Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN TRAKTUS URINARIA

Disusun oleh:
Siti Indriwiyani
36715609
Infeksi
Infeksi
Traktus
Traktus
Urinarius
Urinarius

Infeksi
nifas

penger
tian

Infeksi
Infeksi
saluran
saluran
kemih
kemih (ISK)
(ISK)
Infeksi nifas
dapat
disebabkan
oleh:

Streptococcus
Clostridiu haemoliticus
m Welchii anaerobic

Escherichia Staphylococcus
Coli aureus
1. STREPTOCOCCUS HAEMOLITICUS
ANAEROBIC
Masuknya secara eksogen dan
menyebabkan infeksi berat. Infeksi
ini biasanya eksogen (ditularkan dari
penderita lain, alat-alat yang tidak
steril, tangan penolong, infeksi
tenggorokan orang lain).
2. STAPHYLOCOCCUS AUREUS

Masuknya secara eksogen, infeksinya


sedang, banyak di temukan sebagai
penyebab infeksi di rumah sakit dan dalam
tenggorokan orang-orang yang nampaknya
sehat. Kuman ini biasanya menyebabkan
infeksi terbatas, walaupun kadang-kadang
menjadi sebab infeksi umum.
3. ESCHERICHIA COLI

Sering berasal dari kandung kemih


dan rektum, menyebabkan infeksi
terbatas pada perineum, vulva, dan
endometriurn. Kuman ini
merupakan sebab penting dari
infeksi traktus urinarius.
4. CLOSTRIDIUM WELCHII
Kuman ini bersifat anaerob, jarang
ditemukan akan tetapi sangat
berbahaya. Infeksi ini lebih sering
terjadi pada abortus kriminalis dan
partus yang ditolong oleh dukun
dari luar rumah sakit.
GEJALA INFEKSI SALURAN KEMIH

Penderita infeksi saluran kemih umumnya


akan mengeluhkan gejala sebagai berikut:

1. Merasa Sakit pada saat atau setelah


kencing
2. Perasaan ingin kencing, namun jika di
keluarkan tak ada air kencing (Anyang-
anyangan)
LANJUTAN…

3. Air seni kental dan berwarna pekat seperti air teh,


terkadang kemerahan bila sudah bercampur darah.
4. Merasakan nyeri pada pinggang
5. Demam atau menggigil, karena pertahanan tubuh
akibat adanya infeksi.Hal ini menandakan jika
infeksi sudah mencapai ginjal.Selain itu akan
diiringi pula oleh rasa nyeri di sisi bawah
belakang rusuk, mual atau muntah.
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH

1. Jangan menunda buang air kecil, sebab menahan


buang air seni merupakan sebab terbesar dari
infeksi saluran kemih.
2. Perhatikan kebersihan secara baik, misalnya setiap
buang air seni, bersihkanlah dari depan ke
belakang. Hal ini akan mengurangi kemungkinan
bakteri masuk ke saluran urin dari rektum.
3. Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila
tidak diganti, bakteri akan berkembangbiak secara
cepat dalam pakaian dalam.
Lanjutan….
4. Pakailah bahan katun sebagai bahan pakaian dalam,
bahan katun dapat memperlancar sirkulasi udara.
5. Hindari memakai celana ketat yang dapat mengurangi
ventilasi udara, dan dapat mendorong
perkembangbiakan bakteri.
6. Minum air yang banyak.
7. Gunakan air yang mengalir untuk membersihkan diri
selesai berkemih.
8. Buang air seni sesudah hubungan kelamin, hal ini
membantu menghindari saluran urin dari bakteri
(Schoenstadt, 2008)
PENANGANAN
1. Umumnya dilakukan pengobatan rawat jalan
dan pasien dianjurkan untuk banyak minum.
2. Atur frekuensi berkemih untuk mengurangi
sensasi nyeri, spasme dan rangasangan untuk
selalu berkemih (tetapi dangan jumlah urin yang
minimal). Makin sering berkemih, nyeri dan
spasme akan makin bertambah.
3. Hanya ibu hamil yang mengeluh nyeri hebat
disertai dengan hematuria, memerlukan
perawatan dan observasi ketat.
Lanjutan…
4. Tetapi antibiotika yang dipilih, mirip dengan
pengobatan bakteriuria asimptomatik. Apabila
5. antibiotika kombinasi. Kombinasi tersebut
dapat berupa jenis obatnya ataupun cara
pemberiannya, misal: amoksilin 4 x 250 mg
per oral, digabung dengan gentamisin 2 x 80
mg secara intramuskuler selama 10 hari. Dua
hingga 4 minnggu kemudian dilakukan
penilaian laboratorium untuk evaluasi
pengobatan.
Lanjutan…

6 Hampir 25% pasien yang pernah mengalami sistitis,


akan mengalami infeksi ulangan sehingga perlu
diberikan konseling untuk upaya profilaksis dan
kunjungan ulang apabila timbul kembali gejala
sistitis. Untuk pencegahan infeksi berulang berikan
nitrofurantion 100 mg/hari setiap malam sampai
sesudah 2 minggu postpartum.
7. Dalam asuhan antenatal yang terjadual, sebaliknya
dilakukan pemeriksaan bakteriologik air kemih,
sebagai langkah antisipatif terhadap infeksi ulang.
INFEKSI NIFAS

infeksi bakteri pada traktus genitalia yang


terjadi setelah melahirkan, ditandai dengan
kenaikan suhu sampai 38 derajat Celsius
atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari
pertama pasca persalinan, dengan
mengecualikan 24 jam pertama (Joint
Committee on Maternal Welfare, AS).
INFEKSI TRAKTUS URINARIUS

Apabila ada pemeriksaan urine ditemukan


bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000
per ml. urine yang diperiksa harus bersih,
segar dan di ambil dari aliran tengah
(midstream) atau diambil dengan pungsi
suprasimpisis.
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi


bakteri yang terjadi pada saluran kemih.  
Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas
relative tinggi dan hal inidihubungkan dengan
hipotoni kandung kemih akibat trauma kandung
kemih waktupersalinan, pemeriksaan dalam yang
sering, kontaminasi kuman dari perineum,
ataukaterisasi yang sering (Krisnadi, 2005)
PENYEBAB
Infeksi nifas dapat disebabkan oleh
masuknya kuman ke dalam organ kandungan
maupun kuman dari luar yang sering
menyebabkan infeksi. Berdasarkan masuknya
kuman ke dalam organ kandungan terbagi
menjadi:
 Ektogen (kuman datang dari luar)
 Autogen (kuman dari tempat lain)
 Endogen (kuman dari jalan lahir sendiri)
CARA TERJADINYA INFEKSI NIFAS
1. Tangan pemeriksa atau penolong yang
tertutup sarung tangan pada
pemeriksaan dalam atau operasi
membawa bakteri yang sudah ada
dalam vagina ke dalam uterus.
2. Droplet infection. Sarung tangan atau
alat-alat terkena kontaminasi bakteri
yang berasal dari hidung atau
tenggorokan dokter atau petugas
kesehatan lainnya.
LANJUTAN…

3. Dalam rumah sakit terlalu banyak


kuman-kuman patogen, berasal dari
penderita-penderita dengan berbagai
jenis infeksi
4. Koitus pada akhir kehamilan tidak
merupakan sebab infeksi penting,
kecuali apabila mengakibatkan pecahnya
ketuban.

Anda mungkin juga menyukai