Anda di halaman 1dari 20

PEMANFAATAN TEKNOLOGI

FOTO UDARA UNTUK STUDI


KEBUMIAN
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Dini Ramanda Putri 21110113140061
2. Adito Maulana 21110113130096
3. Renaud Saputra 21110113140056
4. Christovel Natar 21110113190094
5. M. Maulana Marhadika 21110113130088
6. Ajeng Dyah Utomo 21110113140067
7. Aziz Anjar Santoso 21110113140070
8. Sulaiman Hakim Sinaga 21110113140079
9. Zia Ul Maksum 21110111130037
Foto Udara

Foto udara merupakan salah satu jenis citra penginderaan jauh dengan
wahana berupa pesawat terbang rendah sampai terbang tinggi dengan ketinggian
terbang 1000 meter sampai 18.000 meter dari permukaan bumi. Sehingga data –
data yang terekam dalam citra foto udara memiliki tingkat keakuratan yang lebih
tinggi daripada citra satelit tetapi dengan luas wilayah yang terekam jauh lebih
kecil dari citra foto satelit.
Foto Udara

Foto udara memiliki skala yang jauh lebih besar dari citra satelit
(spaceborne), sehingga jumlah informasi geometri maupun ketelitiannya juga
jauh lebih tinggi.

Interpretasi foto udara secara umum dapat digunakan sebagai bahan


pembuat peta topografi serta pemetaan sumber daya alam baik hayati maupun
non Hayati.
Alat yang digunakan untuk membaca paralaks dari foto
udara yaitu stereoskop.
Contoh pengaplikasian foto udara
1. Eksplorasi Minyak Bumi
Pada saat pemetaan umum inilah citra foto udara hasil penginderaan jauh
dapat dianalisis lebih lanjut agar dapat memperoleh interpretasi struktur
geologi berupa lipatan atau patahan yang kemungkinan dapat menjadi
jebakan minyak bumi pada daerah onshore .

Beberapa ladang minyak dapat secara langsung mengindikasikan


keberadaan hidrokarbon dari kenampakan di permukaan misalnya apabila
terjadi penyusupan minyak dan gas yang ada di dalam mencapai permukaan,
identifikasi dalam kasus ini dikenal sebagai direct detection.
Eksplorasi Minyak Bumi
2. Eksplorasi Mineral

Dari hasil interpretasi foto udara yang berhubungan dalam eksplorasi mineral antara
lain:

1. pemetaan pola kelurusan regional yang berhubungan dengan keberadaan lokasi-


lokasi pertambangan

2. pemetaan pola rekahan lokal yang mungkin mengontrol keberadaan jebakan


mineral

3. deteksi hidrotermal dari batuan teralterasi yang berasosiasi dengan jebakan


mineral

4. basis data pemetaan geologi.


Eksplorasi Mineral
3. Pemetaan Daerah Bencana Alam

Film pankromatik sering digunakan bersamaan dengan kamera pemetaan


untuk menaksir kerusakan pada permukaan bumi. Kerusakan tersebut dapat
ditaksir karena
 Memiliki cakupan ruang gerak yang lebar dan sesuai untuk berbagai
kondisi pencahayaan,
 Memiliki kemampuan untuk menembus tingkat perlakuan atmosferik yang
berbeda saat dilakukan penyaringan (filtering) dengan tepat,
 Memiliki resolusi yang bagus (beberapa film dapat diperbesar lebih dari 15
kali tanpa kehilangan gambar yang detail), dan
 Memiliki kemampuan memproses dan mencetak pada waktu yang tepat.
4. Pemetaan geologi daerah pantai
dan pesisir

Pemetaan pada daerah pantai sulit dilakukan karena sukarnya diperoleh


singkapan batuan, asesibilitas sukar (rawa pantai) dan mahal karena sebagian
besar harus dilakukan melalui survei bawah permukaan (geofisika dan
pemboran).
Pemetaan geologi daerah pantai
dan pesisir
Pemetaan geologi daerah pantai
dan pesisir
5. Penerapan di Bidang
Inventarisasi Sumberdava Alam
Penerapan di Bidang Inventarisasi
Sumberdava Alam
6. Bidang Kehutanan, Pertanian ,
dan Perkebunan
7. Penggunaan Lahan
8. Pemetaan Kependudukan
Kesimpulan
 Foto udara memberikan semua informasi yang terekam pada
bumi tanpa Generalisasi.
 Peranan Foto udara untuk mempercepat ketersediaan dan
penentuan kebutuhan peta dasar yang belum dapat meliputi
wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up
to date)
 Foto udara memiliki keunggulan informasi dibanding peta biasa
karena foto udara merupakan gambaran nyata dipermukaan bumi
sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan buatan manusia

Anda mungkin juga menyukai