Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan Paliatif

By. B. Antonelda Marled Wawo, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J


Penyakit Yang Mengancam Kehidupan
1. AIDS
2. Aleros
3. Alzheimer
4. Kanker
5. Stroke
6. Anomali kongenital
7. COPD
8. Komplikasi DM
9. CHF
10.Tahap akhir Kardiomiopati
11.Penyakit hati kronik
12.GGK
13.Hepatitis C
14.Multiple sclerosis
15.Parkinson
16.Persistent vegetative state
17.Skleroderma
18.Asma berat
• Komunikasi proaktif secara intensif dengan klien, keluarga,
dan pelaku rawat (care giver) memperkuat rencana
perawatan, menginformasikan pembuatan keputusan,
mengurangi beban keluarga, dan sangat penting bagi
kepuasan perawatan klien dan keluarga
• Kehadiran yang terapeutik merupakan pengalaman
menyembuhkan, penuh rasa menghargai, siaga, dan kasih
sayang karena hadir dalam suatu hubungan dengan
manusia lainnya dalam keadaan hormat, empati, dan hal
positif
• Kehadiran terapeutik melibatkan fokus, intuisi,
keterbukaan, mendengarkan secara aktif dan
merasa nyaman dengan keheningan
• Pada pasien terminal mengalami masa
ketidakpastian, yang disebabkan oelh
perkembangan gejala dan diagnosis yang
mengancam kehidupan klien
• Ketidakpastian ini menghasilkan ansietas yang
ditandai dengan : syok, tidak percaya, takut,
kesedihan
Tujuan tindakan keperawatan : membantu klien
memisahkan masalah dan keputusan yang dapat
mereka kendalikan dan yang mereka tidak dapat
ubah atau kendalikan
1. Pengkajian Keperawatan paliatif

1. kaji harapan, kekhawatiran, ketakutan, atau


kecemasan yang dialami klien atau anggota
keluarga
2. Keinginan yang telah dipersipakan
sebelumnya : wasiat, intubasi u/ pemberian
makanan, dll

“PCLN” : psychiatric consultation liaison nurse


2. Diagnosa Keperawatan Paliatif
1. Ansietas
2. Depresi
3. Stres, Kemarahan, dan Gangguan Tidur
(pelaku rawat)
4. Nyeri
5. Konstipasi dan Diare
6. Mual dan Muntah
7. Cegukan dan merepotkan lainnya
3. Intervensi Keperawatan Paliatif
1. Dukung klien u/ mendiskusikan keinginannya mengenai pengolahan penopang hidup dengan

pembuat keputusan pengganti. Intervensi ini diberikan kepada klien yang tidak memungkinkan u/

berbicara sendiri di masa yang akan datang sering terjadi pada klien dimensia, delirium, koma,

diintubasi pada ventilatir, atau disedasi

2. Berikan perhatian kepada klien dan anggota keluarga

3. Tanggapi keluhan klien dengan kesabaran dan tanpa pembelaaan :

a. Dengarkan tanpa menginterupsi atau membela diri

b. Sediakan apa yang diminta jika memungkinkan,

c. Jelaskan proses bagaimana anda membagikan obat-obatan

d. Ekspresikan penyesalan yang tulus terhadap situasi yang nyata

e. Gunakan obat pro re nata

f. Luangkan waktu hanya u/ duduk dengan klien atau anggota keluarga


1. Ansietas

1. Terapi farmakologi : benzodiazepin

2. Terapi non-farmakologi : musik yang


menenangkan, relaksasi otot progresif,
instruksi latihan visualisasi (yang ada di CD/
DVD)

3. Terapi kognitif
2. Depresi

1. Observasi tanda depresi : kelelahan, sulit tidur,


kehilangan nafsu makan, atau sulit
berkonsentrasi

2. Terapi farmakologi : SSRI + antidepresan

3. Terapi non-farmakologi : rujuk ke perawat


spesialis jiwa
3. Stres, Kemarahan, dan Gangguan Tidur
(care giver)
1. Stres yang dialami oleh care giver merupakan ketegangan
emosional dan fisik yang dialami o/ orang yang merawat
seseorang dengan penyakit kronis yang mengancam kehidupan
2. Deprivasi tidur : keadaan kelelahan fisik dan mental yang
disebabkan o/ kurangnya waktu tidur karena kemampuan u/
berkonsentrasi dan akal yang terganggu dan penilaian
berkurang
3. Manajemen stres
4. Manajemen gejala dan perawatan paliatif

Merupakan pelayanan medis dan keperawatan


yang memberikan kenyamanan dan melegakan
terhadap penderitaan tanpa memperpanjang
proses kematian.
a. Nyeri : manajemen nyeri
b. Konstipasi dan diare : obat nyeri narkotika
c. Mual dan muntah : antiemetik, lorazepam
5. Cegukan dan gejala merepotkan lainnya

1. Cegukan biasa terjadi pada HIV, uremia, demam,


hiponatremia, dan distensi lambung

2. Intervensi : menahan napas, menelan sesendok


gula, bernapas ke dalam kantong kertas, minum
segelas air dengan cepat, dan stimulasi nasofaring

3. Terapi farmakologi : klorpromazin


Gejala merepotkan lainnya
1. Gatal atau kesemutan akibat peningkatan bilirubin pada penyakit

kuning, berbagai ruam dapat diatasi dengan Terapi antihistamin

2. Mukositis : peradangan menyakitkan dan ulserasi selaput lendir yang

melapisi saluran pencernaan, diatasi dengan obat yang dapat

menumpulkan rasa dan perawatan mulut & perianal

3. Perubahan status kesehatan jiwa : antipsikotik haloperidol,olanzapine,

risperidone, aripiprazole

4. Dispnea : memberikan oksigen via nasal, morfin, fentanil nebulasi, obat-

obatan antikolinergik
Transisi ke perawatan akhir hidup
1. Advokasi u/ klien : mencari konsensus, mengeksplorasi pilihan, memulai pengambilan

keputusan terhadap tujuan-tujuan baru

2. Perubahan fokus harapan : transisi dari harapan u/ sembuh ke berharap u/ kematian

yang damai, nyaman, bermartabat biasanya terjadi bertahap

3. Pengambilan keputusan dan etika kesehatan : ketika ada harapan yang terbatas u/

sembuh, perubahan fokus ke perawatan paliatif harus dijelaskan kepada klien dan

keluarga

4. Meneruskan atau menghentikan pengobatan penopang hidup

5. Pengobatan yang tidak efektif secara medis : tritmen u/ memperpanjang hidup yang

dapat dipertahankan atau dihentikan : kemoterapi atau radiasi, pemeriksaan

diagnostik, prosedur invasif, pengobatan penstabil tekanan darah, antibiotik, ventilasi


Beberapa alasan kenapa klien meminta u/
cepat mati
1. Kehilangan kemandirian atau martabat
2. Nyeri yang tidak teratasi atau perasaaan yang
membebani
3. Kelelahan
4. Ketakutan u/ mati sendiri
5. Ketakutan u. masa depan keluarga
6. Depresi yang tidak teratasi
Transisi ke perawatan akhir hidup
6. Hospice care : menawarkan alternatif u/ meninggal di fasilitas pelayanan kesehatan.

Layanan yang hospice disediakan : manajemen nyeri dan gejala lainnya, konseling nutrisi,

terapi fisik , okupasi, dan berbicara, pelayanan kesehatan di rumah u/ perawatan pribadi,

dukungan emosional psikososial, konseling duka dan berkabung, dan perawatan krisis

selama keadaan medis darurat

7. Mempersiapkan kematian :

a. Berduka antisipatif : respon adaptif u/ memperkirakan terjadinya kehilangan atau

membantu klien dan keluarga u/ mempersipakan kematian

b. Proses menuju kematian : klien memiliki rasa penasaran dan ingin tahu apa yang akan

terjadi dalam proes menuju kematian. Klien yang telah mendekati kematian akan

membayangkan mereka melihat atau mendengar orang yang dicintai yang telah

Anda mungkin juga menyukai