Anda di halaman 1dari 13

PAL

Evaluasi Laporan Keuangan


Oleh : Sani Sausan,S.ST
Siklus Akuntansi
Tahapan-Tahapan Siklus Akuntansi
1. Tahap Pencatatan
Tahap ini merupakan langkah awal dari siklus akuntansi. Berawal dari
bukti-bukti transaksi, selanjutnya dilakukan pencatatan ke dalam buku
yang sesuai.

2. Tahap Penggolongan
Tahap ini merupakan tahap pengelompokan catatan bukti transaksi ke
dalam kelompok buku besar sesuai dengan nama akun dan saldo-
saldo yang telah dicatat dan dinilai ke dalam kelompok debit dan kredit.

3. Tahap Pengikhtisaran
Pada tahap ini dilakukan pembuatan neraca saldo dan kertas kerja.
Laporan kekayaan milik desa berisi saldo akhir akun-akun yang telah
dicatat di buku besar utama dan buku besar pembantu. Laporan ini
berfungsi untuk mengecek keakuratan dalam posting akun ke dalam
debit dan kredit.

4. Tahap Pelaporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari siklus akuntansi. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini sebagai berikut :
1. Membuat laporan petanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB
Desa
2. Laporan kekayaan milik desa
Penyusunan
Laporan Keuangan
Pemerintah
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Adapun perangkat-perangkat akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
pemerintah setelah dilakukan perjunalan, sebagai
berikut :
a. Neraca Saldo
Untuk menghasilkan laporan keuangan, maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyusun neraca saldo awal. Dimana dalam neraca
awal ini akan diperoleh informasi terkait dengan
kewajiban dan kekayaan sementara yang dimiliki
desa. Neraca saldo awal/saldo adalah neraca yang
disusun pertama kali oleh pemerintah, menunjukkan
nilai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal
neraca awal.
Penyusunan neraca awal dimulai dari transaksi yang
telah dimasukkan ke dalam buku besar. Proses
klasifikasi transaksi dari jurnal ke buku besar dikenal
dengan istilah posting. Setelah selesai melakukan
proses klasifikasi transaksi ke dalam buku besar
tahap selanjutnya adalah menyusun neraca saldo.
Berikut contoh neraca saldo :
Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menyesuaikan kondisi transaksi sebenarnya. Jurnal penyesuaian dibuat agar pendapatan
dapat dicatat pada saat dihasilkan dan beban diakui pada saat terjadi. Jurnal
penyesuaian memungkinkan pelaporan aset, kewajiban dan ekuitas yang tepat di neraca,

J
serta jumlah surplus/deficit yang tepat dilaporan operasional untuk periode berjalan.
Adapun akun-akun yang membutuhkan penyesuaian, sebagai berikut :
1. Beban dibayar dimuka (prepaid expenses)
Beban yang dibayar dimuka secara tunai dan dicatat sebagai aset sebelum

P
digunakan atau dikonsumsi. Contoh : perlengkapan kantor, asuransi, dan
depresiasi.
2. Pendapatan diterima dimuka atau pendapatan yang belum dihasilkan
(unearned revenue)
Uang tunai yang diterima dan dicatat sebagai kewajiban sebelum

Y
pendapatannya dihasilkan. Contoh : pendapatan pajak reklame dan pendapatan
sewa. pendapatan (accrued revenues)
3. Akrual
Akrual pendapatan pada dasarnya adalah piutang, yaitu pendapatan yang telah
dihasilkan namun belum diterima uangnya atau belum dicatat. Contoh : piutang
pajak.
4. Akrual beban (accrued expenses)
Akrual beban pada dasarnya adalah utang, yaitu beban yang telah terjadi
O
namun belum dibayarkan uangnya atau belum dicatat. Contoh: bunga untuk
utang, sewa, pajak, dan gaji honorarium.
Setelah semua jurnal penyesuaian dicatat dan diposting, neraca saldo setelah
penyesuaian disusun berdasarkan buku besar, dengan tujuan untuk membuktikan
kesamaan saldo total debit dan saldo total kredit buku besar setelah seluruh jurnal
penyesuaian dibuat.
Macam-macam
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
dan Desa
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Kekayaan Milik Desa

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)


1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Dalam kerangka konseptual SAP paragraph 61 dijelaskan bahwa laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur-unsur
laporan realisasi anggaran dijelaskan dalam Kerangka Konseptual SAP paragraph 22 yang terdiri dari
Pendaoatan-LRA, belanja, transfer dan pembiayaan.
Macam-
macam Hal-hal yang terdapat dalam Tiga unsur pembentuk
laporan keuangan : laporan realisasi anggaran :
Laporan
a. Pendapatan-LRA, adalah penerimaan oleh bendahara
Keuangan umum Negara/bendahara umum daerah atau oleh entitas
1) surplus/defisit-LRA, menurut paragraf 8 PSAP
Nomor 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan
pemerintah lainnya yang menambah saldo anggaran surplus/defisit-LRA merupakan selisih
lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan
yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar belanja selama satu periode pelaporan.
kembali oleh pemerintah 2) Pembiayaan neto, menurut paragraf 58 PSAP
b. Belanja, adalah semua pengeluaran oleh bendahara Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran,
umum Negara/daerah yang mengurangi saldo anggaran pembiayaan neto adalah selisih antara
lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang penerimaan pembiayaan setelah dikurangi
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun
pemerintah, anggaran tertentu.
c. Transfer pengeluaran, adalah pengeluaran uang oleh 3) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
suatu entitas pelaporan kepada entitas pelaporan (SiLPA/SiKPA), menurut paragraf 8 PSAP
klainnya, misalnya bagi hasil pajak dari provinsi ke Nomor 01 tentang Penyajian Laporan
kabupaten/kota. Keuangan, SiLPA/SiKPA adalah selisih
d. Pembiayaan (financing), adalah setiap lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA
penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada dan belanja, serta penerimaan dan
kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali pengeluaran pembiayaan dalam APBN/APBD
dan/atau akan diterima kembali baik pada tahun anggran selama satu periode pelaporan.
yg sama maupun berbeda.
Laporan Realisasi Anggaran Desa
Aliran dana yang masuk ke dalam desa mengakibatkan adanya pertanggungjawaban atas dana
yang diterimanya. Dimana dana yang masuk ke dalam pemerintah desa tidak untuk menghasilkan
laba, melainkan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan desa. Oleh
karenanya dana yang terealisasi harus dilaporkan kepada pihak yang terkait. Laporan realisasi
anggaran desa menyajikan realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dari pemerintah desa
dibandingkan dengan anggarannya sesuai dengan APB Desa atau APB Desa perubahan untuk satu
tahun.

