Anda di halaman 1dari 26

M.K.

FISIOLOGI HEWAN

SAP 12

SISTEM REPRODUKSI

ROF DR. IR. DANANG BIYATMOKO, M.SI

1
A. SISTEM REPRODUKSI HEWAN

DEFINISI :
 Reproduksi : merupakan salah satu
kemampuan hewan yg sangat penting,
yaitu proses pembentukan individu baru.

 Perlu dihasilkan individu baru dalam


rangka mempertahankan jenis suatu
hewan atau “ existensi “ jenis hewan
tersebut.
2
MEKANISME REPRODUKSI

CARA A S E K S U A L
( VEGETATIF )

3
B. MEKANISME REPRODUKSI
1. ASEKSUAL ( Vegetatif ) :
 Tdk dpt didefinisikan dgn tepat karena terlalu banyak variasi, tetapi
Tidak melibatkan proses pembentukan gamet.

 CARA REPRODUKSI :
 Pembelahan Sel
 Fragmentasi
 Budding / Bertunas

1. PEMBELAHAN SEL :
 Reproduksi dgn cara pembelahan terjadi pada Protozoa dan
Amoeba.
 Apabila proses pembelahan menghasilkan sel anakan yg sama
besarnya dinamakan PEMBELAHAN BINER, yg melibatkan
pembelahan komosom secara mitosis shg menghslkan dua sel
anakan yg memiliki jumlah kromosom yg sama dgn kromosom induk .
4
2. FRAGMENTASI :
 Apabila sel anakan yg diperoleh tdk sama besar, proses
pembelahan dpt dinamakan pembagian atau fragmentasi.
 Proses fragmentasi akan memberikan hasil pembagian (individu
baru) yg tdk mempunyai struktur tertentu.
 Contoh : Pembelahan yg terjadi pd HIDRA dan POLISETA.
 AURELIA melakukan fragmentasi dgn cara membentuk medusa.

3. BUDDING / GEMASI / BERTUNAS :


 Merupakan proses pembentukan individu baru yg biasanya
dimaksudkan utk menambah koloni.
 Gemasi sulit dibedakan dgn fragmentasi.
 Tunas yg terbtk berukuran lebih kecil drpd induknya, terletak di
samping (lateral) dan dibentuk dr sekelompok sel embrional.
 Pembentukkan tunas samping pd tbh hidra akan terjadi jika
pasokan atau ketersediaan makanan di lingkungan dlm keadaan
baik
5
MEKANISME REPRODUKSI

CARA S E K S U A L
( GENERATIF )

6
B. SEKSUAL ( Generatif ) :
 Dicirikan dgn bersatunya gamet jantan dan betina melalui proses fertilisasi atau
SINGAMI.
 Diawali dgn pembentukan gamet, dimana terkandung unit hereditas yg disebut GEN.
 Gen berisi sejumlah besar kode informasi hereditas yg sebenarnya, yg terletak
pada DNA .

 Terkadang pertemuan gamet tdk terjadi, spt pada peristiwa :

1. PARTENOGENESIS.
 Dimana individu baru terbtk dari sel telur atau sperma tanpa
peran serta sel benih dari lawan jenisnya.
 Meskipun demikian hewan ini hanya dpt berkembang dari telur.
 Contohnya : Insekta tertentu spt LEBAH MADU atau TAWON
 Telur yg dibuahi berkembang jadi individu betina diploid, yg tdk
dibuahi berkembang jadi individu jantan haploid

7
2. GINOGENESIS.
 Dimana SPERMA mengaktivasi ovum untk membelah, tetapi tdk ikut
menyumbangkan materi genetik.
 Embrio hanya membawa kromosom induk betina.

3. ANDROGENESIS.
 Kebalikan dari peristiwa Ginogenesis adalah Androgenesis.
 Dimana OVUM mengaktivasi sperma untk membelah, tetapi tdk ikut
menyumbangkan materi genetik.

 Persamaan KETIGANYA, menunjukkan kesamaan dlm hal materi genetik yg


dibawanya, yaitu materi genetik dari salah satu induk saja.

 Terkadang gamet jantan dan betina dikeluarkan oleh individu yg sama, yang
disebut hewan HERMAPRODIT.

8
LOKASI TERJADINYA REPRODUKSI

1. TINGKAT INDIVIDU :
 Terjadi melalui proses menetas atau lahir.

2. TINGKAT SEL :
 Pembelahan Biner yang terjadi pada Protozoa
 Protozoa mengalami pembelahan sel secara mitosis

3. TINGKAT MOLEKULER :
 Proses membuat salinan DNA , yg mengawali proses
pembelahan mitosis.
 Jadi pembelahan di tingkat molekuler merupakan bentuk
proses reproduksi yg paling awal
9
SUSUNAN FUNGSIONAL
ORGAN REPRODUKSI HEWAN

10
C. SUSUNAN FUNGSIONAL ORGAN

 HEWAN TINGKAT RENDAH :


 Jaringan yg menghslkan sel gamet tersusun menyebar
(difus).
 Jaringan tdd atas sejumlah lokus yg berfungsi utk
perbanyakan sel kelamin

 HEWAN TINGKAT TINGGI :


 Bentuk dan lokasi gonad sudah jelas dan terlokalisir
secara lebih baik.
 Terletak simetris bilateral
 Biasanya merupakan organ berpasangan

11
 PADA HEWAN TINGKAT TINGGI :
 Kadang salah satu gonad mengalami degenerasi, spt yg
ditemui pada burung (Aves).

 Pada burung BETINA, Ovarium yg berkembang hanya


bagian kiri, sementara burung JANTAN tetap memiliki
sepasang testis.

 Ovarium dan Testis (tubulus seminiferus) merupakan


organ penghasil gamet yg terbentuk melalui
GAMETOGENESIS.

 Gamet dihasilkan dari sel khusus, yaitu SEL BENIH


PRIMORDIAL, yg terdapat dlm gonad (ovarium atau
testis).

 Gamet ini selanjutnya berkembang menjadi sel benih .


12
M.K. FISIOLOGI HEWAN

SAP 13

SISTEM REPRODUKSI II

PROF DR. IR. DANANG BIYATMOKO, M.SI

13
PROSES PEMBENTUKAN GAMET

SPERMATOGENESIS
DAN
OOGENESIS

14
D. SPERMATOGENESIS
 DEFINISI : adalah Proses pembentukan sperma (gamet jantan)
yg terjadi dlm testis, tepatnya pada Tubulus Seminiferus.
 TESTIS MAMALIA tersusun atas ratusan tubulus seminiferus, yg
merupakan bagian terpenting dlm proses pembentukan sperma.
 Pada bagian yg terdekat dgn tubulus terdpt SPERMATOGONIA.,
yg merupakan sel diploid pembentuk sperma yg belum
terdiferensiasi.
 Saat proses spermatogenesis, spermatogonia berkembang dgn
cara MEMBELAH, menghslkan SPERMATOSIT PRIMER,
SPERMATOSIT SEKUNDER dan akhirnya SPERMATID.
 Spermatid akan mengalami DIFERENSIASI dan MATRASI
(masak) membentuk SPERMA atau SPERMATOZOON
HAPLOID, berlangsung di dlm SEL SERTOLI (dekat lumen
tubulus).
 Jika telah MASAK, spermatozoon akan di-LEPAS- kan di lumen
15
Tubulus seminiferus.
D.1. BENTUK SPERMA
 Bentuk sperma bervariasi, tetapi pada prinsipnya dibagi menjadi
bagian- bagian :
a. BAGIAN KEPALA :
 Pada bagian kepala sperma depan terdpt AKROSOMA, yg
mengandung enzim utk melisiskan bungkus telur.
 Pada sperma mamalia, enzim tersebut dinamakan
HIALURONIDASE.
 Di pusat kepala sperma terdpt INTI sperma, yg menyimpan
sejumlah kode/informasi genetik yg akan diwariskan kpd
keturunannya.
b. BAGIAN TENGAH :
 Di belakang kepala sperma terdpt LEHER yg banyak menyimpan
MITOKONDRIA, yg penting dlm pembentkn ATP yg merupakan
SUMBER ENERGI bagi sperma.
c. BAGIAN EKOR : 16
 Diperlukan utk membantu pergerakan sperma.
D.2. KETERLIBATAN HORMON
 Diferensiasi spermatid menjadi spermatozoon yg berlangsung
dlm sel sertoli, dirangsang oleh :
 HORMON FSH (follicle stimulating hormone) yg dihslkan oleh
kelenjar pituitari Anterior.
 HORMON TESTOTERON atau ANDROGEN, yg dikeluarkan oleh
Sel Leydig.
 Pelepasan testoteron dikendalikan oleh HORMON LH (luteinizing
hormone) dari kelenjar pituitari Anterior.
 Pengeluaran FSH dan LH dirangsang oleh GnRH (gonadotropin
releasing hormone) dari Hipotalamus.
 Hormon Testoteron berfngsi merangsang pertumbuhan dan
perkembangan organ reproduksi pada BETINA, dan ciri kelamin
sekunder pada JANTAN.

17
E. OOGENESIS
 DEFINISI : adalah Proses pembetukan gamet betina (ovum) yg
terjadi dlm ovarium.
 Proses ini ditandai dgn adanya perubahan oogonium menjadi
oosit (calon ovum), yg akan mengalami pemasakan shg menjadi
OVUM yg siap DIBUAHI.
 Selama perkembangan oosit, terjadi proses pembtkn kuning telur
atau vitelus melalui proses VITELOGENESIS.
 Vitelus yg disintesis akan ditimbun di ooplasma sbg CADANGAN
MAKANAN bagi embrioyg akan berkembang kelak.
 Adanya timbunan vitelus dlm ovum menyebabkan oosit
bertambah besar.
 Pada akhir oogenesis, oosit mengalami pembelahan meiosis
atau sering disebut dgn pembelahan pemasakan, yg menghslkn
ovum haploid, yaitu ovum yg memiliki kromosom setengah dari
jumlah kromosom sel induk (n kromosom).
18
OOGENESIS
 Tetapi proses meiosis tsb tdk berlangsung TUNTAS dan
BERHENTI pada meiosis TAHAPI ( PERTAMA).
 Sehingga,saat DIOVULASIKAN ovum (oosit) masih mengandung
dua perangkat kromosom dan belum bersifat haploid.
 PROSES PENYELESAIAN pembelahan meiosis pada ovum akan
terjadi Jika ada ransang berupa PEMASUKAN SPERMA ke dlm
ovum , tepatnya ketika INTI SPERMA baru sampai di sitoplasma,
sebelum terjadi pertemuan antara Inti Sperma dan Inti Ovum.
 Saat pertemuan terjadi, pembelahan meiosis TAHAP II sdh
berlangsung, shg ovum benar-benar telah menjadi ovum haploid
dan telah SIAP DIBUAHI.
 Pada VERTEBRATA tingkat rendah, spt ikan, maka pertumbuhan
oosit, vitelogenesis dan ovulasi juga dipacu oleh HORMON
GONADOTROPIN

19
E.1. SIKLUS ESTRUS
 SIKLUS PEMATANGAN TELUR : Pada hakikatnya merupakan
peristiwa yang membentuk siklus.
 Siklus pemasakan telur pada MAMALIA disebut dgn SIKLUS
ESTRUS.
 Sementara pada PRIMATA disebut dengan SIKLUS
MENSTRUAL (MENSTRUASI).

A. SIKLUS ESTRUS :
 Selama satu siklus, hewan Betina siap menerima Pejantan utk
KAWIN hanya dlm WAKTU SINGKAT, yaitu pada MASA
OVULASI .
 DINDING SALURAN reproduksi pd akhir siklus tdk mengalami
DISINTEGRASI dan tdk luruh shg TDK ADA PERDARAHAN.
 SIKLUS ESTRUS terbagi atas EMPAT TAHAP, yaitu Tahap
DIESTRUS, PROESTRUS, ESTRUS dan METESTRUS.
20
B. SIKLUS MENSTRUAL :
 Setiap saat disepanjang siklus, hewan BETINA siap menerima
JANTAN utk KAWIN, sekalipun ovum baru dilepaskan kira-kira
pada pertengahan siklus.

 Dalam tubuh hewan betina, ovum BERTAHAN HIDUP dlm


keadaan baik dan siap dibuahi hingga 72 – 96 jam setelah
ovulasi.

 Selama siklus terjadi perubahan organ reproduksi (keadaan


ovarium, ketebalan endometrium/rahim) dan perubahan dlm
tubuh (tingkat hormon reproduktif dlm darah).

 Jika TDK TERJADI KEHAMILAN, maka DINDING SALURAN


REPRODUKSI yg kaya akan pembuluh darah akan ter-
DISINTEGRASI dan LURUH shg terjadi MENSTRUASI.
21
E.2. KETERLIBATAN HORMON
 Siklus menstrual dan siklus estrus merupakan proses yg
dikendalikan oleh berbagai HORMON, baik berasal dari
Hipotalamus, Hipofisa maupun dari Ovarium, yaitu :
 AWAL SIKLUS ditandai dgn adanya MENSTRUASI
 Kemudian terjadi perkembangan folikel yg diawali oleh HORMON
FSH dr Pituitari Anterior.
 Folikel mengeluarkan HORMON ESTROGEN, yg merangsang
endometrium utk menebal, dan berperan utk merangsang
perkembangan ciri seks sekunder betina, sekaligus MENEKAN
FSH, akan tetapi merangsang pengeluaran HORMON LH dari
Pituitari Anterior.
 Hormon LH bertanggung jawab thd pemasakan folikel agar
berkembang dgn sempurna.
 Bila folikel masak, ovum akan keluar dr ovarium dan membiarkan
sisa folikel tetap tertinggal di dlm ovarium.
22
 Proses keluarnya ovum dari ovarium dinamakan OVULASI.
F. PEMBUAHAN, KEBUNTINGAN &
KELAHIRAN
PEMBUAHAN :
 PEMBUAHAN adalah Penyatuan antara sel gamet atau sel
kelamin Jantan dan Sel kelamin Betina membtk ZIGOT.
 Pembuahan dpt terjadi : di LUAR TUBUH (Fertilisasi Eksternal)
atau di DALAM TUBUH (Fertilisasi Internal).
 ZIGOT ada yg berkembang di DALAM TUBUH INDUK
(mamalia) ataupun di LUAR TUBUH INDUK (aves).
 ZIGOT yg berkembang di DALAM TUBUH induk, anak keluar
melalui PROSES MELAHIRKAN, sementara di LUAR TUBUH
induk anak keluar dgn cara MENETAS.
 Hewan yg berkembang biak dgn cara melahirkan dinamakan
hewan VIVIPAR, dimana makanan embrio diperoleh dr induk
melalui ORGAN PLASENTA, sementara dgn cara menetas
dinamakan OVIPAR, dimana makanan embrio diperoleh dari 23
cadangan makanan dari OVUM/TELUR.
KEBUNTINGAN :
 KEBUNTINGAN (KEHAMILAN/PREGNANSI) adalah terjadi
apabila ovum yg diovulasikan dpt dibuahi oleh sperma, serta
mengalami perkembangan lebih lanjut .
 Hewan vivipar yg di dlm tubuhnya mengandung embrio yg
sedang berkembang disebut BUNTING.
 Pada hewan Ovipar, karena ovum dibuahi diluar tubuh induk,
embrio umumnya berkembang di luar tubuh induk.
 Namun seringkali KONDISI LINGKUNGAN DI LUAR tubuh
hewan tdk sesuai bagi perkembangan embrio yg MAKSIMAL, shg
induk akan menyiapkan SARANG KHUSUS utk menyimpan dan
mengerami telur mereka.
 Kita juga mengenal hewan yg memperlihatkan gejala khusus
perpaduan antara vivipar dan ovipar yg dinamakan HEWAN
OVOVIVIPAR.
 Ovovivipar menyimpan telur dlm tubuhnya, saat anak dikelurkan
dari induk melalui cara dilahirkan. 24
KELAHIRAN :
 KELAHIRAN adalah Pengeluaran individu baru/muda dari induk,
peristiwa ini disebut juga dengan PARTURISI.
 Proses kelahiran di awali dgn adanya RELAKSIN, yaitu senyawa
kimia yg dikeluarkan oleh Plasenta.
 FUNGSI RELAKSIN adalah meningkatkan keluwesan (flesibilitas)
jaringan di daerah panggul (Pelvis) dan pelebaran mulut rahim
serta leher rahim (Serviks uterus / jalan lahir).
 Dilatasi serviks merupakan salah satu faktor yg akan
menghasilkan REFLEKS pengeluaran HORMON OKSITOSIN
dari Hipotalamus (melalui Hipofisis posterior) .
 Oksitosin akan merangsang OTOT RAHIM utk berkontraksi shg
individu muda terdorong turun ke jalan lahir.
 Hal ini merangsang serviks semakin meregang, kemudian akan
merangsang pengeluaran oksitosin lebih BANYAK, shg kontraksi
semakin KUAT MENDORONGanak hewan sepenuhnya ke
DALAM RAHIM dan terjadilah KELAHIRAN 25
Terima Kasih

26

Anda mungkin juga menyukai