SPBU HINGGA
BEROPERASI
NAMA TYAS RANIA APRILIANTI_X ELIND 1
✨ RINCIAN
🌼 Banyak celah bisnis yang saat ini masih terbuka lebar. Peluang tersebut tentunya bisa mendatangkan
keuntungan yang tak sedikit bila mampu mengelolanya dengan baik. Salah satu peluang bisnis yang cukup
menggiurkan adalah usaha SPBU. Memang tidak banyak yang bergelut di bidang usaha ini. Salah satu
alasan klasik adalah modal awal yang diperlukan tidak sedikit. Bahkan, beredar kabar untuk mendirikan
sebuah SPBU dibutuhkan dana miliaran rupiah. Benarkah demikian. Jadi, berapa sebetulnya modal awal
untuk pendirian SPBU? Bagaimana pula pebisnis pemula bisa merintis usaha SPBU? Silakan simak
uraiannya berikut ini.
🌼 Saat ini usaha SPBU telah menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan
besarnya keuntungan per hari yang bisa didapatkan oleh SPBU tersebut, walaupun resiko untuk mengalami
kerugian juga cukup besar. Sebagai contoh SPBU bersertifikat PastiPas Silver yang perkiraan marginnya
adalah sebesar Rp 235. Jika SPBU tersebut mampu menjual premium sebanyak 10.000 liter per hari, maka
total keuntungan kotor yang didapatkan setiap harinya adalah sebesar Rp 235 X 10.000 liter = Rp
2.350.000. Tentunya keuntungan ini belum dikurangi biaya operasional dan biaya penguapan (kalau ada).
🌼 Sebagaimana halnya dengan jenis-jenis bisnis lainnya, bisnis SPBU juga tidak lepas dari
kemungkinan untuk mengalami kerugian yang besar. Kerugian tersebut bisa disebabkan
oleh hal-hal yang tidak terduga. Sebagai contoh ketika pemerintah menetapkan harga BBM
untuk premium pada tanggal 1 Januari 2015 menjadi sebesar Rp 7.600 per liter, sementara
pada hari sebelumnya para pengusaha SPBU sudah membeli stok premium dengan harga
Rp 8.500 per liter. Bisa dibayangkan besarnya kerugian yang dialami oleh pihak SPBU.
Menurut informasinya, kerugian total pengusaha SPBU yang dialami 5.300 SPBU di seluruh
wilayah Indonesia mencapai Rp 127 miliar
🌼 Untuk persyaratan lokasi SPBU, pihak PT Pertamina telah menetapkan ketentuan bahwa jika
lahan yang akan dibanguni SPBU terletak di jalan besar atau jalan utama, maka dipersyaratkan
luasnya haruslah memiliki ukuran minimal 1.800 meter persegi. Sedangkan untuk akses jalan
lokal minimal 1.000 meter persegi
🌼 terdiri dari tiga tipe, yaitu tipe A, B, dan C. Untuk SPBU tipe A, dipersyaratkan memiliki luas
lahan minimal berukuran 1.800 meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping
minimal 90 meter. Untuk SPBU tipe B dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran
1.500 meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 75 meter. Adapun
SPBU tipe C dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran 1.500 meter persegi, lebar
muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 65 meter. Dari penjelasan di atas bisa tergambar
besarnya modal awal yang harus dipersiapkan hanya untuk membeli lahan saja, belum termasuk
persiapan modal usaha SPBU hingga beroperasi yang lainnya.
2. Biaya Perizinan
Di antara alokasi dana modal usaha SPBU sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar tersebut
adalah biaya perizinan. Dalam hal ini, pihak PT Pertamina telah menetapkan beberapa
persyaratan umum perizinan yang harus terpenuhi. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah:
Di antara alokasi dana modal usaha SPBU bagi pebisnis pemula sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar
tersebut adalah untuk biaya pengadaan sarana dan prasarana yang telah ditetapkan oleh pihak PT
Pertamina. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: