Anda di halaman 1dari 10

DASAR HUKUM PAJAK

 Landasan Idiil : Pancasila


 Landasan Konst : UUD 1945 psl 23A
 Landasar Struktural :
 => UU No 6 th 1983 / 28 Th 2007 {KUP}
 => UU No 7 th 1983 / 36 Th 2008 {PPh}
 => UU N0 8 th 1983 / 42 Th 2009 {PPN dan
PPn BM}
 => UU No 13 th 1985 ttg BM
JENIS PAJAK

 1. Berdasarkan Cara Pemungutan


Pajak dikelompokkan menjadi 2 yaitu Pajak Langsung
dan Pajak Tidak Langsung

 2. Berdasarkan Cara Pengenaan


Pajak dikelompokkan menjadi 2 yaitu Pajak Subyektif
dan Pajak Obyektif

 3. Berdasarkan Institusi PEMUNGUT


Pajak dikelompokkan menjadi 2 yaitu Pajak Pusat dan
Pajak Daerah
1. BERDASARKAN CARA PEMUNGUTAN

 Pajak Langsung
Pajak yang ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak,
SECARA Berkala.
Misal: PPh (pajak penghasilan), PBB

 Pajak Tidak Langsung


Setiap ada kegiatan / peristiwa
Misalnya: PPN, PPnBm, BM, BPHTB
2. BERDASARKAN CARA PENGENAAN

 Pajak Subyektif
Keadaan wajib pajak sangat mempengaruhi, contoh: PPh
(kemampuan wajib pajak, status perkawinan, banyaknya anak,
dan tanggungan lainnya)

 Pajak Obyektif
Tidak mempersoalkan kemampuan Wajib Pajak, contoh : Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), BPHTB
3. Berdasarkan Institusi Pemungut

 Pajak Pusat
Dikelola oleh pemerintah pusat => APBN : PPh, PPN, PPnBM,

 Pajak Daerah
Dikelola oleh pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) =>
APBD, Misalnya: PKB, Pajak Hotel, PP1, PBB, BPHTB
PAJAK PUSAT

 Pajak Penghasilan (PPh)


Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan kepada
orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan
penghasilan adlah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
berasal baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat
digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka
penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium,
hadiah, dan lain sebagainya
PENGHASILAN
 Penghasilan adalah : setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diperoleh WP,
baik berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri, yang dipakai untuk konsumsi atau
menambah kekayaan WP terkait.
Bea Meterai

 Pajak yang dikenakan atas dokumen,


seperti surat perjanjian, akta notaris, serta
kwitansi pembayaran, surat berharga, dan
efek, yang memuat jumlah uang atau
nominal di atas jumlah tertentu sesuai
dengan ketentuan
PAJAK PUSAT

 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang
mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN.
Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN. Tarif PPN adalah
tunggal yaitu sebesar 10%. Dalam hal ekspor, tarif PPN adalah 0%. Yang
dimaksud Dengan Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi
wilayah darat, peraian, dan ruang udara diatasnya

 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)


Selain dikenakan PPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang tergolong
mewah, juga dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak
yang tergolong mewah adalah Barang tersebut bukan merupakan barang
kebutuhan pokok; atau Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;
atau Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi; atau Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan
status; atau Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral
masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat.
PAJAK DAERAH

 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


Pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan
tanah dan atau bangunan. PBB dikelompokkan menjadi 5
Sektor : Pedesaan, Perkotaan, Perkebunan, Perhutanan dan
Pertambangan. PBB Pedesaan dan Perkotaan biasa dikenal
Sektor P2. Sektor Perkebunan, Perhutanan dan
Pertambangan dikenal sebagai sector P3.
 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan
atau bangunan. Wajib pajaknya adalah yang memperoleh
hak, bukan yang melepaskan hak.

Anda mungkin juga menyukai