migrasi
IgE
Mendatangkan
Memperkuat
Akumulasi :
- inositol fosfat
Granul - diasilgliserol
- Ca2+
Sel efektor
Otot polos
Rx alergi
HN N HN N+-H 2 H2PO4
Histamin
[2-(4-imidazol)etilamin] Histamin fosfat
Histidin
CH2 CH COOH dekarboksilase CH2 CH2 NH2 CO2
HN N NH2 HN N
Histidin Histamin
Metabolisme
Histamin
Metilasi
CH2 CH2 NH2 CH2 CH2 NH2
HN N Histamin N N
H3C
Deaminasi
oksidatif CH2 CH2 COOH Konjugasi
N N
Eliminasi
H3C
RESEPTOR HISTAMIN
Reseptor H1 :
Reseptor H2 :
• Otak mamalia
• Berbagai jaringan
• Saluran pernafasan
• Sel miokardial
• Saluran GI
• Membran sel parietal mukosa
• Sistem urinogenital
lambung
• Sistem kardivaskuler
• Medula adrenal
• Sel endotelial
• Limfosit
Reseptor H3
• Penelitian tahun 1999
• Berfungsi : prasinaps untuk memodulasi pelepasan
histamin di SSP
• Reseptor : superfamili reseptor terkopel-protein G
• Jaringan syaraf: Sentral dan Perifer
• Lambung, paru2, jantung (hewan)
• Antihistamin : obat yang mengantagonis kerja histamin
pada reseptornya.
• Efek merugikan dari histamin memacu penelitian
• Antihistamin yang poten di alam belum ada yang dapat
digunakan sebagai model untuk pengembangan obat
antihistamin sintetik.
Efek lain histamin: kontriksi otot polos mata, sal. kemih, organ genital.
Efek pada reseptor H1 dan pada ujung saraf komponen penting
dalam patofisiologi urtikaria
pada jaringan sekretorik, memacu sekresi asam lambung, pepsin
Gangguan alergi
• Alergi makanan
– oleh protein dlm mkn dan berlangsung melalui IgE dan pelepasan
mediator.
– Contoh: alergen udang, ikan, putih telur, gluten (protein gandum),
susu sapi dll.
– Gejala: asma, urticaria, diare, nausea, muntah
*intoleransi makanan: bentuk alergi berdasarkan pembebasan mediator
langsung dari mastcell (tnp perantara reaksi alergen-antibodi): disebut jg
pseudo-alergi (pseudo= mirip)
Eksim atopik (dermatitis atopis)
– alergen hanya menimbulkan reaksi IgE signifikan pd individu yg
berdasarkan keturunan terdisposisi, contoh eksim
– pengobatan >> kortikosteroid
Antihistamin Antagonis H3
Ar R
X (CH2)n N
Ar' R'
Struktur umum
2-3 atom C
Ar' R''
R CH3
O CH2 CH2 N CH-O-CH2-CH2-N HCl
Ar R' CH3
CHO Difenhidramin HCl
Gugus amino tersier
Sebagai prototipe golongan ini
Efek terapetik
CH3
para: CH3, OCH3, Cl, Br CH3 CH2COOH
O-CH2-CH2-N
gugus 2-piridil
N CH3 CH2COOH
Efek :
CH3 - Antihistamin
CH-O-CH2-CH2-N HCl - Antiemetik
CH3 - Antitusif
- Sedatif
Penggunaan :
Antihistamin: urtikaria, rinitis musiman (hay fever), dermatosis
Antispasmodikanti emetis; antivertigo
Etilendiamin Fenbenzamin
Ciri : (sebagai prototipe)
• N (X) : atom penghubung
• Rantai 2 atom C : penghubung gugus diaril inti dengan gugus
amino tersier
Depresan SSP & efek samping GI yang relatif tinggi, ESO : kantuk
Antazolin: efek antihistamin tdk kuat; tdk merangsang selaput lendir
(dapat untuk alergi pada mata dan hidung)
Tripelenamina: pada gatal-gatal
Mepirin: untuk hay fever
Klemizol: bentuk salep antiwasir
2-piridil Bentuk garam
(N-amino terminal)
CH3 CH2CO2H
N HOC CO2H
N-CH2-CH2-NH
CH2 CH3 CH2CO2-
CH3 CHCO H
Fenbenzamin N N-CH2-CH2-NH
2
-
CHCO
{toksik, potensi <<} CH2 CH3 2
Pirilamin Maleat
para : Cl, Br H3CO aktivitas meningkat
CH N N CH3 HCl
Penggunaan
Klorsiklizin HCl • Urtikaria
Cl • Hay fever
Potensi << • Alergi lainnya
d. Golongan Propilamin
feniramin
Ar R N CH3
CH CH2 CH2 CHCOOH
CH CH2 CH2 N N
CH3 CHCOOH
Ar' R'
sp2 / sp3 Feniramin Maleat
N CH3
CH CH2 CH2 CHCOOH
N
CH3 CHCOOH
Cl potensi 10 x
Br : waktu paruh 25 jam
N
CH3
CH2-CH-N HCl
CH3
CH3
X N
CHCOOH
N N CHCOOH
N HCl
R CH3 CH3
Struktur umum Siproheptadin HCl Azatadin Maleat
N
COOCH2CH3 Sangat poten (>> terfenadin)
Kelebihan : dosis 1 x sehari, onzet
Mempertahankan kerja antihistamin
& mengurangi efek SSP cepat (20–60 menit), efek SSP <<
& efek aritmia jantung < (bersama
antifungi imidazol & AB makrolida).
• Antagonis H1 periferal selektif.
ESO : sifat tidur ≈ dosis, lelah,
• Aktivitas serotonergik >>
mulut kering, faringitis, pusing, px
Efek SSP/otonom << insufisiensi ginjal (eliminasi lewat
• T ½ 8–15 jam ginjal).
• Dosis lazim : oral, 10–40 mg Makanan memperlambat laju
sehari absorpsinya
Dosis, Oral : 5-10 mg q.d
II. Antagonis H2
Syaraf
1 2
2 Aktivitas Ambilan
Darah
Penggunaan : tx GI
- Nyeri ulu hati
- Tukak peptik (erosi oleh
asam/pepsin)
2 - Refluks gastroesofageal
- Tukak stres akut & erosi
NH2 NH2
5 H3C
1
Histamin HN 4 N 2 HN N 5-Metilhistamin
Agonisme H1=H2 Agonisme H2 > H1
3
H N N
Benzodiazepin Propranolol Kuinin
Kofein Labetalol Sulfonilurea
Bloker kanal Ca2+ Metoprolol Teofilin
Karbamazepin Metronidazol Triamteren
Kloroquin Fenitoin Antidepresan trisiklik
Lidokain Kuinidin Warfarin
CH3
H3CO
S N
N O H
H3C
CH3
F3CH2CO
S N
N O H
• Seperti Omeprazol
• Prodrug dlm biofase sel parietal (asam) metabolit aktif
yg berinteraksi dg secara permanen dg ATPase pompa.
• Formulasi : sbg granul salut-enterik per oral (terlindungi oleh
asam lambung)
• Dosis, tukak duodenum : 15 mg sekali sehari
Esofagitis erosif : 30 mg
III. Antagonis
H3
• Reseptor histamin H3 pelepasan neurotransmitter
neuron peptidergik
• Hisitaminergik
• Noradrenergik
• Dopaminergik
• Kolinergik
• Serotonin
Tioperamida
• Antagonis H3 pertama yg poten
S
HN • Efek : membangunkan (hewan)
N C NH
• Tx kemungkinan: tidur berlebihan
N
(narkolepsi)
Verongamin
HO Br
N
HN Produk alami (bunga
(CH2)2NHCCCH2 OCH3 karang laut)
N
O
IV. Penghambat Pelepas Histamin
(Penstabil Sel Mast)