Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK PEMBORAN DAN

PELEDAKAN

PENDAHULUAN
* Peledakan ?

Kapan lakukan peledakan ?

Apa yang diledakkan ?

Kenapa perlu pelajari teknik peledakan ?


Peledakan merupakan seni dimana hasil
yang kita dapatkan bisa bervariasi pada
satu material yang sama.
Bahan Peledak Batuan

Metoda Peledakan

Rancang Bangun
Faktor-faktor yang pengaruhi hasil peledakkan:
1. Ada tidaknya bidang bebas (free face)
2. Jenis batuan yang diledakkan
3. Jenis bahan peledak/kekuatannya
4. Cara peledakan yang dilakukan
- serentak
- delay
5. Tingkat kerapatan pada isian
6. Perbandingan antara burden, spacing, steming
dan kedalaman lubang tembak
7. fragmentasi
Batuan
Secara geologis :
- batu beku
- batu sedimen
- batu metamorf
Sifat batuan yang penting untuk diperhatikan
dan dipertimbangkan :
1. Kekuatan (strength)
- kuat tekan (compressive strength)
- kuat tarik (tensile strength)
klasifikasi berdasar kuat tekan :
a. sangat kuat > 25000 psi
b. kuat 10.000 – 25.000 psi
c. lemah 5.000 – 10.000 psi
d. sangat lemah < 5.000 psi
Kekuatan batuan juga dipengaruhi oleh
struktur geologi.
Banyak kekar → batuan lemah → belum tentu
mudah diledakkan.
2. Bobot isi (density)
3. Kecepatan propagasi energi → kemampuan
meneruskan gelombang kejut (detonasi).
makin rapat batuan → makin tinggi densitas →
kecepatan meneruskan propagasi makin besar
4. Daya lenting (resilience) → sifat deformasi batuan
(elastis, plastis)
5. Struktur batuan
kekar : - masif, spasi kekar > 6’
- bongkah, spasi kekar 1’ – 6’
- pecah, spasi kekar 3” – 1’
- hancur, fragmen ukuran < 3”
Sejarah perkembangan Bahan Peledak
Black Powder (1242)

Dynamite (1846)

ANFO (1925)

Water Gel Explosive (1942)

Slurries
1. Black Powder
pertama muncul di cina abad 12
- tidak tahan panas
- mudah meledak
digunakan sebagai mesiu. Pabrik BP pertama
didirikan di Milton Massacusset (AS) tahun
1675.
Tambang yang pertama kali gunakan BP
adalah tambg timah (1689) di Cornwall
England, tambg tembaga (1705) di Simsbury
connecticut.
BP dipakai di Switzerland untuk jalan raya
albula (1696)
2. Dynamite
Berbentuk gelatin. Ditemukan pertama kali
tahun 1846 oleh Ascanio Sobrero.
Pabrik nitroglycerin dibangun (1861) Alfred
Nobel dekat stockholm, Heleneborg –
swedwen.
Dilakukan penelitian untuk penggunaan
dynamite pada tambang batubara →
permissibilitas.
Penggunaan ethylene glycol dynitrate + NG →
mengatasi masalah membekunya dynamit
3. Amonium Nitrate & Tovex WG
Untuk dapat meledak perlu pemanas, aman bila
tidak dicampur dynamite.
Ditemukan pertama oleh J.R. Glauber tahun 1859.
Handak water gel mulai dipasarkan tahun 1957
1958 Du Pont membuat Tovex WG diameter
besar. Tovex Ø < dibuat mulai tahun 1970
4. Initiating Devices
Tahun 1745 Dr. Watson dari Royal Society of
England meledakkan BP dengan “electrick spark”.
Ben Franklin memampatkan BP dalam tabung
Moses Show → gun powder (pengapian listrik)
William Bickford → Sumbu api
Alfred Nobel mengembangkan detonator komersial
berupa mercury fulminate.
H. Julius Smith → detonator listrik, blsting machine,
delay cap.
1973 dikembangkan sumbu ledak dengan bahan PETN,
pembungkus dari cotton diganti plastik.
Tahun 1946 munculnya delay dengan interval pendek
dalam milidetik sampai detik.
1950 an muncul delay connector untuk memperoleh
efek perlambatan dalam sumbu ledak
1976 diperkenalkan non-electric delay cap & delay
blasting seperti nonel dan hercudet
5. Industri Handak di Indonesia
Pabrik handak untuk industri satu-satunya
ada di Tasikmalaya (Jabar) bernama
DAHANA.
Produksinya berupa Damotin, geodin,
sumbu api dan sumbu ledak

Anda mungkin juga menyukai