BAB 8
1. Perubahan dari Konsep Stable Monetary
Unit
2. Akuntansi Inflasi
- General Price Level
- Current Cost Accounting
3. Monetary Non Monetary Items
4. Model Akuntansi
5. Penilaian dan Perbandingan terhadap
Model Akuntansi
6. Ilustrasi Beberapa Alternatif Model
Akuntansi
1. PERUBAHAN DARI KONSEP
STABLE MONETARY UNIT
Stable Monetary Unit merupakan salah satu prinsip
dasar akuntansi yang menyatakan bahwa kesatuan
moneter itu dianggap stabil. Nilai uang yang
ditetapkan dari pos-pos laporan keuangan, misalnya
kas, piutang, hutang atau kewajiban lainnya. Pos ini
memiliki angka dan jumlah nilai uangnya yang tetap
itulah yang akan ditagih, dibayar dimasa yang akan
datang tanpa ada perubahan (Harahap,2001). Padahal
dimana saja didunia ini kita tidak pernah mendengar
ada valuta yang memiliki nilai yang stabil. Ada yang
mengalami apresiasi dimana nilai tukarnya atau daya
belinya naik (deflasi) dan yang paling umum nilai
tukar atau daya belinya justru menurun (inflasi).
Di Indonesia pada tahun 1965 tertinggi sampai 650 %,
pada tahun 1999 saja tingkat inflasi di Indonesia
mencapai 9,35%. Ini menunjukkan bahwa
prinsip Stable Monetary Unit hanya dalam asumsi tidak
pernah ditemukan dalam kenyataan. Prinssip ini adalah
untuk memudahkan perumusan teori dan asumsi
akuntansi keuangan.Permasalahan diatas memunculkan
sebuah kritik yang menyatakan informasi yang
disajikan laporan keuangan pada masa inflasi justru sia-
sia karena nilai-nilai yang terdapat didalamnya tidak
relevan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Dari
permasalahan tersebut muncul usulan yang moderat
yang artinya kita masih bisa menggunakan historical
cost accounting, tetapi harus dibuat informasi atau
laporan suplemen yang memuat dampak inflasi itu
terhadap laporan keuangan, selain itu terdapat usulan
lain yaitu menggunakan akuntansi inflasi.
2. AKUNTANSI INFLASI
Akuntansi Inflasi merupakan sutu metode untuk
mengkoreksi,dengan menyatakan kembali sepenuhnya
laporan keuangan berdasarkan harga perolehan historis
kedalam suatu cara yang mencerminkan perubahan daya
beli mata uang yang diukur dengan menggunakan angka
indeks. Akuntansi inflasi bukan sebagai pengganti
akuntansi konvensional yang telah ada, namun
merupakan informasi tambahan bagi para pemakainya.
Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi ini
sama dengan metode penentuan laba. Penekanan
penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih
relevan yang digambarkan oleh laporan keuangan,
sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam
laporan keuangan.
Metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi
(Johnson,1977) sebagai berikut :
1. The entry value system dari harga umum yang terdiri
dari:
a. Historikal cost
b. General price level
c. Replacement cost
d. Reproduction cost
2. The exit value system harga pasar atau current market
value yang terdiri dari:
a. net realizable value
b. Selling price
c. expected value
Dari sudut akuntansi inflasi, di luar historikal cost adalah
metode menyusun laporan keuangan untuk menyesuaikan
dengan pengaruh inflasi.
- GENERAL PRICE LEVEL
Dalam metode General Price Level misalnya
metode historical cost disesuaikan dengan
perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi
GPL ini lebih besar daripada nilai historical cost.
Keuntungan GPL adalah sebagai berikut :
o Dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada
perusahaan.
o Dapat meningkatkan kegunaan perbandingan
laporan antar periode.
o Membantu pemakai laporan menilai arus kas
dimasa yang akan datang secara lebih baik.
o Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan
keuangan yang dihitung dari angka - angka laporan
keuangan yang sudah disesuaikan.
Kelemahan GPL
adalah sebagai berikut :
o Inflasi itu terjadi pada barang yang berbeda dan
arus kas.
o Rasio itu adalah indikator mentah
- CURRENT COST ACCOUNTING
Menurut Edgar Edwards dan Philips Bell (1961)
merupakan tokoh yang paling gencar konsep
CCA ini. Menurut mereka yang dibutuhkan oleh
manajer adalah bagaimana mereka
mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang
ada. Konsep dimana menyatakan nilai pos-pos
laporan keuangan dengan harga perolehan
sekarang yaitu dengan harga perolehan dari pos
yang mempunyai umur dan kapasitas yang sama.
Kelebihan CCA :
o Current cost menunjukan jumlah yang seharusnya
dibayar oleh perusahaan dalam periode berjalan
untuk memperoleh aktiva atau jasa.
o Current cost memungkinkan identifikasi dari penyimpangan
laba atau rugi, sehingga mencerminkan hasil-hasil
keputusan manajemen asset dan dampak dari lingkungan
atas perusahaan yang tidak tercermin dalam transaksi rutin.
o Current cost menggambarkan nilai aktiva pada perusahaan
jika perusahaan melanjutkan untuk memperoleh aktiva
tersebut dan jika nilainya belum ditambah aktiva tersebut.
o Penjumlahan aktiva yang dinyatakan dalam nilai sekarang
lebih berarti dari pada penambahan biaya historis yang
terjadi pada periode yang berbeda.
o Current cost memungkinkan pelaporan current operating
profit,yang dapat digunakan untuk meramalkan arus kas
masa depan.
Kelemahan CCA :
o Pengguna current cost adalah subyektif karena sangat sulit
menentukan harga perolehan sekarang yang pasti setiap
saat.
o Masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan
Akuntansi NilaiSekarang adalah pengukuran dari nilai
sekarang (current value) itu sendiri.Menurut Martin A.
Miller ada dua metode yang paling sering digunakan
dalam perhitungan yaitu : Sistem Nilai Masukan (Entry
Value System) dari Sistem Nilai Keluaran (Exit Value
System).
o Entry Value System didasarkan atas dasar harga pokok
penggantian (Replacement Cost) atau harga pokok, untuk
memproduksi (Reproduksi Cost). Yang dimaksud
dengan Replacement Cost adalah estimasi biaya yang
harus dikeluarkan untuk memperoleh aktiva baru atau
ekuivalennya pada harga sekarang (current prices)
setelah disesuaikan dengan depresiasi.
Sedangkan Reproduction Cost dimaksud sebagai
estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk
memproduksi aktiva baru atau ekuivalennya pada harga
sekarang setelah diasumsikan dengan depresiasinya.
o Exit Value Sistem biasanya didasarkan atas nilai bersih yang dapat
direalisasi (Net Realizable Value) dalam keadaan usaha yang biasa
atau kadang-kadang berdasarkan atas Discounted Cash Flow. Yang
dimaksudkan dengan Net Realizable Value adalah estimasi harga
penjualan atas aktiva setelah didukungi biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk menjual aktiva tersebut. Sedangkan Discounted Future Cash
Flow dimaksudkan sebagai nilai sekarang (present value) dari
estimasi pemasukan kas (Cash Inflow) atau cast saving yang dijual
Berikut ini adalah beberapa bentuk current cost :
Accounting;
oGeneral Price Level Adjusted Replacement Cost
Accounting.
oGeneral Price Level Adjusted Net Realizable
Value Accounting