Jenis perkerasan
◦ Jalan raya (Highway)
◦ Bandar udara
◦ Rel kereta api (Railway)
Composite pavement
GRANULAR (KERIKIL) GRANULAR (KERIKIL) (perkerasan komposit)
CONCRETE (BETON)
Asphalt pav’t (Jalan aspal) Concrete pav’t (Jalan beton)
(PERKERASAN)
Daya dukung tanah dasar rendah, maka butuh lapis
TANAH DASAR perkerasan
Cross-Section perkerasan
Basic pavement layers Heavy duty pevement P
(Lapis perkerasan standar) (Perkerasan utk kendaraan berat)
Agregat Kls.A
Sub-base course Sub-base course
(Lapis pondasi bawah/ LPB)
MELINTANG
1. Lapis Aus (Wearing Course) :
SMA; BMA; HSMA-WC; AC-WC konventional; AC-WC Superpave; AC-WC
Modofied; HRS-WC; DGEM; Microasbuton A, Lasbutag, Penetrasi Macadam, Burtu,
Burda; dsb.
2. Lapis Pengikat (Binder Course)
HSMA-BC; AC-BC konvensional; AC-BC Superpave; AC-BC Modified; HRS-
Base;OGEM; Microasbuton B; dsb.
Jalan Aspal
Tack Coat (Lapis Perekat) harus dihampar di atas permukaan berbahan pengikat, seperti : Lapis Penetrasi Macadam, Laston (AC), Lataston , CTB,
Perkerasan Beton
Bahan aspal untuk Lapis Resap Pengikat :
Aspal emulsi mengikat sedang (medium setting) atau mengikat lambat (slow setting). Aspal emulsi dapat diencerkan dengan perbandingan 1 bagian air
bersih dan 1 bagian aspal emulsi dengan syarat tersedia alat pengaduk mekanik
Aspal keras (minyak) Pen.80/100 atau Pen.60/70 diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak tanah adalah 80 – 85
bagian minyak per 100 bagian aspal keras.
Fungsi Lapis Perkerasan
Tujuan Dasar
2. Menlindungi Aplikasi Perkerasan
tanah dasar dari air Jalan
3. Memperkecil
1.Mendukung
terjadinya
beban lalu lintas
pelepasan butir
AC-BC = 5 -7 cm Lapis pondasi (base course)atas merupakan lapis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah
dan lapis permukaan dan berfungsi sebagai :
1. Bagian struktur perkerasan yang menahan gaya vertical dari beban kendaraan dan disebarkan ke
lapis dibawahnya
2. Lapis peresap untuk lapis pondasi bawah
3. Bantalan atau perletakan lapis permukaan
Lapis pondasi bawah (Subbase course) lapis perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi dan
tanah dasar dan berfungsi sebagai :
1. Bagian dari struktur perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban kendaraan ke lapis
tanah dasar, lapis ini harus cukup stabil dan mempunyai CBR sama atau lebih besar dari 20%,
serta Indeks Plastis (IP) sama atau lebih kecil dari 10%
2. Efesiensi penggunaan material yang relative murah, agar lapis diatasnya dapat dikurangi tebalnya
3. Lapis peresa[, agar air tanah tidak terkumpul di pondasi
4. Lapis pertama, agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancer sehubungan dengan kondisi
lapangan yang memaksa harus menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca atau lemahnya daya
dukung tanah dasar menahan roda alat berat
5. Sebagai filter untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
Syarat butir lapis pondasi bawa harus memenuhi :
Jenis pondasi bawah yang umum digunakan di Indonesia adalah lapis pondasi agregat kelas C. syarat
dan ketentuan berdasarkan spesifikasi Bina Marga
≥5 Dengan:
D15 = Diameter butir pada persen lolos = 15%
≤5 D85 = Diameter butir pada persen lolos = 85%
Secara umum, CBR yang ekonomis untuk tanah dasar adalah sama dengan atau diatas 6%. Bilamana CBR tanah dasar
agak kecil maka tanah dasar tersebut harus ditingkatkan dengan cara yang ekonomis yaitu pemasangan capping layer
yang terdiri dari “Timbunan Pilihan“ (CBR > 10) :
1. Jika CBR antara 3% sampai 5% maka digunakan capping layer sekitar 20 cm
2. Jika CBR dibawah 3% maka digunakan capping layer sekitar 35 cm
Pemasangan capping layer ini dimaksudkan untuk memperoleh CBR gabungan antar capping layer dengan CBR tanah di
bawahnya yang mendekati 6%.
Perlu digarisbawahi bahwa :
Tebal komponen perkerasan boleh disubstitusi hanya dengan material yang lebih tinggi mutunya bukan sebaliknya. Jika
dieqivalentkan dengan bahan yang lebih rendah maka akan terjadi Fatique Cracking terlebih dahulu sebelum terjadinya
rutting. Hal ini sering dilakukan di proyek tanpa disadari. Bandingkan dengan Under Reinforced pada Beton Bertulang.
GANTUNGKAN CITA-CITAMU
SETINGGI LANGIT
(AIM HIGH)