Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN

Identitas Nasional
Nama Kelompok

◦Dewa Ayu Diah Sintya Dewi (P07120120087)

◦Ni Nyoman Sri Ayu Desianti(P07120120051)

◦Ni Nyoman Ayu Wantini (P07120120096)

◦Ni Kadek Widya Putri (P07120120097)

◦Anak agung Mahacahayani (PO7120120086)

◦Gusti A.P.Nila Apriwahyuni (P07120120056)

◦Sang Ayu Made Sipik (P07120120073)

◦Martha Frediranti Agustina D. (P07120120060)

◦Ni Kadek Ema Parwati (P07120120072)

◦Putu Elawati (P07120120074)


01 02
Istilah identitas nasional. Pengertian bangsa menurut
Pengertian menurut ahli: sosiologis antropologis
Dean A. Mix dan Sandra M.
Hawley Nation-state
Koenta Wibisono (2005)
SIFAT IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat


dinamis dan khas yang menjadi pandangan hidup dalam
mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada era
globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang
dihadapkan oleh tantangan yang sangat kuat dari kekuatan
internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan
politik. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau
tidak mampu mempertahankan identitas nasional yang
menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan
mudah goyah dan terombang-ambing oleh tantangan
zaman
Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi:


 Primordial
 Sakral
 Tokoh
 Bhineka Tunggal Ika
 Sejarah
 Perkembangan Ekonomi
 Kelembagaan
Karakteristik identitas nasional

◦ Identitas setiap manusia ditentukan oleh ruang hidupnya, secaraalami akan berakulturasi dan
membentuk ciri khas dalam normakehidupan. Dalam antropologi identitas merupakan suatu sifat
khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri, golongan,komunitas dan negara sendiri.
Identitas meliputi nilai, norma dan simbol ekspresi sebagai ikatan sosial untuk membangun
solidaritas dankohesivitas sosial untuk menghadapi kekuatan luar yang menjadi simbol ekspresi
tindakan pada masa lalu, sekarang dan mendatang.Nasional berasal dari bangsa sendiri atau
meliputi diri bangsa,maka identitas nasional Indonesia ialah jati diri yang membentuk bangsa, yaitu
berbagai suku bangsa, agama, bahasa Indonesia, budaya nasional, wilayah nusantara dan ideologi
pancasila. Jati diri bangsamerupakan totalitas penampilan bangsa yang utuh dengan muatan
darimasyarakat sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia denganbangsa lain. Mengukuhkan
jati diri bangsa merupakan usaha yangsangat dibutuhkan karena sebagai akar dalam keutuhan
hidupberbangsa dan bernegara.
Bentuk identitas Nasional

◦ Bendera negara,yaitu sang merah putih


◦ Bahasa negara indonesia
◦ Lambang negara garuda pancasila
◦ Lagu kebangsaan ,yaitu indonesia raya
◦ UUD Negara republik indonesia
HUBUNGAN IDENTITAS DENGAN KARAKTER
Identitas negara terbentuk dari berbagai karakter yang tetap dalam satu
kesatuan negara yang telah di sepakati oleh bangsa bangsa lainya
sebagai identitas suatu negara. Karakter nasional yang di dukung oleh
warga negaranya dan tetap menjaga harkat dan martabat negaranya
merupakan rasa persatuan bangsa. Hal yg di harapkan oleh ke inginan
hidup bersatu sebagi isatu keluarga bangsa karena adanya persamaan
nasib, cita-cita, dank arena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah
yg sama yg melahirkan paham nasionalisme.
PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL

Proses terjadinya Negara secara teoritis:

◦ Teori hukum alam

◦ Teori ketuhanan

◦ Teori perjanjian

Proses terjadinya Negara di zaman modern:

◦ Penaklukan

◦ Peleburan/ fusi

◦ Pemecahan

◦ Pemisahan diri

◦ Perjuangan/ revolusi

◦ Penyerahan/ pemberian

◦ Pendudukan wilayah atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnyaProses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebih
berorientasi pada perjuangan dalam melawan penjajah.

Proses berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak sumpah pemuda dikumandangkan keseluruh nusantara.

Proses berbangsa dan bernegara di masa sekarang erat kaitannya dengan pendidikan kewarganegaraan.
PENGERTIAN POLITIK IDENTITAS
◦ Politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang
lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan
jati diri suatu kelompok tersebut.Identitas dipolitisasi melalui interpretasi secara ekstrim, yang bertujuan
untuk mendapat dukungan dari orang-orang yang merasa 'sama', baik secara ras, etnisitas, agama,
maupun elemen perekat lainnya. Puritanisme atau ajaran kemurnian atau ortodoksi juga berandil besar
dalam memproduksi dan mendistribusikan ide ‘kebaikan’ terhadap anggota secara satu sisi, sambil di
sisi lain menutup nalar perlawanan atau kritis anggota kelompok identitas tertentu. Politik identitas,
menurut Abdillah (2002) merupakan politik yang fokus utama kajian dan permasalahannya menyangkut
perbedaan-perbedaan yang didasarkan atas asumsi-asumsi fisik tubuh, politik
◦ yang fokus utama kajian dan permasalahannya menyangkut perbedaan-perbedaan yang didasarkan atas
asumsi-asumsi fisik tubuh, politik etnisitas atau primordialisme, dan pertentangan agama, kepercayaan, atau
bahasa. Politik identitas hadir sebagai narasi resisten kelompok terpinggirkan akibat kegagalan narasi arus
utama mengakomodir kepentingan minoritas; secara positif, politik identitas menghadirkan wahana mediasi
penyuaraan aspirasi bagi yang tertindas. Fitur dikotomi oposisional menjadi fondasi utama yang membedakan
perasaan kolektivitas ke-kita-an terhadap yang lain. Tetapi kenyataannya, pada tataran individual di era
modernisasi yang serba mekanik, muncul ‘kegagapan’ untuk memahami struktur masyarakat yang plural, maka
intoleransi semakin meningkat. Pendeknya, terjadi ketidaksesuaian imajinasi sosial tentang kehidupan sehari-
hari manusia modern dan interaksinya dengan masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai