Anda di halaman 1dari 9

KUALITAS AIR

RAWA GAMBUT
S H I N TA S Y LV I A M O N A L I S A
P R O D I B U D I D AYA P E R A I R A N
JURUSAN PERIKANAN
FA P E RTA U P R
2019
PENGERTIAN

Pengertian Kualitas Air secara umum dpt diartikan sebagai setiap faktor fisik,
kimia dan biologi yang mempengaruhi manfaat penggunaan air bagi manusia
baik secara langsung maupun tidak langsung

Untuk keperluan budidaya ikan Kualitas Air adalah setiap peubah (variabel)
yang mempengaruhi pengelolaan dan kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang biak ikan peliharaan.
Peubah/variabel yang menunjukan/menentukan mutu air,
yakni ada yang termasuk variabel fisik (suhu, TDS, TSS,
kecerahan, kekeruhan, dll), kimia (pH, DO, salinitas,
amoniak, nitrit, nitrat, BOD, COD, logam berat, minyak
dan lemak, dll) dan biologi (plankton, benthos, tanaman
air, dll)
Secara umum tanah gambut adalah
tanah jenuh air dan tersusun dari
berbagai bahan organik, yaitu sisa-
sisa tanaman dan jaringan tanaman
yang melapuk dengan ketebalan >
50 cm

Pengelolaan sumberdaya air pada lahan gambut sangat


penting…..!!!
Fungsi air pada lahan gambut:
1. Penyerapan C
2. Sumber air tawar dalam volume yang sangat signifikan
3. Faktor penting dalam proses pembentukan kubah gambut
4. drainase

Gambut menjadi sangat rapuh setelah mengalami proses pengeringan dan


mudah terbakar, sehingga pengelolaan air di lahan gambut sangat penting
Faktor Pembatas Pengelolaan Rawa
Gambut

KUALITAS AIR
Warna
Kecerahan
pH
DO
Fe
Mikroorganisme
Secara umum, air gambut memiliki ciri-
ciri sebagai berikut (Meilany, 1988):
1. Intensitas warna tinggi (130 – 1315
Air gambut merupakan air skala Pt-Co)
permukaan atau air tanah yang 2. pH (3, 62 – 6,01)
banyak terdapat di daerah 3. Kandungan zat organik tinggi (60 –
dataran rendah berwarna serta 290 mg/l KMnO4)
pada daerah pasang surut 4. Kekeruhan dan kandungan partikel
bergambut. tersuspensi rendah (3-6 skala NTU)
5. Kandungan kation rendah
6. Kesadahan rendah (0 – 5,5 ppm)
Kualitas dan kuantitas air gambut dari berbagai lokasi daerah rawa amat
bervariasi karena dipengaruhi oleh karakteristik daerahnya, seperti struktur
tanah, jenis tumbuhan, ketebalan humus, unsur humus dan sebagainya
(Yudiarti, 1997).
SEE YOU NEXT WEEK

Anda mungkin juga menyukai