PEMBIMBING : Dr. H. Muhammad Haidir, Sp. OG Definisi Kista dermoid Teratoma jinak dimana mana struktur- struktur ektodermal dengan differensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. EPIDEMIOLOGI Kista dermoid dapat terjadi pada semua usia dengan prevalensi tertinggi pada usia reproduksi (16-55 tahun). Insiden tertinggi terjadi sekitar usia 30 tahun.
Kista dermoid merupakan jenis neoplasma pada ovarium
yang sering ditemukan, frekuensi kejadiannya sekitar 15- 45% dimana dapat terjadi bilateral pada 10-15% kasus, serta 95% dari semua teratoma ovarium. Usia paska menopause berkisar 10-20%. Di Indonesia frekuensi berkisar antara 11,1% sampai 16,9%. Kista dermoid dapat berubah menjadi ganas dengan frekuensi antara 0,25-0,80%. Kecenderungan menjadi ganas biasa terjadi pada pasien dengan usia diatas 40 tahun Etiologi Penyebabnya saat ini belum diketahui secara pasti.
Beberapa kemungkinan faktor resikonya yaitu :
• Faktor genetik/ mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium dan payudara. • Faktor lingkungan (polutan zat radio aktif). • Gaya hidup yang tidak sehat. • Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, misalnya akibat penggunaan obat- obatan yang merangsang ovulasi dan obat pelangsing tubuh yang bersifat diuretik. Kista ini diduga terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Perkembangan tidak sempurna dari hasil konsepsi pada akhir stadium blastomer. Tumor berasal dari perkembangan ovum tanpa fertilisasi yang oleh pengaruh faktor rangsang yang tidak diketahui kemudian membentuk bermacam macam komponen jaringan janin yang tidak sempurna, seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah. Gambaran Klinis Kista berukuran kecil : asimptomatik, dan biasanya hanya ditemukan secara insidentil. Kista beukuran besar : memberi gejala penekanan pada panggul yang disertai nyeri. Ruptur kista dapat menyebabkan gejala acute abdomen dan peritonitis, terkadang disertai gejala-gejala anemia hemolitik atau virilisasi, yang menghilang setelah kista dikeluarkan. Gambaran klinis
Makroskopis kista dermoid adalah kista
dengan permukaan luar licin,warna putih keabuan dan agak tipis. Konsitensi tumor sebagian kistik, kenyal dan dibagian lain padat. Kista dermoid kelihatan seperti kista berongga satu, tapi bila dibelah biasanya nampak suatu kista besar dengan ruangan kecil kecil dalam dindingnya. Lapisan atau jaringan isi kista dermoid : Ektodermal : kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi Mesodermal : tulang rawan , serat otot , jar.ikat Endodermal :mukosa traktus gastrointestinal , epitel saluran nafas dan jaringan tiroid Dalam rongga kista sering dijumpai produk dari kelenjar sebasea berupa masa lembek seperti lemak bercampur dengan rambut Rambut ini terdapat beberapa lembar saja, tetapi dapat berupa gelondongan seperti konde . Kista dermoid Diagnosis Anamnesis Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut akan bertambah jika kista tersebut terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga rasa penuh di perut. Tekanan terhadap organ-organ disekitarnya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman Gangguan miksi dan defekasi. Dapat terjadi penekanan terhadap kandung kemih sehingga menyebabkan frekuensi berkemih menjadi sering. Diagnosis Pemeriksaaan fisik dengan palpasi abdomen : Teraba kista yang besar. Perabaan menjadi sulit pada pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa umumnya rata. Cervix dan uterus dapat terdorong pada satu sisi. Pemeriksaan Penunjang
Kista dermoid memiliki gambaran masa
kistik berisi focus dan material ekogenik dimana distribusinya tidak merata atau gambaran sebuah area dengan ekogenik kuat berasal dari jaringan tulang dan gigi. proses penulangan dan gigi dapat juga dilihat melalui pemeriksaan radiologist. Gambaran USG Pemeriksaaan dengan ultrasonografi (USG) merupakan diagnostik imaging utama untuk kista pada ovarium termasuk pada kasus kista dermoid ini. Kista dermoid : gambaran masa kistik berisi focus dan material ekogenik dimana distribusinya tidak merata atau gambaran sebuah area dengan ekogenik kuat berasal dari jaringan tulang dan gigi. Teratoma kistik dikarakteristikkan bila didapat salah satu dari 3 gambaran berikut , yaitu : 1. Tuberkel mural ekogenik dengan bayangan akustik posterior yang berkaitan dengan pola echo kistik 2. gambaran ekogenik tipis seperti pita ( kilatan garis garis hiperekoik dan titik titik terang di lapangan gelap). 3. pola ekogenik padat berkaitan dengan bayangan akustik posterior dengan atau tanpa komponen kistik . Penanganan Tindakan laparoskopi biasanya digunakan untuk tumor dengan diameter < 6 cm. Namun resioko laparoskopi menyebabkan peritonitis 0,2% serta meningkatkan terjadinya perlengketan. Resiko terjadi rekurensi 4% dan resiko keganasan sekitar 0,17%-2%. Pada kista dermoid >6 cm atau ada riwayat pembedahan dengan sangkaan perlengketan maka laparotomi merupakan pilihan terbaik. Kistektomi dengan meninggalkan jaringan ovarium yang sehat bagi pasien yang masih ingin mempertahankan fungsi reproduksinya Ooforektomi bila memang tidak memungkinkan mempertahankan jaringan ovarium atau fungsi reproduksi tidak diperlukan atau pasien mendekati usia menopause. PROGNOSIS Resiko transformasi maligna dijumpai pada 1-3% kasus dan pada umumnya terjadi pada wanita paska menopause. Umumnya hanya terbatas pada satu ovarium pada saat pembedahan dan mempunyai prognosis baik. Bila tumor menyebar keluar ovarium, prognosis memburuk, dan berespons minimal terhadap kemoterapi. Kematian dapat terjadi dalam 1-2 tahun setelah didiagnosis. TERIMA KASIH