Anda di halaman 1dari 33

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI
Nama : Tabah Tohamik, S.Kep, Ns
Tempat/tanggal lahir : Rembang, 25 Desember 1974
Jabatan : Perawat RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang
Alamat : Mondoteko RT 6 RW 02 Rembang
HP : 08121546203
E-Mail : tabahtohamik@yahoo.com

PENDIDIKAN UMUM
SPK Depkes Blora 1993
D3 : Akper Karya Husada Semarang, 2000
S1 : PSIK STIKES Ngudi Waluyo, Ungaran, 2005

PENGALAMAN PEKERJAAN / DIBIDANG KESELAMATAN PASIEN


1. Perawat di RSUD Dr.R.Soetrasno Rembang 1993-2017
2. Tim Keselamatan Pasien RSUD Dr.R.Soetrasno
3. Ketua Pokja Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Akreditasi RS

PENGALAMAN DI BIDANG KEPROFESIAN


1. Ketua DPD PPNI Kabupaten Rembang Th 2015-2020
2. Ketua Sub Komite Kredensial Komite Keperawatan RSUD Rembang
KESELAMATAN PASIEN
DI UNIT DIALISIS
Seminar dan Halal Bihalal
Ikatan Perawat Dialisis Indonesi (IPDI) Kembang Padi
di Pendopo Museum Kartini Rembang , 16 Juli 2016
Early hospitals
Traditional healing
Nowadays …
The modern hospital …
APA YG DIINGINKAN
PASIEN

DATANG PULANG BERJALAN


DENGAN PENYAKIT TANPA PENYAKIT

6
Mengapa Patien Safety
Perlu ….?
Sejak 2006 : Workshop
Keselamatan Pasien & UU.N0.44 TH.2009
Manajemen Risiko Tentang Rumah
Klinis, telah diikuti Sakit :
hampir 1900 Staf RS Keselamatan Pasien
To Err is Human: (Dr, Perawat, dll) dari + wajib dilaksanakan
Building a Safer Health Sy 250 Rumah Sakit oleh Rumah Sakit
stem seluruh Indonesia

(1999/2000)
WHO SEAR Patient Safety
Workshop on
“ Patients for Patient Safety”
Jakarta Declaration
1 Juni 2005, PERSI
membentuk badan Jakarta, Hotel Four Seasons, 19
nasional : KKPRS July 2007

2000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2012

21 Agustus 2005 Pencanangan

Gerakan Keselamatan Pasien 2008 :

Keselamatan Pasien RS telah


oleh Menteri Kesehatan RI,
2004, 27 Oktober : mulai di Akreditasi oleh KARS
di Jakarta
WHO memimpin
gerakan keselamatan
pasien dengan
membentuk : World 2006, KKI : Standar
Alliance for Patient Kompetensi Dokter :
Safety, sekarang
“WHO Patient Safety” Keselamatan Pasien
KNKPRS
Pencanangan
Gerakan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
Oleh
Menteri Kesehatan

Seminar Nasional
Persi
21 Agustus 2005
JCC
PENGERTIAN

Keselamatan pasien rumah


sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.
TUJUAN

– Terciptanya budaya keselamatan pasien


di rumah sakit
– Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit
terhadap pasien dan masyarakat
– Menurunnya kejadian tidak diharapkan
( KTD ) di rumah sakit
– Terlaksananya program – program
pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

“ Setiap kejadian yang tidak


disengaja dan tidak diharapkan,
yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera
pada pasien ’’

JENIS IKP : KPC,KNC,KTC,KTD


Insiden Keselamatan Pasien
1.Kejadian Sentinel : KTD yg mengakibatkan kematian atau cedera yg serius
2.KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) – Adverse event : insiden yang
mengakibatkan pasien cedera
3.KTC (Kejadian Tidak Cedera) – No harm incident : insiden sudah terpapar
ke pasien, tetapi pasien tidak timbul cedera
4.KNC (Kejadian Nyaris Cedera ) – Near miss, Close call : terjadinya insiden
yg belum sampai terpapar ke pasien ( pasien tidak cedera)
5. KPC (Kondisi Potensial Cedera) – Reportable circumstance: kondisi /
situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden. Contoh :Alat defibrilator yg standby di IGD, tetapi kmd diketahui rusak ; ICU yg
under staff

• KTD Tidak dapat dicegah (Unpreventable AE)


• KTD Dapat dicegah/Tidak seharusnya terjadi (Preventable AE)
DIMANA IKP TERJADI ?

Insiden keselamatan
pasien dapat terjadi
dimana saja, selama
pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan
(termasuk di Unit Dialisis).
Laporan Insiden Di Unit Dialisis
48% dari 150 pelaporan insiden keselamatan
pasien di unit dialisis diakibatkan oleh MPO
32 % pelaporan insiden keselamatan pasien di
Unit Dialisis terkait rekam medis
9.9% pelaporan insiden keselamatan pasien di
Unit Dialisis terkait prosedur transfusi darah
5 % pelaporan insiden keselamatan pasien di
Unit Dialisis terkait kegagalan alat medis
5 % pelaporan insiden keselamatan pasien di
Unit Dialisis terkait ketidak patuhan thd SOP
20 % pelaporan insiden keselamatan pasien di
Unit Dialisis terkait PPI
Manajemen Penggunaan
Obat (MPO)
Yang perlu diperhatikan dalam
pemberian obat di Unit Dialisis :
Pemberian obat untuk pasien yang tidak sesuai
jadwal
Penggunaan High Alert Medications : Heparin,
Insulin, Kalium (KCl), NaCl 3%, dan Dekstrosa
Penggunaan obat “multidose”
Penggunaan peralatan medis yang tidak aman
dalam pemberian obat
Manajemen Penggunaan
Obat (MPO)
Strategi mengurangi risiko :
Proses serah terima pasien yang benar dengan
metode SBAR
Penulisan instruksi medis oleh DPJP sesuai
kaidah 7 Benar
Pelabelan dan identitas obat
Hindari penggunaan multidose drugs
Program K3 RS / Unit pelayanan yang baik
Rekam Medis

Yang perlu diperhatikan :


Penerimaan dan pengkajian medis /
keperawatan tidak dilakukan dengan lengkap
Instruksi / Resep dialisis tidak sesuai dengan
keadaan dan perkembangan pasien (dialysis
prescription errors)
Tulisan yang tidak terbaca
Proses pendelegasian tugas dari DPJP kepada
PPDS, dokter umum / perawat yang tidak jelas
Rekam Medis
Strategi Mengurangi Risiko :
Pengkajian awal medis dan keperawatan dibuat
dalam 24 jam pertama diikuti dengan pengkajian
lanjutan sebelum dan sesudah tindakan
Tersedianya formulir pemantauan durante HD
Proses pendokumentasian sesuai kaidah
penulisan rekam medis yang baik dan benar
Berlaku dan bertindak sesuai standar profesi dan
SPO RS
Prosedur Transfusi Darah
Yang perlu diperhatikan :
Pemberian instruksi transfusi darah oleh DPJP
Penulisan persetujuan tindakan medis yang tidak
tepat
Kejadian Transfusion Related Acute Lung Injury
(TRALI)
Pertolongan pertama reaksi transfusi
Pelaporan reaksi transfusi
Prosedur Transfusi Darah
Strategi Mengurangi Risiko :
Instruksi transfusi darah ditulis dengan lengkap
oleh dokter yang memiliki kewenangan klinis
Proses pemberian informasi dan edukasi
terhadap pasien dan keluarga harus dilakukan
dengan jelas sesuai “bahasa” pasien
Pemantauan pelaksanaan transfusi darah secara
teratur
Pengetahuan staf medis tentang BHD dan BHL
Kesiap-siagaan Tim Resusitasi RS
Keamanan Alat dan Teknologi Medis

Yang perlu diperhatikan :


Proses sterilisasi mesin dialisis, Kalibrasi dan
maintenance alat (mesin HD, alat sterilisasi /
pencucian dializer)
Tidak tersedianya peralatan medis untuk
kebutuhan resusitasi di unit HD
Keamanan Alat dan Teknologi Medis

Strategi Mengurangi Risiko :


Manajemen RS harus memiliki strategi dalam
pengawasan alat medis di Unit Dialisis : proses
pengadaan, KSO sampai maintenance
Kerjasama dengan bagian / instalasi
pemeliharaan alat medis : bukti pemeliharaan
harus terdokumentasi dengan baik di unit HD
Mutlak tersedia trolley emergency lengkap di unit
HD (“Bag Emergency”)
Kepatuhan terhadap
standar profesi dan regulasi
Yang perlu diperhatikan :
Visit DPJP yang tidak dilakukan rutin
Pelayanan keperawatan yang cenderung
menjadi rutinitas
Tidak tersedianya panduan pelayanan pasien
dialisis (populasi khusus)
Supervisi dari Pimpinan Unit HD maupun
Manajemen RS yang kurang baik
Proses kerja serta manajemen tidak dilakukan
secara kolaboratif
Kepatuhan terhadap
standar profesi dan regulasi
Strategi Mengurangi Risiko :
Tata kelola kepemimpinan dan pengarahan yang
berjalan baik, kolaboratif dan sinergis dengan
standar profesi serta regulasi RS
Diperlukan suatu panduan pelayanan khusus
untuk Unit Dialisis
Tersedianya panduan kerja berupa SOP,
Instruksi kerja maupun Petunjuk Teknis sebagai
panduan pemberian pelayanan
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Yang perlu diperhatikan :
Perilaku dokter dan perawat : cuci tangan
Penggunaan mesin dialisis yang tidak
memerhatikan bahaya penularan infeksi
Praktik pemberian obat yang tidak aman
Penggunaan dializer yang di “RE-USE”
Penyimpanan dializer yang tidak hygiene
Pemeriksaan kualitas air dan reverse osmosis :
tidak melakukan kultur dan pemeriksaan rutin
kualitas air
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Strategi Mengurangi Risiko :
Program penurunan risiko infeksi rumah sakit : kepatuhan
staf medis dalam gerkaan cuci tangan
Pemisahan ruang dan mesin sesuai status infeksi pasien
Penggunaan dializer sekali pakai (sesuai peraturan
penggunaan alat dari pabrik)
Manajemen unit dialisis harus memiliki program PPI yang
komprehensif
Pemeriksaan kultur dan kualitas air harus ada dan
terjamin
Bagaimana menwujudkan
Keselamatan Pasien ….?
7 LANGKAH KESELAMATAN PASIEN
Sasaran Keselamatan Pasien
 Setiap Rumah Sakit wajib
mengupayakan pemenuhan Sasaran
Keselamatan Pasien.
 Sasaran Keselamatan Pasien
meliputi tercapainya hal-hal sebagai
berikut:
1. Ketepatan Identifikasi pasien;
2. Peningkatan komunikasi yang
efektif;
3. Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan;
dan
6. Pengurangan risiko pasien
jatuh.
Kesimpulan :
Strategi Peningkatan Keselamatan
Pasien di Unit Dialisis :
Kenal dan ketahuilah semua prosedur yang meningkatkan risiko
keselamatan pasien : Risk Register - Manajemen Risiko
Peran pimpinan RS serta unit dialisis yang harus mengetahui
secara detil bisnis proses pelayanan unit dialisis
Tetapkan indikator kunci untuk peningkatan mutu pelayanan
Tersedianya panduan pelayanan, SOP serta Instruksi Kerja sebagai
pedoman pelayanan di unit dialisis
Manajemen alat medis, kefarmasian serta penunjang lain yang baik
dan terencana
Selalu berpikir bahwa kesalahan dapat terjadi kapan saja, oleh
karena itu diperlukan mitigasi risiko
Komitemen Pimpinan RS, Pimpinan Unit HD, Dokter, PPDS,
Perawat dan seluruh unit terkait pelayanan dialisis terhadap mutu
dan keselamatan pasien adalah mutlak
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai