Anda di halaman 1dari 33

ETIKA PROFESIONAL

Niti Tri Rahayu


Etika sendiri sebagai bagian dari
falsafah merupakan sistim dari
prinsip-prinsip moral termasuk
aturan-aturan untuk
melaksanakannya.
ETIKA & SUSILA
 Etika sama artinya dengan istilah Indonesia
”kesusilaan”, bahasa Sansekerta ”su” berarti baik dan
”sila” yang berarti norma kehidupan;
 menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip,
aturan hidup (sila) yang lebih baik (su);
 perasaan batin atau kecenderungan hati
seseorang untuk berbuat kebaikan.
Etika & Akhlak (Arab)
 etika merupakan bagian dari akhlak;
 akhlak cakupannya menyangkut etos, etis dan
estetika.
 “Etos” menyangkut hubungan seseorang
dengan sang Khaliqnya, “etis” menyangkut
sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap
sesamanya dalam kehidupan sehari-hari,
“estetika” rasa keindahan yang mendorong
seseorang untuk berbuat baik dengan
lingkungan alam semesta.
M A R D J O N O REKSODIPUTRO

 Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari “ilmu


akhlak”) mengatur kewajiban para anggota profesi
hukum (hakim, penuntut umum, advokat dan notaris,
dll) berperilaku yang dapat disetujui oleh orang-orang
yang adil (that merit the approval of just men).
 Akhlak = budipekerti
 Menurut Imam Gazali, akhlak
adalah keadaan yang bersifat
batin
 Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu
yang berbicara tentang baik dan
buruk dari suatu perbuatan.
 Etika juga berbicara tentang baik
buruk, tetapi konsep baik buruk
dalam ethika bersumber kepada
kebudayaan, sementara konsep
baik buruk dalam ilmu akhlak
bertumpu kepada konsep wahyu.
 Dari segi ini maka dalam ethica
dikenal ada ethica Barat, ethika
Timur dan sebagainya, sementara
al akhlaq al karimah tidak
mengenal konsep regional.
SEBAGAI SISTEM NILAI
Nilai-nilai, Norma moral yang menjadi
Pegangan tingkah laku

S E B A G A I KO D E E T I K
 Etika Asas/nilai moral bagi anggota profesi
tertentu

S E B A G A I F I L SA FAT M O R A L
Ilmu tentang yang baik atau yg buruk
URGENSI BERETIKA ?

 Etika mengarahkan
penggunaan akal budi
untuk menentukan
kebenaran atau kesalahan
dan tingkah laku seseorang
terhadap orang lain;
 etika berkaitan dengan ⚫Sumber pengendalian
kepedulian dan tuntutan diri, dan pengawasan;
memperhatikan kehidupan
orang lain; ⚫Sumber tertib kehidupan
 etika sebagai tata aturan bermasyarakat;
mengenai baik ⚫Sumber ditegakkanya
suatu perbuatan yang
buruknya
dikaitkan dengan tujuan nilai-nilai kemanusiaan
hidup manusia itu sendiri. yang beradab, dan
berkeadilan;
⚫Sumber orientasi tujuan
hidup manusia.
URGENSI BERETIKA
 Peran individu sebagai orientasi kontrol agar
terhindar dari perilaku salah;
 Dalam Interaksi sosial, dikawal/dipimpin oleh
kaidah etika shg tdk keluar dari link
kebenaran;
 Kepedulian dan tuntutan untuk memperhatikan
kehidupan orang lain;
 Tujuan hidup: baik buruk perbuatan manusia
berkorelasi dg tujuan kehidupanya.
E T I K A DA N T U J U A N H I D U P
 Setiap manusia ingin hidup
bahagia, yaitu apabila
terpenuhi kebutuhan
dan ruhani; jasmani
 Bersifat relatif;
 E tika mengajarkan
kebahagiaan sempurna
melalui kebenaran filosofis
(memuaskan mns umunya,
jasmani-rohani, dunia-akherat)
E T I K A S E S UAT U Y A N G M A N U S I AW I
 Etika sebagai sesuatu yg
dibutuhkan manusia;
 E tika sbg yg bisa
dilakukan
sesuatu oleh orang pada
umumnya;
 Martabat seseorang bisa
diukur dari etikanya;
 Etika dari dan untuk manusia.
P E R A NA N E T I K A
Etika merupakan sarana untuk
memperoleh orientasi kritis
untuk dapat mengambil
yang wajar sikap
dan
bertanggungjawab dalam suasana
pluralitas moral yang kadang
membingungkan.
P LU R A L I TA S M O R A L
 pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp:

I N D I V I D UA L I S , M AT ERI A L IST I S, H E D O N I ST I S ,
KO N S U M E R I S M E

ETIKA MEMBANTU DALAM MENGAMBIL SIKAP


YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
H u K u m & E TIKA /M ORAL
 Hu kum lebih dikodifikasi
dari pada moralitas,  Etika/moral Bersifat lebih
karena itu norma subyektif
yuridis mempunyai 
kepastian lebih besar Menyangkut juga sikap
dan bersifat lebih batin seseorang
obyektif  Sanksinya tidak dapat
 Baik hukum maupun dipaksakan;
moral mengatur tingkah  Norma etis/moral
laku manusia, namun didasarkan pada norma-
hukum membatasi diri norma yang melebihi para
pada tingkah laku lahiriah individu & masyarakat.
saja. Masalah etika tidak dapat
 Sanksinya dapat diputuskan dengan
dipaksakan. suara terbanyak.
 Hu kum didasarkan atas
kehendak
masyarakat/negara.
Pemahaman terhadap etika
pada akhirnya membantu
kita untuk mengambil
keputusan, diperlukan
untuk membuat
pemahaman terhadap
hukum secara benar.
P ROFESI
CIRI PROFESI

