja dlm
pelayanan
Ergonomist Klinik
22
Fungsi Dokter Kesehatan Kerja (DKK)
Selain berkompetensi menjalankan profesi kedokteran,
juga dituntut memiliki kompetensi berkomunikasi, cost
benefit analysis & fungsi manajemen lainnya
Visi DKK : pekerja sehat, selamat, sejahtera, & produktif
Misi: mempertahankan & meningkatkan kapasitas kerja &
derajat kesehatan pekerja yg setinggi-tinginya, sesuai &
selaras dgn visi & misi organisasi
Obyektif DKK minimal mencakup:
Nihil PAK
Penurunan mortalitas & morbiditas penyakit pekerja
Penurunan absenteeisme
Penurunan biaya kesehatan
Peningkatan kebugaran fisik pekerja
Fungsi Dokter Kesehatan Kerja (DKK)
Strategi pencapaian objektif :
Rekognisi hazard
Analisis besar risiko: menetapkan masalah utama & melakukan
cost-benefit analysis
Perencanaan program :
Menetapkan program pelayanan kesehatan kerja sesuai prioritas
Merencanakan sumber daya : dana, SDM, fasilitas, jejaring, sarana
prasarana
Advokasi
Kepada pimpinan utk mendptkan persetujuan prinsip & dukungan
kebijakan
Dgn pimpinan pekerja utk mendapatkan masukan & dukungan
Pemantapan program
Menetapkan target yg lebih operasional
Fungsi Dokter Kesehatan Kerja (DKK)
Pemantapan Program contoh target
Penurunan jlh perokok : 30%
Penurunan jlh pekerja obesitas : 50%
Peningkatan peserta olahraga : 75%
Peningkatan kegiatan aktivitas fisik : 5 item
Perbaikan pola makan -3 menu sehat
Penurunan risiko CVD sebesar 50% bagi seluruh pekerja > 40 thn dlm
waktu 5thn
Sosialisasi program kepada pekerja & semua pemangku kepentingan
Menyusun action plan – melibatkan pimpinan & pekerja
Impelementasi program
Evaluasi pencapaian target, kenali kendala & masalah kesehatan yg
baru
Lakukan perbaikan berkesinambungan, mengulangi langkah kesatu
dan seterusnya