3
RASIONAL KURIKULUM 2013
PPT - 1.1
1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Revisi Kurikulum 1994
Pendidikan Sekolah
Dasar
6
RASIONAL KURIKULUM 2013
Hasil persepsi Tuntutan Perubahan
masyarakat Kurikulum `
•Kurang memusatkan karakter
•Terlalu menitikberatkan kognitif
•Beban siswa terlalu berat GAP RANGE PERUBAHAN
Sedang Dikerjakan
Modal
Kompeten
Pembangunan
Kurikulum
SDM
Transformasi
PTK
Usia Produktif
melalui Sarpras
(2020-2035)
Pendidikan Pendanaan
Melimpah Pengelolaan
Tidak Beban
Kompeten Pembangunan
12
Tantangan Eksternal
13
Tantangan Eksternal
14
Tantangan Eksternal
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses
18
Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan)
11 Produksi Masa (siswa Kebutuhan Pelanggan (siswa
memperoleh dokumen yg mendapat dokumen sesuai dgn
sama) ketertarikan sesuai potensinya)
12 Usaha Sadar Tunggal Jamak (keberagaman inisiatif
(mengikuti cara yang individu siswa)
seragam)
13 Satu Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Disiplin Jamak
Bergeser (mempelajari satu (pendekatan multidisiplin)
sisi pandang ilmu)
14 Kontrol Terpusat Menuju Otonomi dan Kepercayaan
(kontrol oleh guru) (siswa diberi tanggungjawab)
15 Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan pemikiran
kreatif)
16 Penyampaian Pengetahuan Pertukaran Pengetahuan (antara
(pemindahan ilmu dari guru dan siswa, siswa dan siswa
guru ke siswa) lainnya)
19
Pola Pikir Perumusan Kurikulum
N KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
o
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Standar Isi diturunkan dari Standar
Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Kompetensi Lulusan melalui
Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi Kompetensi Inti yang bebas mata
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk Semua mata pelajaran harus
sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk berkontribusi terhadap
pengetahuan pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti Semua mata pelajaran diikat oleh
sekumpulan mata pelajaran terpisah kompetensi inti (tiap kelas)
20
Langkah Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
[discovery learning].
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi.
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan].
Penilaian
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
21
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
22
SKL, KI, KD &
Implementasi Kurikulum 2013
PT
SMP
SD
Elemen Perubahan
SIKAP
SMA/K Knowledge
Knowledge Skill
Skill Attitude
Attitude
SMP
SD
32
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...2/9
33
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...3/9
34
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...4/9
Indikator :
• Menulis karya yang memenuhi struktur, ciri kebahasaan,
dan ciri isi karya ilmiah
• Menulis karya yang memenuhi originalitas dilihat dari
sumber yang digunakan atau diacu
• Mempertahankan dan menjelaskan karya ilmiah tersebut
35
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...5/9
36
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...6/9
Contoh: Matematika:
Mulai dari KD dari KI-3 : memahami sifat-sifat
grafik fungsi eksponensial dan logaritma
Indikator :
• Membuktikan sifat
• Menurunkan sifat
• Menenetukan kecukupan dan keperluan
grafik
37
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...7/9
Contoh: Matematika:
Menuju KD dari KI-4: Mampu menggambar atau
menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma
Indikator :
• Menentukan titik potong
• Menentukan nilai maksimum dan minimum
• Melukiskan grafik
• Membaca dan menerjemahkan grafik sesuai
sifat2nya
• Menganalisis grafik untuk menentukan persamaan
atau sebaliknya
38
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...8/9
Contoh: Matematika:
Menuju KD dari KI-4: Mampu menyelesaikan masalah
nyata dengan menggunakan grafik fungsi eksponensial
dan logaritma
Indikator :
Menggunakan grafik untuk menentukan :
• Perkembngan bakteri
• Pertumbuhan penduduk
• Bunga Uang
39
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...9/9
Contoh: Matematika:
KD dari KI-2: Disiplin, tanggung jawab,
kerjasama, kecermatan
Indikator :