1. Disinterestedness : tdk
berorientasi pada pamrih unt
keuntungan diri sendiri;
2. Rasionalitas : dg menerapkan
ilmu tertentu, mencari yg
terbaik, efisien & bertumpu pd
pertimbangan ilmiah;
3. Spesifitas fungsional :
memiliki otoritas profesional
yg ditandai dg spesifikasi
fungsi;
4. Universalisme : pengambilan
keputusan didasarkan pd apa
yg menjadi masalahnya bkn
siapa atau keuntungan apa
PEKERJA AN

Klasifikasi pekerjaan

1. Pekerjaan dlm arti umum:


pekerjaan
apa saja yang
mengutamakan
kemampuan fisik baik sementara/tetap
unt memperoleh upah;
2. Pekerjaan dalam arti
tertentu,
mengutamakan kemampuan
fisik/
intelektual, dengan tujuan pengabdian;
3. Pekerjaan dalam arti khusus,
mengutamakan kemampuan fisik dan
intelektual, bersifat tetap dg tujuan
memperoleh pendapatan.
NILAI MORAL
P RO F E S I
 Berani berbuat unt
( K E KUATA N
Y G MENDASARI /
MENGARAHKAN memenuhi tuntutan
P E R B UATA N LU H U R ) profesi;
 Menyadari kewajiban
yg harus dipenuhi
MANUSIAWI
JUJUR
selama menjalankan
profesi;
PATUT  Idealisme;
 Obyektif.
KO D E E T I K P RO F E S I
 Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku
dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
 dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai hidup dalam
yang
kalangan profesi itu sendiri.
 menjadi hasil “self regulation” dari profesi.
Kode etik itubukan
hukum, melainkan
dan norma sebagai
nilai
tolok ukur bagi
profesional
hukum dalam
menegakkan
kewibawaan
hukum yang
berperikemanusiaan
dan berkeadilan
T U J UA N ?
a. Tuntutan untuk menjalankan
profesi secara profesional atas
nilai-nilai manusia yang luhur;
b. Menjadi landasan perlunya
kesadaran akan tanggungjawab;
c. Agar pribadi anggota profesi
tetap bermartabat dalam
profesinya;
d. Profesionalisme tanpa etika
menjadi bebas sayap
N I L A I M O R A L P RO F E S I
 Kekuatan yang mengarahkan &
mendasari perbuatan luhur, yaitu :
1. Kejujuran
tanpa kejujuran profesional hk
mengingkari misi profesinya (munafik,
licik). Sikap yg ada yaitu sikap terbuka
& wajar (tdk berlebihan, tdk otoriter,
tdk menindas, tdk memeras, tdk sok
kuasa)
2. Otentik (kepribadian yg sebenarnya)
a. tdk menyalahgunakan wwnang;
b. tdk mel. Perbuatan tercela;
c. mendahulukan kep. Klien;
d. berani bersikap dg bijak;
e. tdk mengisolasi dari perg. sosial
3. Keberanian moral (setia pada suara hati)
 Menolak segala bentuk korupsi, suap,
kolusi
dan pungli;
 Menolak sgl cara penyelesaian melalui jalan yg
tdk sah
Komputer = universal tool

Komputer mengerjakan hampir apa saja


Komputer tidak perlu tidur
Komputer tidak lelah
Komputer tidak pulang rumah karena sakit, atau
Ambil cuti untuk refreshing / rekreasi
Seringkali lebih efisien daripada manusia
Komputer vs Manusia
Karenanya, dengan alasan ekonomis, kecenderungan untuk
mengganti manusia dengan komputer sangat tinggi
Teller bank, operator telepon, jasa pengetikan, graphic
artist, satpam, buruh perakitan
Bahkan profesional seperti dokter, pengacara, guru,
akuntan, psikolog menemukan bahwa komputer dapat
melakukan beberapa tugas mereka lebih efektif.
Etika & Teknologi
Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia untuk
memudahkan pekerjaannya

Kehadiran teknologi membuat manusia “kehilangan” beberapa


rasa kemanusiaan yang alami.

(otomatisasi mesinrefleks/ kewaspadaan melambat)

Kehadiran teknologi mempengaruhi pola perilaku masyarakat


dan itu menyangkut etika/moral
Etika komputer & Etika Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Etika Komputer adalah analisa tentang sifat dan
dampak sosial teknologi komputer, serta
formulasi dan pengesahan kebijakan untuk
menggunakan teknologi komputer secara benar.

Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat


diartikan sebagai suatu analisa tentang dampak
sosial yang ditimbulkan dalam pemanfaatan
teknologi informasi, baik itu dampak negatif
maupun dampak positif
Isu-isu Pokok Etika
Komputer
1.Kejahatan Komputer
Kejahatan yang dilakukan dengan komputer sebagai
basis teknologinya.
Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services
(DoS)/melumpuhkan target

2.Cyber ethics
Implikasi dari INTERNET (Interconection Networking),
memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak
terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia anonymouse.
• Diperlukan adanya aturan tak tertulis  Netiket,
Emoticon
3. E-commerce
Otomatiasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses
yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi,
melahirkan implikasi negatif; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian
karena ke-anonymouse-an tadi.

4. Pelanggaran HAKI
Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking,
illegal software dst.

5. Tanggungjawab profesi
Sebagai bentuk tanggungjawab moral, perlu diciptakan ruang bagi
komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi
Komputer & Informatika-1974)
TERIMA KASIH UNTUK HARI INI

Anda mungkin juga menyukai