Anda di halaman 1dari 99

Bab 9

SISTEM KOORDINASI
Apa itu Sistem Koordinasi ?

Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem


organ, seperti sistem ekskresi, sistem
reproduksi, sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem pernafasan, sistem
gerak, dll. Pertanyaannya adalah mengapa
semuanya berjalan tidak saling
bertabrakan?

DISKUSIKAN
SEKARANG!
DISKUSIKAN SEKARANG!
ORGAN APA SAJA YANG BERPERAN PADA
PERCOBAAN DI ATAS ?
Suatu sistem
pengatur/pengendali pada
manusia sehingga kegiatan
organ-organ dalam tubuh
manusia berjalan serasi dan
harmonis dalam menjalankan
fungsinya masing-masing.

Sistem
Koordinasi
Sistem
SistemKoordinasi
Koordinasi&&Alat
AlatIndra
Indra
pada
padaManusia
Manusia

menjelaskan

Sistem
SistemKoordinasi
Koordinasi
Alat
AlatIndra
Indra
meliputi

meliputi
Sist
SistSaraf
Saraf Sist
SistHormon
Hormon

Mata
Mata Hidung
Hidung Telinga
Telinga Kulit
Kulit
1. Sistem Saraf Manusia

Untuk bereaksi terhadap


rangsangan, tubuh
memerlukan 3 komponen
yaitu:
• Reseptor
• Sistem saraf
• Efektor

Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor,


sistem saraf, dan efektor.
Komponen sistem saraf :
1. Reseptor : alat penerima rangsangan (alat
indra)
2. Pengantar rangsang atau impuls/konduktor :
meneruskan rangsangan (sel saraf)
3. Efektor : menyampaikan respon terhadap
adanya rangsangan (otot & kelenjar)
A. Neuron (Sel saraf)

Unit fungsional sistem saraf


Berilah keterangan sel saraf !
Berilah keterangan sel saraf !
Akson terminal
Badan sel dendrit
Akson

nukleus

Nukleus sel schwan


Struktur Neuron
1. Badan sel(perikarion)
mengandung inti sel dan sitoplasma
Fungsi : mengendalikan metabolisme keselurahan neuron

2. Dendrit
serabut berupa juluran sitoplasma.
Fungsi membawa rangsang ke badan sel.

3. Akson
 Fungsi membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf
lain.
 myelin : dibungkus selubung lemak berfungsi untuk
isolator dan pemberi makan sel saraf.
 Nodus ranvier : tanpa selubung mielin untuk
mempercepat jalan impuls
Bagaimana hubungan ketiga neuron berikut????

Keterangan: Tanda panah menunjukkan


arah impulse.
Bagaimana hubungan ketiga neuron berikut????

Keterangan: Tanda panah menunjukkan


arah impulse.
Neuron berdasarkan fungsinya
1. Neuron sensorik/aferen :penghantar impuls dari
organ sensor ke pusat saraf (otak atau sumsum
tulang belakang)

2. Neuron motorik/eferen : penghantar impuls dari


otak/sumsum tulang belakang ke otot/kelnjar tubuh

3. Neuron konektor/interneuron : penghubung neuron


1 dengan yang lain
Neuron berdasarkan strukturnya
1. Neuron multipolar
1 akson dan 2 dendrit atau lebih
Contoh : neuron motor pada otak & medula spinalis

2. Neuron bipolar
2 juluran berupa dendrit dan akson
Contoh : pada organ indra

3. Neuron unipolar (pseudouniplar)


neuron bipolar yang tampak hanya memiliki 1 juluran
dari badan sel karena akson dan dendritnya berfusi
contoh neuron pada embrio
B. Sel neuroglia (Glia)
sel penunjang pd susuna sel

saraf pusat sebagai jaringan ikat


1. Astrosit : bentuk bintang fungsi sebagai lem
menyatukan neuron-neuron

2. Oligodendrosit : bentuk berupa astrosit tetapi badan sel


lebh kecil

3. Mikroglia : paling kecil dan bersifat fagosit fungsi untuk


pertahanan imun

4. Sel ependima : membran epitelium melapisi rongga


serebral dan emdula spinalis
C. Sinapsis

Sinaps
 Sambungan antara
neuron yang satu dengan
neuron yang lain

Skema sinaps dan proses


pelepasan neurotransmitter.
 Ada 3 bagian
1. Prasinaps : akson terminal
2. Celah sinaps : antara prasinaps dan pascasinaps
3. Pascasinaps : bagian dendrit

 Neurotransmiter : zat kimia yg mengirimkan impuls


Sifat :
a. Eksitasi : meningkatkan impulscontoh : asetilkolin&
norepinefrin
b. Inhibisi : menghambat impuls cotoh : GABA
Dendrit

Badan Sel

Nukleus Sinapsis
Arah Jalannya
Aksonimpuls

Neuron Pra Sinaps Neuron Pasca Sinaps


Selubung Myelin

Terminal sinapsis

Gambar : Neuron Manusia


D. Impuls saraf, gerak sadar & gerak
refleks

impuls saraf adalah


Rangsangan/pesan yag diterima
oleh reseptor dr lingkungan
kemudian dibawa neuron
menjalari serabut saraf

Permukaan luar neuron bermuatan


positif dan bagain dalam
bermuatan negatif.
Terjadinya gerak

Gerak biasa
Reseptor  neuron sensorik  Gerak sadar
pusat saraf  neuron motorik
 efektor

Gerak refleks
Reseptor  neuron sensorik 
neuron konektor  neuron
motorik  efektor

Contoh proses terjadinya gerak refleks pada


lutut.
E. Mekanisme penghantaran Impuls

a. Polarisasi

d. Impuls syaraf berjalan


b. Ada Rangsangan

c. Depolarisasi e. Neuron kembali terpolarisasi

Penghantaran impuls saraf


Saraf dalam keadaan polarisasi  dirangsang  depolarisasi
 timbul aliran listrik  timbul impuls saraf 
penghantaran impuls melalui neuron
1. Tahap istirahat (polarisasi)
 Neuron tidak menghantarkan impuls
 Saluran Na+ dan K+ tertutup
 Keadaan dibagian luar membran positif (+) dan dalam
negatif (-)
2. Tahap depolarisasi
 Jika neuron diberi rangsangan saluran Na+ terbuka dan ion
Na masuk ke dalam sel
 Terjadi penurunan gradien listrik
 Di luar jadi negatif (-) dan dalam positif (+)
 Depolarisasi berikutnya terjadi jika saluran tambahan Na+
terbuka, sedangkan saluran k+ tertutup.
 Hal ini menyebabkan keadaan dibagian dalam membran jadi
lebih positif
3. Tahap repolarisasi
 Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif sedangkan K+ terbuka
 ion K+ keluar dan menyebabkan bagian dalam membran jadi
bermuatan negatif
 Jika saluran K+ tertutup relatif lambat dan menyebabkan
keadaan dlam membran jadi lebih negatif maka akan kembali
ke tahap istirahat
Sistem Saraf
Sistem Saraf Pusat
 P elindung berupa jaringan ikat meninges
 Terdiri dari :
1. Pia meter yaitu lapisan terdalam halus, tipis, banyak pembuluh
darah serta melekat pada otak atau medula spinalis
2. Araknoid yaitu lapisan tengah mengandung sedikit pembuluh
darah.
 memiliki ruang subaraknioid berisi cairan serebrospinals,
pembuluh darah & selapu penghubung.
f ungsi: bantalan serta media pertukaran nutrien dan zat sisa
anatar darah dgn otak maupun medula spinalis
3. Dura meter yaitu lapisan terluar , tebal, kuat serta terdiri dari 2
lapisan

 Memiliki substansi abu-abu dan putih


Sayatan membujur sistem saraf pusat yaitu otak dan
sumsum tulang belakang.
Substansi kelabu dan substansi putih pada (a)
sumsum tulang belakang dan (b) otak.
1. Otak
1. otak besar : pengatur
kerja otot, kecerdasan,
penglihatan,
pendengaran
2. Otak kecil : mengatur
keseimbangan otot dan
tubuh
3. Otak tengah : pusat
reflek mata
4. Sumsum lanjutan :
mengatur denyut
jantung, tekanan darah,
mengatur pernafasan
a. Bagian- bagian otak
1. Serebrum (otak besar)

Daerah asosiasi pada otak besar.

Otak besar dan bagian-bagiannya.


Area fungsional korteks serebral
a) Area motor primer
 untuk memberi tanggapan terhadap rangsang yang
sampai ke otak untuk dikirim ke pelaksana (efektor)
seperti otot dan kelenjar.
 Bagian bawah daerah motorik terdapat daerah broca
yang berhubungan dengan kemampuan bicara
b) Area sensorik korteks
 berhubungan dengan penerimaan rangsang dari penerima
rangsang (reseptor). meliputi
1. area sensor pd girus post sentral untuk menerima informasi
nyeri, tekanan , suhu & sentuhan
2. area visual pd lobus oksipetal untuk menerima informasi dari
retina mata
3. area auditori pd tepi atas lobus temporal untuk menerima
impuls pendengaran (suara)
4. area alfaktori pd medial lobus temporal berkaitan dgn
penciuman
5. area pengecap pd lobus parietal sebagai persepsi rasa
c). Area asosiasi
 merupakan penghubung daerah sensorik dengan daerah
motorik
 berhubungan dengan proses belajar, seperti berpikir,
mengingat, menalar, pengambilan keputusan, dan kemampuan
belajar bahasa meliputi
1. area frontal (pusat intelektual dan fisik)
2. area asosiasi somatik (pusat interpretasi) atau penafsiran
3. area visual sebagai pusat interpetasi visual dan auditori
4. area wicara Wernicke sebagai pusat bahasa & wicara

 Nukleus basal
pusat untuk koordinasi motor
 Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang
disebut Lobus.
 Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus
 Bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus.
 Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal,
Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
1. lobus frontal ( zona motorik )
– Pusat berfikir
– pusat berbicara
– Berbahasa
– Merasakan dingin, panas, dan rasa sakit.
2. lobus parietal (zona sensorik)
– Berbicara, mengecap.
3. lobus osipitalis ( zona sensorik )
– Pusat penglihatan, membaca
4. lobus temporal
– Pusat pendengaran, penciuman
2). Diensefalon/ otak depan
 Terletak anatar serebrum & otak tengah
 Meliputi :
a. Talamus
- menerima & meneruskan impuls kekortek
otak besar
- Mengatur kesadaran & kontrol motor
b. Hipotalamus
-mengendalikan aktivitas sistem saraf otonom/tdk sadar
-pusat pengatur emosi (senang, marah)
-mengontrol sistem endokrin
c. Epitalamus
-berperan dlm dorngan emosi & endokrin
3). Sistem limbik (rinensefalon)
 Cincin struktur-struktur otak
depan yang mengelilingi otak
 Fungsi : -pengaturan emosi
- Mempertahankan kelangsungan hidup
- Pola perilaku sosioseksual
- Motivasi
- belajar
4) Mesensefalon (otak tengah)
 Fungsi -Sebagai jalur penghantar &
pusat refleks
-Meneruskan informasi
penglihatan & pendengaran
 Batang otak : otak tengah, pons dan
medula oblongata
e)Pons varoli (jembatan varol)
 substansi putih dominan berisi serabut saraf
 Fungsi : mengatur frekwensi dan kekutan bernafas
f) Serebelum (otak kecil)
 Sangat berlipat di bawah lobus oksipetalis dan
melekat dibagian punggung atas batang otak
 Fungsi : keseimbangan, kontrol gerakan mata ,
kontraksi otot, koordinasi gerakan sadar berkaitan
ketrampilan
g) Medula oblongata
 Juluran dari pons hingga medula spinalis
 Fungsi mengatur denyut jantung, penyempitan
pembuluh darah, gerak menelan, batuk, bersin,
bersendawa dan muntah
h) Formasi retikuler
 Jaring2 serabut saraf dan abdan sel
 Fungsi memicu & memepertahankan
kewaspadaan & kesadaran
2. MEDULLA SPINALIS
1. Akar saraf posterior (akar
dorsal) dendritnya
berhubungan
denganreseptor

2. Akar saraf anterior (akar


vetral) Aksonnya
berhubungan dengan
efektor
a. Struktur bagian dalam (substansi abu-abu)

 Tanduk abu-abu posterior (dorsal)


 Tanduk abu-abu anterior (ventral)
 Tanduk lateral substansi abu-abu
 Komisura abu-abu
b. Struktur bagian luar (substansi putih)
 Traktus sensor (asenden)
 Traktus motor (desenden)
G. Sistem Saraf Tepi (SST)

Dibedakan menjadi :
1. Saraf karanial (dari
otak)
2. Saraf spinal (medula
spinalis)

Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf


kepala dan sistem saraf tulang belakang.
1. Saraf kranial (saraf otak)
- berasal dari otak
- berjumlah 12 pasang ( sensorik 3 pasang
: I, II dan VIII), (motorik 5 pasang : III, IV,VI, XI
dan XII ) , (gabungan sensorik & motorik 4
pasang : V, VII, IX dan X)
2. Saraf Spinal (Saraf Sumsum Tlg
Belakang) :
- berasal dari sumsum tulang belakang
- berjumlah 31 pasang
Berdasarkan Sistem saraf
arah impuls yang aferen
dibawanya Saraf somatik
Sistem saraf eferen

Saraf otonom

Saraf simpatis Saraf para


simpatis
Sistem syaraf autonom dibedakan
atas:

1. Sistem syaraf simpatik


sistem kerjanya pada umumnya
merangsang kerja organ

2. Sistem sysraf parasimpatik


sistem kerjanya pada umumnya
menghambat kerja organ
Sistem saraf
tak sadar

Sistem saraf tak sadar yang tersusun atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.
Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf

Alkohol

Obat-obatan terlarang
• Golongan sedatif
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
• Golongan penahan rasa nyeri

Gangguan pada
sistem saraf manusia
• Epilepsi
• Neuritis
Obat-obatan dan narkoba
mempengaruhi sistem saraf dan • Alzheimer
jantung.
?

Questions
?
SISTEM INDRA
ALAT INDRA

Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian


tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan.
Ada lima macam indera yaitu :
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya
(fotoreseptor)
2. Telinga, sebagai penerima rangsang
getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat
beradanya indera keseimbangan
(statoreseptor)
ALAT INDRA

3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau


berupa gas (kemoreseptor)
4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat
yang terlarut (kemoreseptor)
5. Kulit, sebagai penerima rangsang
sentuhan (tangoreseptor)
HIDUNG ( INDRA PEMBAU )

Rangsangan berupa zat yang menguap yang


terdapat di lapisan epitelium disebelah dorsal
rongga hidung, dan terlindung oleh lendir.
(kemoreseptor)
Sel-sel pembau mempunyai rambut-rambut
halus yang dihubungkan oleh neuron-neuron
olfaktorius ke pusat penciuman bau di sistem
saraf
Daya pembau dapat menurun apabila selaput
lendir hidung sangat kering, sangat basah, atau
membengkak seperti saat seseorang terkena
pilek. Indra pembau membantu indra pengecap
dalam hal selera makan.
HIDUNG ( INDRA PEMBAU )
Indera pembau

Struktur indera pembau.


Mekanisme menghidu:

gas masuk ke hidung-larut pada selaput


mukosa-merangsang silia sel reseptor-
rangsangan diteruskan ke otak untuk
diolah-jenis bau dapat diketahui
INDERA PENGECAP

• Rangsangan berupa zat kimia yang terlarut.


• Permukaan lidah banyak terdapat tonjolan
kecil yang disebut papila.
• Pada papila lidah terdapat indra pengecap.
• Indra pengecap berupa puting-puting
pengecap yang dapat dibedakan atas bagian-
bagian:
a. Tepi depan untuk rasa manis
b. Belakang untuk rasa pahit
c. Samping untuk rasa masam
d. Depan untuk rasa asin
INDERA PENGECAP
Indera pengecap

Struktur indera pengecap: (a) papila pada lidah, (b) tunas pengecap, dan
(c) struktur tunas pengecap.
MATA ( Indera Penglihat )
Indera penglihatan

Aparatus lakrimalis.
(a) Alat tambahan mata dan (b) bagian-bagian
kelopak mata.
Indera penglihatan (2)
Otot rektus medial

Duktus lakrimalis
Otot siliaris
Saraf optik
Pembuluh darah Kanalis shkelm
Bintik buta
Lensa
Fovea sentralis Pupil
Kornea
Iris

Vitreous chamber

Otot rektus lateral

Sklera Koroid Retina

Struktur mata.
No Bagian mata Fungsi
1 Sklera Melindungi bola mata dari keruakan mekanis
2 Kornea Penerima rangsang cahaya
3 Koroidea Penyedia makanan bagi bagian mata yg lain
4 Iris Melindungi refleks cahaya dan mengendalikan kerja pupil
5 Pupil Mengatur banyak ssedikitnya cahaya yg diperlukan mata
6 Lensa Membiaskan & memfokuskan cahay agar bayangan benda
jatuh di belakang retina
7 Aqueos Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong mata
humor
8 Vitreous Cairan bening dankental meneruskan rangsang kebagian mata
humor
9 Retina Menerima bayangan & untuk melihat benda
10 Fovea Tempat bayangan jatuh pada daerah retina
11 Badan silia Menyokong lensa dan mensekresikan aquos humor
12 Bintik buta Bagian yg tidak peka terhadap cahaya
13 Saraf mata Menereskan rangsang cahaya ke saraf optik
Mekanisme Penglihatan

Ketika mata melihat jauh, lensa mata


memipih agar bayangan benda jatuh tepat di
bintik kuning.
Mekanisme melihat
Cahaya masuk kedalam mata melalui urutan
berikut :
Kornea-aquoeus humor-pupil-lensa-
vitreuous humor-retina
Kelainan Pada Mata

1. Rabun jauh (miopi),


disebabkan lensa mata terlalu cembung
atau garis tengah mata terlalu panjang
sehingga bayangan benda terbentuk di
depan bintik kuning. Dapat ditolong dengan
lensa cekung (-).

2. Rabun dekat (hipermetropi),


disebabkan lensa mata terlalu pipih atau
garis tengah mata terlalu pendek sehingga
bayangan benda terbentuk di belakang
bintik kuning. Dapat ditolong dengan lensa
cembung (+).
Kelainan pada mata: (a) mata
miopi, (b) mata miopi dikoreksi
dengan lensa cekung, (c) mata
hipermetropi, (d) mata hipermetropi
dikoreksi dengan lensa cembung.
TELINGA ( INDERA PENDENGAR )

Telinga merupakan organ yang memiliki


reseptor khusus untuk mengenali bunyi dan
untuk keseimbangan.
Indera pendengaran

Struktur telinga bagian dalam.

Pembagian daerah telinga.


TELINGA ( INDERA PENDENGAR )

Bagian-bagian dari telinga


a. Telinga luar
yang terdiri atas daun telinga dan saluran
telinga luar
b. Telinga tengah (Ruang Timpani)
yang berfungsi meneruskan getaran bunyi
dari telinga luar ke telinga dalam
c. Rumah siput (Koklea)
didalamnya tedapat sel korti yang
merupakan alat pendengaran .
N bagian fungsi
o
1 Daun telinga Mengumpulkan & menyalurka gelombang bunyi

2 Saluran telinga Mengonsentrasikan gelombang bunyi

3 Rambut Menahan dan menjerat kotoran

4 Kelenjar minyak Meminyaki dan menahan kotoran

5 Membran timpani Menangkap getaran bunyidan menyalurkannya ke


tulang-tulang pendengar
6 Tulang Menghubungkan telinga luar dan telinga dalam
pendengar
7 Rumah siput Meneruskan rangsag getaran bunyi
(koklea)
8 Organ korti Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori

9 Tiga saluran Alat keseimbangan tubuh


setengah
lingkaran
(a) (b)

(a) Struktur koklea dan (b) struktur


bagian dalam koklea.
Mekanisme mendengar
• Getaran suara-daun telinga-saluran
telinga-membran timpani-maleus-inkus-
stapes-koklea-organ korti-sel saraf
auditory-otak
INDERA PERABA ( KULIT )

Disebut juga tangoreseptor terdapat pada kulit.


Merupakan ekstroreseptor, sedangkan yang
terdapat dalam tubuh sebagai intereseptor adalah
yang dapat merasakan haus, lapar, dsb
Pada kulit terdapat berbagai reseptor antara lain:
1.Kopuskula Pacini, reseptor tekanan kuat
2.Korpuskula Ruffini, ujung saraf peraba dan
reseptor panas.
3.Ujung saraf Krausse, reseptor dingin
4.Korpuskula Meissner, reseptor sentuhan
5.Lempeng Merkel, reseptor sentuhan tangan dan
tekanan ringan.
INDERA PERABA ( KULIT )
Indera peraba

Resptor sensorik pada manusia.


Sistem Indera Vertebrata
Indera ikan Indera reptil

Ikan memiliki indera gurat sisi, Reptil memiliki indera pembau yang
mata, alat pendengaran, dan tajam, namun penglihatannya
alat pembau. kurang berkembang.

Indera burung

Burung memiliki indera penglihatan


dan keseimbangan yang
berkembang baik.
Gurat sisi pada ikan.

Indera amfibi

Katak memiliki kelopak mata Burung memiliki


indera penglihatan
dan selaput tidur yang yang sangat baik
melindungi mata. untuk melihat
mangsa.
Sistem Indera Invertebrata

Indera cacing pipih Indera cacing tanah


Cacing pipih memiliki sepasang Indera cacing tanah berada
bintik mata pada bagian anterior di permukaan tubuhnya.
tubuhnya.

Indera serangga

Serangga memiliki indera Mata majemuk


penglihatan. pada serangga.
Sistem Hormon

Hormon Manusia

Kelenjar endokrin pada manusia.


SISTEM HORMON

Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar


dan organ yang memproduksi hormon

Hormon adalah senyawa organik pembeawa


pesan kimiawi didalam aliran darah menuju ke
sel-sel atau jaringan tubuh
MACAM – MAMACAM – MACAM HORMON
KELENJAR HORMON FUNGSI AKIBAT KEKURANGAN
Hipofisis Somatotrof Merangsang pertumbuhan Dwarfisme (kerdil)

Tiroid (gondok) Tiroksin Mempengaruhi Kretinisme (kerdil &


pertumbuhan dan mental cacat mental)

Paratiroid (anak gondok) Parathormon Mengatur kalsium dalam Kejang otot


darah

Adrenal (anak ginjal) Adrenalin Mengubah glikogen Lemas


menjadi glukosa,
meningkatkan denyut
jantung

Pankreas Insulin Mengubah glukosa Diabetes melitus


menjadi glikogen

Gonad (testis) Testosteron Mengatur ciri sekunder Ciri sekunder pria tidak
pria tampak

Gonad (ovarium) Estrogen Mengatur ciri sekunder Sel telur sulit matang
wanita, pematangan sel
telur
Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid

(a)

Kelenjar tiroid dan paratiroid.

Kelenjar suprarenalis
 menghasilkan adrenalin
(b)
dan noradrenalin
Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ
targetnya: (a) lobus anterior dan (b) lobus
posterior.
Kelenjar pankreas
 menghasilkan insulin dan glukagon

Kontrol homeostatik pada


metabolisme glukosa oleh
hormon insulin dan glukagon.
Ovarium Testis

Hormon pada ovarium. Hormon pada testis.


PERBEDAAN SISTEM SARAF DAN HORMON

YANG
DIPERHATIKAN SISTEM HORMON SISTEM SARAF

Terdiri dari Kelenjar Jaringan saraf

Pesan Hormon (zat Impuls


kimia)

Diedarkan Dalam darah Seanjang sel saraf

Kecepatan Lambat Cepat


Sistem Hormon
Hormon
 berfungsi dalam mengatur
homeostasis, metabolisme,
reproduksi, dan tingkah laku.

Hormon Invertebrata
Invertebrata misalnya serangga
menghasilkan hormon otak,
hormon ekdison, dan hormon
juvenil.

Pergantian kulit pada serangga yang


Hormon Vertebrata dipengaruhi oleh hormon.

Umumnya hormon yang dihasilkan


vertebrata hampir sama dengan
hormon yang dihasilkan manusia.

Anda mungkin juga menyukai