Anda di halaman 1dari 26

BERBANGSA DAN BERNEGARA

WIEN S. ADI
 Keberadaan bangsa Indonesia tidak lahir
begitu saja, namun lewat proses panjang
dengan berbagai hambatan dan rintangan.
 Kepribadian, jati diri serta identitas nasioanl
Indonesia dapat dilacak dari sejarah
terbentuknya bangsa Indonesia dari zaman
kerajaan Kutai, Sriwijaya serta
kerajaankerajaan lain sebelum kolonialisme
dan imperialisme masuk ke Indonesia.
Hancurnya negara karena pelapukan
moral warganya :

 Cicero, seorang filsuf dan negarawan Yunani,


menyatakan bahwa “kesejahteraan suatu bangsa
ditentukan oleh karakter warga negaranya”
 Toynbee, sejarawan Inggris,menyatakan bahwa
sembilan belas dari dua puluh satu peradaban
besar dimuka bumi ini hancur bukan karena
penaklukan dari negara laintetapi karena
pelapukan moral dari dalam.
Menurunnya kesadaran berbangsa dan
bernegara :
 Ketidakharmonisan interaksi antar lembaga-lembaga negara
(DPR dengan KPK, misalnya)
 Konflik kekerasan antar aparat pemerintah (tentara versus
polisi, misalnya)
 Interkasi antar sekelompok masyarakat tertentu dengan
pemerintah sering berujung tindak anarkis
 Eksekusi hukum oleh pemerintah hampir selalu berujung
kekerasan
 Kekerasan antar antar pihak dalam kelompok warga menjadi
pemandangan umum
 Munculnya teroris yang berlabel perjuangan agama.
 Merebaknya aktivitas kelompok NII
 Gerakan separatis dll.
KONDISI YG DEMIKIAN DAPAT JUGA TERJADI PADA
NEGARA KITA ?

 Kondisi semakin menurunnya kesadaran


berbangsa dan bernegara ini jika terus didiamkan
tentu akan membahayakan kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia (NKRI)
 Perlu dilakukan berbagai upaya untuk
membangkitkan kembali kesadaran berbangsa
dan bernegara.
 Peran perempuan untuk berpartisipasi dalam
membangkitkan kesadaran berbangsa dan
bernegara.
Pengertian Bangsa

 Ernest Renan : bangsa adalah sekelompok


manusia yang mempunyai kehendak untuk
hidup bersama
 Faktor yg melatarbelakangi kehendak hidup
bersama ada 2, yaitu:
a. secara alami (sosiologis antropologis)
b. secara buatan (politis)
Bangsa alami
 Bangsa dalam pengertian alami arti sosiologis antropologis
(cultural unity) adalah persekutuan hidup masyarakat yang
berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup
tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat
istiadat.
Jadi mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh
kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa , keturunan dan
sebagainya. Contoh ; bangsa Ambon, bangsa Jawa, bangsa
Batak, bangsa Sasak.
 Bangsa dalam pengertian politik (political unity) adalah suatu
masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka
tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan
tertinggi ke luar dan ke dalam.
Bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara.
Contoh; bangsa Indonesia, bangsa India, bangsa Jerman
Bangsa Indonesia (bangsa secara
politis)
didalamnya ada:
 Bangsa Jawa, bangsa Batak, bangsa Lombok, bangsa
Minang, bangsa Sasak, dsb (lebih dari 350 bangsa)
yang oleh Bung Karno disebut dengan istilah suku
bangsa (suku dalam bhs jawa = kaki. Suku bangsa =
kaki bangsa)
 Bangsa Indonesia didalamnya terdiri suku bangsa-
suku bangsa .
 Suku-suku bangsa harus saling berkerjasama sebagai
kaki yang kuat menopang bangsa Indonesian (nation
state), tidak boleh saling menendang, menjegal,
menjatuhkan.
IDENTITAS BANGSA
 Bangsa memiliki penanda, jati diri atau identitas yang bisa
membedakan atau dibedakan dengan bangsa lain
 Bangsa alamiah ditandai oleh adanya kesamaan dalam hal
ras, suku, agama, adat dan budaya, keturunan (darah) dan
daerah asal (homeland). Identitas bangsa alamiah dapat
disebut pula identitas kesukubangsaan.
 Identitas yang dimiliki oleh sebuah bangsa alamiah kurang
lebih bersifat askriptif (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah
(bawaan) , primer dan etnik.
 Setiap anggota bangsa alamiah memiliki kesetiaan atau
loyalitas pada identitasnya. Misal setia pada sukunya, pada
agamanya, pada budayanya , pada kerabatnya, pada daerah
asal dan pada bahasanya
 Loyalitas pada identitas kelompok (etnik) pada umumnya kuat
dan langgeng (bertahan lama)
IDENTITAS BANGSA

 BANGSA BUATAN merujuk pada bangsa dalam pengertian


politik yaitu bangsa yang telah bernegara. Negara baru perlu
menciptakan identitas yang baru pula untuk bangsanya.
Identitas itu merupakan identitas kebangsaan atau nasional
negara yang bersangkutan
 Identitas kebangsaan itu merupakan kesepakatan dari banyak
bangsa (suku) didalamnya. Identitas itu bersifat buatan,
sekunder, etis dan nasional. Identitas nasional itu dapat saja
berasal dari identitas sebuah bangsa didalamnya yang
selanjutnya disepakati sebagai identitas nasionalnya.
 Beberapa bentuk identitas nasional adalah; bahasa nasional,
lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional, dan
ideologi nasional.
LOYALITAS GANDA
 Seorang warga dalam sebuah negara bangsa pada dasarnya
memiliki dua identitas yaitu identitas kesukubangsaan dan
identitas nasional
 Ia memiliki identitas kesukubangsaan oleh karena sebagai warga
dari BANGSA ALAMI. Ia juga memiliki identitas kebangsaan/
nasional karena ia adalah warga dari suatu BANGSA BUATAN.
 Setiap identitas menuntut loyalitas (kesetiaan). Karena memiliki
2 identitas maka memiliki pula dua loyalitas (loyalitas ganda)
 Kesetiaan pada identitas nasional ( bahasa nasional, lambang
nasional, semboyan nasional, bendera nasional, dan ideologi
nasional) amat penting karena dapat mempersatukan warga
bangsa itu sebagai satu bangsa dalam satu negara.
 Karena itu sebuah negara bangsa perlu adanya national caracter
building yang terus menerus dalam diri warga negara
 Indonesia adalah negara yang terdiri atas
banyak pulau, suku, agama, budaya maupun
bahasa, sehingga diperlukan satu pengikat
untuk menyatukan keragaman tersebut.

 Nasionalisme menjadi syarat mutlak


bagi pembentukan identitas bangsa.
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

 Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep


atau istilah yang menunjukkan seseorang individu
terikat dan atau menjadi bagian dari suatu bangsa
(nation) dan Negara (state) tertentu.
 Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia
mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan
terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara
Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa
dan Negara Indonesia.
Kesadaran berbangsa dan bernegara

Dalam teori sosialisasi atau pendidikan ada sejumlah


sarana/media/agen/jalur yang dapat digunakan untuk
membangun atau meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara, yakni:
1. keluarga,
2. teman sebaya/pergaulan,
3. sekolah,
4. organisasi, dan
5. media massa.
Semua dapat berperan dengan kelebihan dan
kekurangannya.
Keluarga

 Keluarga batih atau inti merupakan unsur utama dan


sangat penting terbentuknya kelompok masyarakat
dan bangsa.
 Melalui keluarga maka nilai-nilai kehidupan dikenalkan
pada anak.
 Melalui keluarga maka anak dapat belajar hidup dan
akan mewariskan nilai-nilai kehidupan dan budaya yang
dianut dalam suatu keluarga, masyarakat dan bangsa.
 Oleh karena itu, keluarga harus mempunyai landasan
yang kuat dan watak yang jelas agar dapat memberi
warna yang berkarakter pada pribadi anak.
PERGAULAN

 Memberikan keteladanan
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan
Bangsa dan Negara Indonesia.
 mempunyai semangat dan sikap
berdemokrasi dalam pergaulan
 mempunyai kesadaran dan memberikan
contoh bersikap dan berperilaku yang
menjunjung tinggi pluralitas.
Organisasi

 Memberikan keteladanan keikhlasan/kerelaan


bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara
Indonesia.
 mempunyai semangat dan sikap berdemokrasi dalam
pergaulan
 mempunyai kesadaran dan memberikan contoh
bersikap dan berperilaku yang menjunjung tinggi
pluralitas.
 Menyelenggarakan seminar-seminar, pelatihan,
penataran tentang wawasan kebangsaan, seperti yang
kita laksanakan saat ini.
Pendidikan

 Dapat berpartisipasi aktif dalam proses


penyusunan kurikulum pendidikan yang
bermuatan kesadaran berbangsa dan bernegara.
 Dapat berpartisipasi langsung sebagai tenaga
pendidikan (guru) yang berwawasan
kebangsaan. (data menunjukkan lebih dari 50 %
guru di Indonesia adalah perempuan )
 Menjadi teladan siswa dalam rangka
meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara.
Media massa

 Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar


dalam membangun masyarakat multikultur
karena perannya yang sangat potensial untuk
mengangkat opini publik sekaligus sebagai wadah
berdialog antar lapisan masyarakat.Terkait dengan isu
keragaman budaya
(multikulturalisme), peran media massa seperti pisau
bermata dua, berperan positif sekaligus juga
berperan negatif.
 Kaum perempuan harus berperan aktif untuk
meningkatkan peran positif media massa bagi upaya
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
Peran negatif media massa:

(1) media memiliki dan kekuatan penghakiman


(2) media memiliki kekuatan untuk
menganggap biasa suatu tindakan
kekerasan
(3) media memiliki kekuatan untuk
memprovokasi
(4) pemberitaan yang mereduksi fakta /
kenyataan semu (false reality
Peran positif media massa:

(1) kontribusi dalam menyebarluaskan dan memperkuat


kesepahaman antarwarga;
(2) pemahaman terhadap adanya kemajemukan sehingga
melahirkan penghargaan terhadap budaya lain;
(3) sebagai ajang publik dalam mengaktualisasikan aspirasi
yang beragam;
(4) sebagai alat kontrol publik masyarakat dalam
mengendalikan seseorang, kelompok, golongan, atau
lembaga dari perbutan sewenang-wenang,
(5) meningkatkan kesadaran terhadap persoalan sosial,
politik, dan lain-lain di lingkungannya.
PROSES BERNEGARA
Dua peristiwa penting dalam proses bernegara
adalah :
 sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
dan
 sidang-sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI)
A
 Pemerintah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945.
 Janji itu disampaikan oleh Perdana menteri Jepang Jenderal
Kunaiki Koisu (Pengganti Perdana Menteri Tojo) dalam
Sidang Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang).
 Realisasi dari janji itu maka dibentuklah BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
pada 29 April 1945 dan dilantik pada 28 Mei 1945 yang
diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat.
 Inilah yang menjadi tonggak pertama proses Indonesia
menjadi negara.
B
 Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) setelah sebelumnya memKetua PPKI adalah Ir.
Soekarno dan wakil ketua adalah Drs. Moh. Hatta.
 Badan yang mula-mula buatan Jepang untuk
memersiapkan kemerdekaan Indonesia, setelah Jepang
takluk pada Sekutu dan setelah diproklamirkan
Kemerdekaan Indonesia, maka badan ini mempunyai sifat
‘Badan Nasional’ yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.
 Dengan penyerahan Jepang pada sekutu maka janji Jepang
tidak terpenuhi, sehingga bangsa Indonesia dapat
memproklamirkan diri menjadi negara yang merdeka.
 bubarkan BPUPKI pada 9 Agustus 1945.
C
 Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus
1945 dan
 penetapan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 pada sidang
PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
 Peristiwa ini merupakan momentum yang
paling penting dan bersejarah karena
merupakan titik balik dari negara yang terjajah
menjadi negara yang merdeka.
ADA PERTANYAAN...?

Anda mungkin juga menyukai