• Konsistensi terhadap waktu
• Konsitensi terhadap panduan
• Konsistensi terhadap norma atau nilai yang
telah ditetapkan sebelumnya
• Frekuensi ketepatan dan kebenaran
tindakan
40
ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI:
PERANCANGAN ARSITEKTUR
PROSES PEROLEHAN RANCANGAN PROSES PELAPORAN
INSTRUMEN
KOMPETENSI PENILAIAN KOMPETENSI
(PROSES BELAJAR)
PENILAIAN
KOMPETENSI
PENGADMINSTRASIAN SISWA (RAPOR)
DAN MATERI
• Kompetensi Inti
• Kompetensi Dasar
• Muatan Pembelajaran
• Mata Pelajaran • Kompetensi SILABUS
• Beban Belajar • Materi
• Media
• Skenario
Pembelajaran RPP
• Penilaian
44
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
KOMPETENSI
LUUSAN
MATERI PROSES PENILAIAN
B
U
K
SKL U
T
PROSES
MATERI BELAJAR
E
AJAR K
S
KOMPETEN
SI INTI P
E
L
PENILAIAN A
J
KOMPETENSI A
DASAR R
A
N
47
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
SIKAP
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA
49
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4
SEKOLAH DASAR
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli,
disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
51
STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013
SKL
PROSES
MATERI BELAJAR
AJAR
KOMPETEN
SI INTI
PENILAIAN
KOMPETENSI
DASAR
52
PROSES BERBASIS KOMPETENSI :
Creating
Characterizing/
Actualizing Communicating Evaluating
Organizing/
Internalizing Associating Analyzing
Experi-
Valuing menting
Applying
Responding Questioning
Understanding
Accepting Observing
Knowing
53
PENGUATAN PROSES
KOMPETENSI LULUSAN
LEARNING LEARNING LEARNING LEARNING LEARNING
ACTIVITIES OUTPUT OUTCOMES RESOURCE ASSESMENT
KULTUR SEKOLAH
54
PENGUATAN PROSES:
55
PENGUATAN PROSES:
“ACTIVITY BASED”
KOMPETENSI LULUSAN BUKAN SEKEDAR
“CONTENT BASED”
• STANDAR PROSES
• PENILAIAN
1 BUKU SISWA •
•
PROSES REMEDI
PENGAYAAN
• PEDOMAN INTERAKSI
• KOMPETENSI DASAR,
2 BUKU GURU
•
INDIKATOR DAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
ANALISIS DAN PEMILIHAN
MATERI AJAR
• PEMILIHAN MODEL, MEDIA
DAN SUMBER BELAJAR
3 CONTOH RPP •
•
PERANCANGAN SKENARION
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
4 VIDEO PEMBELAJARAN
56
BUKU KELAS I
Kelas Judul Buku
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
TEMATIK
5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
SISWA
8. Peristiwa Alam
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
KELAS I 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
57
BUKU KELAS IV
Kelas Judul Buku
1. Indahnya Kebersamaan
2. Selalu Berhemat Energi
3. Peduli terhadap Makhluk Hidup
4. Berbagai Pekerjaan
TEMATIK 5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Indahnya Negeriku
7. Cita-Citaku
SISWA 8. Daerah Tempat Tinggalku
9. Makanan Sehat dan Bergizi
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS IV 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
58
BUKU KELAS VII
Kelas Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. IPA
MAPEL 5. IPS
6. Bahasa Inggris
7. Penjasorkes
SISWA 8. Seni Budaya
9. Prakarya
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS VII 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
59
BUKU MAPEL WAJIB KELAS X
Kelas Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia (Prioritas)
3. Matematika (Prioritas)
4. Sejarah Indonesia (Prioritas)
MAPEL 5. Bahasa Inggris
6. Penjasorkes
7. Seni Budaya
SISWA
8. Prakarya
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
KELAS X
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang
disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia 60
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...1/3
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati (observe) Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, dan melihat kesabaran, ketelitian dan
(tanpa atau dengan alat) kemampuan
membedakan informasi
yang umum dan khusus,
kemampuan berpikir
analitis, kritis, deduktif,
dan komprehensif
Menanya (question/ask) Mengajukan pertanyaan Mengembangkan
tentang informasi yang kreativitas, rasa ingin
tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan
yang diamati atau merumuskan pertanyaan
pertanyaan untuk untuk membentuk
mendapatkan informasi critical minds yang perlu
tambahan tentang apa untuk hidup cerdas dan
