MELLITUS
Ns. Solehudin, S.Kep.,M.Kes
Pendahuluan
• Prevalensi diabetes melitus (DM) secara global terus meningkat hingga menjadi
3 kali lipat pada tahun 2030.
• Peningkatan ini sebenarnya telah diprediksi oleh World Health Organization
(WHO) bahwa pada tahun 2030 akan mencapai 21,3 juta dan dari International
Diabetes Federation (IDF) di tahun 2045 akan mencapai 16,7 juta.
• Kondisi di Indonesia tidak jauh berbeda, volume kejadian yang tinggi tentu saja
diikuti dengan beban biaya yang tinggi pula.
• Diagnosis dini dan tatalaksana komprehensif pada penderita DM dapat menekan
angka morbiditas dan mortalitas terhadap adanya penyakit komorbid ataupun
komplikasinya.
• Namun, dalam upaya penatalaksanaan penderita DM masih terdapat kendala
dari segi pasien, pelayanan ataupun pembiayaan kesehatan di Indonesia
(PERKENI, 2019).
Pendahuluan
• Data RISKESDAS 2018 menjelaskan prevalensi DM nasional adalah
sebesar 8,5 persen atau sekitar 20,4 juta orang Indonesia terkena
DM.
• Penyandang DM juga sering mengalami komplikasi akut dan
kronik yang serius, dan dapat menyebabkan kematian.
• Masalah lain terkait penanganan diabetes melitus adalah geografis,
budaya, dan sosial yang beragam
Defi niti on of Diabetes Mellitus
Type 2 Diabetes mellitus is a group of metabolic
diseases characterized by h y p e r g l y c e m i a
resulting from defects in:
Insulin
resistance
IR Beta-cell
dysfunction
Macrovascular Microvascular
complication complication
mRNA
PPRE
transcription
Sel Otot
RXR= Reseptor retinoat X, PPRE = Peroxisome Proliferator Response Element Dinding sel
Glukosa Insulin
Receptor Insulin
Nucleus
PPARγ + RXR
Receptor Insulin
GLUT - 4
Nucleus
PPARγ + RXR
GLUT - 4 GLUT - 4
mRNA
PPRE
transcription
Sel Otot Dinding sel
Glukosa Insulin
Receptor Insulin
GLUT - 4
Auto phosphorilation
Prot
Kinase B
Phosphoinositide
Dependent-Kinase p110 p85 IRS
Phosphoinositide-3
GLUT - 4 Atypical Kinase
PK C
PPARγ + RXR
GLUT - 4 GLUT - 4
mRNA
PPRE
transcription
Sel Otot Dinding sel
Glukosa Insulin
Receptor Insulin
Auto phosphorilation
Insulin Resistance
PPARγ + RXR
mRNA
PPRE
transcription
Sel Otot Dinding sel
Definisi
Diabetes Mellitus adalah sekumpulan penyakit genetik dan
gangguan heterogen yang secara khusus ditandai dengan
ketidaknormalan dalam keseimbangan kadar glukosa yaitu
hiperglikemia
T ip e 2 B e rv a r ia s i, m u la i y a n g d o m in a n r e s is te n s i in s u lin d is e r ta i
d e fis ie n s i in s u lin r e la tif s a m p a i y a n g d o m in a n d e fe k s e k r e s i
in s u lin d is e r ta i r e s is te n s i in s u lin
T ip e s p e s if ik - S in d ro m a d ia b e te s m o n o g e n ik (d ia b e te s n e o n a ta l,
y a n g b e rk a ita n maturity – onset diabetes of the young [MODY])
dengan - P e n y a k it e k s o k rin p a n k re a s (fib ro s is k is tik ,
p e n y e b a b la in p a n k re a titis )
- D is e b a b k a n o le h o b a t a ta u z a t k im ia ( m is a ln y a
p e n g g u n a a n g lu k o k o r tik o id p a d a te r a p i H I V /A I D S
a ta u s e te la h tr a n s p la n ta s i o r g a n )
DM Tipe I (IDDM/Insulin Dependent Diabetes
Mellitus).
• Yaitu diabetes yang tergantung insulin dimana sel-sel pankreas yang memproduksi
insulin yang dalam keadaan normal dihancurkan oleh suatu proses autoimun
• Dapat terjadi pada semua usia
• Bila terjadi pada anak-anak sering disebut dengan istilah Juvenille diabetes.
• DM tipe ini BB klien biasanya turun
• Klien telah mengalami tanda dan gejala yang berhubungan dengan insulinopenia
(kekurangan insulin) sebelum usia 30 tahun.
• Biasanya pada pemeriksaan urine akan didapat hasil keton positif terkandung dalam
urine, dan glukosa positif.
• Klien sangat tergantung pada terapi insulin untuk dapat tetap hidup, karena bila
tidak klien akan sangat beresiko untuk terjadinya ketoasidosis.
DM Tipe II (NIDDM/Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
DM Tipe II (NIDDM/Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
• Pankreas kurang mampu mensintesa dan melepaskan insulin
• Jumlah sekresi insulin mencukupi tetapi jumlah yang disekresi tidak seimbang
dengan jumlah yang dibutuhkan, situasi ini menyebabkan produksi insulin
menurun.
• Biasanya diagnosa ditemukan pada klien usia lebih dari 30 tahun, obesitas,
• DM tipe ini umumnya tidak terjadi ketoasidosis.
• Pada kasus ini biasanya terjadi resistensi terhadap kerja insulin normal, karena
interaksi insulin dengan reseptor insulin pada sel kurang efektif, sehingga glukosa
tidak dapat masuk ke dalam sel.
Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2
Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)