tergantikan sejak dahulu hingga kelak di masa depan, yaitu : - Membuat kebijakan publik - Melaksanakan kebijakan publik - Melaksanakan evaluasi kebijakan publik Makna kebijakan publik : - Thomas R. Dye Mendefinisikannya sebagai what government do, why they do it, and what difference it makes. - Harrold Laswell dan Abraham Kaplan Mendefinisikannya sebagai a projected program of goals, values and practices. - David Easton Mendefinisikannya sebagai the impact of government activity. - James Anderson Mendefinisikannya sebagai a relative stable, purposive course of action followed by an actor or set of actors in dealing with a problem or matter of concern. - James Lester dan Robert Steward Mendefinisikannya sebagai a process or a series or pattern of governmental activities or decission that are design to remedy some public problem, either real or imagined. - Austin Ranney Mendefinisikannya sebagai a selected line of action or declaration of inten. - Steven A. Peterson Mendefinisikannya sebagai government action to address some problem. - B. G. Peters Mendefinisikannya sebagai the sum of government activities, wheter acting directly or throught agents, as it has an influence on the lives of citizens. Dari definisi-definisi tersebut pemahaman tentang kebijakan publik adalah :
Pertama, kebijakan publik adalah kebijakan yang
dibuat oleh administratur negara atau administratur publik. Kedua, kebijakan publik adalah kebijakan yang mengatur kehidupan bersama atau kehidupan publik, bukan kehidupan orang seorang atau golongan. Ketiga, dikatakan sebagai kebijakan publik jika manfaat yang diperoleh masyarakat yang bukan pengguna langsung dari produk yang dihasilkan jauh lebih banyak atau lebih besar dari pengguna langsungnya. Bentuk kebijakan publik dikelompokkan menjadi tiga yaitu : - Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum atau mendasar, yaitu seperti kebijakan publik yang tertera di dalam Undang-Undang No. 10 / 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan pasal 7 yang mengatur jenis dan hierarki Peraturan Perundang- undangan sebagai berikut : - Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 - Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang - Peraturan Pemerintah - Peraturan Presiden - Peraturan Daerah - Kebijakan publik yang bersifat meso atau menengah, atau penjelas pelaksanaan. Kebijakan ini dapat berbentuk Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri, Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati dan Peraturan Walikota. Kebijakannya dapat pula berbentuk Surat Keputusan Bersama atau SKB antar-Menteri, Gubernur, dan Bupati atau Walikota. - Kebijakan publik yang bersifat mikro adalah kebijakan yang mengatur pelaksanaan atau implementasi dari kebijakan di atasnya. Bentuk kebijakannya adalah peraturan yang dikeluarkan oleh aparat publik di bawah Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota. Tujuan kebijakan publik : Pertama, distribusi versus absortif Yaitu kebijakan publik bertujuan mendistribusikan sumber daya negara dan yang bertujuan menyerap sumber daya. Kedua, regulatif versus deregulatif Yaitu kebijakan regulatif bersifat mengatur dan membatasi sedangkan kebijakan deregulatif bersifat membebaskan. Ketiga, dinamisasi versus stabilisasi Yaitu kebijakan dinamisasi adalah kebijakan yang bersifat menggerakkan sumber daya nasional untuk mencapai kemajuan tertentu yang dikehendaki, sedangkan kebijakan stabilisasi adalah mengerem dinamika yang terlalu cepat agar tidak merusak sistem yang ada, baik sistem politik, keamanan, ekonomi maupun sosial. Keempat, memperkuat negara versus memperkuat pasar Kebijakan yang memperkuat negara adalah kebijakan yang mendorong lebih besarnya peran negara, sementara kebijakan yang memperkuat pasar atau publik adalah kebijakan yang mendorong lebih besarnya peran publik atau mekanisme pasar daripada peran negara. Model-model perumusan kebijakan publik menurut Thomas R. Dye : - Model Kelembagaan Menjelaskan bahwa tugas membuat kebijakan publik adalah tugas pemerintah. - Model Proses Menjelaskan bahwa kebijakan publik merupakan proses politik yang menyertakan rangkaian kegiatan yaitu identifikasi permasalahan, menata agenda formulasi kebijakan, perumusan proposal kebijakan, legitimasi kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. - Model Kelompok Menjelaskan bahwa beberapa kelompok kepentingan berusaha mempengaruhi isi dan bentuk kebijakan secara interaktif. - Model Elit Menjelaskan bahwa pembentukan kebijakan publik hanya berada pada sebagian kelompok orang-orang tertentu yang sedang berkuasa. - Model Rasionalisme
Menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan secara
efisien segala sesuatu dirancang dengan tepat untuk meningkatkan hasil bersihnya. - Model Inkrementalis Menjelaskan bahwa pada dasarnya merupakan kritik terhadap model rasional karena para pembuat kebijakan tidak pernah melakukan proses seperti yang diisyaratkan oleh pendekatan rasional karena mereka tidak memiliki cukup waktu, intelektual maupun biaya. - Model Teori Permainan Menjelaskan bahwa dalam kondisi kompetisi, tingkat keberhasilan kebijakan tidak lagi hanya ditentukan oleh aktor pembuat kebijakan, tetapi juga oleh aktor- aktor lain. - Model Pilihan Publik Menjelaskan bahwa setiap kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah harus merupakan pilihan dari publik yang menjadi pengguna. - Model Sistem Menjelaskan bahwa kebijakan merupakan hasil atau output dari sistem politik.