Testing 5
Testing 5
SISTEM INFORMASI
INTEGRATION TESTING
Integration Testing
Integration testing (kadang disingkat I&T) adalah suatu
tahapan proses pengujian aplikasi setelah fase unit testing
dan sebelum system testing.
Pada tahapan integration testing, input berupa modul-modul
yang telah diuji pada tahapan unit testing, diproses kedalam
sub integration testing (interaction testing, UI testing, dll),
dan kemudian output yang dihasilkan akan diproses lebih
lanjut dalam system testing
Tester memeriksa bagaimana unit-unit tersebut bekerja
sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang
individual. Misalnya sebuah proses yang dikerjakan oleh dua
function, di mana satu function menggunakan hasil output
dari function yang lainnya.
Integration Testing (lanjut...)
main
A B C
D E F
Fakta
Umumnya setiap modul/komponen dibuat oleh beberapa
programmer yang berbeda
Umumnya banyak ditemukan kesalahan pada saat integrasi
modul/komponen
Pada beberapa kasus banyak usaha yang dilakukan oleh
tester pada tahapan ini (memakan waktu dan usaha yang
lebih)
Strategi
Big-bang Integration
Top-down Integration
Bottom-up Integration
Sandwich Integration
Big-bang Integration
Non-incremental strategy
Setiap modul dites terpisah
diintegrasikan dan dites sebagai satu kesatuan
main test
main
A B C test
A
test
D E F B test
test main, A, B, C
C D, E, F
test
D
test
E
test
F
Big-bang Integration (lanjut...)
Keuntungan
cocok untuk pengembangan aplikasi kecil/tidak kompleks
Kerugian
Integration testing bisa dimulai ketika semua modul telah siap
lokalisasi kesalahan sulit dilakukan
mudah melewatkan kesalahan pada interface
Top-Down Integration
Incremental strategy
1. Dimulai dengan modul/komponen level test
tertinggi main
main
test
main, A, B, C
D, E, F
A B C
D E F
Top-Down Integration (lanjut...)
test
main, A, C
main
test
A B C main, A,
C, D, E, F
D E F
test
main, A, B, C
D, E, F
Top-Down Integration (lanjut...)
Keuntungan
Lokalisasi kesalahan mudah dilakukan
mampu sebagai prototype awal
Mampu menguji modul yang telah siap terlebih dahulu
Kesalahan major bisa ditemukan di awal (pada level
teratas)
Kerugian
Kemungkinan modul level rendah tidak di tes terlalu
akurat
Bottom-Up Integration
Incremental strategy
Modul terendah dites terlebih dahulu
Diulangi sampai satu set modul teratas berhasil dites
main
test
A B C D test
D,E,A
D E F test test
test
E main, A, B,
B
C
D, E, F
test test
F C,F
Bottom-Up Integration (lanjut...)
Keuntungan:
lokalisasi kesalahan lebih mudah
Modul dites lebih teliti
Testing dapat dilakukan dalam proses implementasi
Kerugian:
modul tertinggi dites paling akhir
Kerangka aplikasi belum bisa dilihat
Sandwich Integration
Kombinasi top-down dan bottom-up
Dibagi tiga tingkatan
Modul teratas dites secara top-down
Middle
Modul terbawah dites secara buttom-up
test
D test
main D,E,A
test test
A B C E main, A, B,
C
test test D, E, F
F C,F
D E F
test
main test
main, A, B, C
Modification Sandwich Integration
Kombinasi top-down dan buttom-up
Dibagi tiga tingkatan
Modul teratas dites secara top-down
Middle
Modul terbawah dites secara buttom-up test
A
test
D test
D,E,A
main
test test test
E C main, A, B,
A B C C
test test D, E, F
F C,F
D E F
test
main test
main,A,B,C
test
B
Contoh I&T Module
FinancialService
test
test
Transaction Account IntCollection
IntCollection,
Rate
IntCollection test
Transaction,
Rate,Money,
test IntCollection
Money test
FinancialService,
Transaction,
Account,Money
AcctNum,Rate
test IntCollection
Account,Money
AcctNum
test
AcctNum
Contoh Testcase I&T (General)
Configuration Testing
Configuration testing adalah proses pengujian operasi software
apakah mampu berjalan/bekerja secara “normal” terhadap
berbagai macam tipe hardware
Normal maksudnya adalah semua fungsi/fitur yang ada pada
software tersebut tidak ada masalah
Konfigurasi tiap hardware berbeda tergantung dari pabrikannya,
perhatikan standar minimal hardware tersebut
Aspek Konfigurasi
PC, setiap manufaktur komputer (Dell, HP, Apple, dll) memiliki
konfigurasi hardware dan software yang berbeda-beda.
Components, banyak PC dibangun oleh komponen-komponen
(motherboard, card device, CD-ROM/DVD, dll) yang berbeda sesuai
standar pabrikan (built up) maupun standar individu (rakitan).
Peripherals, adalah peralatan eksternal (keyboard, monitor, mouse,
printer, camera, dll) yang terhubung ke PC
Interfaces, konektor (ISA, PCI, USB, PS/2, RS/232, RJ-11, RJ-45,
Fireware, dll) yang menghubungkan beberapa Komponen dan
Periferal ke PC. Ada banyak kemungkinan pabrikan membuat
periferal yang sama namun dengan interface yang berbeda.
Aspek Konfigurasi
Options and memory, banyak komponen dan periferal yang dijual
dengan pilihan hardware dan ukuran memori yang berbeda.
Misalnya: Printer bisa diupgrade agar bisa mengenali jenis font
tambahan, atau kartu grafis dengan memori yang lebih besar
memiliki resolusi warna yang lebih kaya, dan lain sebagainya.
Device Drivers, semua komponen dan periferal berkomunikasi
dengan OS dan aplikasi lain melalui suatu driver. Driver ini umumnya
disertakan dengan hardware oleh pabrikan dan akan diinstal saat
hardware tersebut diinstal/diset. Meskipun driver secara teknikal
termasuk dalam software namun dalam koridor testingmerupakan
bagian dari konfigurasi hardware.
Fakta Konfigurasi