PUBLIK DAN PMA NO. 65 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN AGAMA Oleh: H. Samsun H. Ilyas
DISAMPAIKAN PADA SAAT SOSIALISASI PRODUK HUKUM
DILINGKUNGAN KEMENAG KAB. DOMPU Rancangan Proyek Perubahan H. Samsun H. Ilyas TAHUN ANGGARAN 2017 Di dalam undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayan Publik dalam bagian b dinyatakan: membangun kepercayaan masyarakat atas pelayan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan bagian yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang pelayanan publik.
Rancangan Proyek Perubahan H. Samsun H. Ilyas
Dengan adanya undang-undang setiap penyelenggara pelayanan publik berkewajiban menyusun dan menetapkan standar pelayanan sesuai kemampuan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan yang ada, membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik adalah kegiatan yang harus dilakukan dengan harapan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara dalam penyelenggaraan pelayanan publik, Seluruh lapisan masyarakat mempunyai hak yang sama dari pemerintah atas pelayanan terhadap publik khususnya yang berkaitan dengan keagamaan dan hal lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara layak. Rancangan Proyek Perubahan H. Samsun H. Ilyas DEFINISI PELAYANAN PUBLIK
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU RI nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Rancangan Proyek Perubahan pasal 1 (1)) H. Samsun H. Ilyas DEFINISI STANDAR PELAYANAN PUBLIK
Standar pelayanan adalah tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan Rancangan Proyek Perubahan terukur. (pasal 1 (5)) H. Samsun H. Ilyas Standar Pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan dalam peyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan/atau penerima pelayanan (Ridwan dan Sudrajat, 2009:103). Rancangan Proyek Perubahan H. Samsun H. Ilyas PRINSIP PELAYANAN Dalam menyusun standar pelayanan perlu memperhatikan prinsip: 1. Sederhana Pelayanan yg mudah dimengerti, mudah dilakukan, mudah diukur dg prosedur yg jelas dan biaya terjangkau. 2. Konsisten Penerapan standar pelayanan harus memperhatikan ketetapan dlm mentaati waktu, prosedur, persyaratan, dan penetapan biaya pelayanan terjangkau. 3. Partisipatif penyusunan standar pelayanan dg melibatkan masyarakat dan pihak terkait utk membahas bersama dan mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan. 4. Akuntabel pengaturan star pelayanan harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara konsisten kpd pihak yg berkepentingan. 5. Berkesinambungan Standar pelayanan harus dapat berlaku sesuai perkembangan kebijakan dan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan. 6. Transparansi harus dapat dengan mudahdiakses dan diketahui oleh seluruh masyarakat.
7. Keadilan Pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yg diberikan dapat menjangkau
semua masyarakat yg berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis dan perbedaan Rancangan kapabilitas fisikProyek Perubahan dan mental. H. Samsun H. Ilyas TUJUAN UNDANG-UNDANG (PSL 3)
Tujuan pelayanan publik adalah:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik; b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik; c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi Rancangan Proyek masyarakat Perubahan dalam H. Samsun penyelenggaraan pelayanan H. Ilyas publik ASAS (PSL 4) Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan: a. kepentingan umum; b. kepastian hukum; c. kesamaan hak; d. keseimbangan hak dan kewajiban; e. keprofesionalan; f. partisipatif; g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; h. keterbukaan; i. akuntabilitas; j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; k. ketepatan waktu; dan l. Rancangan kecepatan,Proyek Perubahan kemudahan, dan keterjangkauan. H. Samsun H. Ilyas PASAL 13 (1) HURUF E
Penyelenggara wajib mencantumkan alamat
tempat mengadu dan sarana untuk menampung keluhan masyarakat yang mudah diakses, antara lain telepon, pesan layanan singkat (short message service (sms)), laman (website), pos-el Rancangan Proyek (e-mail), dan kotakH.pengaduan. Perubahan Samsun H. Ilyas KEWAJIBAN PENYELENGGARA (PSL 15) Penyelenggara berkewajiban: a. menyusun dan menetapkan standar pelayanan; b. menyusun, menetapkan, dan memublikasikan maklumat pelayanan; c. menempatkan pelaksana yang kompeten; d. menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai; e. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik; f. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan; g. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik; h. membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggung jawabnya;Proyek Perubahan Rancangan H. Samsun H. Ilyas HAK MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN Masyarakat berhak: a. mengetahui kebenaran isi standar pelayanan; b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan; c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan; d. mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan; e. memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; f. memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar Rancangan pelayanan; Proyek Perubahan H. Samsun H. Ilyas LANJUT g. mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman; h. mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina penyelenggara dan ombudsman; dan i. mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas danProyek Rancangan tujuan pelayanan. Perubahan H. Samsun H. Ilyas STANDAR PELAYANAN (PSL 20) 1.Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan standar pelayanan dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan. 2. Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan, penyelenggara wajib mengikutsertakan masya. dan pihak terkait. 3. Penyelenggara berkewajiban menerapkan Rancangan Proyek Perubahan H. Samsun H. Ilyas LANJUT 4. Pengikutsertaan masyarakat dan pihak terkait dilakukan dengan prinsip tidak diskriminatif, terkait langsung dengan jenis pelayanan, memiliki kompetensi dan mengutamakan musyawarah, serta memperhatikan keberagaman. 5. Penyusunan standar pelayanan dilakukan dengan pedoman tertentu yang diatur lebih lanjut Rancangandalam peraturan pemerintah. Proyek Perubahan H. Samsun H. Ilyas PELAYANAN PUBLIK DI KEMENAG
Jenis Pelayanan Publik di lingkungan Kementerian
Agama terdiri atas: a. Pelayanan barang publik; pelayanan yg menghslkan berbagai bentuk/jenis brg utk keperluan masy. Yg dilakukan oleh Kemenag. b. Pelayanan jasa publik; pelayanan yg menghslkan berbagai bentuk jasa unt keperluan masyarakat yg dilakukan oleh kemenag. c. Pelayanan administratif. tindakan administratif Kemenag Rancangan ygPerubahan Proyek diwajibkan oleh negara yg diatur H. Samsun UU. H. Ilyas Pelayanan Barang Publik Yg Dilakukan Oleh Kemenag: a. penyediaan sarana prasarana bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus untuk mengakses layanan di lingkungan Kementerian Agama; b. pelayanan bantuan madrasah dan pondok pesantren; c. Rancangan pelayanan Proyek Perubahan bantuan rumah ibadah dan kitabH.suci; H. Samsun Ilyas Jenis Pelayanan Jasa Publik yg dilakukan Kemenag antara lain: a. pelayanan pentashihan mushaf Al-Qur’an; b. pelayanan informasi dan dokumentasi; c. rekomendasi izin peliputan/dokumentasi media asing; d. rekomendasi izin kunjungan, izin tinggal bagi orang asing di bidang agama; e. rekomendasi penyelenggaraan kegiatan, bantuan asing bagi Ormas keagamaan dan pendirian ormas keagamaan; f. rekomendasi belajar di luar negeri; g. pelayanan beasiswa dan bantuan siswa/mahasiswa miskin di madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri; h. Rancangan pelayanan hajiPerubahan Proyek di dalam negeri; H. Samsun H. Ilyas Jenis Pelayanan Administratif yg dilakukan Kementerian Agama sbb: a. pengadaan barang secara elektronik; b. rekrutmen CPNS; c. izin pendirian madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam; d. izin pendirian dan perpanjangan prodi bidang agama Islam; e. akreditasi Perguruan Tinggi Agama Islam dan prodi; f. penilaian ijazah luar negeri; g. legalisasi ijazah madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam; h. pelayanan pemberian dan perpanjangan izin PIHK, PPIU, dan KBIH; i. pelayanan pendaftaran haji; j. sertifikasi produk halal; k. pelayanan pencatatan nikah dan rujuk; l. legalisasi buku nikah; m.Rancangan pelayananProyek Perubahanwakaf; administrasi H. Samsun H. Ilyas KOMPONEN STANDAR PELAYANAN PADA KEMENAG Komponen standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi: a. dasar hukum; b. persyaratan; c. sistem, mekanisme, dan prosedur; d. jangka waktu penyelesaian; e. biaya/ tarif; f. produk pelayanan; g. sarana, prasarana, dan/ atau fasilitas; h. kompetensi pelaksana; i. pengawasan internal; j. penanganan pengaduan, saran, dan masukan; k. jumlah pelaksana; l. jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan; m. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keraguraguan; dan n. Rancangan ProyekPelaksana. evaluasi kinerja Perubahan H. Samsun H. Ilyas VARIABEL PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK Ombudsman RI telah melaksanakan penilaian pelayanan publik di Kementerian Agama dan meminta Kementerian Agama melakukan perbaikan-perbaikan pada unit-unit pelayanan terhadap 30 variabel dalam upaya peningkatan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Agama, yaitu : 1. Persyaratan Pelayanan; 2. Jangka waktu penyelesaian; 3. Biaya/tarif pelayanan; 4. Apakah petugas penyelenggara layanan publik memiliki prosedur pelayanan ?; 5. Alur pelayanan; 6. Ruang tunggu; 7. Pendingin ruangan/AC; 8. Tempat duduk; 9. Ketersediaan jenis layanan public (dalam bentuk booklet, leaflet, poster, dll); 10. Sarana antrian (loket); 11. Toilet/WC; 12. Maklumat pelayanan; 13. Sistem Informasi Standar Pelayanan; Rancangan 14. Proyek pegawai Sikap dan perilaku Perubahan dalam memberikan pelayanan; H. Samsun H. Ilyas LANJUT 15. Apakah unit layanan tersebut mempunyai unit khusus pengelolaan pengaduan?; 16. Kotak saran dan pengaduan; 17. Pejabat pengelola pengaduan; 18. Loket pengaduan/ruangan pengaduan; 19. Informasi nomor telepon pengaduan; 20. Informasi email pengaduan; 21. Informasi prosedur pengaduan; 22. Informasi pengelolaan pengaduan yang dipajang di ruang pelayanan; 23. Ruang khusus ibu menyusui/hamil/manula; 24. Aksebilitas pengguna layanan berkebutuhan khusus; 25. Visi Misi; 26. Moto; 27. Memiliki sertifikat ISO 9001:2008 dalam menyelenggarakan pelayanan publik; 28. Apakah petugas penyelenggara layanan menggunakan pakaian seragam ?; 29. Apakah petugas penyelenggara layanan menggunakan ID Card? dan 30. Rancangan Proyek Unit Pelayanan Perubahan Terpadu. H. Samsun H. Ilyas WASSALAM DAN TERIMAKASIH