Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR PATIENT

SAFETY

Oleh:
Ns. Nur Fajariyah, S.Kep., M.Kep.
AGUSTUS 2020
PENDAHULUAN
• Mengacu pada Permenkes No. 382 tahun 2007
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi. Dikatakan bahwa Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi dijadikan sebagai rujukan
bagi RS dan Sarana Kesehatan lainnya.
• Sistem akreditasi yang baru, terdapat 4 (empat)
Kelompok: yaitu Standar Pelayanan yang berfokus
pada Pasien, standar Manajemen Rumah Sakit,
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan
Sasaran MDGs (Mellenium Development Goals).
PROGRAM NASIONAL PPI

 Tujuan utama: pengembangan program patient


safety di rumah sakit dan fasyankes lainnya
adalah terciptanya budaya keselamatan pasien
di rumah sakit, meningkatnya akuntabelitas
rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat,
menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di
rumah sakit, dan terlaksananya program-
program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
 Resiko infeksi di rumah sakit atau
yang biasa dikenal dengan infeksi
nosokomial merupakan maslah
penting diseluruh dunia.
 Orang-orang yang berada di
ligkungan rumah sakit, seperti pasien,
petugas kesehatan,
penunggu/pengunjung sangat berisio
terinfeksi Health-care Assosiated
Infections (Hals).
TERDAPAT 5 ISU UTAMA
Patient Safety yaitu:
1. Safety untuk pasien
2. Safety untuk petugas kesehatan
3. Safety untuk institusinya
4. Safety untuk lingkungan
5. Safety untuk bisnis
TUJUAN DARI PROGRAM PPI
1. Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
dan fasilitas kesehatan lainnya melalui
pencegahan dan pengendalian infeksi, yang
meliputi manajemen resiko, Clinical
govermance, dan K3.
2. Melindungi sumber daya manusia kesehatan
dan masyarakat dari penyakit infeksi yang
berbahaya.
3. Menurunkan angka penularan Hals (Hospital
Acquired Infections).
DEFISNISI PENYAKIT INFEKSI
A. Kolonisasi : suatu keadaan ditemukan adanya
agen infeksi, dimana organisme tersebut hidup,
tumbuh dan berkembang biak, tetapi tanpa
disertai adanya respon imun atau gejala klinik.
B. Infeksi: suatu keadaan dimana ditemukannya
agen infeksi (organisme), dimana terdapat
respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik.
C. Penyakit Infeksi suatu keadaan dimana
ditemukannya agen infeksi (organisme), yang
disertai adanya respon imun gejala klinik.
4. Penyakit menular atau infeksius: adalah penyakit
(infeksi) tertentu yang dapat berpindah dari satu orang
ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
5. Inflamasi (radang atau peradangan lokal): adalah
bentuk respon tubuh terhadap suatu agen (tidak hanya
infeksi, dapat berupa trauma, pembedahan atau luka
bakar), yang ditandai denan adanya dolor, calor, rubor,
tumor dan gangguan fungsi.
6. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS):
sekumoulan gejala klinik atau kelainan laboratorium
yang merupakan respon tubuh (inflamasi) yang bersifat
sistemik. Kriteria SIRS bila ditemukan 2 atau lebih dari
keadaan berikut: hipertermi atau hipotermi, takikardi,
takipnoe, dan leukositorir atau leukopenia atau
pada hitung jenis leukosit jumlah sel muda (batang)
lebih dari 10%.
7. Healthcare-associated Infections
“Hals: infeksi yang terjadi tidak hanya
saat melakukan perawatan pasien
dan fasilitas pelayanan kesehatan,
tetapi termasuk juga infeksi yang
terjadi pada petugas kesehatan yang
didapatkan pada saat melakukan
tindakan perawatan pasien. Khusus
untuk infeksi yang terjadi atau
didapat dirumah sakit.
RANTAI PENULARAN
PENYAKIT
KETERANGAN
1. Agen Infeksi adalah: mikroorganisme yang dapat
menyebabkan infeksi. Pada manusia agen infeksi berupa
bakteri, virus, ricketsia, jamur dan parasit.
2. Reservoir atau tempat dimana gen infeksi dapat hidup dan
tumbuh dan berkembang serta siap ditularkan kepada orang.
Reservoir yang umum adalah manusia, hewan, tumbuhan,
tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya. Pada orang
sehat, permukaan kulit, selaput lendir saluran nafas atas,
usus dan vagina merupakan reservoir yang umum.
3. Pintu keluar (portal of exit) adalah jalan darimana agen
infeksi meningggalkan reservoir. Pintu keluar meliputi saluran
pernafasan, pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit
dan membran mukosa, transplasenta dan darah serta cairan
tubuh lain.
4. Transmisi (cara penularan): adalah mekanisme
bagaimana transporagen infeksi dari reservoir ke
penderita. Ada beberapa cara penularan yaitu: kontak
langsung dan tidak langsung, dorplet, airborn, melalui
vehikulum (makanan, air/minum, darah), dan vektor
(biasanya serangga atau binatang pengerat).
5. Pintu masuk (portal of entry): adalah tempat dimana
agen infeksi masuk ke penjamu (yang suseptibel).
Pintu masuk bisa melalui saluran pernafsan,
pencernaan, kemih dan kelamin, selaput lendir, dan
kulit yang terluka.
6. Penjamu (host) yang suseptibel: adalah orang yang
memiliki daya tahan tubuh yang tidak cukup untuk
melawan agen infeksi sehingga dapat menimbulkan
penyakit. Faktor yang mempengaruhi ini tersebut
adalah umur, status gizi, status imunisasi, penyakit
kronis, luka bakar luas, trauma atau pe,mbedahan dan
pengobatan imunosupresan.
FAKTOR RISIKO HEALTH CARE
ASSOCIATED INFECTIONS
a. Umur: neonatus dan lansia sangat rentan penyakit
b. Status imun yang rendah/terganggu: pasien
penyakit kronis, penyakit kanker, dan yang
mendapat pobat imunosupresan.
c. Intrupsi bareie anatomis: kateter urin, prosedur
operasi, intubasi pernafasan, kanula vena dan
arteri, luka bakar dan trauma
d. Implantasi benda asing: indwelling catheter,
surgical suture material. Cerebrospinal fluid shunts,
dan valbular/vascular prostheses.
e. Perubahan mikroflora normal: pemakaian
antibiotik yang tidak bijaksana menyebabkan
timbulnya kuman yang resisten terhadap berbagai
antimikroba.
STRATEGI PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
1. Peningkatan daya tahan penjamu
2. Inaktivasi agen penyebab infeksi
3. Memutus rantai penularan
4. Tindakan pencegahan paska pajanan (post
Exposure Prophylaxis/PEP) terhadap petugas
kesehatan. Hal ini terutama berkaitan dengan
pencegahan agen infeksi yang ditularkan melalui
darah dan cairan tubuh lainnya, yang sering terjadi
karena luka tusuk jarum bekas pakai atau pajanan
lainnya. Penyakit yang perlu mendapat perhatian
adalah hepatitis B, Hepatitus C dan HIV.
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai