O H
COOC2H5 H2N C N
CO H2C C O + 2C2H5OH
H2C +
C N
H2N O H
COOC2H5
O
O
Sukar larut dalam air, kecuali garamnya (Na) bereaksi
asam lemah.
Mudah larut dalam pelarut non polar seperti minyak,
kloroform dan sebagainya.
Dalam bentuk keto tidak larut dalam air.
Dalam bentuk enol larut dalam air (suasana basa).
Bentuk keto larut dalam CHCl3, eter dan etilasetat.
Garam natriumnya mudah terhidrolisa, apalagi kalau
dipanaskan, misalnya luminal natrium.
Mudah larut
Dalam bentuk larutan mudah terhidrolisis
Jika dipanaskan mudah pecah
C N H O O
R1
R1
C C O + H2O CH C N C NH2 + CO2
H
R2
C N H R2
O O
R1
CH C OH + H2N NH2
R2
Barbital dapat tersublimasi tergantung suhu, jarak
sublimasi
Pada suhu yang berbeda dapar mempunyai
bentuk sublimat yang berbeda-beda
Pemeriksaan pendahuluan
1. tes organoleptis (bentuk, warna, bau, rasa dan kelarutan)
2. tes pirolisis/pemijaran (zat organik atau anorganik)
3. tes pengisi dan bentuk sediaan (obat dalam atau obat luar)
4. isolasi zat aktif
Pemeriksaan golongan
1. reaksi pendahuluan
2. reaksi warna
3. reaksi kristal
Warna
Berupa kristal atau serbuk hablur tak bewarna atau putih
Bau
Tak berbau, saat dibakar bau amoniak.
Kelarutan
Garam : larut dalam air tidak dalam eter
Asam : larut dalam eter tak dalam air, dalam NaOH 2N
Rasa
Agak pahit pahit
2. Uji Pirolisis/Pemijaran
Talkum (OL/OD)
Warna : putih
Dalam tabung reaksi yang berisi air : mendaki dinding tabung
Miroskopis dalam air : mengambang
Dalam hal obat dalam : asam stearat
4. Isolasi Zat Aktif
Cara pengocokan
Cara Pesez
Cara Zwikker
a. Reaksi Parri
dasarnya adalah pembentukan garam Co-barbital
basa yang berwarna ungu
zat + CO(NO3)2 yang dilarutkan dalam metanol +
uap NH4OH → ungu
Pada sulfonamid bewarna ungu-hijau
Alkaloid bewarna ungu
1. Reaksi pendahuluan
c. Reaksi Buchi-Perlia
Zat dilarutkan dalam CHCl3 + pereaksi yang
terdiri dari 0,5 mL CaNO3 0,001 molar dalam
metil alkohol absolute + 0,5 mL molar
isobutilamin dalam CHCl3 terbentuk warna ungu
biru.
1. Reaksi pendahuluan
e. Reaksi Millon
50 mg zat dilarutkan dalam air atau aseton +
pereaksi millon (Hg(NO3)2 / Hg-asetat / HgSO4) ,
terbentuk endapan.
Endapan yang terbentuk kalau dipanaskan
mengendap lagi: jika ditambahkan pereaksi
millon berlebih, larut lagi membentuk kompleks.
2. Reaksi warna
H2SO4 p + α-naftol
- ungu biru : Luminal
- ungu rosa : Alonal, Bromevalum
- kuning ungu : Veramon
- kuning hijau (gas) : Dilantin Na.
- kuning hijau rosa : Veronal, Adalin
2. Reaksi warna
AgNO3
- ungu : Bromevalum, Cibalgin
FeCl3
Parri
- ungu : Luminal, Isopral, Veronal, Dilantin Na
(harus bebas air)
- ungu langsung : Luminal Na
3. Reaksi Kristal
4. Gugus sikloheptanil
Dengan Na-nitroprusid + H2SO4 → merah
1. Asam sulfat → panaskan → warna
2. Marquis → panaskan → merah dengan fluoresensi
hijau
3. pDAB HCl + H2SO4 → panas → merah –merah tua
4. Vanilin-H2SO4 → panas → merah
5. Salisilaldehid-H2SO4 → merah
6. Furfural-H2SO4 → ungu (fenodorm) ; merah coklat
(fnobarbital, pentasal)
7. Fenol-H2SO4 → ros (fenodorm, kemital, evipan) ;
jingga (siklopal)
8. Metanitrobenzaldehid-H2SO4 → merah (nembutal,
evipan)
Alonal
Amital
Dial
Luminal(Phenobarbital)
Nembutal
Pentotal natrium
Rutonal
Soneril(Butetal)
Veronal(Barbital)
Fenitoin
Dilantin
Tiopental
Barbiturat
Barbiturat
Positif Negatif
Siklobarbital
Siklobarbital Heksobarbital
Heksobarbital Fenobarbital Metilfenobarbital
Fenobarbital Metilfenobarbital
Warna merah-coklatsetelah
Warna merah-coklat setelah dipanaskan dengan dengan
dipanaskan
formaldehida/asam (1:4) sulfat di penangas air.
formaldehida/asam (1:4) sulfat di penangas air.
Reaksi pendahuluan:
Luminal + CHCl3 atau HNO3, dikocok
Lapisan CHCl3 diuapkan + parri : (+) ungu