KELOPAK MATA Oleh: Ririn Utami Harahap 1610070100130
Preseptor: Dr. Romi Yusardi, Sp. M HORDEOLUM
Infeksi kelenjar pada palpebra. Bila kelenjar Meibom
yang terkena, timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. Sedangkan hordeolum eksterna adalah infeksi kelenjar zeiss atau Moll. Etiopatogenesis Faktor Risiko: 1.Penyakit kronik 2.Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk 3.Peradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis 4.Diabetes 5.Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia 6.Riwayat hordeolum sebelumnya 7.Higiene dan lingkungan yang tidak bersih 8.Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik Etiopatogenesis Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada kasus hordeolum. Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar meiss atau moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari komplikasi blefaritis Gejala dan Tanda
Kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan
mengganjal Merah Nyeri bila ditekan Perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata Diagnosis
Diagnosis hordeolum ditegakkan
berdasarkan gejala dan tanda klinis yang muncul pada pasien dan dengan melakukan pemeriksaan mata yang sederhana. pemeriksaan penunjang tidak diperlukan. Penatalaksanaan a)Mata dikompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit setiap kalinya untuk membantu drainase b)Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih untuk mempercepat proses penyembuhan c)Jangan menekan atau menusuk hordeolum d)Hindari pemakaian make-up pada mata e)Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea Penatalaksanaan f)Antibiotik topikal dengan Oxytetrasiklin salep mata atau kloramfenikol salep mata setiap 8 jam. Apabila menggunakan kloramfenikol tetes mata sebanyak 1 tetes tiap 2 jam g)Antibiotik sistemik dengan eritromisin 500 mg pada dewasa dan anak sesuai dengan berat badan atau dikloksasilin 4 kali sehari selama 3 hari. Bila dengan pengobatan konservatif tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum. Prognosis
Jika tidak terjadi komplikasi dari hordeolum
seperti infeksi pada bola mata maka prognosisnya baik. CHALAZION
Chalazion merupakan inflamasi lokal pada palpebra
yang disebabkan oleh obstruksi dari kelenjar Meibom. Chalazion terjadi pada semua umur.Chalazion dapat muncul secara spontan akibat sumbatan pada orifisium kelenjar atau karena adanya hordeolum. Etiopatogenesis Hygiene yang buruk pada palpebral dan faktor stress juga sering dikaitkan dengan terjadinya chalazion. Chalazion terbentuk ketika produk penguraian lipid dari enzim bakteri atau sekresi sebasea yang tertahan sehingga bocor ke jaringan sekitarnya dan memicu respon inflamasi granulomatosa.Chalazion ditandai oleh massa jaringan granulasi dan peradangan kronis pada palpebra. Gejala dan Tanda
Berbentuk nodul yang teraba di kelopak mata
Berdiameter 7-8 mm Tegas Tidak eritematosa Tidak berfluktuasi Tidak lunak Diagnosis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan
anamnesis, gejala dan tanda yang ditemukan Penatalaksanaan Konservatif Kompres panas dan cabut bulu mata jika terjadi stye (hordeolum eksternum) Medikamentosa 1)Amoxicillin 3x1 2)Floxa 4 tetes Bedah 1)Jika tidak membaik dengan pengobatan, atau ukuran benjolan cukup besar sehingga mengganggu penglihatan dan mengganggu secara kosmetik, dianjurkan eksisi lesi. Komplikasi
Jika chalazion timbul kembali, terutama pada
pasien tua, lakukan biopsy insisional segera untuk analisis histopatologi karena mungkin merupakan karsinoma kelenjar sebasea. BLEFARITIS
Radang pada tepi kelopak mata (margo palpebra)
dapat disertai terbentuknya ulkus/ tukak pada tepi kelopak mata, serta dapat melibatkan folikel rambut Etiologi dan Klasifikasi
Terdapat 2 jenis blefaritis, yaitu:
1)Blefaritis anterior, Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan dermatitis seboroik. 2)Blefaritis posterior, Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak. Gejala dan Tanda
1)Gatal pada tepi kelopak mata
2)Merasa ada sesuatu di kelopak mata, panas pada tepi kelopak mata 3)Kadang disertai rontok bulu mata 4)Selama tidur, sekresi mata mengering, ketika bangun kelopak mata sukar dibuka Penatalaksanaan
a)Memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari
kotoran dapat menggunakan sampo bayi b)Kelopak mata dibersihkan dengan kapas lidi hangat dan kompres hangat selama 5-10 menit Apabila ditemukan tukak pada kelopak mata, salep atau tetes mata seperti eritromisin, basitrasin atau gentamisin 2 tetes setiap 2 jam hingga gejala menghilang Prognosis
Pada umumnya baik, namun hal ini tergantung dari
kondisi pasien, ada atau tidaknya komplikasi, serta pengobatannya EKTROPION
Kelainan posisi kelopak mata di mana tepi kelopak
mata melebar atau mengarah ke luar sehingga bagian dalam kelopak/konjungtiva tarsal berhubungan langsung dengan dunia luar. Etiopatogenesis
Secara umum ektropion terjadi akibat relaksasi
jaringan sejalan dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu sering terjadi pada usia tua. Namun hal ini juga dapat terjadi akibat paralisis nervus fasialis, trauma, dan bekas luka Gejala Gejala ektropion berdasarkan jenisnya: a)Ektropion Involusional Kelopak mata bawah ditarik menjauhi letaknya maka kelopak tidak dapat kembali ke tempat semula. b)Ektropion Sikatrik Berupa jaringan parut sehingga kulit di sekitar kelopak mata tidak elastis. Hal ini bisa disebabkan oleh trauma seperti luka bakar akbibat panas maupun kimiawi. Gejala c)Ektropion Paralitik Penderita tidak dapat menutup matanya sehingga kornea terpapar dunia luar, akibatnya mata menjadi merah. d)Ektropion Mekanik Terjadi karena adanya massa atau tumor yang menekan kelopak mata. e)Ektropion Kongenital Seperti blepharophimosis syndrome yaitu telechantus, epichantus serta ptosis. Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan mata 1)Pemeriksaan kelopak mata Kelopak mata ditarik menjauhi tempatnya. Apabila jaraknya 10 mm antar kelopak mata dengan tempat semula berarti ada kelainan. Normal setelah ditarik akan segera kembali ke posisi semula. 2)Pemeriksaan tendon canthus Bagian lateral dari kelopak mata di tarik secara medial dan pergerakan dari sudut lateral canthus dinilai. Normalnya sudut canthus tidak lebih dari 1 -2 Diagnosis
3)Pemeriksaan otot orbikularis
Otot orbikularis ini dinilai saat kelopak mata ditutup secara paksa, maka akan didapati lagopthalmus dan kekuatan otot berkurang. 4)Perubahan kulit Perubahan kulit disekitar mata terjadi akibat trauma, sehingga menyebabkan pemendekan kulit di sekitar mata sehingga kelopak mata terbalik ke arah luar. Penatalaksanaan 1)Ektropion Involusional Medikamentosa untuk ektropion involusional dapat diberikan salap lubrikasi agar mata tetap lembab, terapi utamanya tetap dilakukan pembedahan. 2)Ektropion Sikatrikal Dapat dilakukan digital masase yang dapat meregangkan bekas luka. Jika tidak berhasil, dapat dipertimbangkan pemberian injeksi steroid. Tidak juga berhasil baru dilakukan pembedahan. Penatalaksanaan 3)Ektropion Paralisis Pilihan terapi pembedahan, yatitu medial canthoplasty, lateral tarsorrhaphy dan lid-shortening procedures. 4)Ektropion Mekanik Dengan mengobati penyebab utamanya. 5)Ektropion Kongenital Dapat diberikan lubrikasi pada kornea. Apabila keluhan tidak berkurang harus dipertimbangkan pemasangan sutura pada palpebra. Lateral tarsorrhaphy dapat dilakukan jika teknik sutura tidak berhasil. Komplikasi
Paparan yang terus menerus dapat
menyebabkan kekeringan dan penebalan pada konjungtiva dan ulkus kornea (keratitis akibat pajanan). ENTROPION
Suatu keadaan melipatnya kelopak mata ke arah
dalam bola mata. Selain palpebra bagian bawah, entropion juga dapat terjadi pada palpebra bagian atas atau dapat mengalami seluruh bagian tepi kelopak mata yang masuk kedalam. Etiopatogenesis 1)Involusional/senilis kulit palpebra mengalami atrofi akibat degenerasi progresif jaringan fibrosa dan berkurangnya elastisitas. 2)Sikatrik Pembentukan jaringan parut di kelopak mata akibat inflamsi, infeksi, trauma, dan tindakan bedah. 3)Kongenital Kelopak mata tidak terbentuk sempurna. Gejala dan Tanda 1)Rasa mengganjal pada mata 2)Mata merah 3)Mata berair 4)Rasa nyeri atau iritasi pada mata 5)Peningkatan sensitivitas mata terhadap cahaya 6)Adanya cairan dari mata dan pembentukan krusta pada mata 7)Pandangan buram 8)Kelopak mata menjadi keras Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan 1) Inspeksi Adanya tanda-tanda iritasi atau inflamasi kulit dan spasme otot-otot wajah. 2) Snapback Test Menarik kelopak mata dengn hati-hati ke arah luar, lihat apakah dapat balik ke posisi semula. Diagnosis 3) Medial and Lateral Canthal Laxity Test Untuk yang medial yaitu menarik palpebra inferior kesebelah lateral dari kantus medial sedangkan lateral yaitu menarik palpebra inferior kesebelah medial dari kantus lateral. Pergeseran normal berkisar 0-1 mm untuk kantus medial dan 0-2 mm untuk kantus lateral. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan non pembedahan tersedia
untuk mengatasi keluhan dan melindungi mata dari kerusakan. Untuk menangani entropion secara sepenuhnya perlu dilakukan pembedahan Prognosis
Baik apabila didiagnosa lebih dini dan
ditatalaksana dengan tepat. Kesimpulan Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata melindungi kornea dan berfungsi dalam pendistribusian dan eliminasi air mata. Penutupan kelopak mata berguna untuk menyalurkan air mata ke seluruh permukaan mata. Tidak jarang kelopak mata mengalami kelainan. Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai hordeolum, chalazion, blefaritis, ektropion dan entropion. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kelopak mata agar berfungsi dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitas. Terima Kasih