Anda di halaman 1dari 75

Lidia Aditama Putri, SST., M.K.

M
DIAGNOSIS PSIKIATRI ANAK
RETARDASI MENTAL
DSM-IV-TR Diagnostic Criteria for Mental
Retardation
A. Significantly sub-average intellectual functioning: an IQ
of approximately 70 or below on an individually
administered IQ test (for infants, a clinical judgment of
significantly sub-average intellectual functioning).
B. Concurrent deficits or impairments in present adaptive
functioning (i.e., the person's effectiveness in meeting
the standards expected for his or her age by his or her
cultural group) in at least two of the following areas:
communication, self-care, home living, social /
interpersonal skills, use of community resources,
self-direction, functional academic skills, work,
leisure, health, and safety.
C. The onset is before age 18 years.
PENILAIAN
Tes IQ
Tes Intelegensi Hasil Tes yang utama

Wechsler Verbal IQ, Perfomance


IQ, full scale IQ

Standford-Binet Verbal, kuantitatif,


intelligence abstrak/ visual. Short
scale term memori
 Fungsi Adaptif

 Pada pasien RM mengalami


defisit dalam perilaku adaptif.
 Perilaku adaptif  tampak
pada perilaku untuk
memenuhi kebutuhan sosial
dan personal.
Klasifikasi

3-4%
1-2%

10%

85%
RM Ringan
 IQ 55 – 70
 85 % dari populasi pasien dengan RM
 Hampir sama dengan individu yang tidak RM
 Baru tampak ketika memasuki sekolah formal
 Bisa mencapai sekolah kelas VI dan beberapa
hingga tamat SMA.
 Dewasa : bekerja, menikah, berkeluarga.
 Tampak lamban dan butuh bantuan dalam
menyelesaikan problema hidup & tugas.
RM Sedang
• IQ 40 – 55
• 10 % dari populasi pasien dengan RM
• Sudah dapat didiagnosis pada usia pra
sekolah
• Memerlukan pelayanan pendidikan yang
khusus.
• Memerlukan dukungan pelayanan
sepanjang hidupnya .
RM Berat
RM Sangat Berat
ETIOLOGI
Prenatal
Penyebab Contoh
•Kelainan Genetik : Sindroms down, tuberous
Kelainan Khromosom sclerosis, fragile x syndrome,
Mutasi monogenik phenilketonuria dan gangguan
metabolik lainnya

•Malformasi kongenital Neural tube defect, cornelia de


lange’ syndrome

• Exposure : Congenital rubela, HIV, fetal


Infeksi maternal, teratogens, alcohol syndrome, radiasi,
toxemia atau placenta trauma, prematur
infusiensi
Perinatal & Postnatal
Penyebab Contoh
•Perinatal Meningitis, Asfiksia,
Infeksi, proses kelahiran hiperbilirubinemia

•Postnatal Ensefalitis, keracunan,


Infeksi, toxin, masalah tumor otak, kemiskinan,
psikososial psikotik

•Penyebab tidak
diketahui
Pemeriksaan Klinis pasien RM
Riwayat klinis Riwayat perinatal dan kelahiran
Garis keturunan keluarga Apakah ada gangguan belajar,
ggn psikiatri, RM, ggn neurologik
atau degeneratif

Pemeriksaan fisik Mencari apakah ada anomali,


tumbuh kembang, lingkar kepala,
diskripsi dari gambaran wajah,
pemeriksaan neurologi.

Diagnostik tambahan Audilogical, optalmalogik,


pemeriksaan psikometrik
Pemeriksaan selektif Skletal radiograpy, analisis
khoromosom.
Possible Contributions to Increased
Vulnerability to Mental Disorders in Persons
With Mental Retardation
Possible Contributions to ….(cont’)
Komorbiditas
 Epilepsi
 ADHD  9 -18 %
 Gangguan pengendalian impuls  self
-injury & Agresi.
- self-biting : Lesch Nyhan syndrome
- finger & nail pulling : Smith Magenis
Syndrome
 Oppositional Defiant disorder atau Conduct
disorder
Komorbiditas (cont’)
• Gangguan Cemas  cemas perpisahan,
OCD, gangguan panik, GAD
• Gangguan Makan food refusal, self
-induced vomiting, pica
• Gangguan Mental organik oleh karena
kondisi medis umum
• Psikotik
• Gangguan mood
Komorbiditas (cont’)
Penatalaksanaan
Pencegahan
 Fokus pada pencegahan gangguan
intelektual dan komplikasi yang
menyertainya.
 Cara :
 Newborn metabolic screening  berhasil
mengurangi insidensi timbulnya Retardasi
mental.
 Pemberian asam folat  mengurangi defek
pada neural tube
 Pemeriksaan diagnostik prenatal untuk
skrining trisomy 21.
Penatalaksanaan Psikiatri
Psikoterapi
• memperbaiki ekspresi - emosi,
meningkatkan self -esteem,
meningkatkan kemandirian & interaksi
sosial.
• Brief relaxation therapy : untuk
mengurangi kecemasan.
Psikoterapi (cont’)
• Terapi perilaku : untuk mengubah perilaku
 agresi, self-injury
• Modifikasi lingkungan, edukasi kepada
caregiver.
• Group therapy  social skill building
• Supportive group  untuk orang tua dan
sibling
• Family therapy edukasi, support, &
konsolidasi terapi perilaku & terapi lain.
Farmakoterapi
Farmakoterapi (cont’)
Farmakoterapi (cont’)
Disorders of Psychological
Development (F80-F89)
F80 Specific developmental disorders of speech and
language
F81 Specific developmental disorders of scholastic
skills
F82 Specific developmental disorder of motor
function
F83 Mixed specific developmental disorders
F84 Pervasive developmental disorders
F88 Other disorders of psychological development
F89 Unspecified disorder of psychological
development
F84 Pervasive Developmental Disorders
Disorders characterized by qualitative abnormalities in
reciprocal social interactions and in patterns of
communication, and by a restricted, stereotyped,
repetitive repertoire of interests and activities.

F84 Pervasive developmental disorders


F84.0 Childhood autism
F84.1 Atypical autism
F84.2 Rett's syndrome
F84.3 Other childhood disintegrative disorder
F84.4 Overactive disorder associated with mental retardation
and stereotyped movements
F84.5 Asperger's syndrome
F84.8 Other pervasive developmental disorders
F84.9 Pervasive developmental disorder, unspecified
PDD
• DSM-IV : kategori mencakup ;
 Ggn. Autistik
 Ggn. Rett
 Ggn. Disintegrasi Masa Kanak
 Ggn. Asperger
 Ggn. Spesifik Lainnya Yang Tidak
Ditentukan.
– Terdapat hendaya dalam interaksi
sosial, komunikasi resiprokal,
perilaku dan minat yang terbatas atau
stereotipik.
– Abnormalitas terjadi sebelum usia 3 thn.
– Sekitar 70% fungsi adalah tingkat RM
Kriteria Diagnostik
Tabel Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Autistik DSM-IV
A.Total enam ( atau lebih) hal dari (1), (2), dan (3), dengan setidaknya dua
dari (1), dan masing-masing satu dari (2) dan (3):
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti ditunjukkan oleh
sekurangnya dua dari berikut:
a. Gangguan perilaku nonverbal multipel,seperti: tatapan mata, postur,
ekspresi wajah, dan gerak-gerik interaksi sosial
b. Gagal untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sesuai dengan tingkat perkembangan
c. Tidak ada keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, atau
prestasi dengan orang lain (misalnya, kurang dalam menampilkan,
mengemukakan atau menunjukkan benda yang menarik minat)
d. Tidak ada emosi atau sosial timbal balik
2. Gangguan dalam komunikasi kualitatif seperti yang ditunjukkan oleh
setidaknya satu dari yang berikut:
a. Keterlambatan, atau kekurangan total dalam perkembangan
bahasa ucapan (tidak disertai usaha untuk kompensasi melalui

cara komunikasi lain seperti gerak-gerik atau mimik)


