Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3 A

LUKA/
TRAUMA
KELOMPOK 3 A
TUTOR : dr. Nurfachanti Fattah, M.Kes
Kelompok 3 A
1. 11020180081 NABILA FAJRIN BUDIMAN
2. 11020180085 MUH. DWIKI DARMAWAN
3. 11020180095 SRI INTAN AKMAL BASRI
4. 11020180112 NURUL AISYAH PALO
5. 11020180116 IQRA ANUGRAH
6. 11020180003 NITA BONITA
7. 11020180012 AMELIA RAMADHANTY D
8. 11020180022 MUH. FADLURAHMAN ISHAK
9. 11020180040 ULFA NAMIRAH
10. 11020180049 HAIRUNISA
11. 11020180090 WAHYUNI
Skenario 1.3
Seorang laki-laki berusia 19 tahun datang ke UGD
RS diantar oleh temannya. Berdasarkan keterangan
teman pasien, pasien merupakan korban dari aksi
pembegalan sekitar rumah setengah jam yang lalu.
Pada pemeriksaan di ugd ditemukan luka sebagai
berikut. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik di
sarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
dan di lakukan perawatan.
Pasien merupakan korban Datang ke
Kata sulit : - dari aksi pembegalan
02 setengah jam yang lalu
UGD rsdiantar
03 oleh temannya
Kata kunci :
Pada pemeriksaan di ugd
01 Laki-laki usia 19 tahun 04 ditemukan luka
Pertanyaan
1. Bagaimana deskripsi dari luka yang ditemukan pada pasien?

2. Bagaimana patomekanisme terjadi luka/trauma pada pasien?

3. Bagaimana derajat keparahan luka sesuai dengan hokum yang berlaku?

4. Apakah penyebab luka yang paling mungkin pada kasus ini dengan menggunakan pendekatan

PMA?

5. Bagaimana karakteristik kemungkinan agen penyebab luka/trauma?

6. Apa diagnosis dari skenario?

7. Komplikasi apa yang bisa terjadi berdasakan letak luka pada pasien?

8. Apa perspektif islam berdasarkan skenario?


1. Bagaimana deskripsi dari luka yang ditemukan pada pasien !
a. Jumlah luka : 1 buah luka

b. Lokalisasi : terdapat satu buah luka pada bagian kiri atas.


1.Letak axis : tidak bisa di hitung karena pada foto tidak terlihat garis tengah
tubuh.
2.Letak ordinat : tidak bisa dihitung karena pada foto tidak terlihat garis tengah
tubuh
3.Regio : hemithoraks sinistra superior.

c. Ukuran luka : 1,2 cm

d. Jenis luka : luka tusuk

e. Bentuk luka : luka tembus berbentuk lonjong seperti celah dan jika
tautkan rapat merupakan garis lurus yang arahnya mendadat

f. Karakteristik luka :
1.Warna : merah
2.Tepi luka : regular
3.Batas luka : tegas
4.Ujung luka : salah satu ujung runcing
5.Jembatan jaringan : tidak ada
6.Dasar luka : tidak terlihat dari pemeriksaan luar
7.Tebing luka : tidak terlihat dari pemeriksaan luar.

Gani, M Husni, dr DSF. Ilmu Kedokteran Forensik. Fakultas kedokteran Universitas Andalas : Padang
2. Bagaimana patomekanisme terjadi luka/trauma pada pasien?

Luka tusuk Kemungkinan Terjadi


terdapat di dada mengenai perdarahan
kiri bagian atas jantung hebat

Penurunan
Syok
aliran darah Gagal sirkulasi
hipovolemik
balik ke jantung

Kematian

Amir, A., 2008. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Ketiga. Medan: FK USU.
2. Bagaimana patomekanisme terjadi luka/trauma pada pasien?

Perdarahan
Luka tusuk
dan akumulasi Hemothorax
dada kiri atas
di paru-paru

Mengganggu
pengembangan Hypoxia Iskemia
dari paru-paru

Kematian

Amir, A., 2008. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Ketiga. Medan: FK USU.
3. Bagaimana derajat keparahan luka sesuai hukum yang berlaku ?
A. Luka Ringan  Pasal 352 (1) KUHP
B. Luka Sedang Pasal 351 (1) KUHP
C. Lluka Berat Diatur dalam pasal 351 (2) KUHP yang menyatakan bahwa Jika perbuatan
mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun”.
Luka berat itu sendiri telah diatur dalam pasal 90 KUHP secara limitatif. Luka berat menurut pasal 90
KUHP adalah :
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama
sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut
• Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
pencarian
• Kehilangan salah satu panca indera
• Mendapat cacat berat
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan

Afandi. Dedi. 2010. Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Riau
4. Apakah penyebab luka yang paling mungkin pada kasus ini dengan
menggunakan pendekatan PMA ?

Current finding Sebuah lua tusuk pada dada sebelah kiri

A-1 Kerusakan jaringan kulit, lemak, otot

A-2 Trauma benda tajam bermata satu

B -

Mathius Denny. 2021. Multiple Cause Of Death (MCOD)/Damage. Bahan Ajar Fakultas Kedokteran Uniersitas Muslim Indonesia
5. Bagaimana karakteristik agen penyebab luka/trauma yang paling mungkin
berdasarkan skenario
Dimana pada skenario terdapat satu buah luka tusuk pada regio hemithoraks sinistra superior (axilla
anterior) dengan ukuran luka lebih dlam dari panjang (10mm) lebar (+/-) 7 mm. Tepi luka reguler/rata, bentuk
luka tampak berbentuk lonjonh seperti celah dan jika ditautkan rapat memiliki garis lurus yang arah nya
mendatar dan salah satu ujung luka runcing. Kemudian Tidak ada kelainan disekitar luka

Trauma Tajam, Trauma tajam didefinisikan sebagai cedera yang diakibatkan oleh instrumen dengan
ujung atau ujung tipis, seperti pisau, botol kaca pecah, pecah jendela kaca, gunting, mata gergaji, kapak, parang
dan sebagainya. Trauma tajam ditandai dengan pemisahan traumatis yang relatif baik pada jaringan, terjadi
ketika benda tajam atau runcing bersentuhan dengan kulit dan jaringan di bawahnya. Tiga subtipe spesifik dari
trauma tajam, yaitu:
1. luka tusuk (stab wound)
2. luka gores/iris (incised wound), dan
3. luka potong (chop wound)

dari deskripsi luka yang telah dibahas maka dapat disimpulkan pasien mengalami luka tusuk akibat benda tajam
bermata 1. contoh alat: busur, obeng, belati dan benda beruncing tajam lain.

Situmorang TG. Prevalensi


  trauma mekanik pada korban hidup di rsud dr. r.m. djoelham binjai tahun 2019
6. Diagnosis berdasarkan skenario

Berdasarkan deskripsi luka yang telah dibahas sebelumnya maka dapat


disimpulkan bahwa diagnosa dari pasien tersebut adalah Luka Tusuk
akibat benda tajam bermata 1.

Gani, M.Husni, dr. DSF. IImu Kedokteran Forensik. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang
7. Komplikasi yang bisa terjadi berdasarkan
letak terjadinya luka

HEMATOTORAKS TETANUS
menyebabkan infeksi jaringan lunak
Adanya darah dalam yang parah atau fasciitis nekrotikans
rongga pleura dan dapat yang disebabkan oleh berbagai
disebabkan karena bakteri termasuk Clostridium dan
trauma tumpul atau tajam Streptococcus yang dapat
pada toraks. menyebabkan kehilangan jaringan
dan sepsis

TENSION PNEUMOTORAK
PNEUMOTORAKS S
Adanya udara dalam
kondisi medis darurat ketika udara rongga pleura akibat
terperangkap di rongga pleura robeknya pleura.
antara paru-paru kiri dan kanan

1. Hinfey PB, Brusch JL. Tetanus. https://emedicine.medscape.com/article/229594-overview#a6


2. Krause, L. Healthline (2018). Pneumothorax (Collapsed Lung).
QS. Al-Ahzab.33: 58

8. Perspektif Islam
ِ‫ت ِب َغ ۡیر َما ۡاک َت َسب ُۡوا َف َق ِد ۡاح َت َملُ ۡوا ب ُۡہ َتا ًنا َّو ِا ۡثمًا م ُِّب ۡی ًنا‬
ِ ‫َو الَّ ِذ ۡی َن ی ُۡؤ ُذ ۡو َن ۡالم ُۡؤ ِم ِن ۡی َن َو ۡالم ُۡؤ ِم ٰن‬
Waal-ladziina yu’dzuunal mu’miniina wal mu’minaati bighairi maaaktasabuu faqadiihtamaluu buhtaanan wa-itsman mubiinan;

Artinya :
“orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya
mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”
Dari Abu Said Sa'd bin Malik bin Sinan al-Khudri Radhyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh ada
bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.”
Hadits ini diriwayatkan oleh:
1. Malik dalam al-Muwaththa' (11/571, no. 31).
2. Ad-Daraquthni (111/470, no. 4461).
3. Al-Baihaqi (V1/69).
4. Al-Hakim (11/57-58).
Dalam riwayat al-Hakim dan al-Baihaqi ada tambahan,
“Barangsiapa membahayakan orang lain, maka Allah akan membalas bahaya kepadanya dan barangsiapa menyusahkan atau
menyulitkan orang lain, maka Allah akan menyulitkannya.“
Hadits ini dinilai hasan oleh an-Nawawi rahimahullah dalam al-Arba’în, Ibnu Rajab rahimahullah dalam Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam, dan
Syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Silsilatul Ahâdîtsish Shahîhah (no. 250), Irwâ-ul Ghalîl (no. 896), dan Shahîh Kitâbil Adzkâr wa
Dha’îfuhu (II/985, no.981/1247).

https://almanhaj.or.id/12328-tidak-boleh-membahayakan-orang-lain-2.html
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai