Anda di halaman 1dari 13

PUPUK

OLEH :
JAYAN ADHI
EDWARD RIVALDO
BOBBY
IKHSAN
Prinsip pembuatan urea
 Pada prinsipnya urea di buat dengan
mereaksikan gas ammonia dan gas CO2
dalam suatu reactor dengan komposisi,
temperature dan tekanan tertentu. Gas
ammonia di peroleh dari hasil reaksi gas
N2 dan gas H2 pada pabrik ammonia.
Tiga komponen gas yang memegang
peranan utama dalam proses ini yaitu :
CO2, N2 dan H2.
Bahan baku pabrik urea :
 1. Gas alam
 Bahan baku gas alam di peroleh dari
lapangan lapangan gas yang tersebar luas.
Gas alam ini, terutama terdiri dari gas
metan, serta sedikit etan, propan, dan
butan, sedangkan senyawa senyawa
nitrogen, H2S dan CO2 dan uap air hanya
dalam persentase kecil.
 2. Udara
 Bahan baku udara diperoleh dari udara
bebas
 3. Air
 Bahan baku ini diperoleh dari sungai
sungai. Air sungai ini diolah dan dijadikan
uap. Uap air inilah yang digunakan sebagai
salah satu bahan baku pembuatan pupuk
urea.
Proses pembuatan urea
 Bahan baku : gas CO2 dan liquid NH3
 1. seksi sintesis
 2. seksi purifikasi
 3. seksi recovery
 4. seksi kristalisasi & pembutiran
 5. seksi pegolahan kondensat proses
 1. Sintesa Unit
 untuk mensintesa urea dengan mereaksikan
liquid NH3 dan gas CO2 di jalan urea reactor dan
kedalam reactor ini di masukan juga larutan
recycle karbamat yang berasal dari bagian
recovery. Kemudian hasil sintesa urea dikirim ke
bagian purifikasi.

 2. Purifikasi Unit
 Ammonium karbanat yang tidak terkonversi dan
kelebihan ammonia di unit sintesa di uraikan dan
dipisahkan dengan cara tekanan dan pemanasan
dengan dua step penurunan tekanan. peruraian
berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagian
Recovery, sedangkan larutan urea nya dikirim ke
bagian kristaliser.
 3. Kristaliser Unit
 Larutan urea dari unit purifikasi dikristalkan
dibagian ini secara vacuum. Kemudian Kristal
ureanya dipisahkan di centrifuge.
 4. Prilling Unit
 Kristal urea keluaran centrifuge dikeringkan
sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara
panas, kemudian dikirimkan kebagian atas
Prillign Tower untuk dilelehkan dan
didistribusikan merata keseluruh distributor, dan
dari distributor dijatuhkan ke bawah sambil
didinginkan oleh udara dari bawah dan
menghasilkan produk urea butiran (prill). Produk
urea dikirim ke bulk storage dengan belt
conveyor
 5. Recovery Unit
 Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan
dibagian purifikasi diambil kembali dengan 2 step
absorpsi dengan menggunakan mother liquor
sebagian absorbent kemudian di recycle kembali
kebagian sintesa
 6. Proses Kondensat Treatment Unit
 Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian
Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan.
Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat
kemudian diolah dan dipisahkan di Strpper dan
Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya dikirim
kembali ke bagian purifikasi untuk direcover.
Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas.
Penggunaan pupuk urea
 Pupuk urea mempunyai kandungan N dalam bentuk senyawa Nitrat
yang mempunyai khasiat sedikit lebih baik bila digunakan pada
daerah kering atau sedikit hujan di banding pupuk N dalam bentuk
lainnya.
 tanaman palawija sebagian besar menghisap N dalam bentuk Nitrat
(urea), sedangkan tanaman padi sebagian besar mengambil N
dalam bentuk ammonium (ZA). Tanaman padi pada awal tumbuhnya
sampai stadia berbunga lebih banyak mengambil N dalam bentuk
Amonium, sedangkan pada stadia berbunga, nitrogen dalam bentuk
nitrat sama effektifnya dengan bentuk ammonium
 Cara penempatan pupuk berpengaruh terhadap efektifitas
penggunaan pupuk N. pada tanah sawah pupuk N sebaiknya di
berikan pada keadaan tanah macak macak. Pada tanah keing, pupuk
yang telah dimasukan ke dalam lobang pupuk perlui di tutup dengan
tanah
 Kombinasi penggunaaan pupuk urea dan ZA yang diberikan bersama
sama ataw bergiliran dapat memberikan hasil yang terbaik
Bentuk produk jadi pupuk
urea

Anda mungkin juga menyukai