Anda di halaman 1dari 24

MACAM-MACAM AKHLAK

Materi Kuliah Al-Islam II


Universitas Muhammadiyah Riau
 Pada kuliah yang lalu, kita telah membahas
beberapa hal yang berkaitan dengan akhlak;
antara lain: pengertiannya, persamaan &
perbedaannya dengan etika & moral,
kedudukannya, dan sumbernya.
 Pada pertemuan ini, kita akan membahas
tentang macam-macam akhlak dalam Islam,
semoga dapat menjadi pegangan kita dalam
kehidupan.
 Sebelumnya, mari kita pahami ciri-ciri akhlak
Islam tersebut, yaitu:
1. Akhlak Terhadap Allah &
Rasulullah
a. Akhlak Terhadap Allah.
Akhlak terhadap Allah, meliputi :
Taqwa;
Cinta & Ridha;
Ikhlas
Khauf & Raja’;
Tawakal;
Syukur;
Muraqabah;
Taubat.
a.2. Cinta & Ridhaa
 Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan
dorongan hati yang menyebabkan seseorang
terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya
dengan penuh semangat dan rasa kasih saying.
 Bagi seorang mukmin, cinta pertama dan utama
sekali diberikannya kepada Allah SWT. Allah
lebih dicintainya dari pada segala-galanya.
(QS. 2:165).
 Bentuk cinta kepada Allah, akan terlihat dari
ketaan yang selalu dilakukannya.
 Sejalan dengan cinta tersebut, seorang mukmin
haruslah bersikap ridha dengan segala aturan
dan keputusan Allah SWT.
 Ridha berarti menerima dengan sepenuh hati,
tanpa penolakan sedikit pun, segala sesuatu
yang dating dari Allah SWT dan Rasul-Nya, baik
berupa perintah, larangan atau pun petunjuk-
petunjuk lainnya.
a.4. Khauf & Raja’
 Khauf (takut) adalah kegalauan hati membayang
kan sesuatu yang tidak disukai yang akan
menimpanya, atau membayangkan hilangnya
sesuatu yang disukainya.
 Semua rasa takut harus bersumber dari rasa
takut kepada Allah SWT.
 Raja’ (harap) adalah memautkan hati kepada
sesuatu yang disukai pada masa yang akan
datang.
 Raja’ harus didahului oleh usaha yang sungguh-
sungguh.
a.5. Tawakal
 Tawakal adalah membebaskan hati dari segala
ketergantungan kepada selain Allah dan
menyerahkan keputusan segala sesuatunya
kepada-Nya.
 Tawakal adalah salah satu buah keimanan.
 Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan
usaha yang maksmal (ikhtiar).
 Sikap tawakal sangat bermanfaat untuk
mendapatkan ketenangan batin.
a.6. Syukur
 Syukur adalah memuji si pemberi nikmat atas
kebaikan yang telah dilakukannya.
 Syukur mesti mencakup tiga hal; mengakui
nikmat dalam batin (hati), membicarakannya
secara lahir (lisan), dan menjadikannya sebagai
sarana untuk taat kepada Allah (anggota
badan).
 Tujuan bersyukur adalah untuk kepentingan
manusia itu sendiri. (QS. 2:152, 31:12, 14:7).
a.7. Muraqabah
 Muraqabah adalah kesadaran seorang muslim
bahwa dia selalu berada dalam pengawasan
Allah SWT.
 Kesadaran itu lahir dari keimanannya bahwa
Allah dengan sifat ilmu, bashar dan sama’-Nya
mengetahui apa saja yang dia lakukan kapan
dan di mana saja.
 Menurut Rasul SAW, muraqabah yang paling
tinggi adalah apabila seseorang dalam
beribadah kepada Allah seolah-olah dia dapat
melihat-Nya.
a.8. Taubata
 Taubat artinya kembali, yaitu kembali taat
setelah menentang-Nya; kembali dari segala
yang dibenci Allah kepada yang diridhai-Nya.
 Dimensi taubat; menyadari kesalahan, menyesali
kesalahan, memohon ampun kepada Allah,
berjanji tidak akan mengulanginya, dan
menutupi kesalahan dengan amal saleh.
2. Akhlak Individual & Sosial
a. Akhlak Individu.
Akhlak Individu/pribadi adalah sikap dan perilaku
yang mesti tertanam dengan baik pada diri setiap
muslim, kemudian akan terlihat dalam kehidupan
kesehariannya.
Adapun sikap dan perilaku tersebut adalah :
 Shidiq, artinya benar atau jujur, lawan dari
dusta atau bohong. Seorang muslim dituntut
selalu berada dalam keadaan benar lahir dan
batin.
 Amanah, artinya dipercaya. Sifat amanah lahir
dari kekuatan iman. Lawan amanah adalah
khianat.
 Istiqamah, yaitu sikap teguh dalam
mempertahankan keimanan dan keislaman
sekalipun menghadapi berbagai macam
tantangan dan godaan.
 Iffah, yaitu memelihara kehormatan diri dari
segala hal yang akan merendahkan, merusak,
dan menjatuhkannya.
 Mujahadah, yaitu mencurahkan segala
kemampuan untuk melepaskan diri dari segala
hal yang menghambat pendekatan diri kepada
Allah SWT.
 Syaja’ah, artinya berani, yaitu berani yang
berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan
penuh pertimbangan.
 Tawadhu’, artinya rendah hati, lahan dari
sombong atau takabur.
 Malu, yaitu perasaan yang menimbulkan
keengganan melakukan sesuatu yang rendah
atau tidak baik.
 Sabar, yaitu menahan diri dari segala sesuatu
yang tidak disukai karena mengharapkan ridha
Allah.
 Pemaaf, yaitu sikap suka memberi maaf
terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikit
pun rasa benci dan keinginan untuk
membalasnya.
3. Akhlak Terhadap Lingkungan
 Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala
sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik
binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-
benda tak bernyawa.
 Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran
terhadap lingkungan bersumber dari fungsi
manusia sebagai khalifah.
 Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara
manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap
alam.
 Kekhalifahan mengandung arti pengayoman,
pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap
makhluk mencapai tujuan penciptaannya.
 Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak
dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau
memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini
berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk
untuk mencapai tujuan penciptaannya.
 Ini berarti manusia dituntut untuk mampu
menghormati proses-proses yang sedang
berjalan, dan terhadap semua proses yang
sedang terjadi.
 Yang demikian, mengantarkan manusia
bertanggung jawab, sehingga ia tidak
melakukan perusakan, bahkan dengan kata
lain, "Setiap perusakan terhadap
lingkungan harus dinilai sebagai
perusakan pada diri manusia sendiri."
 Karena itu dalam Al-Quran surat Al-An'am
(6): 38 ditegaskan bahwa binatang melata
dan burung-burung pun adalah umat
seperti manusia juga, sehingga semuanya
--seperti ditulis Al-Qurthubi (W. 671 H) di
dalam tafsirnya-- "Tidak boleh
diperlakukan secara aniaya."
4. Akhlak Dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Adapun akhlak dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, antara lain:
Musyawarah;

Menegakkan keadilan;
Amar ma’ruf nahi munkar;
Hubungan pemimpin dan yang dipimpin.

Anda mungkin juga menyukai