yang diamati belajar sepanjang hayat
(dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
61
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...2/3
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengumpulkan informasi -Melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
(experiment/ explore) -membaca sumber lain selain buku jujur, sopan, menghargai
teks pendapat orang lain,
-mengamati objek/kejadian/ kemampuan berkomunikasi,
aktivitas menerapkan kemampuan
-wawancara dengan nara sumber mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ • Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan, kerja
(analyze/ associate) hasil kegiatan keras, kemampuan menerapkan
mengumpulkan/eksperimen prosedur dan kemampuan
maupun hasil dari kegiatan berpikir induktif serta deduktif
mengamati dan kegiatan dalam menyimpulkan.
mengumpulkan informasi.
• Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan
62
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...3/3
Langkah Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Pembelajaran Dikembangkan
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil • Mengembangkan sikap
(communicate) dan pengamatan, jujur, teliti, toleransi,
Mencipta kesimpulan kemampuan berpikir
berdasarkan hasil sistematis,
analisis secara lisan, mengungkapkan
tertulis, atau media pendapat dengan
lainnya singkat dan jelas, dan
mengembangkan
Memodifikasi, menyusun kemampuan berbahasa
kembali untuk yang baik dan benar.
menemukan yang baru,
dan menemukan yang • Kreativitas dan kejujuran
baru secara original serta apresiasi terhadap
karya orang lain dan
bangsa lain
63
ALOKASI WAKTU DALAM KALENDER PENDIDIKAN:
64
4
REKONSTRUKSI PENILAIAN
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi
kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman
materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......
65
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
• AUTHENTIC ASSESMENT
• OUTPUT PROSES DAN OUTPUT
• TES TES DAN PORTFOLIO
66
Standar Penilaian :
67
Standar Penilaian:
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:.
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan
keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengankriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
68
Standar Penilaian
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut. 3
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
69
Prinsip dan Pendekatan Penilaian:
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua
pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk
aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.
70
Konversi Kompetensi Pengetahuan,
Keterampilan, dan Sikap
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1
TEKNIK PENILAIAN
PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI SIKAP
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
INSTRUMENNYA
Penilaian Kinerja yang
1. Observasi INSTRUMENNYA
terdiri atas:
2. Penilaian Diri 1. Tes Tulis
- Tes praktik
3. Penilaian Antar 2. Tes Lisan
- Projek
Peserta Didik 3. Penugasan
- Penilaian portofolio
4. Jurnal
73
Penilaian Kompetensi Pengetahuan :
74
Penilaian Keterampilan :
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan
tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
4. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
5. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan; dan
6. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
75
Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujianmutu tingkat kompetensi, ujian sekolah,
dan ujian nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik
di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. fUjian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5),
dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat
kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII
(tingkat 6) dilakukan melalui UN.
76
Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
j. menyusun kisi-kisi ujian;
k. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
l. melaksanakan ujian;
m. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
n. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar
(POS).
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelumdiadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi
pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah
77
RAPOR SEKOLAH DASAR ...1/3
1. Pengetahuan
Aspek Catatan
Mengingat dan Diisi oleh guru dalam
memahami kalimat positif tentang apa
pengetahuan faktual yang menonjol terkait
dan konseptual kemampuan anak dalam
berdasarkan rasa ingin tiap muatan pelajaran dan
tahu tentang: apa yang perlu usaha-
- dirinya, usaha pengembangan
- makhluk ciptaan untuk mencapai
Tuhan dan kompetensi yang
kegiatannya ditetapkan pada kelas yang
- benda-benda lain di diikutinya.
sekitarnya
78
RAPOR SEKOLAH DASAR ...2/3
2. Keterampilan
Aspek Catatan
Menyajikan kemampuan Diisi oleh guru dalam
mengamati, menanya, dan kalimat positif
mencoba dalam: tentang apa yang
- bahasa yang jelas, logis menonjol dan apa
dan sistematis yang perlu usaha-
- karya yang estetis usaha
- gerakan anak sehat pengembangan
- tindakan anak beriman untuk mencapai
dan berakhlak mulia kompetensi yang
ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
79
RAPOR SEKOLAH DASAR ...3/3
3. Sikap
Aspek Catatan
Menerima, Diisi oleh guru dalam kalimat
menjalankan, dan positif tentang apa yang menonjol
menghargai ajaran dan apa yang perlu usaha-usaha
agama yang pengembangan untuk mencapai
dianutnya. kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
Menunjukkan Diisi oleh guru dalam kalimat
perilaku jujur, positif tentang apa yang menonjol
disiplin, tanggung dan apa yang perlu usaha-usaha
jawab, santun, pengembangan untuk mencapai
peduli, percaya diri, kompetensi yang ditetapkan pada
dan cinta tanah air kelas yang diikutinya.
80
Sruktur Kurikulum
81
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian Kompetensi
KOMPETENSI INTI Inti, Kompetensi Dasar, muatan
Pembelajaran, mata pelajaran,
dan beban belajar pada setiap
KOMPETENSI DASAR
satuan pendidikan dan program
pendidikan.
MUATAN
PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN
BEBAN BELAJAR
82
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/12
STRUKTUR
KURIKULUM
• PAUDNI
• PENDIDIKAN DASAR
KOMPETENSI INTI SD/MI/SDLB
SMP/MTs/SMPLB
MATA PELAJARAN
BEBAN BELAJAR
83
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 2/12
STRUKTUR PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi
KURIKULUM
anak.
SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan
umum (muatan nasional untuk satuan
KOMPETENSI INTI pendidikan; dan
muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai
dengan potensi dan keunikan lokal)
KOMPETENSI DASAR
SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas:
a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan
pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan
MUATAN pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan
PEMBELAJARAN lokal)
b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program
pengembangan kecakapan hidup.
BEBAN BELAJAR
84
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/12
STRUKTUR
KURIKULUM
SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang
sederajat
terdiri atas muatan:
KOMPETENSI INTI 1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Bahasa;
KOMPETENSI DASAR 4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
MUATAN
PEMBELAJARAN
7. Seni Dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga;
9. Keterampilan/Kejuruan; Dan
MATA PELAJARAN 10.Muatan Lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
BEBAN BELAJAR
85
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 4/12
STRUKTUR
KURIKULUM SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang
sederajat terdiri atas muatan :
1. pendidikan agama;
KOMPETENSI INTI 2. pendidikan kewarganegaraan;
3. bahasa;
4. matematika;
KOMPETENSI DASAR
5. ilmu pengetahuan alam;
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
MUATAN
PEMBELAJARAN 8. pendidikan jasmani dan olahraga;
9. keterampilan/kejuruan; dan
10.muatan lokal.
MATA PELAJARAN (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih
mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
BEBAN BELAJAR
86
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 5/12
STRUKTUR
KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
terdiri atas :
a. muatan umum untuk SMA/MA,
KOMPETENSI INTI
SMALB dan SMK/MAK;
b. muatan peminatan akademik
SMA/MA dan SMK/MAK;
KOMPETENSI DASAR
c. muatan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat untuk
SMA/MA, SMALB;
MUATAN
PEMBELAJARAN d. muatan peminatan kejuruan
untuk SMK/MAK; dan
e. muatan pilihan lintas minat atau
MATA PELAJARAN pendalaman minat untuk
SMK/MAK.
BEBAN BELAJAR
87
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 9/12
STRUKTUR
KURIKULUM
PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :
a. muatan umum untuk SMA/MA,
SMALB dan SMK/MAK; terdiri atas
KOMPETENSI INTI muatan :
1. pendidikan agama;
2. pendidikan kewarganegaraan;
KOMPETENSI DASAR 3. bahasa;
4. matematika;
5. ilmu pengetahuan alam;
MUATAN
PEMBELAJARAN
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
8. pendidikan jasmani dan olahraga;
MATA PELAJARAN 9. keterampilan/kejuruan; dan
10. muatan lokal
BEBAN BELAJAR
88
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 10/12
STRUKTUR PENDIDIKAN MENENGAH
KURIKULUM
terdiri atas :
b. Muatan peminatan akademik
KOMPETENSI INTI SMA/MA atau bentuk lain yang
sederajat terdiri atas:
1. matematika dan ilmu
KOMPETENSI DASAR
pengetahuan alam;
2. ilmu pengetahuan sosial;
MUATAN
PEMBELAJARAN 3. bahasa dan budaya; atau
4. peminatan lainnya.
MATA PELAJARAN
BEBAN BELAJAR
89
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 11/12
STRUKTUR PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :
KURIKULUM Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK bentuk
lain yang sederajat terdiri atas:
1. teknologi dan rekayasa;
KOMPETENSI INTI 2. kesehatan;
3. seni, kerajinan, dan pariwisata;
4. teknologi informasi dan
KOMPETENSI DASAR komunikasi;
5. agribisnis dan agroteknologi;
6. bisnis dan manajemen;
MUATAN 7. perikanan dan kelautan; atau
PEMBELAJARAN 8. peminatan lain yang diperlukan
masyarakat.
(Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan
akademik dan muatan pilihan lintas minat atau
MATA PELAJARAN pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan
peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat untuk SMK/MAK diatur dalam
Peraturan Menteri).
BEBAN BELAJAR
90
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 12/12
STRUKTUR PENDIDIKAN NONFORMAL terdiri atas :
a. Struktur Kurikulum pendidikan
KURIKULUM
BEBAN BELAJAR
91
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
KOMPETENSI INTI seorang Peserta Didik pada setiap
tingkat kelas atau program yang menjadi
landasan Pengembangan Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
dasar.
Kompetensi Dasar
MUATAN
PEMBELAJARAN dikembangkan dalam konteks
muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, mata
MATA PELAJARAN
pelajaran atau mata kuliah
sesuai dengan Kompetensi inti.
BEBAN BELAJAR
93
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Beban belajar memuat:
1. jumlah jam belajar yang dialokasikan
untuk Pembelajaran suatu tema,
gabungan tema, mata pelajaran; atau
KOMPETENSI INTI
2. keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti Peserta Didik dalam satu
minggu, semester, dan satu tahun
pelajaran.
KOMPETENSI DASAR (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan tatap muka;
MUATAN b. kegiatan terstruktur; dan
PEMBELAJARAN
c. kegiatan mandiri.
MATA PELAJARAN
BEBAN BELAJAR
94
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: 6/12
PENDIDIKAN MENENGAH :
• Keterpaduan antar jenjang
• Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah
SMA/MA
SMK/
/SMALB MAK
MUATAN UMUM
(SEBAGAI COMMON
GROUND)
95
KETERPADUAN ANTAR JENJANG: 7/12
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang
terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi
lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi PT
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......
SMA/K
96
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: 8/12
SIKAP
PENDIDIKAN MENENGAH:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Kewrganegaraan, Bahasa,
Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya,
PENGETA- Penjasor, Keterampilan/ Kejuruan dan KETERAM-
HUAN Muatan Lokal. PILAN
SMA/MA SMK/MAK
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8
98
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
No Permasalahan Penyelesaian
1 Capaian pembelajaran Perlunya ditetapkan standar
disusun berdasarkan materi kompetensi kelulusan dan standar
pelajaran bukan kompetensi kompetensi kelas untuk
yang harus dimiliki peserta menyatakan capaian
didik pembelajaran
2 Kompetensi diturunkan dari Kompetensi dirumuskan dalam
pengetahuan yang diperoleh tiga domain, yaitu sikap,
dari mata pelajaran keteramilan, dan pengetahuan
3 Walaupun kelas I – III Perlunya merumuskan
menerapkan pembelajaran kompetensi inti untuk masing-
tematik, tidak ada masing kelas
kompetensi inti yang
mengikat semua mata
pelajaran
99
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
No Permasalahan Penyelesaian
4 Walaupun kelas I-III Mata pelajaran harus
menerapkan pembelajaran dipergunakan sebagai sumber
tematik, tetapi warna mata kompetensi bukan yang yang
pelajaran sangat kental diajarkan
bahkan berjalan sendiri-
sendiri dan saling
mengabaikan
5 Kompetensi siswa hanya Penilaian terhadap semua
diukur dari kompetensi domain kompetensi
pengetahuan yang menggunakan penilaian otentik
diperolehnya melalui [proses dan hasil]
penilaian berbasis tes
tertulis
6 Penilaian hanya berdasarkan Penilaian berdasarkan
kompetensi dasar saja kompetensi dasar dan
kompetensi inti
100
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
No Permasalahan Penyelesaian
7 Peserta didik pada jenjang satuan Perlunya proses pembelajaran yang
sekolah dasar belum perlu diajak menyuguhkan keutuhan pada peserta
berfikir tersegmentasi dalam mata didik melalui pemilihan tema
pelajaran-mata pelajaran terpisah
karena masih berfikir utuh
8 Banyak sekolah alternatif yang Perlunya menerapkan sistem
menerapkan sistem pembelajaran pembelajaran integratif berbasis tema
integratif berbasis tema yang
menujukkan hasil menggembirakan
9 Adanya keluhan banyaknya buku Perlunya penyederhanaan mata
yang harus dibawa oleh anak sekolah pelajaran
dasar sesuai dengan banyaknya mata
pelajaran
101
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
No Permasalahan Penyelesaian
10 Indonesia menerapkan sistem Perlunya membantu
guru kelas dimana semua memudahkan tugas guru dalam
mata pelajaran [kecuali menyampaikan pelajaran sebagai
agama, seni budaya, dan suatu keutuhan dengan
pendidikan jasmani] diampu meminimumkan jumlah mata
oleh satu orang guru pelajaran tanpa melanggar
ketentuan konstitusi [idealnya
tanpa mata pelajaran sama]
11 Banyak negara menerapkan Dapat dipergunakan sebagai
sistem pembelajaran berbasis acuan dalam usaha meringankan
tematik-integratif sampai SD beban guru kelas yang harus
kelas VI, seperti Finlandia, mengampu sejumlah mata
England, Jerman, Scotland, pelajaran
Perancis, Amerika Serikat
(sebagian), Korea Selatan,
Australia, Singapura, New
Zealand,, Hongkong, Filipina
102
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan
1 Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada
tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua
mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata
pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
103
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi
anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan
sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap
ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan
dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan
hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi
satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya
beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk
mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan
sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta
didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat
perubahan proses pembelajaran dan penilaian
104
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang
memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada
matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”,
“daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-
masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung,
maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa
Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya
beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga
tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai
kolom sains.
105
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
106
STRUKTUR KURIKULUM SD
No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi 4 4 4 4 4 4
Pekerti
2 PPKN 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk 4 4 4 4 4 4
muatan lokal*)
8 Pend. Jasmani, OR & Kes 4 4 4 4 4 4
(termasuk muatan lokal).
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Catatan:
1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 107
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3
• Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-
penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]
• Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan
mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu
dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006],
mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang
sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta,
Kanada]
• Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak
keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada
rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian
keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi
siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan
memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]
108
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3
110
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 1/3
111
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 2/3
112
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 3/3
113