PERTEMUAN VIII
D. CAHYADI, S. Kom, M. Kom
dccahyadi@yahoo.com
Materi :
Pendahuluan
Definisi Normalisasi
Tujuan Normalisai
Macam-macam penyimpangan normaslisasi
Ketergantungan fungsional
Pendahuluan
Ketika merancang suatu basis data untuk suatu sistem
relational, prioritas utama dalam mengembangkan
model data logical adalah dengan merancang suatu
representasi data yang tepat bagi relationship dan
constarin (batasannya).
Teknik yang dapat digunakan untuk membantu
mengidentifikasi relasi-relasi tersebut dinamakan
Normalisasi
Proses normalisasi pertama kali diperkenankan oleh
E.F.Codd tahun 1977
Normalisasi dilakukan sebagai suatu uji coba pada
suatu relasi untuk menentukan apakah tersebut sudah
baik
Beberapa Definisi Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik yang
menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu
untuk membantu mengurangi atau mencegah
timbulnya masalah yang berhubungan dengan
pengolahan data dalam basis data
Perancangan melalui proses normalisasi
mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai
berikut :
a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang
diperlukan untuk penyimpanan data.
b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada
basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomaly
pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Tujuan Normalisasi
Normalisasi
perlu dilakukan agar kerelasian
dalam basis data menjadi mudah
dimengerti, mudah dipelihara, mudah
memprosesnya dan mudah untuk
dikembangkan sesuai kebutuhan baru.
Macam-macam Penyimpangan (Anomaly)
Anomaly merupakan penyimpangan-
penyimpangan atau error atau inkonsistensi data
yang terjadi pada saat dilakukan proses delete,
insert ataupun modify dalam suatu basis data.
Ada 3 bentuk penyimpangan :
1. Delete Anomaly
Adalah proses penghapusan suatu entity logik
yang mengakibatkan hilangnya informasi
tentang entity yang tidak direlasikan secara
logika.
Contoh :
2. Insert Anomalies
◦ Adalah proses penyisipan entity logika yang
memerlukan penyisipan entity logik yang lain.
3. Update Anomalies
◦ Adalah proses mengupdate data pada suatu
entity logik yang mengakibatkan perubahan
pada lebih dari satu tempat dalam suatu relasi.
◦ Contoh : Perubahan SKS pada “INA 101” tidak
hanya dilakukan pada satu record saja, tetapi
pada record dan relasi lain yang memuat data
tersebut.
Ketergantungan-ketergantungan Fungsi
Salah satu konsep utama yang berhubungan dengan
normalisasi adalah fucntional dependency
(ketergantungan fungsional). Suatu ketergantungan
fungsional menggambarkan relationship/hubungan
diantara atribute-atribute.
Fucntional Dependency (ketergantungan fungsional)
◦ Ketergantungan fungsional menggambarkan
relationship/hubungan antara atribute-atribute dengan relasi.
◦ Contoh : jika A dan B adalah atribute-atribute dari relasi R. B
dikatakan bergantungan fungsionaal terhadap A dinotasikan
dengan A B
Determinant
Determinan dari suatu ketergantungan
fungsional menunjuk/mengarahkan ke atribute
atau kelompok atribute-atribute yang berada
pada sebalah kiri anak panah.
Ketergantungan fungsional dari relasi
staff_cabang sbb :
NIK Nama
NIK Alamat
NIK Jabatan
NIK Gaji
NIK Kd_Cabang
NIK Alamat Cabang
NIK No_Telp
Kd_Cabang Alamat_Cabang
Kd_Cabang No_Telp
Alamat_Cabang Kd_Cabang
No_Telp Kd_Cabang
Terdapat 11 ketergantungan fungsional dalam
relasi staff_Cabang dengan NIK, Kd_Cabang,
Alamat_Cabang dan No_Telp sebagai
determinant.
Bentuk Alternatif lain :