Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus:

Gastroschisis
Oleh: Hasnawati, S.Ked
Pembimbing: dr. Dippan Hutapea, Sp.B
Identitas
• Nama: By. Ny. Santia
• Jenis kelamin: Laki-laki
• Tanggal lahir: 13/06/2021
• Jam lahir: 15.00 WIB
• Berat lahir: 1400 gram
• Panjang lahir: 37 cm
• Lingkar kepala: 26 cm
• Lingkar dada: 23 cm
Kasus
• Pasien datang diantar ayahnya ke IGD ponek RSUD dr. Doris
Sylvanus atas rujukan dari RSIA Bunda dengan keluhan
keluarnya usus dari dinding abdomen. Ibu riwayat G1P0A0 30
minggu lahir spontan. Riwayat USG (-), jatuh (-), ketuban
pecah dini (-)
Pemeriksaan laboratorium
• Leukosit: 34.610/uL
• Eritrosit: 3.2 jt/uL
• Hb: 12.8 g/dL
• Hematokrit: 38.8%
• Trombosit: 595.000/uL
• GDS: 144 mg/dL
Diagnosa kerja
• BBLSR
• NKB/SMK/SPT
• Gastroschisis
• Sepsis
chisisPrune Belly
Macam-Macam Defek Dinding Abdomen

Omfalokel Gastroschisis

Prune Belly Syndrome


Gastroschisis
Definisi
• Pembukaan abnormal dari dinding perut, biasanya di
sebelahkanan dari pusar, sehingga usus terbuka keluar
(hernia).
• Visera tidak tertutup dinding abdomen dan herniasi
menembus defek pada lateral umbilikus (biasanya pada sisi
kanan dimana terjadi involusi vena umbilikal kedua) sehingga
terjadi eviserasi dari isi cavum abdomen
Etiologi
• Etiologi gastroschisis masih belum dimengerti sepenuhnya.
• Teori-teori:
• Kegagalan mesoderm untuk membentuk dinding abdomen bagian
anterior
• kegagalan usus herniasi melalui umbilikal stalk dan tejadi ruptur
dinding abdomen akibat meningkatnya volume
• Kegagalan lipatan bagian lateral untuk menyatu di bagian midline
akan meninggalkan defek di sebelah kanan umbilikus.
• Adanya trombosis vena omfalomesenterik kanan yang
menyebabkan iskemik dinding abdomen.
Epidemiologi
• Gastroschisis terjadi pada 1: 2.500-10.000 kelahiran.
• Insiden gastroschisis di dunia meningkat dalam 30 tahun
terakhir.
• Gastroschisis umumnya terjadi pada ibu usia muda. Ibu yang
merokok, menggunakan obat-obat terlarang, dan terekspos
lingkungan yang toksin dikaitkan dengan resiko terjadi
gastroschisis.
• Lebih sering terjadi pada laki-laki.
Gambaran klinis
• Gastroschisis merupakan defek dinding abdomen di sebelah
kanan umbilikus, dengan diameter < 4cm.
• Tidak ada kantong yang menutupi organ yang herniasi.
• Pada saat lahir, usus yang herniasi masih tampak normal, tapi
20 menit setelah lahir usus yang keluar akan tampak udem
dan banyak eksudat fibrin sehingga loop usus sulit dilihat
dengan jelas
Diagnosis
• Defek dinding abdomen dapat dideteksi melalui USG
sedini mungkin sejak usia kehamilan 10-12 minggu. USG
mempunyai spesifitas 95% dan sensifitas 60-75% dalam
mendiagnosa defek dinding abdomen. USG dapat
mendeteksi hepar yang berada di luar rongga abdomen
tetapi tidak dapat melihat atresia intestinal pada
gastroschisis.
• Serial USG pada trimester ketiga dapat mendeteksi
diameter dan penebalan usus yang dicurigai akibat
adanya obstruksi vaskular. Penebalan dinding usus dan
dilatasi usus disertai dengan diameter defek yang
mengecil merupakan indikasi untuk terminasi kehamilan
untuk mencegah nekrosis usus.
Tatalaksana awal
• Penanganan pertama pada bayi baru lahir dengan
gastroschisis meliputi resusitasi cairan, NGT dekompresi,
mencegah hipotermia.
• Pada gastroschisis perlu diperhatikan keadaan usus untuk
memastikan aliran darah tidak tertekan oleh puntiran
mesenterium atau jepitan defek dinding abdomen. Jika ukuran
defek dinding abdomen menyebabkan gangguan vaskularisasi
maka defek harus segera diperlebar.
• Pemberian antibiotik spektrum luas, biasanya digunakan
kombinasi Ampisilin 100mg/kg/hari dan Gentamisin
7,5mg/kg/hari. Resusitasi cairan berdasarkan
hemodinamik, urin output, perfusi jaringan dan koreksi
asidosis metabolik (jika ada). Semua bayi dengan
kelainan defek dinding abdomen harus diperiksa dengan
teliti kelainan penyerta lainnya.
• Usus yang herniasi harus dibungkus dalam kasa yang
dibasahi saline hangat, dan ditempatkan di tengah dari
abdomen. Usus harus dibungkus dalam kantung kedap
air untuk mengurangi kehilangan evaporasi dan menjaga
hemostasis suhu.
Tatalaksana pembedahan
• Primary Closure
• Tujuan utama pembedahan pada gastroschisis adalah
mengembalikan visera ke rongga abdomen dan meminimalkan
resiko kerusakan organ karena trauma langsung atau karena
peningkatan tekanan intra abdomen. Pilihannya mencakup
pemasangan silo, reduksi serial, dan penundaan penutupan
dinding abdomen, reduksi primer dengan penutupan secara
operatif dan reduksi primer atau reduksi tertunda dengan
penutupan umbilical cord
• Staged Closure
• Konsep reduksi bertahap pertama kali dikemukakan pada
tahun 1967 dimana Teflon menggunakan selembar silastic
yang digunakan seperti sekarang yang dikenal dengan silo.
Metode ini untuk menghindari anestesi umum dan
pembedahan pada awal-awal kelahiran dan dapat mengontrol
reduksi dari visera. Reduksi bertahap meminimalkan resiko
peningkatan tekana.n intraabdomen
Prognosis
• Mortalitas gastroschisis pada masa lampau cukup tinggi   →
30%, namun akhir-akhir ini dapat ditekan hingga sekitar 5%.

• Mortalitas berhubungan dengan sepsis dan vitalitas dan


kelainan dari traktus gastrointestinal pada saat pembedahan.

• 30% pasien dengan defek kongenital dinding abdomen terjadi


gangguan pertumbuhan dan gangguan intelektual.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai