DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 (BAB 7)
NAMA :
ANISA FEBRIANI
ARI KUSUMA
JUNITA SETIASIH
MUHAMMAD RENDRA
PRATAMA ZIKRA
SHAULA RISVIAWATI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGRI 67
JAKARTA TIMUR
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas AGAMA ISLAM.
Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji
melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang
selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu
menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi
dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Dan saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, dosen pembimbing,dan juga sahabat,
sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘ MENUNTUT DAN
MENGAMALKAN ILMU’ bagi umat manusia. Makalah ini di sajikan berdasarkan rangkuman
dari hasil pengamatan yang bersumber dari berbagai informasi, referensi, buku tentang islam
dan berita.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.Untuk itu,
kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
PENGERTIAN ILMU
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu (alima, ya’lamu, ‘ilman) yang berarti
mengerti, memahami benar-benar.
Ilmu dari segi Istilah ialah Segala pengetahuan atau kebenaran tentang
sesuatu yang datang dari Allah SWT yang diturunkan kepada Rasul-rasulNya
dan alam ciptaanNya termasuk manusia yang memiliki aspek lahiriah dan
batiniah.
Ilmu dalam bahasa Inggris disebut science, sedangkan pengertian ilmu yang
terdapat dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala gejala tertentu di bidang
(pengetahuan) itu.
Adapun ciri-ciri utama ilmu menurut terminologi, antara lain adalah
1. Ilmu adalah sebagian pengetahuan yang bersifat koheren, empiris,
sistematis, dapat diukur dan dibuktikan.
2. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan
pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh
kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara
logis
3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap
berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan,
sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri
hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya
dimantapkan.
4. Yang sering kali berkaitan dengan konsep ilmu
adalah ide bahwa metode-metode yang berhasil dan hasil-
hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada
semua pencari ilmu.
5. Ilmu menuntut pengalaman dan berpikir metodis.
6. Kesatuan setiap ilmu bersumber di dalam
kesatuan objeknya.
PENGERTIAN MENUNTUT ILMU
“Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena
pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan
meninggalkan kebodohan.”
Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda Nabi
Muhammad Saw.
Artinya :
“Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan”
Mu’adz bin Jabbal berkata : “Tuntutlah ilmu, karena mempelajari ilmu
karena mengharapkan wajah Allah itu mencerminkan rasa Khasyyah,
mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya
adalah Jihad, mengajarnya untuk keluarga adalah Taqarrub.”
Dengan demikian perintah menuntut ilmu tidak di bedakan antara
laki-laki dan perempuan. Hal yang paling di harapkan dari menuntut ilmu
ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik
yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada
pada setiap individu.
DASAR HUKUM MENUNTUT ILMU
. Dasar hukum menuntut ilmu yang kedua adalah dalam Surat Al-
Ashr.
yang berbunyi : "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-
benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati Supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran". Ingatlah ALLAH SWT telah bersumpah dalam surat ini
dengan masa / waktu yang didalamnya terjadi peristiwa yang baik
dan yang buruk, bersumpah bahwa setiap manusia didunia ini, baik
itu orang Islam atau di luar Islam pasti akan mengalami kerugian,
kecuali yang memiliki 4 (empat hal) yaitu :
1. Iman.
2. Amal Shaleh.
3. Saling menasehati supaya mentaati kebenaran.
4. Saling menasehati supaya menepati kesabaran.
HUKUM MENUNTUT ILMU
Apabila kita menelaah isi Al-Qur'an dan Al-Hadis, niscaya kita akan
menemukan beberapa nas yang menjelaskan kewajiban menuntut ilmu, baik bagi
laki-laki ataupun perempuan. Tujuan diwajibkannya mencari ilmu tiada lain yaitu
agar kita menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan atau kebodohan.
Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu, baik dengan jalan
bertanya, melihat, ataupun mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu
terdapat dalam hadis Nabi Muhammad saw.:
) (رواه ابن عبد البر. ْضةٌ َع ٰلى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم َو ُم ْسلِ َم ٍة
َ طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِري
"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki
maupun perempuan." (HR. Ibn Abdul Barr)
Dari hadis di atas dapat kita ambil pengertian, bahwa Islam mewajibkan
pemeluknya untuk menuntut ilmu, baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Dengan
ilmu yang dimilikinya, seseorang dapat mengetahui segala bentuk kemaslahatan
dan jalan kemanfaatan. Dengan ilmu pula, ia dapat menyelami hakikat alam,
mengambil pelajaran dari pengalaman yang didapati oleh umat terdahulu, baik
yang berhubungan dengan masalah-masalah akidah, ibadah, ataupun yang
berhubungan dengan persoalan keduniaan. Nabi Muhammad saw. bersabda:
، َو َم ْن اَ َرا َد ااْل ٰ ِخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم،َم ْن اَ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم
((متفق عليه.َو َم ْن اَ َرا َد هُ َما فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan
dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang
siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat,
wajiblah ia memiliki ilmunya pula; dan barang siapa yang
menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu
kedua-keduanya pula." (HR.Bukhari dan Muslim)
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
1) Ilmu adalah cahaya
Allah Ta’ala berfirman:
يَ ْه ِدي بِ ِه هَّللا ُ َم ِن اتَّبَ َع ِرضْ َوانَهُ ُسب َُل ال َّساَل ِم َوي ُْخ ِر ُجهُ ْم ِم َن ين
ٌ قَ ْد َجا َء ُك ْم ِم َن هَّللا ِ نُو ٌر َو ِكتَابٌ ُم ِب
اط ُم ْستَقِ ٍيم
ٍ ص َر ِ ور بِإِ ْذنِ ِه َويَ ْه ِدي ِه ْم إِلَى ِ الظلُ َما
ِ ُّت إِلَى الن ُّ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan
Kitab yang menerangkan . Dengan kitab itulah Allah menunjuki
orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan,
dan Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya
yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus.” (QS.Al-Maidah:5-6)
2). Ilmu merupakan tanda kebaikan seorang hamba
Ketika seorang hamba diberi kemudahan untuk memahami dan mempelajari
ilmu syar’i, itu menunjukkan bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi hamba
tersebut, dan membimbingnya menuju kepada hal-hal yang diridhai-Nya.
Kehidupannya menjadi berarti, masa depannya cemerlang, dan kenikmatan
yang tak pernah dirasakan di dunia pun akan diraihnya. Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda:
من ي ُِر ْد هللا بِ ِه َخيْرًا يُفَقِّ ْههُ في ال ِّدي ِن
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia akan
difahamkan tentang agamnya.”
(Muttafaq Alaihi dari Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu anhuma)
Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
ض َّلَ ُور ا ْهتَ َدى َو َم ْن أَ ْخطَأَه ِ ُّذلك الن صابَهُ من َ َور ِه فَ َم ْن أ
ِ ُق َخ ْلقَهُ في ظُ ْل َم ٍة فَأَ ْلقَى عليهم من ن
َ َإِ َّن هَّللا َ عز وجل َخل
“Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menciptaan makhluk-Nya dalam kegelapan,
Lalu Allah memberikan kepada mereka dari cahaya-Nya, maka siapa yang
mendapatkan cahaya tersebut, maka dia mendapatkan hidayah, dan siapa yang
tidak mendapatkannya maka dia tersesat.”
(HR. Ahmad (2/176), Tirmidzi,no:2642, Ibnu Hibban (6169),Al-Hakim dalam
mustadrak (1/84), dari hadits Abdullah bin Amr bin Ash. Disahihkan Al-Albani
dalam Ash-Shahihah (3/1076)
3). Ilmu agama menyelamatkan dari laknat Allah Azza Wajalla
Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu
Hurairah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda:
ٌ إِ َّن ال ُّد ْنيَا َم ْلعُونَةٌ َم ْلع ٌ
ُون ما فيها إال ِذ ْك ُر هَّللا ِ وما َوااَل هُ َو َعالِ ٌم أو ُمتَ َعلِّم
“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir
kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang
alim atau yang belajar.”
(HR.Tirmidzi (2322), Ibnu Majah (4112), dihasankan Al-Albani dalam
sahih al-jami’,no(1609)