Anda di halaman 1dari 82

Konstitusiberasal

dari bahasa Prancis


“Constituer” yg
artinya membentuk
1
Konstitusi(KBBI)
diartikan: 1) segala
ketentuan dan aturan
mengenai
ketatanegaraan, (2)
Undang-undang dasar
suatu negara
2
Menurut M Budiarjo: Isi
(gagasan) Konstitusi
bercirikan 2 hal Yaitu:
a.konstitusi itu membatasi
kekuasaan Pemerintah atau
penguasa agar tidak
bertindak sewenang-wenang
terhadap warganya.
3
b. konstitusi
menjamin hak²
dasar dan
kebebasan
warga negara.
4
Jadinegara
konstitusional adalah
negara yang mengakui
dan menjamin hak² WN
serta membatasi dan
mengatur kekuasaannya
secara hukum (A B
Nasution) 5
Konstitusi:ada yang
menganggap lebih
luas dari pengertian
UUD, tetapi ada juga
yang menyamakan
dengan pengertian
UUD. 6
Setiap negara memiliki
konstitusi sebagai hukum
dasar, namun tidak semua
negara memiliki UUD.
Mis. Inggris adalah negara

konstitusional meskipun
tidak memiliki UUD.
7
Jikamenganggab
lebih luas  karena
konstitusi mencakup
H. dasar yang tertulis
dan tidak tertulis
(Konvensi).
8
Sedangkan yang
menganggab sama
karena konstitusi
adalah H. Dasar
tertulis (disebut)
UUD
9
• Konstitusi
umumnya berisi
hal² mendasar dari suatu
negara yang berupa
aturan² & norma² dasar
yang dipakai sebagai
pedoman pokok
bernegara.
10
• Kedudukan

Konstitusi adalah
sebagai Hukum
dasar dan sebagai
Hukum tertinggi.
11
Konstitusisebagai H.
Dasar krn memuat
aturan tentang badan²
pemerintahan dan
sekaligus memberikan
kewenangannya.
12
Konstitusilazimnya
sebagai Hukum tertinggi
dalam tata Hukum negara
ybs, sehingga setiap
produk hukum harus
sesuai dan tidak
bertentangan dengan
UUD 13
UUD/Konstitusi memuat ketentuan-
Ketentuan sbb:
Organisasi negara; misalnya

masalah pembagian kekuasaan


eksekutif, legislatif dan Yudikatif
Hak-hak Azasi Manusia
Prosedur mengubah UUD
Memuat larangan untuk mengubah

sifat-sifat tertentu dari UUD.


14
1. sebagai penentu
2. pengatur hubungan kekuasaan
antar lembaga negara
3. pengatur hubungan kekuasaan
antar lembaga negara dengan
WN
4. sumber legitimasi thd
kekuasaan negara.
15
5.fungsi penyalur.
6.fungsi simbolik
(Pemersatu)
7.sarana pengendalian
masyarakat
8.sarana perekayasaan dan
pembaharuan masyarakat
16
a. Priode 18-8-1945 s/d 27-12-
1947 berlaku UUD 1945 (16
bab, 37 ps, 4 ps aturan
peralihan dan 2 ayat aturan
tambahan dan bagian
penjelasan)
b. Periode 27-12-1947 s/d 17-8-
1950 berlaku UUD RIS (6 bab,
197 ps, dan beberapa bagian).
17
c.Periode 17-8-1950 s/d 5-
7-1959 berlaku UUDS ( 6
bab, 146 ps, dan beberapa
bagian.)
d.Periode 5 –7-1959 s/d
sekarang berlaku kembali
UUD 1945.
e.UUD 1945 mengalami
amandemen 4 x mulai 1999
sampai 2002
18
 Bentuk Negara adalah Kesatuan
 Bentuk Pemerintahan adalah

republik
 Sistem Pemerintahan adalah

presidensiil
 Sistem politik adalah demokrasi

atau kedaulatan rakyat.


19
Ps1 ayat 1 UUD 1945
berbunyi: Negara
Indonesia ialah
Negara Kesatuan
yang berbentuk
Republik 20
Secara teori: ada 2
klasifikasi bentuk
negara yaitu negara
serikat/federal dan
bentuk negara
kesatuan.
21
Negara federal:
negara yang di
dalamnya
terdapat negara
bagian.
22
Jadi
terdapat susunan
negara yaitu negara
federal dan negara
bagian. Terdapat dua
pemerintahan yaitu
pemerintah federal dan
pemerintah negara
bagian. 23
Kekuasaan negara
federal ada dua  1)
pemerintahan federal
dan 2) pemerintahan
negara bagian.
Keduanya adalah
sederajat satu sama lain
24
Negara Kesatuan  negara
yang bersusunan tunggal.
Suatu bentuk negara yang
tidak terdiri atas negara
bagian (negara di dalamnya
tidak terdapat daerah bersifat
negara). Sehingga kekuasaan
mengatur ada ditangan
pemerintah pusat.
25
 Dalamnegara kesatuan hanya
ada satu Kepala Negara, satu
UUD yang berlaku untuk seluruh
WN, satu Kepala Pemerintahan
dan satu Parlemen.
Pemerintahan Negara Kesatuan
memiliki kekuasaan mengatur
seluruh urusan pemerintahan
dalam negara tersebut
26
Dalam praktek,
kekuasaan
mengatur terdiri:
sentralisasi dan
desentralisasi
27
Sentralisasi

(memusat) 
artinya kekuasaan
pemerintahan
dipusatkan di
Pemerintah Pusat.
28
Desentralisasi(melepas)
 terdapat kekuasaan
yang melepas atau
menjauh dari kekuasaan
(yang ada) di pusat.
Kekuasaan itu nantinya
ada di daerah
29
Indonesia sebagai negara
Kesatuan dengan asas
Desentralisasi, didasarkan ps
18 UUD 1945 Sbb:
NKRI dibagi daerah² Prop dan
daerah Prop dibagi atas kab
dan Kota, yg tiap² prop, kab,
dan kota mempunyai
pemerintahan daerah, yang
diatur dengan UU
30
Pemda Prop, Kab dan
kota mengatur &
mengurus sendiri
urusan pemerintahan
menurut asas
otonomi dan tugas
pembantuan.
31
NKRI dibagi daerah²
Prop dan daerah Prop
itu dibagi atas kab
dan Kota, memiliki
DPRD yg anggotanya
dipilih melalui Pemilu
32
• Gub,Bupati dan
walikota  sebagai
kepala pemerintahan
daerah Propinsi,
Kabupaten dan kota
dipilih secara
demokratis.
33
Pemda menjalankan
otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang
oleh UU ditentukan
sebagai urusan
Pemerintah Pusat.
34
• Pemdaberhak
menetapkan perda &
peraturan lain untuk
melaksanakan
otonomi dan tugas
pembantuan.

35
Susunan dan
tata cara
penyelenggaraan
pemda diatur
dalam UU.
36
UUD 1945 menetapkan
bahwa bentuk
pemerintahan
Indonesia adalah
republik bukan
kerajaan
37
Ada 2 bentuk Negara
republik dan monarki.
Hal ini dibedakan pada

cara penunjukan atau


pengangkatan kepala
negara.
38
Disebut republik bila
cara pengangkatan
Kepala negara melalui
pemilihan; sedangkan
kerajaan cara
pengangkatannya
melalui pewarisan
secara turun temurun.
39
Bentuk negara Indonesia
pernah mengalami
perubahan menjadi negara
serikat yaitu antara des
1947 – agustus 1950.
Sedang bentuk
pemerintahan indonesia
tidak pernah berubah
menjadi kerajaan.
40
• Ada 2 sistem pemerintahan
yaitu :
• Sistem parlementer dan
presidensiil; apabila badan
eksekutif sebagai pelaksana
kekuasaan eksekutif
mendapat pengawasan
langsung dari badan legislatif;
41
sedang presidensiil
bila badan eksekutif
berada diluar
pengawasan
langsung badan
legislatif
42
Ciri² sistem perlementer:
1.Parlemen adalah satu²nya
badan yang anggotanya
dipilih langsung oleh
rakyat lewat pemilu.
Perlemen punya kuasa
besar sebagai badan
perwakilan dan lembaga
legislatif
43
2.Anggota perlemen terdiri
dari orang parpol
pemenang pemilu. Parpol
pemenang memiliki
peluang besar menjadi
mayoritas dan memiliki
kekuasaan besar di
parlemen
44
 Kabinet pemerintah terdiri atas
para menteri dan PM sbg
pemimpin kabinet.
 PM dipilih oleh parlemen untuk

melaksanakan kekuasaan
eksekutif.
 PM sebagai kepala pemerintahan

dan anggota kabinet umumnya


berasal dari parlemen.
45
 Kebinet bertanggung jawab
kepada parlemen dan dapat
bertahan sepanjang mendapat
dukungan mayoritas anggota
parlemen. Hal ini bisa berarti
kabinet bisa jatuh manakala
dukungan parlemen tidak ada,
yang ini dikenal sebagai mosi
tidak percaya.
46
Kepalanegara tidak
sekaligus sebagai kepala
pemerintahan. Kepala
negara tidak memiliki
kekuasaan pemerintahan.
Ia hanya sebagai simbol
kedaulatan dan keutuhan
negara.
47
Sebagai imbangan parlemen
dapat menjatuhkan kabinet,
tetapi kepala negara dapat
membubarkan parlemen.
Selanjutnya diadakan
pemilu lagi untuk
membentuk parlemen baru.

48
Penyelenggara negara
berada ditangan
presiden, presiden sbg
kepala negara dan
sekaligus kepala
pemerintahan.
49
Presiden dipilih
langsung oleh
rakyat atau
suatu dewan
majelis.
50
Kabinetdibentuk
oleh presiden dan
kabinet bertanggung
jawab kepada
presiden bukan pada
parlemen.
51
Presiden tidak
bertanggung jawab
kepada parlemen,
krn presiden tidak
dipilih parlemen
52
Presiden tidak
dapat
membubarkan
parlemen seperti
sistem
parlementer. 53
Parlemen memiliki
kekuasaan legislatif
dan sebagai
lembaga perwakilan
anggota parlemen
dipilih oleh rakyat,
54
Presiden tidak berada di
bawah pengawasan
langsung parlemen.
Bisa dilihat ps 4 (1), 5

(1,2); 6A (1); 7C; 10; 11


(1); 12; 13; 14; 15; 17
(1,2); 19 (1); 20 (1); 20A
(1)
55
Badan eksekutif lebih
stabil kedudukannya
karena tidak
tergantung pada
parlemen.
56
Masa jabatan
badan eksekutif
lebih jelas
dengan jangka
waktu tertentu.
57
Penyusunan

program kerja
kabinet mudah
disesuaikan dengan
jangka waktu masa
jabatan,
58
Legislatifbukan
tempat kaderisaasi
untuk jabatan
eksekutif krn dapat
diisi oleh orang luar
termasuk anggota
parlemen sendiri.
59
Kekuatan eksekutif di luar
pengawasan langsung
legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuatan
mutlak.
60
Sistem

pertanggungja
wabannya
kurang jelas.
61
 Pembuatan keputusan
umumnya hasil tawar
menawar antara eksekutif dan
legislatif sehingga dapat
terjadi keputusan tidak tegas
dan memakan waktu yang
lama

62
Adanya

kecenderungan
kekuasaan
eksekutif/
presiden yang
mutlak. 63
•Untuk mengurangi absolutisme
eksekutif maka perlu penguatan
lembaga tinggi negara seperti
MA dan MK. Seperti al:
1.Presiden sewaktu-waktu bisa
diberhentikan oleh MPR atas
usul DPR. Jadi DPR tetap
memiliki kekuasaan mengawasi
meski tidak langsung.
64
2.Dalam mengangkat
pejabat negara presiden
perlu pertimbangan dan
persetujuan DPR, mis:
Duta besar, Gubernur BI,
Panglima TNI, kepala
polisi
65
3.Dalam mengeluarkan
kebijakan tertentu,
presiden perlu
pertimbangan dan
persetujuan lembaga lain
spt DPR, MA, MK mis:
pemberian gelar tanda
jasa
66
4.Perlemen diberi
kekuasaan lebih
besar dalam hal
membentuk UU
dan Hak
Budget/anggaran
67
5. MA dan MK
memiliki hak
Judicial
Review.
68
6.Mekanisme chek
and balance ini
dimaksudkan agar
lembaga negara
satu tidak merasa
diatas lembaga lain.
69
Psl1 (2) UUD 1945:
Kedaulatan berada
ditangan rakyat dan
dilaksanakan
menurut UUD.
70
Hakikat

demokrasi adalah
kekuasaan dalam
negara berada di
tangan rakyat
71
Secara teori ada
2 sistem politik
yaitu demokrasi
dan otoritarian/
non demokrasi
72
Sistem otoritarian ini
mencakup: monarki
absolut, rezim militer,
kediktatoran, rezim
komunis, rezim
otoritarian dan fasis.
73
Pembagian sistem politik
ini didasarkan atas :
a.Kewenangan pemerintah
terhadap aspek-aspek
kehidupan warganya,
b.Tanggang jawab
pemerintah terhadap
warga negara
74
Sistem politik otoriter
jika kewenangan
pemerintah terhadap
kehidupan warganya
amat luas, meliputi
semua aspek
kehidupan warga.
75
Pemerintah

mengendalikan
segenap kehidupan
berbangsa dan
bernegara
76
Sistem politik demokratis
bila cirinya :
a)kewenangan
pemerintah terhadap
kehidupan warga
negara amat
terbatas.
77
b)Pemerintah
tidak turut
campur semua
aspek kehidupan
warganya.
78
c)WN dapat
mengatur
sendiri
kehidupannya.
79
d)Ada

pertanggung
jawaban
pemerintah thd
rakyat atas apa
yang dijalankan, 80
e) negara
menganut
prinsip²
demokrasi
81
Scr normatif sistem
politik di Indonesia
mendasarkan pada
Pancasila sehingga
sistem politik demokrasi
di Indonesia adalah
demokrasi Pancasila.
82

Anda mungkin juga menyukai