Anda di halaman 1dari 32

INTERIOR DAN SIFAT

FISIK BUMI
OUTLINE
• PENDAHULUAN
• PEMBUKTIAN MELALUI GELOMBANG SEISMIK
• STRUKTUR INTERNAL BUMI
• ISOSTASI
• PENGUKURAN GRAVITASI
• MEDAN MAGNETIK BUMI
• PANAS INTERNAL BUMI
PENDAHULUAN

• Apa yang diketahui oleh seorang geologist dan geofisikist tentang


interior bumi?
• Bagaimana mereka memperoleh informasi tentang bagian-bagian di
bawah permukaan bumi?
• Bagaimana struktur lapisan batuan lantai samudera dapat
digambarkan?
• Beberapa kedalaman tambang sedalam 3 kilometer di bawah
permukaan bumi, dan sumur minyak bumi dapat mencapai sedalam 8
kilometer di bawah permukaan bumi.
• Bagian-bagian kedalaman bumi merupakan studi secara tidak
langsung melalui penerapan hukum-hukum fisika dan prinsip-prinsip
dalam mempelajari bumi yang disebut dengan Geofisika.
• Geofisika meliputi studi gelombang seismic, medan magnetic,
gravitasi dan panas bumi.
• Melalui studi geofisika tersebut dapat memberikan informasi kepada
kita mengenai kondisi alami pada bagian kedalaman interior bumi.
• Menghasilkan gambaran yang meyakinkan terhadap susunan
internal/interior bumi.
PEMBUKTIAN MELALUI GELOMBANG SEISMIK

• Gelombang seismic berasal dari gempa bumi (earthquake) yang dapat


merambat melalui lapisan internal bumi.
• Satu cara penting dalam mempelajari tentang interior bumi adalah
studi seismic refleksi.
• Pada seismic refleksi sebagian energi gelombang seismic kembali
menuju ke permukaan bumi setelah gelombang tersebut memantul
pada suatu batas lapisan batuan.
• Jika terdapat dua lapisan batuan yang dibatasi oleh densitas yang
berbeda, maka gelombang seismic dipantulkan sama persis dengan
cahaya yang dipantulkan pada cermin.
• Gelombang yang dipantulkan
terekam pada sebuah
Densitas D1
seismogram, yang
memperlihatkan waktu ketika
gelombang seismic mulai
menjalar menuju bidang batas,
ketika dipantulkan pada bidang
Densitas D2 batas, dan ketika Kembali ke
permukaan.
• Melalui waktu penjalaran
gelombang seismic 1 kali
Seismic Reffleksi “pergi pulang” ketebalan suatu
Gelombang seismic dipantulkan pada suatu bidang batas lapisan lapisan dapat dikalkulasi.
batuan di kedalaman bumi dan Kembali menuju seismogram pada
stasiun yang ada di permukaan bumi
STRUKTUR INTERNAL BUMI
• Berdasarkan studi seismic
refraksi dan seismic reffleksi,
struktur internal bumi terbagi
atas 3 zona utama yaitu crust,
mantle, dan core.
• Kerak lapisan terluar merupakan
lapisan tipis pada permukaan
bumi.
• Mantel, lapisan yang
memisahkan antara kerak dan
inti bumi.
• Inti bumi, lapisan pada sentral
bumi yang menjadi sumber dari
medan magnetic bumi
Kerak

• Berdasarkan studi gelombang seismic, lapisan kerak di bawah


samudera lebih tipis dibandingkan dengan kerak di bawah benua, dan
gelombang seismic lebi cepat menjalar pada kerak samudera daripada
kerak benua.
• Berdasarkan dua karakteristik di atas, maka diasumsikan bahwa kedua
jenis kerak tersebut dibentuk oleh dua jenis batuan yang berbeda.
• Gelombang P seismic menjalar pada kerak samudera dengan
kecepatan sekitar 7 km/detik, dimana kecepatan tersebut sesuai
dengan nilai kecepatan penjalaran gelombang seismic pada basalt
dan gabbro.
• Gelombang P seismic menjalar lebih lambat pada kerak benua dengan
kecepatan sekitar 6 km/detik, diinterpretasikan sebagai batuan yang
tersusun atas granit dan gneiss.
• Kerak benua lebih tebal daripada kerak samudera, sementara densitas
nya lebih kecil daripada densitas kerak samudera.
• Studi gelombang seismic memperlihathatkan bahwa lapisan kerak
paling tebal berada pada gugus pegunungan muda, yaitu Pegunungan
Andes dan Himalaya.
• Di antara lapisan kerak dan lapisan mantel di bawahnya terdapat
suatu batas yang disebut dengan Diskontinuitas Mohorovicic
(Diskontinuitas Moho).
Karakteristik kerak benua dan kerak samudera berdasarkan studi seismik
Mantel

• Berdasarkan karakteristik penjalaran gelombang seismic pada lapisan


mantel, para geologist menyimpulkan bahwa lapisan ini seperti lapisan
kerak, tersusun atas batuan padat.
• Gelombang P menjalar pada mantel bagian atas upper mantel) dengan
kecepatan sekitar 8 km/detik, mengindikasikan bahwa lapisan tersebut
berbeda jenis batuannya dengan kerak samudera ataupun kerak benua.
• Hipotesis terbaik bahwa mantel paling atas ini tersusun atas batuan
ultramafic, seperti peridotit.
• Ultramafic rock adalah batuan beku yang tersusun atas mineral
ferromagnesian seperti olivine dan pyroxene.
• Kerak Bersama-sama dengan mantel paling atas membentuk litosfer,
yaitu lapisan bumi terluar yang bersifat padat dan brittle, yang
membentuk teori Tektonik Lempeng.
• Ketebalan rata-rata litosfer sekitar 70 km (43,4 mil) pada litosfer
samudera, dan 125 hingga 250 km pada litosfer benua.
• Pada batas bawah litosfer merupakan lapisan mantel yang mana
kecepatan gelombang seismic menurun.
• Secara umum, gelombang seismic meningkat terhadap kedalaman,
namun dimulai dari kedalaman 70 km sampai 125 km kecepatan
gelombang seisimik menjalar lebih lambat daripada lapisan yang lebih
dangkal, zona ini disebut dengan low velocity zone.
• Low velocity zone mencapai hingga kedalaman sekitar 200 km (124
mil), disebut dengan astenosfer.
Struktur internal bumi berdasarkan variasi kecepatan gelombang seismic serta estimasi densitas
setiap lapisan
Inti

• Lapisan inti bumi terdiri dari dua bagian, inti luar (outer core) dan inti dalam
(iner core).
• Inti luar bersifat cair yang diindikasikan oleh gelombang seismik yang
merambat dengan kecepatan menurun secara signifikan setelah melewati
lapisan mantel di atas nya yang bersifat padat.
Inti luar tersusun oleh mineral besi dan nikel.
• Inti dalam bersifat padat/solid yang diindikasikan oleh gelombang seisimik
yang merambat dengan relatif meningkat setelah melewati lapisan inti cair.
• Kecepatan rambat gelombang seisimik pada lapisan inti luar berkisar antara
8-10 km/detik, sementara pada lapisan inti dalam antara 10-11 km/detik.
ISOSTASI

• Isostasi adalah kesetimbangan


(equilibrium) secara vertikal suatu blok
padatan (litosfer) yang “mengapung” di
atas astenosfer.
• Karena berat litosfer lebih kecil daripada
astenosfer maka litosfer dapat
“mengapung” di atas astenosfer yang
densitasnya lebih besar sama seperti kayu
yang mengapung di atas air.
• Semakin besar volume blok kayu maka
semakin besar pula bagian dari blok yang
terbenam di bawah permukaan air.
• Perubahan gerak naik dan turun dari blok
litosfer membutuhkan aliran ductile dari
astenosfer untuk mengakomodasi gerak
tersebut.
• Melalui perhitungan laju gerak naik dan
turun nya blok litosfer maka viskositas dari
astenosfer dapat dikalkukasi.
Gerakan ke atas dari suatu area litosfer yang luas sejak zaman glasial.
Litosfer di bawah lapisan es tertekan ke arah bawah selama zaman Pleistosen.
Setelah es melebur, kerak Kembali bergerak ke arah atas pada kondisi awalnya (Crustal Rebound)
PENGUKURAN GRAVITASI

• Menurut Hukum Newton tentang gravitasi, gaya gravitasi antara dua objek bervariasi
berdasarkan massa dan jarak antara kedua objek.
• Misalnya terdapat dua objek A dan B:

• Gaya gravitasi akan meningkat dengan lebih besarnya massa kedua objek, dan lebih
dekat jarak antara kedua objek.
• Sebaliknya, semakin kecil massa antara kedua objek dan semakin jauh jarak antara
keduanya maka gaya gravitasi antara kedua objek semakin kecil.
• Alat yang digunakan untuk mengukur gaya gravitasi disebut dengan gravity meter.
Gaya gravitasional antara dua objek merupakan fungsi massa dan jarak pusat antara
dua objek tersebut.
• Salah satu kegunaan dari gravity meter adalah untuk
mengukur/eksplorasi variasi densitas batuan pada suatu wilayah
(massa=densitas x volume).
• Apabila di bawah permukaan terdapat batuan yang lebih padat maka
respon gravitasi yang terukur pada alat akan lebih besar, sebaliknya
apabila terdapat batuan dengan kepadatan/densitas lebih kecil atau
gua bawah tanah maka respon gravitasi lebih kecil.
• Oki, gravity meter dapat digunakan dalam eksplorasi deposit ore
metalik.
• Kegunaan gravity meter yang penting adalah dalam menentukan
apakah suatu wilayah berada dalam posisi ekuilibrium isostatik
Hasil pengukuran pada gravity meter dipengaruhi oleh densitas batuan
yang ada di bawah permukaan
Wilayah dengan kesetimbangan isostatik,
menghasilkan nilai gravitasi yang seragam,
tidak terdapat anomali gravitasi.

Wilayah yang terangkat ke atas tidak


berada dalam kondisi ekuilbrium isostatik,
menghasilkan anomali gravitasi positif.

Wilayah yang tertarik ke bawah dari


kondisi ekuilbrium isostatik, menghasilkan
anomali gravitasi negatif.
MEDAN MAGNETIK BUMI

• Medan magnetic bumi: daerah sekitar bumi yang masih diperngaruhi


oleh gaya magnetic.
• Medan magnetic bumi terpolarisasi pada kutub utara dan selatan
geografis bumi.
• Bagaimana medan magnetic bumi dihasikan?
• Dari sekian hypothesis, 1 hypothesis yang diterima.
• Medan magnetic bumi dihasilkan dari arus listrik inti luar bumi yang
bersifat cair.
• Inti luar bumi sangat panas dan mengalir pada laju
beberapa kilometer per tahun dalam arus konveksi,
sekitar 1 juta kali lebih cepat daripada arus konveksi pada
mantel.
Besi cair pada inti luar yang terkonveksi menghasilkan
arus listrik, pada proses selanjutnya menghasilkan induksi
medan magnetic.
Proses ini dikenal serupa dengan efek dynamo.
Anomali Magnetik

• Alat yang digunakan untuk mengukur kuat medan magnetic bumi


disebut Magnetometer.
• Pengukuran dengan menggunakan magnetometer dapat dilakukan
lewat darat, udara, ataupun laut.
• Di udara dan dilaut dilakukan dengan cara dengan menggunakan
pesawat dan kapal.
• Sama seperti metode gravity, penyimpangan dari nilai medan magnetic
total disebut sebagai anomaly.
• Anomali magnetic positif merupakan nilai medan magnetic yang lebih
tinggi daripada nilai rata-rata medan magnetic regional.
Anomali magnetic positif yang diakibatkan oleh
Anomali magnetic positif yang diakibatkan
adanya gabro yang mengintrusi batuan dasar
oleh adanya magnetite ore, berupa besi.
granitis.

• Anomali magnetic positif dapat mengindikasikan adanya ore atau


struktur di bawah permukaan.
• Anomali magnetic negative merupakan nilai medan magnetic total
yang lebih kecil daripada rata-rata medan magnetic regional.

PANAS INTERNAL BUMI
Gradien Geotermal

• Gradien geotermal: peningkatan temperatur/suhu internal pada setiap pertambahan


kedalaman bumi.
• Gradien geotermal dapat ditentukan melalui pengukuran temperatur pada setiap satuan
kedalaman sumur bor, didapatkan hasil perhitungan rata-rata dalam dimensi satuan oC/m
atau F/km.
• Rata-rata peningkatan temperatur/suhu internal bumi (kedalaman dekat permukaan) adalah
25oC per kilometer atau sekitar 75oF per mil.
• Pada kedalaman yang lebih jauh dari permukaan bumi, temperatur dapat meningkat secara
signifikan.
• Pada kedalaman 100 km, temperatur dapat mencapai 2.500 oC, temperatur di atas melting
point untuk semua jenis batuan.
• Pada kedalaman sekitar 100 km merupakan kedalaman astenosfer, lapisan atas dari upper
mantle yang bersifat semifluida (cair).
Estimasi untuk (A) peningkatan temperatur dan (B) peningkatan tekanan terhadap
kedalaman bumi.
• Para geologist mempercayai bahwa gradien temperatur sebesar 25oC/km
tidak dapat menerus sampai kedalaman yang lebih jauh di kedalaman bumi.
• Bukti seismik memperlihatkan indikasi setelah lapisan astenosfer, terdapat
lapisan mantel yang bersifat solid, menguatkan dugaan bahwa gradien
geotermal mengalami penurunan sebesar 1oC/km pada lapisan upper
mantle bagian bawah.
• Pada batas antara inti luar dan inti dalam bumi, ada beberapa
ketidakmungkinan bahwa penyebabnya adalah pengaruh suhu internal bumi
apabila pada lapisan di atas batas merupakan lapisan metal cair (inti luar)
sementara di bawah batas merupakan lapisan metal solid (inti dalam).
• Faktor yang mempengaruhi sehingga inti dalam bumi bersifat solid adalah
adanya peningkatan tekanan hingga 3 juta atm yang diakibatkan oleh
adanya tekanan dari berat lapisan batuan tebal mantel dan logam cair dari
inti luar.
Aliran Panas (Heat Flow)

• Heat Flow: hilangnya/keluarnya secara gradual sejumlah energi panas internal


bumi yang menembus permukaan.
• Beberapa wilayah mempunyai aliran panas yang relatif lebih tinggi, yang disebabka
oleh hadirnya tubuh magma atau plutonium yang masih dalam tahap mendingin.
• Tubuh batuan beku yang kaya akan uranium dan radioaktif lainnya dapat
mengakibatkan aliran panas yang sangat tinggi, karena dari peluruhan radioaktif
pada batuan beku akan melepaskan panas dan mengalirkannya di wilayah
sekitarnya (aliran panas).
• Aliran panas yang tinggi dalam suatu wilayah yang cukup luas dapat pula
disebabkan oleh naiknya batuan mantel panas secara abnormal di bawah kerak
yang relatif lebih tipis.
Beberapa wilayah dengan aliran panas yang relatif
Rata-rata aliran panas di wilayah benua dan
lebih tinggi, yang dapat disebabkan oleh di bawah
samudera adalah sama akan tetapi sumber aliran
permukaan terdapat intrusi magma atau tubuh
panas nya berbeda.
batuan beku yang kaya dengan uranium

Anda mungkin juga menyukai