Anda di halaman 1dari 9

TEORI KONSOLIDASI

DAN AKUNATANSI
PUSH DOWN

Kelompok 4:
- Elin Feby Tri Maya Yudha
- Ahmad Sodikin
- Gemilang Setiyaning Tiyas
- Lola Indriani
Teori Konsolidasi

Teori induk entitas berdasarkan pada asumsi bahwa laporan


keuangan konsolidasian adalah perluasan dari laporan induk entitas
dan harus dibuat dari sudut pandang pemegang saham induk

1
entitas.

Teori entitas menggambarkan pandangan lain dari konsolidasi.


Teori ini dikemukakan oleh Prof. Maurice Moonitz dan
dipublikasikan oleh Asosiasi Akuntansi di Amerika (American
Accounting Association) pada tahun 1944 dengan judul “ The
Entity Theory of Consolidated Statements".
Perbandingan Teori Konsolidasi
Pelaporan Laba
Laba bersih konsolidasi merupakan ukuran laba bagi pemegang saham
perusahaan induk dalam teori perusahaan induk dan teori entitas.

Penilaian Aset
Dalam teori perusahaan induk, aktiva perusahaan anak dinilai kembali hanya
sebatas pengembalian aktiva bersih (termasuk goodwill) oleh perusahaan
2
induk. Karena pendekatan ini menggambarkan prinsip harga perolehan (cost
principle) dari sudut pandang perusahaan induk, yang mengarah pada
perlakuan tidak konsisten atas kepemilikan minoritas dan mayoritas dalam
laporan keuangan konsolidasai, dan pada penilaian neraca yang tidak
menggambarkan baik harga historis maupun nilai wajarnya.
Perbandingan Teori Konsolidasi
Unrealized Gain and Losses (Keuntungan dan Kerugian yang
Belum DIrealisasi
Perbedaan antara teori induk perusahaan dan entitas juga ada dalam perlakuan
unrealized keuntungan dan kerugian dari transaksi antar perusahaan. Seluruh
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dieliminasi dalam

2
menentukan laba bersih konsolidasian menurut teori entitas.

Constructive Gain and Losses (Keuntungan dan Kerugian Konstruktif


Pola akuntansi untuk keuntungan dan kerugian konstruktif dari akuisisi
hutang antar entitas menurut tiga teori paralel tersebut sama dengan pola
akuntansi untuk keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan.
Keuntungan dan kerugian dari penarikan konstruktif hutang dalam teori
kontemporer diperlakukan sama dengan teori entitas.
Perbandingan Teori Konsolidasi

Consolidated Stockholder’s Equity (Ekuitas Pemegang Saham


Konsolidasi

2
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) saat ini sedikit bereda
dari teori entitas dalam pelaporan ekuitas pemegang saham konsolidasian.
Menurut teori entitas, kepentngan pengendalian dan non-pegendalian adalah
komponen yang dikonsolidasikan keadilan. Selanjutnya, teori entitas akan
menunjukkan konponen dari masing-masing minat, yaitu melanggar,
mengendalikan, dan tidak mengendalikan kepentingan ke dalam masing-
masing begiannya dari modal kontribusi dan pendapatan yang disimpan di
bawah GAAP..
Akuntansi Push-Down
Akuntansi push-down merupakan basis akuntansi dan pelaporan baru
untuk suatu entitas dengan laporan keuangan yang terpisah, serta
berdasarkan pada transaksi pemnelian saham berhak suara dan
menghasilkan perubahan kepemilikan sahan berhak suara yanng

3
beredar pada entitas tersebut.
Apabila akuntansi push-down tidak digunakan dalam akuisisi, maka
pada alokasi harga pembelian pada aktiva bersih berwujud dan
goodwill diselesaikan dalam kertas kerja konsolidasi.

Prosedur Akuntansi Push-
Down pada Tahun Akuisisi
a. Aset dan kewajiban dievaluasi
b. Goodwill, jika ada dilaporkan
c. Laba ditahan (sebelum akuisisi) dieliminasi
d. Modal push-down menggantikan laba ditahan
- Termasuk saldo laba ditahan sebelum (old)
- Jika ada peyesuaian untuk aset dan kewajiban,
termasuk goodwill.

7
“ Leveraged Buyouts

Pada leveraged buyouts (LBO), sekelompok investor (sering kali


mencakup manajemen entitas, banker investasi, dan institusi
keuangan) memperoleh sebuah entitas (entitas A) dari pemegang
saham publik melalui transaksi yang dibiayai sedikit modal dan hutang
dalam jumlah yang amat besar. Biasanya, kelompok investor
mengumpulkan dana untuk LBO melalui 10% investasi uang mereka
sendiri dan sisanya dari pinjaman.

8
“ Solusi Dasar Akuntansi Lain

SEC mengharuskan penggunaan akuntansi push down untuk


persyaratan SEC jika perusahaan anak dimiliki secara keseluruhan
(biasanya 97%) tanpa ada saham preferen atau hutang publik.
Argumen SEC adalah jika perusahaan induk mengendalikan
kepemilikan dalam suatu entitas, akuntansi untuk pembelian aktiva
dan kewajiban harus sama tanpa memandang apakah entitas tersebut
akan terus ada atau merger kedalam operasi perusahaan induk.

Anda mungkin juga menyukai