Anda di halaman 1dari 38

Norepinefrin

Nor epinefrin
Norepinefrin adalah
neurotransmitter dengan
konsentrasi yang tinggi di
daerah otak yang mengatur
rasa nyaman dan perasaan
emosional lainnya.
Norepinephrine (INN) atau noradrenalin (disingkat NA
atau NAD) adalah katekolamin dengan peran ganda,
termasuk sebagai hormon dan neurotransmitter
RESEPTOR Mengaktifkan organ-
organ efektor seperti
otot-otot
ALFA-1 polos(vasokontriksi)
dan sel-sel kelenjar
dengan efek
bertambahnya sekresi
ludah dan keringat

Menghambat pelepasan
ALFA-2 noradrenalin pada saraf-
saraf adrenergik dengan
efek turunnya tekanan
darah
Memperkuat daya
dan frekuensi
BETA-1
kontraksi jantung

Bronkodilatasi dan
stimulasi
BETA-2
metabolisme
glikogen dan lemak
pembentukan Norephinefrin
Norepinephrine dilepaskan ketika sejumlah perubahan
fisiologis diaktifkan oleh peristiwa stres. Di otak, hal ini
terjadi pada daerah aktivasi batang otak disebut seruleus
lokus. Inti ini adalah asal norepinefrin di jalur otak. neuron
noradrenergik proyeksi bilateral mengirimkan sinyal ke
kedua sisi otak dari seruleus lokus sepanjang rute yang
berbeda untuk berbagai lokasi, termasuk korteks otak,
sistem limbik, dan sumsum tulang belakang, membentuk
sistem neurotransmitter.

Norepinephrine juga dilepaskan dari neuron


postganglionik dari sistem saraf simpatik, untuk
mengirimkan respon fight-or-flight di masing-masing
jaringan tersebut. Medula adrenal juga dapat dihitung
sebagai sel-sel saraf postganglionik, meskipun mereka
membebaskan norepinefrin ke dalam darah.
Sistem norepinefrin
Neuron Noradrenergik dalam otak
membentuk sistem
neurotransmitter, yang, ketika
diaktifkan, memiliki efek yang
besar pada otak. Efeknya adalah Amygdala
kewaspadaan dan gemetar, dan Cingulate gyrus
efek pada sistem keseimbangan. Cingulum
Anatomis, neuron noradrenergik Hippocampus
berasal baik di lokus coeruleus dan Hypothalamus
bidang tegmental lateral. Akson Neocortex
dari neuron dalam coeruleus lokus Spinal cord
pada reseptor adrenergic terdapat Striatum
pada : Thalamus

Sebaliknya, akson dari neuron dalam bidang tegmental lateral yang bekerja
pada reseptor adrenergik terdapat di hypothalamus. Struktur ini menjelaskan
beberapa penggunaan klinis norepinefrin, karena perubahan dalam sistem
mempengaruhi sebagian besar otak.
Biosintesis
Norepinephrine disintesis oleh serangkaian langkah enzimatik dalam
medula adrenal dan neuron postganglionik dari sistem saraf simpatik
dari tirosin asam amino:

Sintesis melalui jalur TIROSIN-DOPA-DOPAMIN-


NOREPINEFRIN

* Reaksi pertama adalah hidroksilasi dihydroxyphenylalanine (L-


dopa) (dopa = 3,4-dihidroksi-L -Fenilalanin), dikatalisis oleh tirosin
hidroksilase, diikuti oleh dekarboksilasi dopamin , yang dikatalisis
oleh fosfat pyridoxal dan dekarboksilase dopa.
•Terakhir adalah oksidasi β- dopamin- menjadi norepinefrin oleh
hidroksilase beta, membutuhkan askorbat sebagai kofaktor (donor
elektron).
• Rate-limiting step pada jalur pembentukan norefinefrin (NE)
adalah pada konversi tirosin menjadi DOPA oleh enzim -
hidroksilase
Biosintesis NE/Epinefrin
Struktur Kimia
Norephinefrin
Beberapa senyawa prekursor NE/E
Degradasi NE
Penyimpanan NE
NE (atau senyawa katekolamin lain) disimpan di
dalam vesikel sinaptik di beberapa tempat, NE
memiliki tempat penyimpanan terbesar , di medula
adrenal, granul tempat penyimpanan NE disebut
granul kromafin
Katekolamin disimpan dalam bentuk kompleks
dengan ATP dengan rasio 4:1, terikat dengan protein
asam, kromogenin. Dengan kondisi semacam ini
dipertahankan keadaan di tempat penyimpanan dalam
kondisi hipoosmotik dan untuk menjaga dari
mekanisme oksidasi oleh MAO
Pelepasan NE
Pelepasan NE dari medula adrenal distimulasi oleh
ACh
Rangsangan kolinergik akan menyebabkan influks
Ca2+ dan memicu penggabungan antara kromafin
dengan vesikel, terjadi eksositosis dan akhirnya akan
melepaskan NE
Reseptor adrenergik
Aktivitas beberapa senyawa bervariasi tergantung
pada jenis reseptornya
Pada reseptor a aktivitas : epinefrin > norepinefrin >
isoproterenol
Pada reseptor b aktivitas : isoproterenol > epinefrin >
norepinefrin
Perbedaan aktivitas tsb berkaitan dengan perbedaan
sensitivitas tiap jenis reseptor terhadap senyawa2 tsb
Obat adrenergik
Obat-obat yang bekerja pada
presinap bekerja dengan
cara :
Mempengaruhi sintesis
katekolamin
Mempengaruhi
metabolisme katekolamin Penghambat sintesis
Mempengaruhi katekolamin, seperti a-metil
penyimpanan katekolamin DOPA bekerja secara selektif
Mempengaruhi re uptake terhadap DOPA
katekolamin dekarboksilase
Mempengaruhi reseptor
presinap
Obat adrenergik
Penghambat MAO : lihat
pada dopamin bagian
inhibitor MAO
Penghambat re uptake dan
penyimpanan katekolamin
: reserpin bekerja
menghambat
penyimpanan (memicu
pelepasan NE), amfetamin
menghambat re uptake NE
Kedua obat tsb bekerja
meningkatkan kadar NE Amfetamin punya efek lain :
peningkat pelepasan NE,
yang akan menimbulkan penghambat MAO
efek stimulan
Guanetidin dan bretilium
merupakan senyawa pemblok
adrenergik yang bekerja
menurunkan kadar NE
Pemanfaatan dalam klinis :
antihipertensi (tetapi jarang
dipakai)
False neurotransmiter
Tiramin dan oktopamin dapat
bertindak sebagai ‘false
neurotransmiter ‘ yang dapat
di up take melalui mekanisme
up take non selektif ke pre
sinap
Oktopamin juga merupakan
agonis adrenergik lemah
Obat yang bekerja pada presinaps
Klonidin dan yohimbin bekerja
pada reseptor adrenergik a,
klonidin sebagai agonis a
sedangkan yohimbin sebagai
antagonis a2. Yohimbin digunakan
dalam penanganan gangguan
ereksi pada pria
Fentolamin : antagonis adrenergik
a pada konsentrasi rendah dan
tinggi aktivitasnya blokadenya
sama
Nafazolin
digunakan
sebagai
dekongestan
nasal

Fentolamin, nafazolin dan


dihidroergokriptin merupakan
agonis adrenergik a
Dihidroergokriptin : pada
konsentrasi rendah
memblokade pada reseptor a1,
pada konsentrasi tinggi
memblokade reseptor a2.
Agonis adrenergik
Fenilefrin dan metoksamin
merupakan agonis a1 selektif yang
digunakan untuk vasokonstriktor
(terapi hipotensi) dan
dekongestan nasal kedua obat
dapat menghambat pelepasan
insulin
Klonidin merupakan agonis a2,
yang digunakan dalam terapi
antihipertensi sentral, karena
dapat bekerja pada baroreseptor,
pusat kardiovaskular di medula,
dan dapat bekerja secara perifer.
Antagonis adrenergik a
Senyawa-senyawa obat
seperti piperoksan,
prazosin dan
fenoksibenzamin
merupakan pemblok
adrenergik dengan
struktur kimia yang
bervariasi, senyawa tsb
digunakan sebagai
dekongestan (kongeners)
Feokromositoma Antagonis adrenergik a

Feokromositoma
juga digunakan dalam
terapi BPH (benign
merupakan tumor pada
kelenjar adrenal yang prostate hiperplasia),
meningkatkan sekresi pembengkakan pada
campuran NE dan prostat
Epinefrin yang
menyebabkan keadaan
hipertensi, percepatan
pacu jantung dan kardiak
aritmia
Obat antagonis adrenergik
a dapat digunakan dalam
terapi penyakit ini
Agonis adrenergik b
Isoproterenol merupakan agonis b
yang sama kuat aktivitasnya
terhadap reseptor b1 dan b2
Isoproterenol digunakan dalam
terapi asma (sebagai
bronkhodilator)
Metoksifenamin lebih selektif
dibanding isoproterenol
Agonis adrenergik b
Albuterol dan prenalterol
merupakan agonis b
Agonis adrenergik b2 seperti
terbutalin dan salbutamol
digunakan dalam terapi asma
Antagonis adrenergik
Pemblok adrenergik non
selektif : propanolol
Pemblok adrenergik b
selektif : oxprenolol,
sotalol, labetalol
Pemblok adrenergik
Senyawa obat pemblok
selektif /non selektif
digunakan dalam terapi
hipertensi, gangguan
jantung seperti angina
pektoris, aritmia
Info lain2 tentang NE
Norepinefrin adalah suatu Norepinefrin berkurang
neurotransmitter yang
menghantarkan impuls melalui sampai tingkat tertentu,
celah sinaptik pada system limbic di depresi menjadi keluhan
otak.
fisik dan biokimia ( di
Setelah membawa impuls dari celah
samping menjadi
sinaptik, ia kembali, lalu diambil (re emosional ). Pada kondisi
uptake) oleh neuron presinaptik, ini antidepresan trisiklik
untuk dipecah (metabolisme)
dapat diberikan, yang
Tofranil, antidepresan trisiklik, dalam 2 sampai 3 minggu
bekerja dengan menghalangi neuron biasanya mengurangi
presinaptik dari pengambilan gejala depresi
norepinefrin. Jadi kadar
norepinefrin pada reseptor
bertambah.
Hipotalamus yang dipengaruhi kadar norepinefrin dalam
otak, penting dalam mempengaruhi system kekebalan.
System kekebalan dapat ditekan selama stress. Jadi
seorang yang cemas atau depresi, mudah sakit atau
mengalami infeksi
Kedua obat di atas dapat bekerja dengan
memakai selaput-selaput intra neuronal
untuk mencegah norepinefrin
berinteraksi dengan monoamine
oksidase. Dalam setiap peristiwa cara
kerja mereka adalah dengan menghambat
neuron presinaptik dari pengambilan
norepinefrin. Jadi, ada pembahan
menyeluruh dari dalam norepinefrin.
Jumlah ini mengurangi depresi
KERJA NOREPINEFRIN
selain digunakan untuk anti
depresan
1. Pada kardiovaskuler digunakan
untuk vasokonstriksi dan refleks
baroreseptor
2. Dapat juga digunakan pada shock
karena dapat meningkatkan tahanan
tepi,sehingga tidak dianjurkan pada
penderita asma
Indikasi senyawa
noradrenergic

1.Attention-
deficit/hyperactivity
disorder (ADHD)
2.Depresi
3.Schizophrenia
4.Hipotensi
Amitriptilin
Penghalang lemah (re uptake) pengambilan
norepinefrin

Antidepresan trisiklik
bekerja melalui deaminasi (pemecahan kelompok
amina) dari norepinefrin oleh enzim mitokondrial
monoamine oksidase
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai