Anda di halaman 1dari 107

Webinar

Covid 19 Antara Hoax


dan Realita
Panduan Isoman

dr.Nuly Juariah M SpPD-KGH


IG : @nulyjuariah
@juariahnuly
You Tube : dr. Nuly
S protein:
an ideal
target for a
vaccine.

On getting deposited in the nasal and pharyngeal mucus membrane, the virus
starts proliferating rapidly and causes Covid-19. The lymphocytes are highly
vulnerable to this virus and hence lymphocytopenia is a common feature.
*Karakteristik Virus

*Keluarga Virus SARS COV 2


*Mampu bereplikasi di tubuh manusia
*Mampu bertahan di luar tubuh manusia dalam
permukaan benda sampai beberapa waktu
untuk kemudian mati
*Pintu masuk : mukosa pernafasan ,mukosa
mata
*Aktif bermutasi: b1617,D614G,B 117
*Data Epidemiologi Covid

Update 2 juli 2021


Kasus baru: 25.830
Rata rata 7 hari:
22.296
Variant

dr.Guntur SpP ‘s slide


Mudah menular
1 org menular 4 org
Delta
1 orang8 orang

dr.Guntur SpP ‘s slide


Droplet

dr.Guntur SpP ‘s
slide
dr.Guntur SpP ‘s slide
*Transmisi via airborn
Dr. Erlina Burhan, dr, SpP(K), MSc

Respon WHO pada 7 Juli 2020:

● Kemungkinan transmisi airborne


banyak terjadi di tempat-tempat
umum, terutama pada kondisi
padat, tertutup, dan berventilasi
buruk
* kewaspadaan yang perlu diterapkan
terkait dengan implikasi cara penularan
tersebut

Morawska, L. & Milton, D. Clin. Infect. Dis. httoi.org/10.1093/cid/ciaa939 (2020).


*Gejala COVID-19
1. Demam (87.9%)
2. Batuk (kering [67.7%]; berdahak [33.4%], darah
[0.9%])
3. Gangguan pernapasan (kesulitan bernapas)
[18.6%]
4. Nyeri tenggorokan (13.9%)
5. Nyeri Kepala (13.6%)
6. Nyeri otot (14.8%)
7. Gangguan penciuman
8. Penurunan pengecapan
9. Mual/ muntah/ nyeri perut (5.0%)
10. Diarrhea (3.7%)
11. Lemas (38.1%)

Dr. Erlina Burhan, dr, SpP(K), MSc


Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). WHO. 2020. who-china-joint-mission-on-covid-19---final-report-1100hr-28feb2020-11mar-
update.pdf. (Accessed 6 June 2020)
*Pencegahan
* Isolasi mandiri dan karantina wilayah yang serempak dan menyeluruh selama
minimal 14 hari (ideal )
* Gerakan 6 M:
- Memakai masker yang benar dengan benar
- Menjaga jarak 2
- Mencuci tangan
- Menghindari kerumunan
- Membatasi / meminimalisasi pergerakan
- Menghindari makan bersama di luar keluarga inti
* Gerakan 3 T masiv : TESTING , TRACING , TREATMENT
* Perkuat 3P : Protokol, Pengawasan, dan Penegakan hukum
dr.Guntur SpP ‘s
slide
* Efek proteksi perilaku pencegahan terhadap
risiko terinfeksi Covid-19
R=risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
tertular turun turun turun turun
(5-20%) +35% +45% +70% +85%

tertular
Risiko

0,6
5R 0,5
5R
0,30
R
0,1
5R
Tanpa Cuci tangan Pakai masker Pakai masker Jarak jarak min 1
pencegahan pakai sabun2 kain1 bedah1 meter1
1. Derek K Chu, Elie A Akl, Stephanie Duda, Karla Solo, Sally Yaacoub, Holger J Schünemann. Physical distancing, face masks, and eye protection to
prevent person-to-person transmission of SARS-CoV-2 and COVID-19: a systematic review and meta-analysis. www.thelancet.com Published online June 1,
2020 https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)31142-9
2. Andrew Hayward, Sarah Beale, Anne M Johnson, Maria Zambon, Ellen B Fragaszy. Hand and Respiratory Hygiene Practices and the Risk and
Transmission of Human Coronavirus Infections in a UK Community Cohort. The Lancet, pre-print, https://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3551360
* PROTOKOL TATALAKSANA COVID-19 TANPA GEJALA
Berikan edukasi tentang protokol Memakai
masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan dan
PHBS.
Ukur dan catat suhu tubuh 2 kali sehari
(pagi dan malam hari) dan segera
berinformasi ke petugas pemantau/FKTP
atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu
tubuh > 38oC

Isolasi mandiri dan


Non-farmakologis Farmakologis
pemantauan

Isolasi mandiri di rumah selama 10 Lanjutkan pengobatan rutin untuk komorbid.


hari sejak pengambilan spesimen Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari): MaxC/Vitacee
diagnosis konfirmasi, baik isolasi
3x500 mg
mandiri di rumah maupun di fasilitas
publik yang dipersiapkan pemerintah. Multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink: Caviplex/Corovit 2x1
Pasien dipantau melalui telepon oleh Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan: Astin F 1x1
petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)
Kontrol di FKTP terdekat setelah 10
hari karantina untuk pemantauan
klinis
* PROTOKOL TATALAKSANA COVID-19 GEJALA RINGAN
Edukasi sama dg COVID-19 tanpa gejala

Isolasi mandiri dan


Non-farmakologis Farmakologis
pemantauan

Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari): MaxC/Vitacee 3x500
Isolasi mandiri di rumah/
mg
fasilitas karantina selama
Multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink: Caviplex/Corovit 2x1
maksimal 10 hari sejak muncul
Doksisiklin 2 x 100 mg selama 5 hari atau azitromisin 1x500 mg selama 5 hari
gejala ditambah 3 hari bebas
ivermectin 1x12 mg single dose
gejala demam dan gangguan
Antioksidan: Astin f 1x1
pernapasan.
Vitamin D: HiD 1x5000 iu
Pasien dipantau secara aktif dan
Pengobatan simptomatis
kontrol di FKTP terdekat setelah
Obat untuk
melewati masa isolasi
komorbid/koinsiden
* PROTOKOL TATALAKSANA COVID-19 GEJALA
SEDANG/PNEUMONIA RINGAN
Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status hidrasi/terapi cairan, oksigen
Pemantauan Darah Lengkap, CRP (/48 jam), foto toraks PA (jika ada perburukan, H+7), Vit D
(h+7) dan pemeriksaan lain sesuai indikasi (Ddimer /48 jam)

Isolasi dan pemantauan Non-farmakologis Farmakologis

Vit. Azy/doks Antivirus Anticoagulan Obat lain


C iv i
Favipiravir LMWH/UHF Vit D,
Isolasi dan perawatan di RS/RS remdesivir antioksidan,
darurat simptomatik
Vitamin C 1 g/12 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drips Intravena (IV) selama
perawatan.
Azitromisin 500 mg/24 jam iv/po(5 hari) atau doksisiklin 2x100 mg selama 5 hari
Ivermectin 1x12 mg (0,2 mcg/kgbb) selama 5 hari
Favipiravir (Avigan) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5) atau
Remdesivir 200mg IV drip (hari 1) lalu 1x100mg IV drip (hari ke 2-5 ATAU ke 2-10)
Antikoagulan LMWH/UFH sesuai protokol
Antioksidan: N-Acetyl cystein/NAC 600 mg/8 jam (dosis >1200 mg/hari), Astin f 1x1, ALA 2X600 mg
Vitamin D: HiD 1x5000 iu
Pengobatan simptomatis
Pengobatan komorbid /koinsidens
* PROTOKOL TATALAKSANA COVID-19 GEJALA
BERAT/PNEUMONIA BERAT
Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status hidrasi/terapi cairan, oksigen
Pemantauan Darah Lengkap, CRP (per 48 jam), foto toraks PA (jika perburukan, H+7), Vit D
(h+7) dan pemeriksaan lain sesuai indikasi (misal Ddimer /48 jam, AGD, asam laktat)

Isolasi dan pemantauan Non-farmakologis Farmakologis

Monitoring:
Takipnea, frekuensi napas ≥ 30x/min,
Isolasi dan perawatan di RS Saturasi Oksigen dengan pulse oximetry ≤93% (di jari),
rujukan PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg,
Peningkatan sebanyak >50% di keterlibatan area paru-
paru pada pencitraan thoraks dalam 24-48 jam,
Limfopenia progresif,
Peningkatan CRP progresif,
Asidosis laktat progresif
Terapi oksigen/respirasi: nasal kanul-RM-NRM-HFNC-
NIV
Vit. C Vit.B1 Vit D Azy/Doxy/ Antivirus Anticoagulan Dexa Tx tambahan lain
high iv A b empiris
dose atau sesuai
iv kultur

Favipiravir/Remdesi LMWH/UHF Ivermectin


vir NAC
Anti-IL6/IL1
MSC
Plasma konvalesen
Klasifikasi Gejala Tanpa Gejala Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat

Isolasi Mandiri Isolasi Mandiri Rujuk ke RS Darurat Rujuk ke RS


Tindak Lanjut
di Rumah di Rumah Rujukan

10 sejak timbul 10 sejak timbul 1x PCR negatif + 3


Durasi Isolasi 10 hari tanpa gejala gejala + 3 hari gejala + 3 hari hari bebas gejala
bebas gejala bebas gejala

Pemantauan Lanjut isolasi


Lanjutan mandiri 7 hari

Berdasararkan rekomendasi WHO:


• Bila KAPASITAS LABORATORIUM Selesai
memungkinkan, tetap lebih baik evaluasi
pemeriksaan PCR

Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Prof Iris ‘s slide
DR.Sukamto slide
Prof Iris ‘s
slide
*Vaksinasi
* Tujuan : Membentuk kekebalan tubuh terhadap virus
corona .
* Target utama pada terbentuk antibody pada protein
spike
* Terbentuk imunitas kelompok (herd immunity)
* Herd immunity setelah > 70 persen tervaksinasi
* Bukan jaminan bebas penularan tapi menurunkan resiko
gejala penyakit berat
Dr.dr.Sukamto
Vaksinasi Covid 19 SpPD-KAI

dr Selfi SpPD & dr.Ilham SpPD


dr. Gunarso SpAn-TangSel RSUD Balaraja Kab Tangerang
Vaksinasi

Wamen dr,Dante S,PhD SpPD-KEMD


Efikasi

 Arti Efikasi Sinovac 65,3 %

Vaksin ini dapat mencegah kejadian infeksi Covid 19 sejumlah 65,3%


Dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin.

WHO menetapkan minimal 50%


*Efektivitas
Vaksin
*Keamanan
*Hampir seluruh vaksin covid yang sudah mendapat izin EUA
( emergency use authoritation ) aman di gunakan
*Catatan keamanan hanya pada vaksin astra zeneca yang di
sarankan tidak di gunakan untuk usia 30 tahun karena resiko
terjadinya kejadian emboli / pembekuan darah
*Manfaat Vaksin
Di Inggris
* Usia 20-64 tahun menurunkan 47% angka kematian
* Usia 65-79 tahun menurunkan 51% angka kematian
* Pada usia 80 tahun menurunkan 62% angka
kematian

