Anda di halaman 1dari 37

INFEKSI SALURAN KEMIH

Disusun Oleh :
Natasha Angel Ariana
Clarissa Agdelina

KEPANITERAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


PERIODE 22 JULI 2019 – 28 SEPTEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2019
BAGIAN-BAGIAN SISTEM URINARIA

• GINJAL/ RENAL
• URETER
• VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH
• URETRA
• Infeksi saluran kemih (isk) adalah infeksi yang terjadi akibat
terbentuknya koloni kuman di saluran kemih (Buku Penyakit
Dalam, 2004)
• Secara mikrobiologi :
Infeksi saluran kemih ( UTI ) dinyatakan ada jika terdapat
bakteriuria bermakna (ditemukan mikroorganisme patogen 105
/ ml pada urine pancaran tengah yang yang dikumpulkan
dengan cara yang benar )
- Buku Patofisiologi Sylvia A price ed. 6 –
• Infeksi di saluran kemih. Infeksi disebabkan oleh mikroba,
termasuk jamur, virus dan bakteri. (National Institute of
Diabetes and Digestive and Kidney Diseases)
ISK

Komplikata Non Komplikata

adanya infeksi tanpa ada


abnormalitas gangguan
metabolik, metabolik,
anatomi dan anatomi dan
fungsional fungsional

kehamilan, kateter, wanita sehat (tidak


diabetes, batu hamil)
BAKTERIURIA ASIMPTOMATIK

Definisi

Bakteriuria asimptomatik (ABU) didefinisikan oleh pertumbuhan lebih dari


105 unit pembentuk koloni (cfu / mL) bakteri dalam urin tanpa adanya
gejala.

Bakteriuria asimptomatik lebih umum di antara wanita daripada di


antara pria disebabkan karena uretra wanita lebih pendek, yang
memberikan bakteri dari meatus uretra dan perineum jarak yang lebih
pendek ke kandung kemih

Pada orang tua, diperkirakan bahwa pengosongan kandung kemih


yang tidak lengkap berkontribusi terhadap peningkatan kejadian
bakteriuria asimptomatik
PATOGENESIS

• Wanita sering mengalami ISK karena uretra dekat dengan


vagina dan rektum, yang dapat menyebabkan introduksi
flora tinja ke dalam saluran kemih. Bakteri naik dari uretra
ke kandung kemih pada sistitis
Ketika laki-laki menderita ISK, termasuk prostatitis, biasanya
disebabkan oleh obstruksi seperti batu kemih atau pembesaran
prostat

• Organisme dapat dimasukkan ke dalam saluran kemih dari


kateter melalui kotoran pasien atau kontaminan kulit atau
kontak petugas kesehatan
CYSTITIS

Sistitis mengacu pada infeksi saluran kemih bagian bawah, atau lebih
khusus kandung kemih. Sistitis tanpa komplikasi mengacu pada infeksi
saluran kemih bagian bawah (ISK) pada pria atau wanita yang tidak hamil
yang dinyatakan sehat

• Infeksi bakteri biasanya menyebabkan sistitis akut. Escherichia coli


adalah agen etiologi yang paling umum pada ISK tanpa komplikasi pada
wanita, terhitung sekitar 75% hingga 95% dari kasus.

Escherichia coli tetap menjadi penyebab paling umum dari sistitis


komplikata, tetapi spektrum mikroba patogen yang dapat menyebabkan ISK
jauh lebih luas dan termasuk organisme seperti Enterobacter, Citrobacter,
Serratia, pseudomonads, enterococci, staphylococci, dan bahkan jamur
Organisme resisten yang penting mencakup extended-spectrum beta-
lactamase (ESBL) -producing organisme, organisme yang tahan
carbapenem, dan organisme yang resisten fluoroquinolone
PATOFISIOLOGI

Uropathogen mungkin
Sistitis biasanya berkembang
memiliki faktor virulensi
karena kolonisasi mukosa
mikroba yang
periurethral oleh bakteri dari
memungkinkan mereka lolos
feses atau flora vagina dan
dari pertahanan inang dan
peningkatan patogen tersebut
menyerang jaringan inang di
ke kandung kemih
saluran kemih.
PIELONEFRITIS

Definisi
• Pielonefritis akut adalah infeksi bakteri yang
menyebabkan radang ginjal.
• Pielonefritis terjadi sebagai komplikasi dari infeksi
saluran kemih (ISK) yang menular dengan menyebar
dari kandung kemih ke ginjal dan sistem
pengumpulannya.
ETIOLOGI

Jamur dan
Bakteri aerob
virus

Lemahnya
pertahanan Escherichia coli
tubuh
PATOGENESIS

Saluran kemih berupa saluran yang berkelanjutan mulai


dari uretra sampai ginjal

Introitus vagina dan uretra distal secara normal dialami


oleh spesies-spesies difteroid, streptokokus,
laktobasilus, dan stafilokokus, tapi tidak dijumpai basil
usus gram negatif yang sering menyebabkan infeksi
saluran kemih.

Urin dalam kandung kemih kebanyakan orang normal


dapat menghambat atau membunuh bakteri terutama
karena konsentrasi urea dan osmolaritas urin yang
tinggi.
Panjang uretra

Faktor usia

Wanita hamil

Hormonal

Gangguan anatomi dan fisiologi


• Setiap pasien dengan ISK memiliki gejala tersendiri
yang khas.

Pielonefritis akut (PNA) Isk bawah


• Panas tinggi (39,5- • Sakit suprapubik
40,5) disertai • Polakisuria
menggigil • Nokturia
• Sakit pinggang • Disuria
• Didahului gejala isk • Stranguria
bawah (sistitis)
Infeksi, toksin mikroba,
mediator inflamasi,
rekasi imunologis

AMP Siklik Demam


Monosit, makrofag, sel
endotel

PGE-2
Konservasi & produksi
panas
Pirogen, sitokin, IL-1,
IL-6, TNF-alpha
Asam
arakhidonat
Peningkatan set point

Endotel hipotalamus
STRANGURIA

• Stranguria : pengeluaran urin tetesan (lambat) dan nyeri akibat


spasme otot urethra dan vesica urinaria

Edema dinding vesica Permeabilitas kapiler


Inflamasi di Vesica
urinaria meningkat , spasme otot
urinaria
urethra/VU

Urine keluar sedikit


Penurunan fungsi sfingter Kontraksi involunter VU
(lambat)
POLAKISURIA

• Polakisuria : Frekuensi berkemih yang lebih dari


8 kali dalam sehari
Merangsang reseptor Vesica
Inflamasi di Vesica urinaria
urinaria untuk pengosongan
Vesica urinaria teregang
(belum penuh)

Tenesmus (frekuensi)
DISURIA

• Disuria : indikasi inflamasi


• Nyeri awal berkemih : inflamasi di urethra
• Nyeri akhir berkemih : inflamasi di vesica
urinaria

Inflamasi urethra/ vesica DOLOR (nyeri) dan


urinaria RUBOR (merah)

Penyempitan lumen
Tekanan pada lumen 
urethra akibat distensi
saraf somatik (nyeri)
saluran kemih
PYURIA

• Pyuria : urine mengandung leukosit


polimorfonuklear (neutrofil)  > 10 leukosit/mm3
disertai nanah (pus)
• Nanah (pus) : neutrofil yang mati melawan infeksi

Makrofag  sitokin
Koloni
Inflamasi di vesica merangsang neutrofil
mikroorganisme di
urinaria menuju ke tempat
vesica urinaria
infeksi

Bakteri mengeluarkan
Neutrofil mati  nanah
leukocidins (untuk
(pus)
membunuh neutrofil)
PATOFISIOLOGI
• Mikroorganisme dapat memasuki saluran kemih melalui 4 cara,
yaitu :
1. Ascending
2. Hematogen
3. Limfogen
4. Langsung dari organ sekitar yang sebelumnya sudah
terinfeksi / eksogen akibat dari pemakaian instrumen.

Vas Vesika
uretra prostat Testis Ureter ginjal
deferens urinaria
HEMATOGEN

• Kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh


yang rendah, karena menderita penyakit kronis atau
mendapatkan pengobatan imunosupresif.
ASCENDING

• Infeksi secara ascending (naik) dapat terjafi melalui 4 tahapan,


yaitu :
1. Kolonisasi MO pada uretra dan daerah introitus vagina.
2. Masuknya MO ke dalam vesika urinaria.
3. Multiplikasi dan penempelan MO dalam vesika urinaria.
4. Naiknya MO dari vesika urinaria ke ginjal.
FAKTOR HOST

• Kemampuan host untuk menahan MO masuk ke dalam saluran


kemih disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Pertahanan host
2. Imunitas seluler dan humoral

No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi


1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari VU dan gerakan
peristaltik ureter (wash out mechanism)
2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Estrogen pada wanita usia produktif
5 Panjang uretra pada pria
6 Adanya zat anti bakterial pada kelenjar prostat
FAKTOR AGENT

• Bakteri dilengkapi dengan pili / fimbrae yang terdapat


dipermukaannya. Pili berfungsi untuk menempel pada uretelium
melalui reseptor yang ada dipermukaan uretelium. Ada 2 jenis pili :
1. Tipe pili 1, banyak menimbulkan infeksi pada sistitis.
2. Tipe pili P, yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis
akut.
URINALISIS

Makroskopis Laboratorium Mikroskopis


• Unsur Organik
• Jumlah • Glukosa • Sel epitel
• Warna • Protein • Leukosit
Eritrosit
• Kejernihan • Benda Keton •
• Spermatozoa
• Berat Jenis • Bilirubin • Bakteri
• Parasit
• Bau • Urobilinoge • Unsur Anorganik
• pH n • Kalsium
• Kalsium Karbonat
• Klorida • Kalsium fosfat
Sifat Normal Abnormal (ISK)
Urin
Tampilan Jernih Keruh (ada eritrosit & leukosit)
Warna Kekuningan Merah/cokelat (hematuria)
Bau Sedikit Bau tidak enak / bau amonia (ada bakteri)
pH berbau > 7,5 (adanya organisme yang
Eritrosit 5 – 6,5 menghasilkan urea)
Leukosit 0 – 2 / LPB Ditemukan dalam jumlah besar
Bakteri 0 – 4 / LPB Ditemukan dalam jumlah besar
0 Terdapat bakteri
KULTUR URIN

• Diambil dari:
• Urin porsi tengah (midstream urine)
• Urin kateter
• Urin SPP
• Diagnosis dapat ditegakkan bila:
• Jumlah koloni yang tumbuh ≥ 105 cfu per mL dari jenis sampel midstream
dan catheter urine, dengan catatan bila ditemukan banyak spesies bakteri,
diduga sampel mengalami kontaminasi.
• Didapati koloni tumbuh pada jenis sampel yang diambil dari aspirasi
supra pubik (supra pubic punction).
HITUNG BAKTERI

Dikatakan positif bila :


• > 100.000 CFU / ml urin dari 2 biakan urin porsi tengah yang dilakukan
berturut-turut.
• > 100.000 CFU / ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah dengan leukosit >
10/ml urin segar.
• > 100.000 CFU / ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah disertai gejala
klinis infeksi saluran kemih.
• > 10.000 CFU / ml urin kateter.
• Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik.
• Pemeriksaan radiologi lainnya yang berkaitan dengan
urologi

• Dikenali adanya tumor atau bekuan darah di dalam buli-buli.


Sistografi • Dapat untuk menilai adanya inkontinensia stress pada wanita dan
untuk menilai adanya refluks vesiko-ureter.

• Untuk mengetahui dan menilai panjang striktura urethra, trauma


Uretrografi urethra, dan tumor urethra atau batu non-opak pada urethra

Pielografi • Pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan cara memasukkan


Retrograd kontras radio-opak langsung melalui kateter ureter yang
(RPG) dimasukkan transurethra

Pielografi • Pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan dengan cara


Antegrad memasukkan kontras melalui sistem saluran (kaliks) ginjal
USG (SISTITIS)

• Hasil USG disamping


adalah perpotongan
sagital dan axial dimana
terjadi penebalan vesica
urinaria dan terjadi
fibrosis tubular (pd
daerah yg ditunjuk)
USG (PIELONEFRITIS)

• Besar/ukuran ginjal
• Batu saluran kemih
PYELOGRAFI INTRAVENA (PIV)
PENGOBATAN

TUJUAN PENGOBATAN

• Menghilangkan bakteri
penyebab infeksi
saluran kemih
• Menanggulangi
keluhan (gejala)
• Mencegah
kemungkinan
gangguan organ
(terutama ginjal)
TATALAKSANA

1. Umum : cairan cukup, elektrolit dan nutrisi


2. Atasi komplikasi : syok, urosepsis, GGA
3. Pikirkan tindakan bedah (karena obstruksi saluran
kemih)
4. Ab parenteral sampai 24 jam bebas demam ->
ganti oral.
Sambil menunggu hasil kultur, diberikan Ab broad spektrum:
• Kombinasi ampicilin dan sefalosporin
• Aminoglycoside dengan betalactam
• Ticarcilin dengan clavulanic acid
• Quinolon

Ab oral selama :
 5-14 hari = 50% relaps
 4-6 minggu = angka keberhasilan mencapai 90 %
ISK ATAS

ISK bawah

Anda mungkin juga menyukai