Anda di halaman 1dari 22

Teater

Nyi Mas
Gandasari
Nama : Hilmi Ainunnafan Ahmad
Absen : 13
Kelas : X-6 MIPA
Contents 01 Sinopsis

02 Dialog

03 Tokoh

04 Setting Tempat / Latar


Contents 05 Properti

06 Ilustrasi Musik dan suara

07 Pesan Moral
1. Sinopsis

Pada suatu hari hidup seorang yang sedang melakukan pertapaan


kepada sang ilahi untuk diberikan seorang anak yang selama ini
diinginkannya. Dia adalah Ki kuwu Cirebon yang menginginkan penerus
keturunan, hingga suatu ketika doanya terkabul. Datanglah para bidadari
utusan Tuhan membawakan seorang bayi lucu berjenis kelamin
perempuan kemudian dititipkanlah bayi itu kepada Ki kuwu Cirebon untuk
diangkat sebagai seorang anaknya. Ki kuwu pun sangat senang dengan
apa yang telah ia inginkan dan berjanji akan merawat dengan baik
selayak anak sendiri. Anak itu diberi nama Panguragan alias Ganda Sari
alias Nyi Mas Gandasari.

Waktupun berlalu bayi yang dahulu lucu sekarang menjadi gadias


belia yang mahir pencak silat, ketekunannya membuat ia dikenal sebagai
seorang ahli dalam bela diri. Saat usianya menginjak dewasa Ki Kuwu
Cirebon kemudian membawa Panguragan untuk menimba ilmu kepada
Sunan Gunung Jati. Setelah Panguragan pulang berguru dan
mendapatkan ilmu yang diinginkannya, lalu ia pun kembali ke kampung
halamannya. Kepulangannya membuat geger daerah setempat, karena
beredar kabar di masyarakat jika panguragan telah tumbuh menjadi gadis
cantik jelita dan membuat penasaran para Gedeng di pelosok daerah.
Pada saat diperjalanan menuju kampung halaman, Panguragan bertemu
dengan para penjahat yang mengganggu dirinya dengan perlakuan kasar, tetapi
para penjahat itupun dibalasnya dengan perkelahian dan akhirnya para penjahat itu
tersungkur tak bisa mengalahkan kehebatan Panguragan. Setelah itu Panguragan
bertemu dengan Ki Kuwu Cirebon dan melepaskan kerinduannya. Kepulangan
Panguraan menjadi daya tarik para Gedeng, hingga keributanpun sering terjadi.
Akhirnya Panguragan memberikan syarat kepada para Gedeng, barangsiapa yang
bisa mengalahkan dirinya maka orang itu akan menjadi jodohnya dan para
Gedengpun bersemangat menjadi yang mengalahkan Panguragan.

Dimulailah pertarungan iu, dimulai dari Ki Gedeng Plumbon, dilanjutkan oleh


Ki Gedeng Plered, Setelah Ki Plered kalah dilanjutkan olehKi Gedeng Sedong.
Pertarungan pun masih berlanjut dialnjut seorang yang tampan rupawan,
merupakan anak seorang kanjeng gusti rama Indramayu yang bernama Jaya
Kusuma yang ikut menjajal kehebatan Panguragan, pertarungan segitpun terjadi,
Ternyata Jaya Kusuma seorang yang berilmu tinggi sehingga ia membuat
Pangiragan kuwalahan, tapi apalah daya saat kaki Panguragan mendarat di perut
Jayaa Kusuma yang membuat ia tersungkur.

Akhirnya datang seorang berketurunan Arab untuk mencoba kehebatan


Panguragan. Pertarungan kali ini Panguragan merasa bertemu dengan seorang
yang seimbang ilmunya. Seluruh kemampuan pun dikeluarkan hingga akhirnya
dijatuhkanlah Panguragan yang mengakui kekalahannya. Sesuai janjinya ia pun
mau dipersunting olehnya. Ki kuwu penasaran siapa yang mengalahkan
Panguragan, ternyata seorang yang bernama Ki Gedeng Karangkendal alias Sarif
Palsu alias Syeh Magelung yang sakti dari negeri Syam yang sedang berguru
kepada Sunan Gunung Jati.
2. DIALOG
>>ADEGAN 1
Bidadari : “Wahai pertapa agung bukalah matamu, doamu telah terkabulkan, kutitipkan si Jabang bayi ini kepadamu.
Didiklah ia seperti anakmu sendiri.”
Kuwu: “Alhamdulillah, terima kasih kanjeng nyai akhirnya doaku terkabul, ya saya berjanji akan menjaga dia seperti
kura-kura menjaga rumahnya.

>>ADEGAN 2
Kuwu: “Panguragan kemarilah, saatnya engkau aku bawa ke tempat untuk memperdalam agamamu. Disana engkau
akan diberi bekal untuk kehidupanmu keak. Akan ku bawa engkau berguru kepada Sunan Gunung Jati.
Panguragan: “Iya rama, apapun perintahmu aku siap.”
Kuwu: “Bersiaplah, mari ikut bersamaku.”

>>ADEGAN 3
Kuwu: “Assalamualaikum.”
Sunan Gunung Jati: “Waalaikumsalam.”
Kuwu: “Kanjeng sunan, saya mohon agar sunan berkenan menerima anak saya menimba ilmu disini, namnya
Panguragan. Saya mohon agar dia dididik menjadi anak yang sholehah.”
Sunan Gunung Jati: “InsyaAlloh, akan kudidik dia seperti anakku sendiri.”
Kuwu: “Baiklah kalau begitu saya izin pulang.”
Sunan Gunung Jati: “Berdirilah nak, anak zaman sekarang harus bena-benar diajarkan ilmu agama, agar ia kelak
dapat terhindar dari kemaksiatan. Naudzubillah.”
>>ADEGAN 4
Penjahat 1: “Euleuh..euleuh..eneng geulis ini galak..masa tangan kakang dilempar-lempar gitu. Sini eneng jangan malu-malu.”
Panguragan: “Jangan kurang ajar kalian, atau saya..”
Penjahat 2: “Akan apa hayo..duh eneng gadis secantik eneng ga boleh galak, harus baik-baik jawabnya. Sini sama akang aja. Akang
uangnya banyak lho..”
Panguragan: “Kurang ajar kalian.”
Penjahat 1: “Jangan sok jual mahal kau..sini kalau berani.”

>>ADEGAN 4
Kuwu: “Panguragan kau telah kembali.”
Panguragan: “Iya Rama, senang bisa ketemu Rama kembali.”
Kuwu: “Anaku kepulanganmu sudah diantikan oleh para Gedeng, mereka bersiap mempersuntingmu..Saya tidak bisa
menolaknya..kalau menolak habislah desa kita.”
Panguragan: “Tetapi Rama saya tidak ingin menikah cepat-cepat (kemudian terdiam). Baiklah kalau memang begitu, siapa yang bisa
mengalahkanku dialah yang akan menjadi jodohku. Mari Rama kita temui mereka.

>>ADEGAN 5
Ki Plumbon: “Hahaha..takkan mungkin Panguragan akan memilih orang lain, lihat saya, tampan dan gagah hahaha..tidak akan
mungkin dia menolakku..karena aku Ki Gedeng Plumbon penguasa alam raya dan alam gaib.”
Ki Plered: “Apa..dia mau sama kamu? Tidak mungkin.. Lihatlah saya.. Orang terkaya di dunia.. Mau apa saja bisa
kumiliki..berapa..berapa..hahaha..belum kenal sama Ki Gedeng Plered.”
Ki Sedong:”Sombong sekai kalian.. Panguragan akan menjadi milik saya.. Karena saya adalah keturunan raja Galuh, putra terbaik
dari daerah Pasundan.”
Jaya Kusuma: “Mohon kisanak jangan berlebihan memuji diri sendiri, biarkanlah Panguragan yang akan memilih.”
Ki Plumbon: “Ah, mendingan kalian yang pergi. Serahkan Panguragan kepadaku.”
Ki Plered, Ki Plumbon, Ki Sedong: “ Ah, tidak. Tidak, dia pasti memilihku.(saling bergantian)
Panguragan: “Hentikan! Siapapunn yang sanggup mengalahkanku maka dialah jodohku.”
>>ADEGAN 5 (lanjutan)
Panguragan: “Huh, ternyata tak ada seorang pun yang bisa mengalahkanku. Mereka tidak layak menjadi pendamping
hidupku.”
Ki Karang Kendal: “Maaf kisanak, saya tertarik dengan sayembara ini, izinkan saya untuk mencobanya.”
Panguragan: “ Silahkan kalau kamu mau mengalahkanku maka bersiaplah menerima pukulanku.”

Panguragan: “Baiklah aku akui kekalahanku, maka akanku tepati janjiku, kau boleh mempersuntingku.”
Kuwu: “Bagaimana Panguragan? Apakah kamu sudah menemukan orang yang bisa mengalahkanmu?”
Panguragan: “Su..sudah, Rama. Dialah orangnya.”
Kuwu: “Siapakah kisanak gerangan dan dari daerah mana?
Ki Karang Kendal: “Saya Ki Gedeng Karang Kendal dari Syam
Kuwu: “ Baiklah, karena kamu telah mengalahkan putriku, maka aku restui kamu menjadi calon suaminya.”
3. TOKOH
Tokoh
1. Panguragan Kecil
Place Your Picture Here And
Send To Back
2. Panguragan Dewasa
3. Ki Kuwu Cirebon
4. Bidadari
5. Penjahat
6. Ki Gedeng Plumbon
7. Ki Gedeng Plered
Place Your Picture Here And 8. Ki Gedong Sedong
Send To Back
9. Jaya Kusuma
10. Ki Gendeng Karang Kendal
11. Sunan Gunung Jati
4. Setting tempat/Latar
Setting Tempat/Latar
>>ADEGAN 1
-Di sebuah Pantai.