Di Skotlandia menurunkan secara umum 62% angka


kematian, untuk usia 85 tahun 45%

Di Amerika (kota tenece) hasilnya untuk usia lebih


dari 71-80 tahun menurunkan angka kematian 95%
dan menurunkan angka perawatan sampai 80%
KAPAN PANDEMI
SELESAI

* MEMATIKAN VIRUS :OBAT COVID DITEMUKAN


* MEMUTUS RANTAI PENULARAN :
IMMOBILITASI TOTAL 3 MINGGU SEREMPAK MENYEKURUH
6M , 3T , 3P
* MENCEGAH KESAKITAN DAN MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
CAKUPAN vaksinasi> 7O%
DR.Sukamto Slide
DR.Sukamto Slide
Yuk Hidup Sehat

 1. Makan makanan bergizi seimbang


 2. Olahraga rutin teratur 3x seminggu
 3. Berjemur matahari Antara jam 9-10 cukup 20 menit
 4. Tidur cukup,jangan begadang
 5. Berfikir positif,hindari stress
 6. Vaksinasi Covid 19,Hep B, influenza, Thypim dll
 7. Selalu cuci tangan, jaga jarak, pakai masker yang benar
 8. Banyak makan buah dan sayur, minum 8-10 gelas perhari
Peran Kita

 1. Jaga Iman, Protokol Kesehatan, Imunitas diri dan keluarga


 2. Teruslah berkoordinasi Antara Satgas Covid dengan
 1. DPRA
 2. RT/RW
 3. Puskesmas setempat
 4. Pemda
 3. Teruslah bantu yang dibutuhkan pasien
 4. Teruslah bantu yg terdampak covid
 5. Ikuti kebijakan2 MUI-Struktur termasuk program Vaksinasi
 6. Tabayun terhadap berita, jangan termakan hoaks
Hoax

 Covid 19 Konspirasi
 Antivaksin public vigur dll (ustadz. Pemuka
agama, dll)
 Vaksin menyebabkan penyakit covid
 Vaksin menguntungkan pabrik/pemilik
*Struktur Satgas Covid
Ka satgas
wilayah

Bendahara

jejaring
Data dan
Ambulance logistik Isolasi mandiri Rujukan dan
informasi
rawat inap
*Alur pelayanan covid
Kader

Call center

Kordinator

Ambulance Isolasi mandiri Logistic Rujukan Data&3T


*Alur Pelayanan
* Kader terpapar covid/ kontak erat
* Menghubungi call center / ka satgas wilayah
* Call center Identifikasi kebutuhan,identitas , kontak
person aktif
* Call center menghubungi kordinator satgas wilayah
* Satgas wilayah menghubungi kader dan pemenuhan
kebutuhannya ( ambulance , logistik , akses dan
pendampingan isolasi mandiri, pendampingan rujukan )
*Ambulance
*Menyediakan dan mengkonsolidasikan mobil
ambulance partai/ aleg / kader di wilayahnya untuk
pengantaran pasien sesuai standart dan protokol
pengantaran yang berlaku.
*Menyediakan pengemudi yang siap selama 24 jam
*Menyiapkan protokol ambulan dan pengantaran sesuai
standart keamanan covid
*Menjalin dan sinergi komunikasi dengan provider
ambulance lain untuk optimalisasi pelayan
* Divisi pendampingan Isolasi
Mandiri

* Menyediakan tempat isolasi mandiri


( rumah kader, Isolasi mandiri pemerintah )
* Koordinasi dengan istansi pemerintah terkait penyedia
layanan isolasi madiri : puskesmas , wisma atlet , dll
* Pendampingan pemantauan kader isolasi mandiri di
rumah / fasilitas struktur
* Koordinasi dengan logistik untuk dukungan alat medis ,
obat , suplemen, makanan selama isolasi mandiri
* Memberikan pendampingan sesuai protokol isolasi
mandiri ( terlampir ) (klik kanan pilih open hyperlink)
Jazakallah Khairon Katsiro

Anda mungkin juga menyukai