Pihak-pihak yang
Jenis-jenis Laporan Realisasi
membutuhkan
Anggaran Desa
laporan realisasi
anggaran desa 1) Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa, disampaikan
kepada bupati/walikota melalui camat. Lapran semester
a. Laporan kepada bupati/walikota pertama disampaikan paling lambat akhir bulan Juli tahun
(melalui camat) antara lain : berjalan, sedangkan laporan semester kedua dilaporkan
1) Laporan semesteran realisasi paling lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.
pelaksanaan APB Desa
2) Laporan pertanggungjawaban 2) Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB
realisasi pelaksanaan APB Desa, disampaikan setiap akhir tahun kepada
Desa kepada bupati/walikota bupati/walikota melalui camat terdiri dari pendapatan,
setiap akhir tahun anggaran belanja dan pembiayaan yang telah ditetapkan dengan
3) Laporan realisasi penggunaan peraturan desa.
dana desa 3) Laporan realisasi penggunaan dana desa, laporan ini
b. Laporan kepada Badan disampaikan kepada walikota setiap akhir semester,
Permusyawaratan Desa (BPD), sebagai bahan bupati/walikota menyampaikan laporan
antara lain laporan keterangan realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan dana
pertanggungjawaban realisasi desa pada Menkeu.
pelaksanaan APB Desa terdiri 4) Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB
dari pendapatan, belanja, dan Desa, merupakan laporan yang disampaikan secara
pembiayaan. periodic kepada BPD terhadap pelaksanaan APB Desa
yang telah disepakati di awal tahun.
2. Laporan Kekayaan Milik Desa
(KMD)
Laporan kekayaan milik desa menunjukkan
jumlah kekayaan pada sebuah desa. Laporan ini
Macam- menjadi lampiran dari laporan keterangan
pertanggungjawaban pelaksanaan APB
macam Desa.laporan ini menyajikan kekayaan milik
desa yang pada dasarnya merupakan selisih
Laporan antara aset yang dimiliki desa dengan jumlah
kewajiban desa sampai dengan tanggal 31
Keuangan Desember suatu tahun.laporan KMD disajikan
secara komparatif dengan tahun sebelumnya
untuk melihat kenaikan/penurunannya.
Berikut contoh laporan kekayaan milik
desa :
Tata Cara menyusun Laporan Kekayaan Milik Desa
a. Akun uang kas di bendahara desa
Dalam pengisian akun uang kas, saldonya diambil dari Buku kas Umum di akhir
setelah tutup buku, sedangkan rek kas desa diambil dari buku bank setelah
rekonsiliasi

K
b. Akun piutang
Pengisiannya dengan melakukan inventarisasi atas hak desa yang belum
diterima sampai dengan tanggal pelaporan,
c. Persediaan
Dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan yang masih ada per tanggal
laporan dengan menggunakan nilai pembelian terakhir.
d. Penyertaan modal
Penyertaan modal adalah akumulasi jumlah uang yang diberikan kepada BUM
M
Desa dengan mengacu peraturan desa

D
e. Aset Tetap
Aset tetap berupa tanah; bangunan dan gedung; peralatan dan mesin; jalan, jaringan
dan irigasi; diambil dari hasil rekonsiliasi antara buku inventaris pengurus barang dan
laporan progress kegiatan dari pelaksana kegiatan.
f. Dana cadangan
Untuk pengisian akun dana cadangan dilakukan inventarisasi atas rekening
bank yang menampung dana cadangan yang dimiliki oleh pemerintah desa.
O
g. Kewajiban jangka pendek
Dilakukan inventarisasi atas kewajiban pemerintah desa, contohnya adalah pendapatan diterima
dimuka, pajak yang sudah dipungut/dipotong namun belum disetor, dan lain-lain.
h. Kekayaan bersih
Kekayaan bersih merupakan selisih antara nilai aset desa dengan kewajiban jangka pendek.
3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Paragraf 83 Kerangka Konseptual SAP menjelaskan bahwa Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang
tertera dalam laporan realisasi anggaran, laporan perubahan SAL, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas. Catatan atas
laporan keuangan juga mencakup informasi kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan
untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan
secara wajar. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) mencakup hal-hal, sebagai berikut :
a. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan
b. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-
kejadian penting lainnya.

Bentuk catatan atas laporan keuangan di Informasi dalam Catatan atas Laporan
pemerintah desa Keuangan (CaLK)

a. Informasi umum tentang entitas pemerintah desa


b. Informasi tentang geografis dan kondisi umum desa, potensi,
dan sumber pendapatan masyarakat
c. Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan
berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian
realisasi pendapatan dan realisasi belanja
d. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada
LRA dan neraca
e. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam LRA dan neraca.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai