QUOTIENT) Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN). Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER) Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL). Aspek EQ (menurut Salovely & Goldman) ada lima:
1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri). 3. Kemampuan memotivasi diri. 4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain. 5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati). Perilaku Cerdas Emosi : Menghargai emosi negative orang lain. Sabar menghadapi emosi negative orang lain. Sadar dan menghargai emosi diri sendiri. Emosi negative untuk membina hubungan. Peka terhadap emosi orang lain. Saat emosional adalah saat mendengarkan. EQ Tinggi adalah Berempati Mangungkapkan dan memahami perasaan. Mengendalikan amarah. Kemandirian. Kemampuan menyesuaikan diri. Disukai Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi. Kesimpulan EQ : EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi. Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat diluar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga. Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi betapa pentingnya peran EQ dalam kesuksesan pribadi : 90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.
Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4 %
Membangun benteng untuk mencapai keterampilan Emosional (Dr Patricia Patton)
1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman
yang memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi. 2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang persoalan yang serupa. 3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat yang dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang negative. 4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah. 5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri. 6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri. 7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki. 8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan berbagi bersama. SQ (SPIRITUAL QUOTIENT) Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri. Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001) Menurut VICTOR FRANK (PSIKOLOG)
Pencarian manusia akan makna hidup merupakan
motivasi utamanya dalam hidup. Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual “SQ”. Ciri – Ciri SQ Tinggi : 1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat. 2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman. 3. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan. 4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan. 5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan. a. Memiliki Prinsip dan Visi Yang Kuat :
Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan
fundamental berlaku secara universal bagi seluruh umat. Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang berupa nilai-nilai yang permanen dan mendasar. 3 prinsip utama bagi orang yang spiritualnya tinggi : Prinsip kebenaran.
Prinsip Keadilan.
Prinsip Kebaikan. b. Visi yang kuat :
Visi adalah cara pandang bagaimana memandang
sesuatu dengan visi yang benar. Suatu ungkapan seorang pakar :
“NO RELIGION WITHOUT MORAL, NO MORAL
WITHOUT LAW” Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu profesi haruslah yang beraga dalam arti beriman dan bertakwa, bermoral dalam arti taat pada hukum. CQ (CREATIVITY QUOTIENT) KECERDASAN KREATIVITAS
Adalah potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu
yang penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya. GUIL FORD mendeskripsikan 5 ciri kreativitas : 1. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide. 2. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam- macam pendekatan jalam pemecahan masalah. 3. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri. 4. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci. 5. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim. Kreativitas terdiri dari dua unsur :
1. Kepasihan (kemampuan menghasilkan sejumlah
gagasn dan ide prmecahan masalah dengan lancar). 2. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah ) Hambatan untuk menjadi Kreatif : Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik orang lain. Beberapa cara memunculkan gagasan kreatif yaitu : 1. Kuantitas gagasan. 2. Teknik brainstorming. 3. Sinektik. 4. Memfokuskan tujuan. Kesimpulan CQ : SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang tinggi, adalah mereka yang kreatif, mampu mencari dan menciptakan terobosan-terobosan dalam membatasi berbagai kendala atau permasalahan yang muncul dalam lembaga profesi yang mereka geluti. TUGAS Silahkan ananda ambil absensi pertemuan 14 di assigment lalu kerjakan tugasnya dalam forum di moodle e learning saudara masing-masing