b. Pada individu dengan kemampuan bicara yang adekuat, gangguan

jelas dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan


percakapan dengan orang lain
c. Pemakaian bahasa atau bahasa idiosinkratik secara stereotipik
dan berulang.
d. Tidak adanya berbagai permainan khayalan atau permainan
sosial pura-pura yang spontan sesuai tingkat perkembangan
3. Pola perilaku, minat, aktivitas yg terbatas, berulang, stereotipik
seperti ditunjukkan oleh sekurangnya satu dari berikut:
a. Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan
terbatas, yang abnormal dalam intensitas maupun fokusnya
b. Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau
ritual yang spesifik dan nonfungsional
c. Manerisme motorik, stereotipik dan berulang (misalnya,
menjentikkan, memuntirkan tangan atau jari, atau gerakan
kompleks seluruh tubuh)
B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada setidaknya satu bidang
berikut, dengan awitan sebelum umur 3 tahun: (1) interaksi sosial, (2)
bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial, atau (3) permainan
simbolik atau imaginatif.
C. Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan Rett atau
gangguan disintetegratif masa kanak.
Ggn Perilaku PENYERTA: -GG TIDUR & MAKAN
-GG MOOD & AFEK
MALFORMASI
INTERAKSI SOSIAL: TELINGA
Nonverbal, hubungan STIMULI SENSORIK
-HIPERAKUSIS
timbal-balik, berbagi -SENSITIF CAHAYA, TAKTIL

KOMUNIKASI: verbal, mulai PERILAKU MOTORIK ;


& mempertahankan,  STEREOTIPIK
-HAND FLAPPING,
idiosinkratik & stereotipik, -FINGER TWIDDLING,
permainan khayalan -WAVING IN FRONT OF EYES
MANERISME MOTORIK
- JINJIT, POSISI ANEH
POLA PERILAKU& MINAT ECHOPRAXIA
-preokupasi,  BODY ROCKING
-rutinitas/ritual,
-manerisme, stereotipik MELUKAI-DIRI
AGRESI & MENENTANG

BATITA GG KEJANG
NOSOLOGI PERBANDINGAN GG AUTISTIK
DSM-I & DSM-II Tak Tegas  Skizofrenia Masa Kanak Awitan Sangat Dini

DSM-III Autisme Infantil

DSM-III-R Multiaxial  Pindah Ke AXIS II  Gangguan Perkembangan Pervasif

DSM-IV  Ggn Autistik


 Gangguan Rett
 Disintegrasi Masa Kanak
 Ggn Asperger
 Ggn Spesifik Lainnya Yang Tidak Ditentukan.

ICD-9 ® Psikosis Awitan Masa Kanak  Subgroup Autisme Infantil Lainnya 


Dihubungkan dengan Skizofrenia Dewasa

ICD-10 - Autisme Masa Kanak


- Autisme Atipikal: Awitan, Usia & Simtomatologi
- Sindrom Rett
- Disintegrasi Masa Kanak Lainnya
- Ggn Overaktif dengan RM & Pergerakan Stereotipik
- Sindrom Asperger
- Gangguan Perkembangan Pervasif Lain
- Gangguan Perkembangan Pervasif Tak Khas
DSM-V -ASD
Table 38-4. Representative Epidemiological Studies of Autism
Size of Criteria Prevalence
Target Used Rate
Population Based On (per 10.000)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Study, Year Country
Lotter, ‘66 U.K. 78,000 Kanner, ‘43 4.5
Wing et al.,’76 U.K. 25,000 Kanner, ‘43 4.8
Hoshino et al,’82 Jpn 609,848 Kanner, ‘43 2.3
Gillberg et al,’84 Swdn 128.600 DSM-III, ‘80 4.0
Burd et al.’87 U.S. 180,986 DSM-III, ‘80 3.2
Bryson et al.’88 Cnd 20,800 DSM-III-R ’87 10.1
Cialdella & Mamelle,’89 F 135,180 DSM-III, ‘80 4.5
Sugiyama % Abe,’89 Jpn 12,263 DSM-III, ‘80 13.0
Gillberg et al.’91 Swdn 78,106 DSM-III-R, ’87 9.5
Fombonne et al.’97 F 325,347 ICD-10, ‘92 5.3
Gg Autistik & Kondisi Medis Lain; Teori Biologi;
Fragile X Syndrome, Tuber Sclerosis RM, Kejang Sind.SSP

Lain; Fenilketonuria,
Genetik
Neurofibromatosis,
>> Kembar Monozigot
Etiologi Rubella Kongenital
G. Autistik
Faktor Perinatal;
Teori Psikososial;
Komplikasi Pre, Peri,
Ibu Dingin
Neonatal

Neurokimia ; Teori Imun;


Neuroanatomi
Serotonin↑, Antibodi Maternal,
•Cortex &Subcortex 
Dopamin↑, Infeksi Virus
Bahasa & Kognitif;
Opioid Endogen
•Frontal Temporal, Neostriatum
Cerebelum  Sensorik,
Evoked Potential Oculomotor&
EEG; Recording Postural
Kelainan Bervariasi, Auditory P300 Physiology
>> Autistik + RM Brain’s Processing Kelainan Bilateral
Of Sensory Stimuli Simetris Fungsi
tergantung Neokortikal

PATOLOGI &
PX/ LABORATORIUM

Neuropatologi
Uk Neuronal↓, ↑Cell Packing Density
Neuroimaging Studies  Hipokampus, Amigdala, M Body,
CT: > Ventrikel III & Lateral Anterior Cingulat Cortex, Septum 
MRI: ↑ Volume Parietal, Penyusun Sistem Limbik
Temporal, Occipital. ↓ Sel Purkinje & Sel Granule
Di Cortex Neocelebeler
PENGOBATAN
EDUKASI  Prioritas Hirarki Khusus:
 Menerima Petunjuk
 Kegiatan Rutin Harian
 Cara Komunikasi
 Belajar Asosiatif  Konseptual
 Fokus Terapi: Kata2 Komunikasi Penuh Arti
TERAPI  Berdasarkan Prinsip Teori Belajar
PERILAKU
Tehnik Manajemen Perilaku
PSIKOTERAPI Psikoterapi Individu  U/ Yang Berfungsi Lebih Tinggi

FARMAKOLOGI  Kuratif : Bukti (-)


OAP : Antagonis Serotonin-Dopamin  Stereotipik & Agitasi
SSRIs: Penyerangan impulsif, perilaku berulang
Clonidin: Aurosal, ES: Sedasi, Hipotensi
Naltrexone: U/ Opioid Endogen
Obat Lain: Lithium, Beta-blocker
Perlambatan 5-48 Bl

Bhs Ekspresif / Reseptif Terganggu

Retardasi Psikomotor Berat

GerakanTangan Bertujuan Hilang

Stereotipik
Hand-wringing Prevalensi: 1/15-20 Ribu Wanita
Hand- Washing E/ : ↑ Amonia ?,Genetik ?
Patologi : ↑ Copper, Amonia
Truncal Ataxia
Atropi Kortikal CT, EEG abnormal
Truncal Apraxia
DD: - Ggn.Disintegrasi  Laki, Awitan >
Gait-apraxia - Asperger Kognitif & Bahasa
Terpelihara
Perjalanan &Prognosis:
Kondisi Progresif, Perk. Awal Normal  Nonambulatory, sudden death
Perempuan
Definisi: regresi multipel, setelah perkembangan normal
(2-10 th)
Overactivity
Loss in Stereotipy
GAMBARAN
Self-help KLINIS

Affective Social loss


Problems

Speech loss
Kriteria Diagnostik DSM-IV untuk Gangguan Disintegratif Masa
Kanak (DSM-IV)
A. Pertumbuhan yang tampaknya normal selama sekurangnya
dua tahun pertama setelah lahir seperti yang ditunjukkan oleh
adanya komunikasi verbal dan nonverbal yang sesuai dengan
usia, hubungan sosial, permainan, dan perilaku adaptif.
B. Kehilangan yang bermakna secara klinis ketrampilan yang
telah dicapai sebelumnya (sebelum usia 10 tahun) dalam
setidaknya dua bidang berikut:
1. Bahasa ekspresif atau reseptif
2. Keterampilan sosial atau perilaku adaptif
3. Pengontrolan terhadap usus atau kandung kemih
4. Bermain
5. Keterampilan motorik
Gg Disintegrasi ………….
C Kelainan fungsi dalam sekurangnya dua bidang sbb:
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial (misal,
gangguan perilaku nonverbal, gagal mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya, tidak ada timbal balik
sosial/ emosi
2. Ggn kualitatif dalam komunikasi (misalnya,
keterlambatan atau tidak adanya bahasa ucapan, tidak
mampu untuk memulai atau mempertahankan sebuah
percakapan, pemakaian bahasa yang stereotipik &
berulang, tidak ada permainan khayalan)
3. Pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas,
berulang, dan stereotipik, termasuk stereotipik dan
manerisme motorik
4. Gangguan tidak diterangkan lebih baik oleh Ggn
perkembangan pervasif spesifik lain atau skizofrenia
GANGGUAN DISINTEGRASI MASA KANAK…............

Etiologi  Faktor Neurobiologi


 EEG Abnormal & Kejang  Kondisi Medis Umum
Neurolipidosis,
Metachromatic Leukodystrophy, Dll

Epidemiologi Jarang, I: 100000 , Laki-laki


DD/ Gg Autistik: Sebelum 2 Th, Perkembangan Awal Tidak
Normal
Rett :Perlambatan Pertumbuhan Kepala, Gerak Tangan
Aneh
Landau-kleffner Sindrom  Afasia + Epilepsi : Minat
Sosial& Komunikasi Nonverbal Baik
Menurun, Menetap, Bbrp Membaik, Progresif. Harapan
Perjalanan Hidup: N, Outcome > Buruk daripada Ggn Autistik
Epidemiologi: Etiologi: - Perjalanan & Prognosis:
Prev : ? , 1/10000  Genetik? >Baik Dr Gg Autistik,
♂ : ♀ = 9:1 - Hendaya Sosial : Menetap

Minat & Interaksi


Sosial Terbatas

Gangguan Bahasa &


Komunikasi  Tidak
Pengobatan: Bermakna
Suportif & Simtomatis

Stereotipik dan Berulang,


Manerisme Motorik & Preokupasi Kurang
Biasa
Karateristik Ggn.Autistik Ggn. Asperger Ggn. Rett Ggn.Disintegrasi Ggn. Perkembangan
Masa Kanak Pervasif NOS

5-30
Usia (Bln) 0-36 Biasanya > 36 >24 Bervariasi

L>p L>p P L>p L>p


Rasio Seks

Loss Of Skill Bervariasi Tidak Jelas Jelas Biasanya Tidak

Social Skill Sangat Buruk Buruk Tgt Umur Sangat Buruk Bervariasi

Biasanya Buruk Cukup Sangat Buruk Sangat Buruk Cukup-baik


Communication Skill

Bervariasi Jelas Na Na Bervariasi


Minat Terbatas
(Mekanikal)

Riw Keluarga Kadang-2 Sering Tak Biasa Tidak Tdk Diketahui

Biasa Tidak Ya Tidak Tidaktidak Biasa


Gg Kejang

Head Growth Tidak Tidak Ya Tidak Tidak


Decelerate

RM BERAT-N RM RINGAN-N RM BERAT RM BERAT RM BERAT—N


I.Q Range

Outcome Buruk- Cukup Cukup-baik Sangat Buruk Sangat Buruk Cukup Baik
Behavioural & Emotional Disorders with Onset Usually
Occurring in Childhood & Adolescence (F90-F98)

F90 Hyperkinetic disorders


F91 Conduct disorders
F92 Mixed disorders of conduct and emotions
F93 Emotional disorders with onset specific to
childhood
F94 Disorders of social functioning with onset
specific to childhood and adolescence
F95 Tic disorders
F98 Other behavioural and emotional disorders with
onset usually occurring in childhood and
adolescence
F90 Hyperkinetic Disorders

F90 Hyperkinetic disorders


F90.0 Disturbance of activity and attention
F90.1 Hyperkinetic conduct disorder
F90.8 Other hyperkinetic disorders
F90.9 Hyperkinetic disorder, unspecified
ADHD
• Banyak ditemui
• Belum banyak dipahami
• Banyak menimbulkan masalah:
–Keluarga
–Masyarakat, sekolah
–Proses belajar
ADHD
• Ketidakmampuan yang menetap
dalam memusatkan perhatian
dan/atau disertai adanya
hiperaktivitas.
• Timbul sebelum usia 7 tahun (bisa
mulai usia 7 tahun).
• Diagnosa sesudah gejalanya sangat
nyata beberapa tahun.
ADHD
• Angka kejadiannya:
– USA: 2 – 20% anak sekolah
3 – 5% anak SD
– Inggris: lebih jarang; < 1 %
– Anak laki-laki > anak perempuan
antara 3:1 – 5:1 s/d 9:1.
– 1 – 6% dewasa AS.
• Saudara kandung anak ADHD mempunyai risiko tinggi untuk
menderita:
– ADHD
– Gangguan tingkah laku
– Kecemasan
– Depresi
– Prestasi belajar menurun
– Gagal di sekolah (Kesulitan bersosialisasi)
• Orang tua anak ADHD; Insiden tinggi
– Hiperkinetik
– Sosiopatik
– Peminum alkohol
– Gangguan konversi
Penyebab ADHD: ? ! ?
- Kebanyakan anak ADHD  Kerusakan
nyata CNS Ө.
Anak dgn gangguan neurologis akibat
trauma otak  ADHD Ө.

- Penyebab ADHD  Heterogen:


♦ faktor biologik.
♦ faktor psikologik.
♦ faktor kondisi sosial.
• Diperkirakan:
– Keracunan sewaktu dalam kandungan
– Prematuritas
– Proses kelahiran yang mempengaruhi SSP
– Faktor genetik
– Faktor perkembangan
– Faktor kerusakan otak
– Faktor zat-zat kimia di otak
– Faktor fisiologi persyarafan
– Faktor psikososial
– Bumbu masak.
– Pewarna.
– Pengawet Bukti ilmiah ( - )
– Gula.
F Genetik:
- Saudara kandung ADHD  cenderung 2-3X kemungkinan
ADHD dari pada anak N.
- Kembar monozigotik  79%.
- Kembar dizigotik  32 %.

F Kerusakan Otak:
Anak ADHD menunjukkan gangguan neurologis ringan >> populasi
umum.
Hipotesis  berhubungan dg: - Sirkulasi
- Toksik
- Metabolik Infeksi
- Mekanik/Fisik Inflamasi
Trauma Kelahiran
F Neurokimiawi:
Gangguan metabolisme zat-zat
neurokimiawi pada korteks prefrontal dan
berhubungan dengan struktur sub cortical

- Berfungsi mengontrol fungsi eksekutif.


- Kaya dengan kathekolamin (dopamin,
adrenalin, noradrenalin)

Motivasi, tindakan, pemusatan perhatian


F Neurobiologis:
- Perkembangan otak meningkat pada usia 3-10 th, 2-4 th,
10-12 th, 14-16 th.
Beberapa anak mengalami keterlambatan maturasi pada
perkembangannya.
- EEG anak ADHD dgn masalah pemusatan perhatian 
terdapat kelainan .
- PET  Kelainan +
(Aliran darah cerebral & metabolisme yg rendah pd
lobus frontalis: kontrol).
- MRI  Didapati sebagian lobus frontalis dan basal ganglia
lebih kecil dp anak N.
F Psikososial:
- Stres maternal selama kehamilan.
- Kurangnya sentuhan/perawatan (dipenitipan,
perceraian).
- ADHD sering didapati pada anak:
▪ Dengan ibu mempunyai riwayat psikiatri.
▪ Ayah dengan penyalahgunaan alkohol.
▪ Sosioekonomi rendah.
▪ Kekacauan dalam keluarga.
▪ Komunikasi yang buruk dalam keluarga.
Gejala pokok / inti:
1. Kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian
2. Hiperaktivitas + Impulsivitas.

Kriteria Diagnosa (DSM-IV):


A. Terdapat enam atau lebih dari gejala gangguan
pemusatan perhatian (1)
dan juga enam atau lebih gejala hiperaktivitas +
impulsivitas (2)
dalam derajat yang tidak sesuai dengan usianya
(tingkat perkembangannya) dan berlangsung
minimal enam bulan lamanya.
Ad. 1. Kurangnya kemampuan untuk memusatkan
perhatian
a. Sering tidak dapat memusatkan perhatian
pada suatu hal secara detail/rinci, sering
membuat kesalahan karena ceroboh.
b. Sulit mempertahankan perhatiannya pada
tugas-tugas atau aktivitas bermain.
c. Seperti tidak mendengarkan sewaktu diajak
berbicara.
d. Sering tidak mengikuti perintah (cenderung
menentang dan tidak memahami perintah).
e. Sering tidak dapat mengorganisir
tugas-tugasnya / aktivitasnya.
f. Sering menolak, tidak menyenangi
untuk terikat pada tugas-tugas yang

menuntut ketahanan mental.


g. Sering kehilangan barang.
h. Perhatiannya mudah beralih.
i. Pelupa.
Ad. 2. Hiperaktivitas.
a. Kaki dan tangannya tak dapat tenang.
Berteriak-teriak di tempat duduknya.
b. Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu
di kelas.
c. Berlari kesana kemari, memanjat-manjat.
d. Sulit melakukan aktivitas/bermain dgn tenang.
e. Ada saja yang dilakukan (~mesin).
f. Seringkali bicara keras-keras.

Impulsivitas.
g. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
diutarakan.
h. Sulit untuk dapat menunggu giliran.
i. Sering menginterupsi/menyela orang lain
Kriteria Diagnosis (DSM-IV):……..
B. Gejala GPP atau H-I tersebut timbul sejak usia
di bawah tujuh tahun.
C. Gejala tersebut ditemui pada dua tempat atau
lebih misalnya di sekolah, di rumah, dan di
tempat kerja.
D. Harus ada bukti yang jelas adanya dampak di
bidang sosial, akademik, atau pekerjaan.
E. Bukan sebagai bagian dari gejala gangguan jiwa
yang lainnya (mis. gangguan perkembangan
pervasif, skizofrenia, dan psikotik lainnya)
ADHD dibagi 3 tipe:
1. Tipe Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP)
jika kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2
tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir
2. Tipe Hiperaktivitas & Impulsivitas ( H-I )  jika
kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir
3. Tipe campuran ( GPP & H-I ) kriteria A1 dan
A2 dipenuhi selama 6 bulan terakhir
Perjalanan penyakit & Prognosa.
• Bervariasi.
a. Menetap sampai dewasa/remaja (15-20%).
b. Membaik pada waktu pubertas.
c. Hiperaktivitas menghilang tetapi GPP dan
impulsivitas tetap ada.
• Tipe H-I  selanjutnya banyak menjadi type
campuran.
Bila disertai agresivitas  sering  +
Gangguan tingkah laku agresif.
• Tipe GPP sering mempunyai IQ lebih rendah
dan keterlambatan perkembangan berbahasa.
• Perbaikan jarang terjadi sebelum usia 12 th.
Biasanya terjadi pada usia 12 -20 th.
• Sebagian besar mengalami perbaikan
partial, dan risiko untuk terjadinya G T L
antisosial, penggunaan zat, G. emosi.
Diramalkan ADHD akan menetap, bila:
• Ada riwayat dalam keluarga yang menderita
ADHD
• Adanya kejadian-kejadian negatif dalam
kehidupan
• Disertai gangguan tingkah laku, depresi,
kecemasan
Terapinya dilakukan secara terpadu, antara lain:

▪ Penatalaksanaan psikososial (terapi perilaku /


modifikasi perilaku)
 Pada umumnya dengan memperbaiki fungsi
keluarga, fungsi sosial penderita, mengurangi
agresivitasnya sedini mungkin diharapkan dapat
menyembuhkan ADHD dengan optimal.
• Obat-obatan stimulansia methylphenidate : 2X5-10 mg
• Bila tak berhasil  Antidepresan trisiklik &

Agonis α2 noradrenergik(clonidin)
Terapi Perilaku:
♥ Pelatihan Ortu.
- Mengurangi konflik anak – orang tua.
- Diajarkan pola asuh yang sesuai (reward &
punishment).
♥ Intervensi di sekolah.
-Edukasi guru & petugas sekolah (agar
dapat membimbing bidang akademik,
mengatasi masalah sosial, meningkatkan
harga diri anak.
♥ Intervensi pada anak.
Kerjasama antara konselor dan anak (membantu
menurunkan perilaku agresif, menigkatkan
kemampuan bersosialisasi dan harga diri anak).
GANGGUAN TINGKAH LAKU (CD)
GANGGUAN MENENTANG (ODD)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai