Anda di halaman 1dari 16

KEADAAN KESEHATAN BAYI DAN

BALITA DI INDONESIA
KELOMPOK 1

SIWI JOGSE ARISTIATI 2015301030

TIARA PUTRI PRAMESWARI 2015301033

ANNISA PUTRI NATASYA 2015301042

ASNADA MAULAYA 2015301046


A. INDIKATOR KESEHATAN ANAK DI INDONESIA
Saat ini keadaan kesehatan bayi dan anak balita di
Indonesia menjadi hal-hal penting untuk diperhatikan dan
dibahas. Pada beberapa masa sebelum dekade 1980an, masalah
kesehatan ibu dan anak belum terlalu mendapat perhatian
serius. Bahkan kasus kematian ibu dan balita pun masih
menjadi sebuah fenomena kesehatan yang cukup mengagumkan.
Saat ini distribusi dan frekuensi terjangkitnya penyakit
bayi dan anak balita seperti diare, disentri, cacar, campak
dan penyakit-penyakit lain yang berbahaya mengalami
penurunan yang cukup drastis dibandingkan beberapa masa
sebelumnya. Keberhasilan program yang digelar oleh
pemerintah hasilnya memberikan hasil yang tidak mengecewakan
Bila dirinci, 157.000 bayi meninggal dunia per tahun atau 430
bayi per hari. Angka Kematian Balita (Akaba), yaitu 46 dari
1.000 balita meninggal setiap tahunnya. Bila dirinci, kematian
balita ini mencapai 206.580 balita per tahun, dan 569 balita per
hari. Parahnya, dalam rentang waktu 2002-2007, angka
neonatus tidak pernah mengalami penurunan. Penyebab
terbanyak pada periode ini disebabkan oleh sepsis (infeksi
sistematik), kelainan bawaan, dan infeksi saluran pemapasan
akut (Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007).
B. PENYEBAB TERJADINYA KESAKITAN DAN KEMATIAN PADA BAYI
DAN BALITA
PERTAMA KEDUA KETIGA
Angka Kematian Bayi Angka Kesakitan Bayi Angka Kematian Bayi
Dan Balita (AKB)
Kematian bayi adalah
perbandingan antara
kematian yang terjadi sebagai indikator yang
jumlah penduduk
antara saat setelah bayi digunakan sebagai
karena penyakit
lahir sampai bayi belum ukuran kesehatan untuk
tertentu dengan
berusia tepat satu tahun. melihat status kesehatan
jumlah penduduk
Banyak faktor yang penduduk dan
pada pertengahan
dikaitkan dengan keberhasilan pelayanan
tahun, dan
kematian bayi kesehatan dan upaya
dinyatakan dalam
pengobatan yang
per 1000 penduduk.
dilakukan.
Angka Kesakitan dan Kematian Balita

1. Angka Kesakitan Balita

Angka kejadian balita berkaitan dengan karena


adanya penyakit akut, penyakit kronis, atau
pada masa balita.
2. Angka Kematian Balita
Angka kematian balita atau bawah lima tahun
adalah semua anak termasuk bayi yang baru
lahir, yang berusia 0 sampai tepat 5 tahun
(4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya
ditulis dengan notasi 0-4 tahun.
Penyebab Morbiditas dan Mortalitas Pada Bayi dan Balita

01 02
Faktor kesehatan Faktor sosial ekonomi

03 04
Faktor kebudayaan Faktor keluarga
Penyebab Terjadinya Angka Kesakitan dan Kematian
Bayi dan Balita :
1. ISPA dan Pneumonia
a.Istilah ISPA yang merupakan singkatan dari Infeksi
Saluran Pernafasan Akut diperkenalkan pada tahun
1984.
b. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit yang menyerang paru-
paru dan ditandai dengan batuk dan kesukaran
pernapasan.
2. Faktor Individu Anak
a. Umur anak
b. Berat Badan Lahir Berat badan lahir
3. Status gizi
Memasukkan zat-zat gizi yang
diperoleh pada tahap pertumbuhan
dan perkembangan
anak dipengaruhi oleh : Umur,
keadaan fisik, kondisi keschatannya,
kesehatan fisiologis pencermaannya,
tersedianya makanan dan aktivitas
dari anak itu sendiri
4. Vitamin A
Bila antibodi yang ditunjukkan
bukan terhdapat bibit penyakit
dan anti gen asing yang
tidak berbahaya, niscaya
dapatlah hadirnya perlindungan
terhdap bibit penyakit yang
bersangkutan untuk jangka
waktu yang tidak terlalu singkat
5. Status Imunisasi

Bayi dan balita yang pernah


terserang campak dan selamat
akan mendapatkan kekebalan
alami terhadap pneumonia
sebagai komplikasi campak.
6 . Faktor Prilaku
Faktor perilaku dalam pencegahan dan penanggulangan
adalah praktek penanganan di keluarga baik yang
dilakukan oleh ibu atau anggota keluarga lainnya.
C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
ANAK
3. Faktor keluarga
2. Faktor kebudayaan
1. Faktor kesehatan Faktor keluarga
Pengaruh budaya sangat
Faktor kesehatan ini
menentukan status biasanya menentukan
adalah merupakan
kesehatan anak, dimana keberhasilan perbaikkan
faktor utama yang
keterkaitan secara status kesehatan anak
dapat menentukan
langsung antara budaya Pengaruh keluarga pada
status kesehatan anak
dengan pengetahuan.
secara umum. Faktor masa pertumbuhan dan
sebagai contoh, anak
ini ditentukan oleh perkembangan anak
yang badannya panas
status kesehatan anak sangat besar melalui
akan dibawa kedukun,
itu sendiri, status gizi
dengan keyakinan pola hubungan anak dan
dan kondisi sanitasi.
D. UPAYA MENURUNKAN KESAKITAN DAN KEMATIAN BAYI
DAN BALITA

Seperti halnya berbagai upaya kesehatan, pemberantasan ISPA dalam


upaya penanggulangan pneumonia, Departemen Kesehatan telah
menyiapkan sarana kesehatan (seperti puskesmas, pembantu atau pustu,
puskesmas, rumah sakit) untuk mampu memberikan pelayanan
penderita ISPA, pneumonia dengan tepat dan segera.
Teknologi yang digunakan adalah teknologi tepat
guna yaitu teknologi deteksi dini pneumonia balita
yang dapat diterapkan oleh sarana kesehatan
terdepan.
Caranya adalah dengan melihat ada tidaknya tarikan
dinding dada kedalam dan menghitung frekuensi
(gerakan) nafas pada balita yang batuk atau sukar
bermafas
SELESAI

CREDITS: This presentation template was created by

THANKS!
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
BONUS 

Anda mungkin juga menyukai