Alendronat Ftir-1
Alendronat Ftir-1
FA 2
Andy Falandyka
Aninda Febriyanti
Annisa Sri Rahayu Berliana
Armin Hari Jusman
Desy
M.Arief Rachmat
Disintegrasi
M.Alyo Vidawarman
Novia Fauziah
sediaan Tablet
Novia Tirsa Kansil
Selly Novriyanti
Natrium
Sri Oktaviani
Syella Karomah
Diclofenac lepas
Wanda Rizky Amala
Winda Ainiyah
tunda
Yati Sumyati
Zulkifli Reza Algifari
Prinsip Dasar FT-IR (Fourier Transform Infra Red)
Definisi:
Merupakan suatu metode analisis dengan mengamati interaksi molekul dengan radiasi
elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 - 1000 µm. Radiasi
elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan
bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai
vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegaklurus dengan arah rambatan.
Pada umumnya, sumber infra merah yang sering di pakai adalah berupa zat pada inertyang
dipanaskan dengan listrik hingga mencapai suhu antara 1500-2000 K. Akibat pemanasan
ini akan dipancarkansinar infra merah yang kontinyu
Pada dasarnya Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) adalah sama dengan
Spektrofotometer Infra Reddispersi, yang membedakannya adalah pengembangan pada
sistim optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati sampel (Nababan, 2000).
Tujuan:
untuk menjamin bahwa tablet akan hancur pada cairan tubuh, sehingga akan tersedia dalam
bentuk molekulernya (Lachman, 1986).
PRINSIP DISINTEGRASI
1. Bahan tambahan:
Disintegran (penghancur): crospovidone
Binder (pengikat): Pvp, CMC-na
Salut: HPMC (hidroksipropil metilselulosa)
Plasticizer : PEG (polietilen glikol)
2. Tekanan Kompresi
PROSEDUR KERJA
Hasil :
Pada formula A, B, C dan D memenuhi syarat
hasil waktu hancur mencapai lebih dari satu jam
pada media asam
Disintegrator tester
Syarat :
Menurut USP tablet
dikatakan hancur
apabila telah melewati
saringan 10 mesh