Anda di halaman 1dari 17

Pengelolaan Barang

Milik Negara/Daerah
KELOMPOK 6:
Regina Anggi Garbani (A1C018143)
Regina Rizkya Abdi (A1C018144)
Sukma Dewi (A1C018159)
Yunita Putri (A1C018169)
Barang Milik Negara/Daerah
1. Sesuai Pasal 1 Permendagri No.17 Tahun 2007, barang milik daerah adalah semua barang
yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau
perolehan lainnya yang sah.
2. Barang milik Daerah meliputi:

Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD.


Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, yang meliputi:
1. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis.
2. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak.
3. Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang.
4. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
Pejabat Pengelola BMN/BMD
Pengelola barang milik daerah adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah. Pembantu pengelola barang milik
daerah selanjutnya disebut pembantu pengelola adalah pejabat yang bertanggungjawab
mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada satuan kerja
perangkat daerah.

Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah berwenang dan
bertanggungjawab atas pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah.
Dalam melaksanakan kewajibannya, Kepala Daerah dibantu oleh:
○ Sekretaris Daerah selaku pengelola;
○ Kepala Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit pengelola barang milik daerah selaku
pembantu pengelola;
○ Kepala SKPD selaku pengguna;
○ Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah selaku kuasa pengguna;
○ Penyimpan barang milik daerah; dan
○ Pengurus barang milik daerah.
PENGADAAN BMN/BMD
Pengadaan barang daerah dilaksanakan oleh Panitia/Pejabat Pengadaan dengan tujuan:
1) tertib administrasi pengadaan barang daerah;
2) tertib administrasi pengelolaan barang daerah;
3) pendayagunaan barang daerah secara maksimal sesuai dengan tujuan pengadaan barang daerah; dan
(4) tercapainya tertib pelaksanaan penatausahaan barang daerah.
Pengadaan barang daerah dapat dipenuhi dengan cara:
1) pengadaan/pemborongan pekerjaan;
2) membuat sendiri (swakelola);
3) penerimaan (hibah atau bantuan/sumbangan atau kewajiban Pihak Ketiga);
4) tukar menukar; dan
5) guna susun.
Pengadaan Tanah
Pengadaan tanah dilaksanakan/dikoordinasikan oleh pengelola:
Asal-usul tanah terdiri dari:
1) tanah Negara (tanah yang langsung dikuasai Negara);
2) Tanah hak masyarakat (tanah masyarakat hokum adat); dan
3) tanah hak (tanah kepunyaan perorangan atau Badan Hukum), berbentuk hak
milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai atau hak pengelolaan
PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN
PENYALURAN
Penerimaan barang milik daerah sebagai tindak lanjut dari hasil pengadaan
dan/atau dari pihak ketiga harus dilengkapi dengan dokumen pengadaan dan
berita acara. Penyimpanan dan penyaluran barang milik daerah sebagai
tindak lanjut dari penerimaan barang milik daerah baik melalui
pengadaan maupun sumbangan/ bantuan/hibah merupakan suatu rangkaian
kegiatan dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah.
● Penerimaan adalah semua barang bergerak yang penerimaannya dilakukan oleh penyimpan
barang/pengurus barang, untuk itu penerimaan barang oleh penyimpanan barang/pengurus
barang dilaksanakan di gudang penyimpanan.
● Penyimpanan barang daerah dilaksanakan dalam rangka pengurusan, penyelenggaraan dan
pengaturan barang persediaan di dalam gudang/ruang penyimpanan sehingga dalam pengurusan
barang persediaan agar setiap waktu diperlukan dapat dilayani dengan cepat dan tepat.
● Penyaluran merupakan kegiatan untuk melakukan pengiriman barang dari gudang ke unit kerja.
Fungsi penyaluran adalah menyelenggarakan pengurusan pembagian/pelayanan barang secara
tepat, cepat dan teratur sesuai dengan kebutuhan.
PENGGUNAAN, PENATAUSAHAAN, DAN PEMANFAATAN
1. PENGGUNAAN
- Barang milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD
- Dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung pelayanan
umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan
- Status penggunaan barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah.
- Penetapan status penggunaan dilakukan dengan ketentuan bahwa barang
milik daerah digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi pengguna
- Pengguna wajib menyerahkan barang milik daerah untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna kepada Kepala Daerah
melalui pengelola
- Pengguna yang tidak menyerahkan barang milik daerah akan dikenakan
sanksi.
2. PENATAUSAHAAN

a. Pembukuan
Pengguna/Kuasa Pengguna melakukan pendaftaran dan pencatatan barang
milik daerah ke dalam DBP / DBKP menurut penggolongan dan kodefikasi
barang.

b. Inventarisasi
Pengelola dan pengguna melaksanakan sensus barang milik daerah setiap 5
tahun sekali untuk menyusun Buku Inventaris.

c. Pelaporan
Pengguna/kuasa pengguna menyusun laporan barang semesteran dan tahunan.
3. PEMANFAATAN
a. Kriteria Pemanfaatan
Semua barang milik daerah dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
kepala daerah
b. Bentuk Pemanfaatan
- Sewa
- Pinjam Pakai
- Kerjasama Pemanfaatan
- Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
3. PEMANFAATAN
a. Kriteria Pemanfaatan
Semua barang milik daerah dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari kepala daerah
b. Bentuk Pemanfaatan
- Sewa
- Pinjam Pakai
- Kerjasama Pemanfaatan
- Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
1. PENGAMANAN
Pengamanan barang milik daerah meliputi:
Pengamanan administrasi
Pengamanan fisik
Pengamanan hukum

2. PEMELIHARAAN
- Pembantu Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna bertanggung jawab atas
pemeliharaan barang milik daerah yang ada di bawah penguasaannya
- Pemeliharaan berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah
(DKPBMD)
- Biaya pemeliharaan barang milik daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
- Pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang
dan melaporkan kepada Pengelola
- Pembantu pengelola meneliti laporan dan menyusun Daftar Hasil Pemeliharaan Barang
yang dilakukan dalam 1 tahun anggaran
- Laporan hasil pemeliharaan tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Penilaian, Penghapusan dan Pemindahtanganan
BMN/BMD
Penilaian BMN/BMD
Penilaian barang milik daerah dilakukan dalam rangka
penyusunan neraca Pemerintah Daerah, pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik daerah. Penetapan nilai barang
milik daerah dalam rangka penyusunan neraca Pemerintah Daerah
dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Penilaian barang milik daerah dilaksanakan
oleh tim yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan dapat melibatkan
penilai independen yang bersertifikat dibidang penilaian aset.
Pemindahantangan BMN/BMD
Penghapusan BMN/BMD Bentuk-bentuk
Penghapusan Barang Milik pemlndahtanganan sebagai tindak
Daerah meliputi: lanjut atas penghapusan barang milik
daerah, meliputi:
1. Penghapusan dari Daftar 1. Penjualan
Barang Pengguna dan/atau 2. Tukar menukar
Kuasa Pengguna 3. Hibah
2. Penghapusan dari Daftar 4. Penyertaan Modal Pemerintah
Barang Milik Daerah Daerah.
Pemindahtanganan barang milik daerah tersebut ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, untuk:
a. Tanah dan/atau bangunan, dan
b. Selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp.5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan ini
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan pemindahtanganan barang milik
daerah selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai sampai dengan
Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), dilakukan oleh pengelola setelah mendapat
persetujuan Kepala Daerah.
Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian BMN/BMD

● Pembinaan BMN/BMD
Pembinaan merupakan usaha atau kegiatan melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan
supervisi.
● Pengawasan BMN/BMD
Pengendalian merupakan usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan
yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
● Pengendalian BMN/BMD
Pengawasan merupakan usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan, apakah dilakukan sesuai peraturan
perundangundangan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai