Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1

• Anna Miftakul Jannah (P07124217131)


• Dewi Ayu Aprilianty (P07124217134)
• Dewi Dahliana (P07124217135)
• Dhea Fauziah Nuraprilia (P07124217136)
• Dwi Lestari (P07124217137)
• Eka Fidya Sari (P07124217138)
• Ema Hernita (P07124217139)
• Emelda Rezqy Amelia (P07124217140)
• Erina Aprilia (P07124217141)
• Erma (P07124217142)
• Eryna Rezki Adella (P07124217143)
• Hesty Oktaviana (P07124217144)
• Inayaturrahmi (P07124217145)
• Mardiah (P07124217147)
• Mega Wasilah (P07124217148)
• Misdawati (P07124217149)
• Nadya Sari Komala (P07124217150)
MANAJEMEN TERPADU BAYI
MUDA
A. Manajeman Terpadu Bayi Muda Kurang 2 Bulan ( MTBM )

1. Konsep Dasar MTBM


Dalam perkembangannya mencakup Manajeman Terpadu Bayi
Muda Kurang 2 Bulan ( MTBM ) baik dalam keadaan sehat mau
pun sakit.
Umur 2 tahun tidak termasuk dalam bayi muda tapi kedalam
kelompok 2-5 tahun. Bayi muda mudah sekali menjadi sakit, cepat
menjadi berat, dan serius bahkan meninggal terutama pada 1
minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1
minggu pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan
masa kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut merupakan
karakteristik yang harus dipertimbangkan pada saat membuat
klasifikasi penyakit.
KONSEP DASAR MTMB

Bayi muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat, dan
serius bahkan meninggal terutama pada 1 minggu pertama kehidupan
bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu pertama kehidupan bayi
hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan.

Guna mengantisipasi kondisi tersebut program kesehatan ibu dan


anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir
melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan
Pelaksanaan MTBM pada
bayi umur kurang 2 bulan

Penilaian Tindakan
dan dan
klasifikasi pengobatan

Pelayanan
tindak
Konseling
lanjut bagi ibu
TINDAKAN DAN
PENGOBATAN MTBM

Bayi muda yang termasuk klarisifikasi merah


memerlukan rujukan segera ke fasilitas
pelayanan yang lebih baik, dan sebelum
merujuk lakukan pengobatan pra rujukan dan
minta informed consent. Kalsifikasi kuning dan
hijau tidak memerlukan rujukan
Tindakan Memerlukan
Rujukan

1) Kejang
a)Bebaskan jalan napas dan memberi oksigen.
b)Menangani kejang dengan obat anti kejang (pilihan1 fenobarbital
30 mg = 0,6 ml IM, pilahan 2 diazepam 0,25 ml dengan berat <2500
gr dan 0,5 ml dengan berat >2500 gr/rektal).
c) Jangan memberi minum pada saat kejang akan terjadi aspirasi.
d)Menghangatkan tubuh bayi (metode kangguru selama perjalinan
ketempat rujukan).
e)Jika curiga tetanus neonatorum beri obat diazepam bukan
fenobarbital.
f) Beri dosis pertama antibiotika PP.
 
2) Gangguan nafas pada penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat

a) Posisikan kepala bayi setengah


menengadah jika perlu bahu diganjal
dengan gulungan kain.
b) Bersihkan jalan nafas dan beri oksigen
2 1 permenit.
c) Jika apnoe lakukan resisitasi.
3) Hipotermi

a) Menghangatkan tubuh bayi.


b) Cegah penurunan gula darah ( berikan asi bila
bayi masih bisa menyusu dan beri ASI perah
atau air gula menggunakan pipet bila bayi tidak
bisa menyusu ) . Hipotermi bisa menyebabkan
kerusakan otak .
c) Nasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat
selama perjalanan rujukan.
d) Rujuk segera
4) Ikterus

a) Cegah turunnya gula


darah.
b) Nasehati ibu cara
menjaga bayi tetap
hangat.
c) Rujuk segera.
5) Gangguan saluran
cerna

a) Jangan berikan makanan /


minuman apapun peroral.
b) Cegah turunnya gula darah dengan
infus.
c) Jaga kehangatan bayi.
d) Rujuk segera
6) Diare
a) Rehidrasi ( RL atau Nacl 100ml/kg bb ).
b) 30ml / kg BB selama 1 jam.
c) 70ml / kg BB selama 5 jam.
d) Jika memungkinkan beri oralit 5ml/ kg BB/ jam.
e) Rehidrasi melalui pipa nasogastrik 20ml/ kg
BB / jam selama 6 jam (120 ml/ kg BB).
f) Sesudah 6 jam periksa kembali derajat
dehidrasi.
7) Berat tubuh rendah dan atau gangguan pemberian ASI

a) Cegah penurunan gula darah dengan


pemberian infus.
b) Jaga kehangatan bayi.
c) Rujuk segera.
Tidak memerlukan rujukan

1) Menghangatkan tubuh bayi segera.


2) Mencegah gula darah tidak turun.
3) Memberi antibiotik peroral yang sesuai.
4) Mengobati infeksi bakteri lokal.
5) Melakukan rehidrasi oral baik d klinik maupun
dirumah.
6) Mengobati luka atau bercak putih di mulut.
7) Melakukan asuhan dasar bayi muda ( mencegah
infeksi, menjaga bayi tetap hangat , memberi ASI
sesering mungkin, imunisasi ).
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai