Surat-surat Berharga
Cepi Juniar Prayoga, SE.,M.AK
1
Definisi
SURAT BERHARGA ADALAH SURAT BERNILAI UANG YANG DAPAT
DIPERJUALBELIKAN ATAU DIGUNAKAN SEBAGAI AGUNAN SAHAM
DAN/ATAU BUKTI PENYERTAAN MODAL
Merupakan bentuk penyertaan sementara atau investasi jangka pendek
dalam rangka memanfaatkan dana yang menganggur (idle fund).
Investasi sementara menghasilkan pendapatan.
2
Klasifikasi Surat-surat Berharga
Surat-Surat Berharga
3
Transaksi Surat-Surat Berharga
Transaksi Pembelian Surat Berharga
Surat-surat Berharga XX
Kas XX
(dicatat sebesar harga perolehan)
Harga Perolehan = harga beli + semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh surat
berharga (komisi, fee, biaya transaksi)
Kas XX
Pendapatan Dividen XX
(Jika investasi dalam bentuk saham)
Atau,
Kas XX
Pendapatan Bunga XX
(Jika investasi dalam bentuk obligasi)
4
Transaksi Surat-Surat Berharga (lanjutan…)
5
Saham
Contoh Investasi Sementara pada Saham
Tanggal 6 Mar 2014 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A dengan harga Rp 1.200,- per
lembar. Saham tersebut mempunyai nilai nominal Rp 1.000,- per lembar. Untuk transaksi itu,
perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 50.000,-
Perhitungan :
H. Beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp 1.200.000,-
Biaya Komisi = Rp 50.000,-
Harga Perolehan = Rp 1.250.000,-
Jurnal :
SB-Saham PT. A Rp 1.250.000,-
Kas Rp 1.250.000,-
Tanggal 10 April 2014, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150,- per lembar
Perhitungan :
Dividen = 1000 lbr x Rp 150,- = Rp 150.000,-
Jurnal :
Kas Rp 150.000,-
Pendapatan Dividen Rp 150.000,-
6
Saham (lanjutan…)
Tgl. 5 Juni 2014, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan dengan
hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker 1%.
Perhitungan :
Harga Jual = 130% x 1000 lbr x Rp 1.000,- = Rp 1.300.000
(-) Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,- = (Rp 13.000)
Hasil Penjualan Saham = Rp 1.287.000
(-) Harga Perolehan = (Rp1.250.000)
Laba Penjualan Saham = Rp 37.000
Jurnal :
Kas Rp 1.287.000
SB – Saham PT. A Rp 1.250.000
Laba Penjualan Rp 37.000
7
Obligasi
8
Obligasi (lanjutan…)
Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian bertepatan dengan tanggal bunga
obligasi)
Tanggal 1 April 2014 Perusahaan membeli obligasi milik PT. X nominal Rp 10.000,- per lembar
sebanyak 1000 lembar dengan harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 April dan 1
Oktober).
Jurnal 2 April 2014 :
SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
Kas (1000 lbr x Rp9.600) Rp 9.600.000
Jurnal 1 Oktober 2014 (jika obligasi tetap dipegang maka ada penerimaan bunga)
Kas (9% x Rp 10.000 x 1000 lbr x 6/12) Rp 450.000
Pendapatan Bunga Rp 450.000
Tanggal 3 Oktober 2014 perusahaan menjual obligasi PT. X dengan kurs 102%
Harga Jual = 102% x Rp 10.000 x 1000 lbr = Rp 10.200.000
H. Po = Rp9.600 x 1000 lbr = (Rp 9.600.000)
Laba Penjualan = Rp 600.000
Jurnal :
Kas Rp 10.200.000
SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
Laba Penjualan Rp 600.000 9
Obligasi (lanjutan…)
Jika transaksi terjadi antara tanggal pembayaran bunga, maka ada bunga
berjalan.
Bunga berjalan dihitung dari tanggal pembayaran bunga sebelum
transaksi.
Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang dibayar.
Pencatatan bunga berjalan :
1. Pendekatan Neraca Piutang Bunga
2. Pendekatan L/R Pendapatan Bunga
10
Obligasi (lanjutan…)
Contoh :
Obligasi PT. X pada contoh sebelumnya dibeli pada tanggal 1 Juli 2014
Perhitungan :
H. Beli = 1000 lbr x Rp 9.600 = Rp 9.600.000
Bunga berjalan = 9% x Rp 10 juta x 3/12 = Rp 225.000
Jumlah Dibayar = Rp 9.825.000
2. Pendekatan L/R :
Kas Rp 450.000
Pendapatan Bunga Rp 450.000
12
Obligasi (lanjutan…)
Penjualan Obligasi Tidak Bertepatan Dengan Tanggal Bunga
Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang diterima.
Contoh : Obligasi PT. X dijual pada tanggal 2 November 2014 dengan harga Rp 9.500,- per lembar
Bunga berjalan : 1 Oktober – 2 November
Jurnal :
Kas Rp 9.575.000
Rugi Penjualan Rp 100.000
SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
Pendapatan Bunga Rp 75.000
13
Penilaian Surat Berharga PSAK 13
Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar harus dicatat dalam neraca pada
nilai terendah antara biaya dan nilai pasar (Cost or Market Whichever is Lower
(COMWIL).
Biaya (cost) dapat ditentukan berdasarkan FIFO, Average, LIFO.
Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam
pasar yang aktif.
Pengungkapan di Neraca
Contoh :
Seandainya saham dan obligasi tsb tidak dijual sampai dengan 31 Desember 2014, maka
menurut metode harga perolehan nilai surat-surat berharga tersebut yang ditampilkan di
Neraca sbb :
Kas
Surat-surat Berharga
- Saham PT. A Rp 1.250.000
- Obligasi PT. X Rp 9.600.000
Rp 10.850.000
14