Anda di halaman 1dari 20

Analisis Farmasi Fisikokimia

(FA-3111)
Pengajar
Daryono Hadi Tjahjono (DHT)
Rahmana Emran Kartasasmita (REK)
Tujuan Instruksional Umum:
• Memberikan teori dan aplikasi teknik analisis fisikokimia
(instrumen) dalam analisis materi (atom, molekul)
» spektroskopi
» elektrokimia
» kromatografi (praktikum)

Sasaran (harapan):
• Mahasiswa diharapkan dapat memahami teori dan aplikasi
teknik analisis fisikokimia dalam analisis farmasi
Kehadiran dalam kuliah:
• Tidak wajib hadir, tetapi dicatat kehadirannya untuk
evaluasi penilaian akhir

Evaluasi:
• Ujian Tengah Semester (bobot nilai 45%)
• Ujian Akhir Semester (bobot nilai 45%)
• Tugas (10%)

Nilai akhir:
• Nilai ujian kuliah (bobot nilai 75%)
• Nilai praktikum (bobot nilai 25%; kehadiran = 100%)

Cattn: Mhs tidak siap praktikum tidak diperkenankan


mengikuti praktikum
ANALISIS FARMASI FISIKOKIMIA
(Analisis Fisikokimia)

1. H.H. Willard, L.L. Merit, J.A. Dean, F.A. Settle,


Instrumental Method of Analysis, 7th ed.,
Wadsworth Publ. Co., Belmont, 1988.

2. D.A. Skoog, J.J. Leary, Principles of Instrument


Analysis, 4th ed., Harcout Brace College Publ.,
Orlando, 1998.

3. K. Satiadarma, M. Mulya, D.H. Tjahjono, R.E.


Kartasasmita, Asas Pengembangan Metode
Analisis, edisi pertama, Airlangga Univ. Press,
Surabaya, 2004.
Kimia kuantum
aplikasi mekanika kuantum dalam ilmu kimia
(Mekanika Kuantum :
• sifat dan perilaku partikel penyusun atom)
• teori atom dan molekul
• radiasi elektromagnetik (REM)
• spektroskopi

Teori kuantum
Max Planck (1900)
Chemical bond
Octet rule (Lewis 1916) :
• formed by sharing electron
• each atom achieves the helium or noble gas configuration

Quantum mechanical approach :


• based on the concept of atomic orbital
• interaction of two atomic orbital : constructive or destructive
depending on whether their wave functions add or subtract
in the region of overlap.
◊ bonding molecular orbital (, sigma)
» there is buildup of electron density between the two
nuclei
» linear combination of the atomic orbital (LCAO)
Ψ = N ( Ψ A + Ψ B)
◊ antibonding molecular orbital (*, sigma star)
» there is a decrease of electron density between the two
nuclei
» linear combination of the atomic orbital (LCAO)
Ψ * = N (Ψ A – Ψ B )

◊ overlap p orbital give rise :  and  (phi) molecular orbital

1s H : 1s1
Energi

1s 1s
H2 : (1s)2
1s
2px

2py 2pz
Energi

2p 2p

2px

2py 2pz

O : 1s2 2s2 2p4

O2 : (1s)2 (1s)2 (2s)2 (2s)2


(2py)2 (2pz)2 (2px)2 (2py)1 (2pz)1
KONSEP DASAR REM
1. Al Haitsam : Kita dapat melihat suatu benda karena

benda tersebut memantulkan cahaya.


Dalam bahasa Arab cahaya dikenal sebagai An noor
dan konsep ini telah dikenal sekitar abad ke X.

2. Sir Isaac Newton : Cahaya merupakan zarrah-


zarrah atau partikel yang sangat kecil yang dipan-
carkan kesegala penjuru dengan kecepatan tinggi
dan merupakan suatu paket energi (foton).
(abad 17)

3. Christian Huygens (+ Fresnel, Young) : Cahaya


merupakan pancaran gelombang yang merambat
keseluruh penjuru dengan kecepatan yang tinggi.
4. James Clark Maxwell (1873) :
Cahaya secara fisis merupakan gelombang
elektromagnetik artinya mempunyai vektor
listrik dan vektor magnetik dimana keduanya
saling tegak lurus dengan arah rambatannya.
RADIASI GELOMBANG MONOKROMATIS

Persamaan energi gelombang :


E = energi radiasi
EE == hh == hc/
hc/ hc
== hc h = konstanta Plank ( 6.63 × 10-34J.s )
c = kecepatan radiasi
( 2.99792 × 10 10 cm/s )
panjang gelombang( nm
v = frequensi (detik)
v = bilangan gelombang
RADIASI ELEKTROMAGNETIK
(R E M)
COMPLEMENTARY COLOR

Anda mungkin juga menyukai