>>ADEGAN 2
-Halaman rumah Ki Kuwu Cirebon.

>>ADEGAN 3
-Di pondok pesantren Sunan Gunung Jati

>>ADEGAN 4
-Di sebuah jalan pedesaan yang sepi
-Di rumah Ki Kuwu Cirebon

>>ADEGAN 5
-Di Desa Ki Kuwu Cirebon
5. Properti
5. Properti

1. Kostum-kostum yang sesuai dengan karakter.

2. Properti tambahan untuk setting latar.

3. Aksesoris tambahan seperti: tasbih, tongkat, dsb.

4. Senjata dari masing-masing Gedeng.

5. Alat make-up yang sesuai dengan tokoh dan


karakternya.
6. Ilustrasi musik dan suara
6. Ilustrasi musik dan suara
>>ADEGAN 1:
-Suara deburan ombak pantai.
-Musik instrumental etnik Sunda mengawali pembuka, Ki Kuwu Cirebon masuk dan duduk
bersilah bermunajat. Kemudian datanglah para bidadari membawa seorang bayi yang akan
diberikan kepada Ki Kuwu Cirebon (2 Bidadari menari, seorang membawa bayi dan seorang
lagi menaburkan bunga kearah bayi tersebut)

>>ADEGAN 2:
-Musik Instrumental Pencak Silat
-Panguragan kecil masuk panggung dan langsung melakukan adegan silatnya.
-Setelah Gandasari melakukan silat, Ki Kuwu kemudian masuk panggung

>>ADEGAN 3:
-Suasana pondok dan suara mengaji dan sholawat
-Sunan Gunung Jati sedang mengajarkan Qiroah kepada muridnya
-Musik Instrumental khas islami mengiringi Sunan G. Jati dan Panuragan serta santrinya
meninggalkan pondok.
6. Ilustrasi musik dan suara

>>ADEGAN 4:
-Musik instrumen Pedesaan
-2 orang penjahat masuk ke panggung dan menari kegirangan
-Pada saat tangan Panguragan dipegang oleh penjahat, Panguragan menghentikan
langkahnya dan mengibaskan tangan penjahat tersebut.
-Panguragan tampil dengan senjata di pinggulnya.
-Terjadilah perkelahian anatara mereka bertiga dan perkelahian dimenangkan Panguragan
serta Penjahat itu lari meninggalkan panggung, kemudian masuklah Ki Kuwu Cirebon ke
panggung dengan senang
-Ki Kuwu dan Panguragan keluar panggung diiringi musik pengiring.
6. Ilustrasi musik dan suara
>>ADEGAN 5:
-Merebak isu kepulangan Panuragan dari pondok SGJ membuat penasaran para Gedeng,
kecantikan Panuragan mebuat siapapun ingin mempersuntingnya. Namun apalah daya para
Gedeng lebih berkuasa.
-Masuklah 4 orang ke panngung, mereka adalah para Gedeng yang memilki ilmu silat dari
golongan kaya dan penguasa.
-4 orang menari yang menunjukan kehebatan mereka.
-terjadilah perselisihan antara para Gedeng, kemudian Panuragan memasuki panggung dan
memberi syarat pada mereka.
-Musik instrumental pengiring perkelahian dimulai dari Ki Plumbon dengan tingkah yang aneh
dan akhirnya diapun kalah. Berlanjut oleh Ki Plered dengan kemampuan beladiri yang tinggi
dan akhirnya ia tersungkur. Dilanjut Ki Sedong dengan ajian-ajian yang belum mampu melawan
Panuragan. Terakhir Jaya Kusuma dengan ilmu yang cukup tinggi mampu membuat
Panuragan kuwalahan. Namun tetap saja dengan berbagai jurus belum bisa menaklukkan
Panuragan
-Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang penasaran untuk mencoba melawan Panuragan.
Pertarungan pun terjadi, Panuragan menerima banyak pukulan begitupun Ki Karang Kendal
yang menerima tendangan Panuragan. Akhirnya Panuragan kalah dan terjatuh di pangkuan Ki
Karang Kendal menimbulkan Pandangan Pertama yang menggoda.
-Akhirnya dengan kekalahan Panuragan menandakan Ki Karang Kendal adalah calon
suaminya dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.
7. PESAN MORAL
7. Pesan Moral
1 Sebagai anak kita harus mematuhi
perintah orangtua

2 Sebagai perempuan sebaiknya harus bisa


menguasai bela diri (menjaga diri)
PRODUCTION

3 Sebagai manusia kita wajib menuntut ilmu


agama. SCENE ROLL TAKE

4 Jangan menjadi orang yang sombong. DIRECTOR

CAMERA

5 Jika ingin sesuatu, berdoalah untuk meminta


sesuatu kepada Alloh langsung. DATE

PROD.CO.
THANK YOU
Nama : Hilmi Ainunnaf’an Ahmad
Kelas : X-6 MIPA
Absen : 13

Anda mungkin juga menyukai