Anda di halaman 1dari 41

Teori Harta dan

KONSEP
KEPEMILIKAN
DALAM fikih
mumalah ISLAM
HARTA DAN
KEPELIKANNYA

HARTA = MAL = UANG


BAGAIMANA ISLAM
MENGATUR EKONOMI?

SIAPAKAH PEMILIK HAKIKI


DARI SELURUH HARTA KEKAYAAN
YANG ADA DI DUNIA INI?

“Dan berikanlah pada mereka sebagian dari harta Allah


yang dikaruniakannya padamu” (QS. An-Nuur: 33).

ALLAH SWT
‫ميال‬-‫يميل‬-‫مال‬ Condong,
cenderung,
dan miring U ‘Aniyah
Ba N
ha Manusia bukan pemilik mutlak
sa ‘Urf N
Istilah PE S A
NG U DUK
ER Cara pemanfaatan: Kemaslahatan
Sesuatu selain manusia yang TIA TEOR
R EDU
N K
digunakan untuk mencukupi
kebutuhan, dapat dipelihara, I Harta individu boleh digunakan untuk umum
dikelola, dimiliki,
diperjualbelikan, disimpan, HART
berwujud, dan mempunyai nilai AGIAN
(‘urf)
B
PEM RTA A FU
HA Penyempurnaan Ibadah HA NG
RT SI
Peningkatan ketakwaan A
Penerus kehidupan

Keseimbangan dunia&akhirat

Perluasan ilmu

Diversifikasi peranan kehidupan

Menumbuhkan silaturahmi
1. Harta Mutaqawwim adalah semua harta yang
baik jenisnya maupun cara memperoleh dan
penggunaanya. Contoh: sapi halal dimakan
dengan cara disembelih
2. Harta Ghair Mutaqawwim adalah semua harta
yang tidak boleh diambil manfaatnya, baik
jenisnya, cara memperolehnya maupun cara
penggunaannya. Contoh: babi dan sepatu
hasil curian
3. Harta Mistli adalah harta yang sejenisnya
mudah diperoleh di pasar
4. Harta Qimi adalah harta yang sejenisnya sulit
didapatkan di pasar.
5. Harta Istihlak adalah harta yang dapat diambil
manfaatnya dengan cara menghabiskannya.
Istihlak haqiqi adalah benda yang menjadi harta
yang secara nyata zatnya habis sekali pemakaian,
contoh: kayu bakar. Istihlak huquqi adalah harta
yang habis nilainya bila dipakai, tetapi zatnya
masih ada, contoh: uang yang dipakai membayar
hutang.
6. Harta Isti’mal adalah harta yang tidak habis
sekali pakai dan dapat digunakan dalam jangka
waktu lama.
7. Harta Manqul adalah harta bergerak, contoh:
kendaraan.
8. Harta Ghair Manqul adalah harta tetap, contoh:
kebun dan rumah.
9. Harta ‘Ain adalah harta yang berbentuk
benda. Harta ‘ain dzati qimah adalah harta
yang memiliki nilai, contoh: emas. Harta ‘ain
ghair dzati qimah adalah harta yang tidak
memiliki nilai, contoh sebutir beras.
10. Harta Dayn adalah harta yang berada dalam
tanggung jawab, contoh: Piutang
11. Harta ‘Aini adalah benda yang memili nilai
dan berwujud, contoh: rumah
12. Harta Nafi’ adalah harta yang berangsur-
angsur tumbuh menurut perkembangan masa,
contoh: goodwill.
13. Harta Mamluk adalah harta yang melebur dalam
kepemilikan, baik milik perorangan dan badan
hukum, contoh: rumah kontrakan dan harta
perkongsian.
14. Harta Mubah adalah benda yang pada asalnya
bukan milik seseorang, seperti: laut
15. Harta Mahjur adalah benda yang tidak dimiliki
sendiri dan diberikan kepada orang lain, seperti:
public good
16. Harta yang dapat dibagi adalah harta yang tidak
menimbulkan kerusakan apabila harta itu dibagi,
seperti: beras
17. Harta yang tidak dapat dibagi adalah harta yang
menimbulkan kerugian apabila harta tersebut
dibagi-bagi, seperti: meja
18. Harta Pokok adalah harta yang mungkin
darinya terjadi harta yang lain, seperti:
kambing betina
19.Harta Hasil adalah harta yang terjadi dari
harta yang lain, seperti: anak kambing
20.Harta Khas adalah harta pribadi, tidak
bersekutu dengan yang lain, tidak boleh
diambil manfaatnya tanpa disetujui
pemiliknya.
21.Harta ‘Am ialah harta milik umum (bersama)
yang boleh diambil manfaatnya.
BAGAIMANA DENGAN
POSISI MANUSIA?

BOLEHKAH MANUSIA MEMILIKI HARTA KEKAYAAN?

“Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu


yang Allah telah menjadikan kamu
menguasainya” (QS. Al-Hadiid: 7).
MANUSIA BOLEH MEMILIKI HARTA KEKAYAAN
ATAS IJIN DARI ALLAH SWT (ISTIKHLAF)

BAGAIMANA IJIN ALLAH SWT


UNTUK MANUSIA
DALAM KEPEMILIKAN HARTA KEKAYAAN?
IJIN ALLAH SWT TERHADAP
HARTA KEKAYAAN DI DUNIA INI

BOLEH TIDAK BOLEH


(HALAL) (HARAM)

BAGAIMANA MENGETAHUINYA?

PEMAHAMAN TERHADAP NASH


ALQUR’AN DAN AS SUNNAH
PEMAHAMAN TERHADAP NASH
ALQUR’AN DAN AS SUNNAH

DIPERLUKAN ILMU TAMBAHAN:


1. BAHASA ARAB
2. ‘ULUMUL QUR’AN
3. ‘ULUMUL HADTS
4. TAFSIR
5. USHUL FIQH

MEMAHAMI KHITHAB ALLAH DAN RASULNYA


BERKAITAN DENGAN PERBUATAN MANUSIA
KHITHAB ALLAH DAN RASULNYA

PERINTAH LARANGAN

JAZM GHAIRU JAZM JAZM GHAIRU JAZM

Q O R I N A H

WAJIB SUNNAH MUBAH HARAM MAKRUH

HUKUM SYARI’AT
(AHKAMUL KHAMSAH)
HUKUM SYARI’AT DI BIDANG EKONOMI

KEPEMILIKAN INDIVIDU
(MILKIYAH FARDIYAH)

KEPEMILIKAN UMUM
I. KEPEMILIKAN (AL MILKIYAH)
(MILKIYAH ‘AMMAH)

KEPEMILIKAN NEGARA
(MILKIYAH DAULAH)

PENGGUNAAN HARTA
(INFAQUL MAL)
II. PEMANFAATAN KEPEMILIKAN
(AT TASHORUF FIL MILKIYAH)
PENGEMBANGAN HARTA
(TANMIYATUL MAL)

DISTRIBUSI SECARA
III. DISTRIBUSI KEKAYAAN EKONOMIS
DI TENGAH MANUSIA
(TAUZI’U TSARWAH
BAYNANNAS) DISTRIBUSI SECARA
NON EKONOMIS
I. KEPEMILIKAN INDIVIDU
SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN INDIVIDU :

1. MENGHIDUPKAN TANAH MATI


I. BEKERJA 2. MENGGALI KANDUNGAN BUMI
3. BERBURU
4. SAMSARAH (MAKELAR)
5. MUDHARABAH
6. MUSAQAT
II. WARIS
7. IJARAH

III. KEBUTUHAN AKAN HARTA Pemilikan individu adalah


UNTUK MENYAMBUNG HIDUP hukum syara' yang berlaku bagi
zat atau manfaat tertentu, yang
memungkinkan bagi yang
memperolehnya untuk
memanfaatkannya secara
IV. PEMBERIAN HARTA NEGARA langsung atau mengambil
pada RAKYAT kompensasi (‘iwadh) dari
barang tersebut.

V. HARTA YANG DIPEROLEH TANPA


KOMPENSASI TENAGA DAN HARTA
II. KEPEMILIKAN UMUM
Ijin Asy-Syari’ pada suatu komunitas untuk bersama-sama
memanfaatkan suatu benda

1. BARANG TAMBANG YANG TIDAK TERBATAS

 “Bahwa dia telah meminta pada Rasulullah saw untuk


mengelola tambang garam yang terdapat di daerah Ma’rab.
Setelah dia pergi, ada seorang yang bertanya: ‘Wahai
Rasulullah, tahukah engkau apa yang engkau berikan padanya?
Sesungguhnya engkau telah memberikan sesuatu yang
bagaikan air mengalir’. Rasulullah kemudian bersabda: ‘Tariklah
tambang tersebut darinya’.”
 
“Aku meminta pada Rasulullah saw tambang garam yang
terdapat di daerah Ma’rab. Beliau memberikannya padaku. Lalu
ada seorang berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya
tambang garam itu bagaikan air yang mengalir yakni tidak
terbatas, kemudian Rasulullah saw bersabda: ‘Kalau begitu
tidak jadi’.”
2. SUMBER DAYA ALAM YANG SIFAT PEMBENTUKANNYA
MENGHALANGI UNTUK DIMILIKI OLEH INDIVIDU

“Mina adalah tempat tinggal orang yang terlebih dahulu datang”

3. HARTA BENDA YANG MERUPAKAN KEBUTUHAN UMUM

“Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal, yaitu: air, padang


rumput dan api”.
 
“Tidak pernah dilarang air, padang rumput dan api (untuk
dimanfaatkan siapapun)”.
 
“Manusia bersekutu dalam tiga hal: air, padang rumput dan api”.
III. KEPEMILIKAN NEGARA
Harta yang tidak termasuk kategori milik umum melainkan milik pribadi,
namun barang-barang tersebut terkait dengan hak kaum muslimin
secara umum

1. JIZYAH
Jizyah adalah hak yang diberikan Allah SWT pada kaum Muslimin dari
orang-orang Kafir karena ada ketundukan pada pemerintah Islam.
Harta ini akan dibagikan untuk kemashlahatan seluruh rakyat dan
wajib diambil setelah melewati satu tahun.

2. KHARAJ
Kharaj adalah hak yang diberikan oleh Allah SWT pada kaum
Muslimin dari kaum Kuffar. Kharaj adalah hak yang dikenakan atas
lahan tanah yang telah dirampas dari tangan kaum Kuffar, baik
dengan cara perang maupun damai. Jumlah kharaj yang harus
diambil atas tanah tersebut dihitung berdasarkan kandungan
tanahnya.

3. GHANIMAH
Ghanimah adalah hak yang diberikan oleh Allah SWT pada kaum
Muslimin dari kaum Kuffar dengan jalan perang (jihad).
4. FA’I
Fa’i adalah adalah hak yang diberikan Allah SWT pada kaum Muslimin
dari kaum Kuffar tanpa melalui peperaran (musuh melarikan diri).

5. SEPERLIMA DARI RIKAZ

6. ‘USYUR
Tanah jazirah Arab dan negeri-negeri yang penduduknya
memeluk Islam tanpa peperangan. Besarnya ‘usyur 10 % dari
tanah ‘usyriyah tersebut.

7. HARTA ORANG MENINGGAL YANG TIDAK MEMILIKI AHLI WARIS

8. HARTA ORANG MURTAD

9. BERBAGAI MACAM TANAH, BANGUNAN, PERKANTORAN,


SEKOLAH, RUMAH SAKIT MILIK NEGARA DSB.
• Konsepsi tentang hak milik (kepemilikan) memiliki
implikasi mendasar bagi keseluruhan sistem ekonomi
• Sistem ekonomi pada dasarnya diatur oleh 3 azas:
– Konsep kepemilikan
– Pemanfaatan kepemilikan
– Distribusi kekayaan di antara manusia (An-Nabani,
1996)
• Bagaimana konsep kepemilikan antara kapitalis dengan
sosialis?
– Kapitalis lebih bersifat individual
– Sosialis lebih bersifat kolektif
• Bagaimana dengan Islam tentang hal ini?
PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM

1
KEPEMILIKAN
3

Cara DISTRIBUSI
Jenis
Kepemilikan Kepemilikan
Individu Halal 2
Umum Haram
PENGELOLAAN
Negara

Pembelanjaan Pengembangan
Halal Halal
Haram Haram
PILAR EKONOMI ISLAM

PENGELOLAAN KEPEMILIKAN

K. INDIVIDU K. UMUM K. NEGARA KEPEMILIKAN

INDIVIDU NEGARA PENGELOLA

Ekonomi Privat Ekonomi Negara SEKTOR

Konsumsi Produksi PENGELOLAAN

PERTANIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN BIDANG

Konsumsi Pertanahan Jual Beli (al Bai’) Industr &, HUKUM


(al Aradhi) dan Syarikah Ketenagakerjaan
PRINSIP-PRINSIP HAK MILIK DALAM ISLAM

• Kepemilikan mutlak  Allah SWT


• Manusia diberi hak milik terbatas
• Allah menciptakan alam semesta bukan untuk diriNya sendiri,
melainkan untuk kepentingan manusia
• Status hak milik terbatas bagi manusia, antara lain:
– Merupakan amanah dari Allah
– Merupakan perhiasan dan kenikmatan hidup yang dapat dinikmati secara wajar
– Merupakan ujian keimanan, terutama berkaitan dengan cara memperoleh dan
memanfaatkannya
– Merupakan bekal untuk beribadah kepada Allah
• Manusia harus bertanggungjawab penggunaan hak milik terbatas ini
kepada Allah di hari Akhir
KLASIFIKASI HAK MILIK DAN
KEBIJAKANNYA
• Kepemilikan sebagai hukum syara’ yang berlaku bagi zat benda atau
kegunaan tertentu, yang memungkinkan siapa saja yang mendapatkannya
untuk memanfaatkan barang tersebut, seperti disewa atau dibeli (an-Nabani,
1996).
• Hak milik manusia atas dasar sumber daya ekonomi diklasifikasikan menjadi
(Islahi, 1997; An-Nabani, 1996, Siddiqi, 1989, Sulaiman, 1985):
– Hak milik individu
– Hak milik umum/kolektif/publik
– Hak milik negara
• Sementara Sakr (1992, mengkategorikan sebagai berikut:
– Kepemilikan individu
– Kepemilikan umum & negara
– Waqaf
KLASIFIKASI …. CONT’D

• Pengelolaan hak milik menurut syari’ah Islam dilakukan dengan


strategi (An-Nabani, 1996):
– Pengaturan cara-cara memperoleh hak milik yang diperbolehkan oleh
syari’at Islam, bukan dengan cara perampokan atau rampasan hak milik
– Penentuan mekanisme pemanfaatan dan pengelolaan hak milik
– Penyerahan tanah kharajiyah sebagai milik negara, bukan milik individu
– Penentuan batasan kepemilikan, misalnya hak milik individu dapat
menjadi hak milik umum dalam situasi tertentu
– Pemberian dukungan bagi orang yang memiliki keterbatasan dalam
kepemilikan, misalnya orang miskin, sehingga bisa meningkatkan hak
miliknya
KLASIFIKASI …. CONT’D

• Pengelolaan hak milik menurut syari’ah Islam dalam


pengaturan hak milik (Mannan, 1993):
– Kekayaan harus dimanfaatkan
– Pembayaran zakat
– Penggunaan yang berfaedah
– Penggunaan yang tidak merugikan
– Kepemilikan yang sah
– Penggunaan yang berimbang
– Pemanfaatan sesuai hak
– Kepentingan kehidupan
SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN

• Syari’ah Islam menetapkan sebab-sebab kepemilikan sebagai


berikut (An-Nabani, 1996; Sulaiman, 1985):
– Bekerja, dengan berbagai macam pekerjaan, seperti:
• Menghidupkan tanah yang mati
• Menggali kandungan bumi
• Berburu
• Makelar/pialang/samsara
• Mudharabah
• Musaqat
• Kontrak tenaga kerja
– Warisan
– Keperluan harta untuk mempertahankan hidup
– Pemberian harta negara kepada rakyat
SEBAB-SEBAB … Cont’d

– Harta yang diperoleh tanpa mengeluarkan harta atau


tenaga apapun:
• Hubungan pribadi antara sebagian orang dengan sebagian
yang lain
• Pemilikan harta sebagai ganti rugi dari kemudharatan yang
menimpa seseorang
• Kepemilikan terhadap barang temuan yang jelas tidak ada
pemiliknya
• Mahar perkawinan
• Santunan khalifah dan orang-orang yang disamakan statusnya,
yaitu sama-sama menjalankan tugas kepemerintahan
HAK MILIK INDIVIDU

• Kepemilikan individu merupakan salah satu fitrah, karena ajaran Islam


mengakuinya sebagai sesuatu yang harus dihormati dan dijaga
• Kepemilikan individu merupakan persyaratan mendasar bagi tercapainya
kesejahteraan masyarakat, sebab ia akan memberikan ruang bagi
pemanfaatan sumber daya ekonomi bagi seorang individu secara optimal
• Batasan-batasan kepemilikan individu:
– Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam
– Tidak menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, sehingga
tidak terjadi konflik kepentingan
• Pembatasan hak milik individu:
– Manusia bukan pemilik tertinggi
– Moralitas, agama dan etika harus menjadi penuntun perilaku manusia
HAK MILIK KOLEKTIF/UMUM

• Kepemilikan kolektif dimungkinkan dalam ajaran Islam,


yaitu jika suatu benda memang pemanfaatannya
diperuntukkan bagi masyarakat umum.
• Karakteristik hak milik umum:
– Merupakan fasilitas umum, dimana kalau benda ini tidak ada di dalam
suatu negara atau komunitas maka akan menyebabkan sengketa dalam
mencarinya
– Bahan tambang yang relatif tidak terbatas jumlahnya
– Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki
hanya oleh orang secara individual
• Rasulullah telah melarang kepemilikan individu atas air,
padang rumput dan api
HAK MILIK NEGARA

• Hak milik negara pada dasarnya juga hak milik umum, tetapi
pengelolaannya menjadi wewenang pemerintah
• Pemerintah memiliki hak untuk mengelola hak milik ini
karena ia merupakan representasi kepentingan rakyat,
mengemban amanah rakyat, atau bahkan pemerintah
merupakan institusi kekhalifahan Allah di muka bumi
• Contoh hak milik negara adalah:
– Harta rampasan
– Jizyah
– Kharaj
– Temuan benda tak bertuan
– Laba BUMN
PENGELOLAAN
KEPEMILIKAN

Harta Milik
Allah 24:33

Istikhla
f
Diberikan 57:7
Rizqi bermakna
kepada A’tha: pemberian
Manusia
DIMINTAI
PERTANGGUNGJAWABAN

Dari Mana Untuk Apa


Diperoleh Digunakan

(“Tidak akan tegak kaki manusia di akhirat hingga ditanyai tentang


empat hal: umurnya untuk apa, tubuhnya untuk apa, ilmunya untuk
apa dan hartanya darimana didapat dan untuk apa
digunakan” )
(al-hadits)
Hasil bisnis haram

Riba, uang sogok,


komisi dan hadiah
haram
PEROLEHAN Hasil kedzaliman
HARTA HARAM (menipu, mencuri,
merampok, wan prestasi)

Korupsi, manipulasi

Upah jasa haram


(seks, kedzaliman,
dsb)
Membiayai keperluan
wajib

Keperluan sunnah
PRIORITAS
PEMANFAATAN Keperluan mubah
HARTA
Mengindari makruh

Jangan untuk yang


haram
Gaji, honor dan
upah kerja

Keuntungan bisnis
halal (bisnis langsung,
bagi hasil, royalti, fee
PEROLEHAN dsb)
Hadiah/hibah, shadaqah,
HARTA HALAL pemberian negara

Warisan dan wasiat

Hasil pertanian,
tambang, berburu

Zakat, kafarat, diyat


Nafkah Keluarga
(pangan, sandang, papan)

Nafkah Keluarga
(pendidikan, kesehatan,
transportasi)

PEMANFAATAN Keperluan ibadah, shalat


HARTA WAJIB membayar zakat,
menunaikan haji

Membayar hutang,
janji, nadzar, kafarat,
diyat

Membiayai Jihad
Shadaqah,
Membantu orang lain

Meningkatkan diri
(pendidikan, pelatihan,
buku dsb)
PEMANFAATAN
HARTA SUNNAH Memberi Pinjaman

Keperluan dakwah dan


syiar Islam

Memberi Hadiah
Rekreasi, hobbi

Investasi bisnis halal


PEMANFAATAN
HARTA MUBAH
Rumah kedua,
Mobil ke.., Pakaian ke…

Makanan tambahan

Aserori rumah, diri dan


keluarga
Merokok

Makanan berbau
PEMANFAATAN (bawang, petai dsb)

HARTA
MAKRUH
Membeli barang
dan jasa haram

Memberi riba, suap,


sogok, komisi dan
hadiah haram
PEMANFAATAN
Membiayai kedzaliman
HARTA HARAM (kejahatan)

Membiayai perjuangan
yang bertentangan dengan
Islam
Investasi bisnis
haram

Anda mungkin juga menyukai